Anda di halaman 1dari 14

Menegakkan

Khilafah Islamiyah :
WAJIB DAN MENDESAK
Oleh : Amiruddin A. Fikri
Definisi Khilafah Islamiyah:
“Khilafah Islamiyah adalah
kepemimpinan umum bagi kaum
muslim seluruhnya di dunia untuk
menegakkan hukum-hukum Syariat
Islam dan mengemban Syariat Islam
ke seluruh dunia”.(An Nabhani,
Nizhom al hukm fii al Islam, hal. 17)
Menegakkan Khilafah :

WAJIB
Dalil dari Al-Quran :
• "Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah
turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka
dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang
kepadamu." (QS. Al Maidah [5] : 48)
• "Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka
menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu
mengikuti hawa nafsu mereka. dan berhati-hatilah kamu
terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu
dari sebahagian apa yang Telah diturunkan Allah kepadamu."
(QS. Al Maidah [5] : 49)
• "Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah
Rasul (nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu
berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia
kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian." (QS.
An Nisa [4] : 59)
Dalil dari As-Sunnah :
• “Aku mendengar Rasulullah SAW mengatakan: Barangsiapa
melepaskan tangannya dari bai’ah niscaya ia bertemu Allah di
hari kiamat tanpa punya alasan, dan barangsiapa mati
sementara tidak ada bai’ah dipundaknya maka matinya bagai
mati jahiliyah”. (HR. Muslim)
• “Apabila di bai’at dua orang khalifah, maka bunuhlahyang
terakhir di antara keduanya”. (HR. Muslim)
• “Dulu Bani Israil selalau dipimpin/diurus oleh para nabi. Setiap
seorang nabi meninggal, datang lagi nabi lain
menggantikannya. Sesungguhnya tidak ada lagi nabi
sesudahku, yang ada adalah para khalifah yang banyak. ”para
sahabat bertanya, apa yang Engkau perintahkan kepada
kami? Beliau menjawab: ”Penuhilah bai’at yang pertama, dan
yang pertama itu saja. Berikanlah kepada mereka haknya,
karena Allah akan meminta pertanggungjawaban atas rakyat
yang diurusnya”. (HR. Bukhari Muslim)
Dalil dari ’Ijma’ Sahabat :
”Sikap diamnya para sahabat atas
penundaan penguburan jenazah
Rasulullah SAW selama dua malam,
dan menyibukkan diri mereka dalam
pengangkatan khalifah pengganti
Beliau”.
Dalil dari Kaidah Syar’iyah :
Penerapan hukum-hukum syara’ dalam setiap
aspek kehidupan adalah wajib, yang telah
dibuktikan melalui dalil-dalil yang kuat dan pasti.
Tetapi pelaksanaan agama dan penerapan hukum-
hukum syara’ tidak dapat tercapai tanpa adanya
penguasa yang memiliki kewenangan untuk
melaksanakannya. Maka adanya penguasa adalah
wajib hukumnya. Dalam hal ini, kaidah syar’iyah
menyatakan:

”Tidak sempurna suatu kewajiban tanpa adanya


sesuatu, maka sesuatu itu hukumnya wajib”.
Menegakkan Khilafah : Mendesak
Tegaknya kembali Khilafah Islamiyah sudah
demikian sangat mendesak, dilihat dari
berbagai aspek.
1. Aspek waktu pelaksanaan kewajiban.
Kewajiban yang dapat dilaksanakan tepat pada
waktunya disebut fardhu adaan. Sementara
kewajiban yang waktu sudah lewat disebut
fardhu qodhoan. Batas waktu wajib adanya
khalifah adalah tiga hari dua malam
berdasarkan ’Ijma’ sahabat. Saat ini sudah
berlalu lebih dari 83 tahun, artinya kewajiban
pengangkatan khalifah sudah termasuk ”fardhu
Qodhoan”.
Menegakkan Khilafah : Mendesak

2. Fakta kegagalan idiologi sekularisme-


kapitalisme. Realitas kegagalan sistem
sekuler-kapitalis dalam dunia yang damai dan
kehidupan yang bermartabat, adil, dan
sejahtera. Sistem sekuler-kapitalis hanya
berhasil mewujudkan dunia yang penuh
kekacauan, penderitaan, dan malapetaka.
Terbukti dalam aspek politik-oportunistik;
ekonomi- kapitalistik; agama-pluralistik;
pendidika-sekularistik-materialistik; sosial-
budaya yang hedonistik.
Menegakkan Khilafah : Mendesak
3. Misi idiologi sekularisme-kapitalisme. Corak
idiologi yang imperialistik, eksploitir, dan
liberalis--menjajah, menguras, dan kebebasan-
-. Dalam aspek politik penguasa akan
melepaskan tanggungjawab publik kepada
swasta (privatisasi) dan menjadikan kehidupan
sebagai panggung bebas berbuat apa saja,
ladang hura-hura dalam meraih pucuk-pucuk
kenikmatan materi, nafsu, dan syahwat
(hedonistik). Tentu saja akibat paling fatal
adalah akan menjatuhkan derajat manusia jauh
lebih rendah dari binatang sekalipun. Di dunia
hina di akhirat celaka.
Menegakkan Khilafah : Mendesak

4. Aspek historis nusantara. Jejak sejarah


penerapan Syari’at Islam nusantara telah
terbukti. Bahwa nusantara adalah merupakan
bagian wilayah Daulah Khilafah Islamiyah sejak
zaman kekhilafahan Umayah (abad 7 M.)
hingga Daulah Khilafah Islamiyah terakhir di
Turki (1924 M). Oleh karenanya, hidup di alam
sekuler-kapitalis dengan sistem kufur
demokrasi, sesungguhnya bukanlah atmosfir
kehidupan yang layak bagi manusia yang
berakal sehat, tapi hanya layak bagi binatang
buas yang liar.
Menegakkan Khilafah : Mendesak

5. Tabi’at Fithrah Insaniyah. Setiap


manusia terlahir dalam keadaan fithrah.
Mereka mengharapkan suasana
kehidupan yang bersih (hayatan
thoyyibah), aman (aminah), tenang-
tentram (muthmainnah), dan sejahtera
(rafaahah), selamat dunia dan akhirat.
Kondisi kehidupan seperti ini, hanya
akan terwujud dalam sistem Khilafah
Islamiyah. Wallahu a’lam.
Kesimpulan

”Perwujudan Khilafah Islamiyah


bukan hanya kewajiban syar’i
yang pasti, tetapi juga
kebutuhan praktis dunia yang
mendesak”.
Penutup
Masihkah kita akan tetap tinggal diam
berpangku tangan dan bermalas-
malasan?

TIDAK
Kita harus bangkit dan berjuang
bersama demi tegaknya Khilafah
Islamiyah. Allahu Akbar 3x

Anda mungkin juga menyukai