PELATIHAN
AHLI MANAJEMEN KONSTRUKSI (AHLI MUDA)
(CONSTRUCTION MANAGEMENT)
2007
KATA PENGANTAR
Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung pengembangan Sumber
Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal
untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SDM
paling tidak setara dengan negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era
globalisasi.
Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat
pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain :
- UU. No 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya,
mengamanatkan bahwa per orang tenaga : perencana, pelaksana dan pengawas
harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian atau
ketrampilan, dan perlunya “Bakuan Kompetensi” untuk semua tingkatan kualifikasi
dalam setiap klasifikasi dibidang Jasa Konstruksi
- UU. No 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamanatkan (pasal 10 ayat
2). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu
pada standar kompetensi kerja
- UU. No 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
- PP. No 31 Tahun 2006, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
Modul pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat pnting karena menyentuh
langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk mencapai
tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarsisasi jabatan kerja yang
kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI dan SLK yang sudah disepakati dalam
suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya
disusun oleh Tim Penyusun/Tenaga Profesional dalam bidangnya masing-masing,
merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih dan meningkatkan
pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang
dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan
dan peningkatan kualiatas tenaga kerja konstruksi agar menjadi lebih berkompeten dalam
melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya.
Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga
cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya dibidang jasa konstruksi dapat terwujud.
PRAKATA
Usaha dibidang Jasa Konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah
berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai
badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas
pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian,
dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah kesediaan tenaga ahli / terampil dan
penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan
teknologi.
Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan
terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan.
Untuk memenuhi kebutuhan produk sesuai kualitas standar tersebut SDM, standar mutu,
metode kerja dan lain-lain.
Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan
adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang menggeluti
pekerjaan konstruksi baik itu desain pekerjaan jalan dan jembatan, desain hidro mekanik
pekerjaan sumber daya air maupun untuk desain pekerjaan di bidang bangunan gedung.
Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja di bidang Cipta Karya telah menghasilkan
sekitar 9 (sembilan) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Ahli Muda Manajemen
Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) merupakan
salah satu jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun materi pelatihannya mengingat
kebutuhan yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung gambar arsitektur bidang cipta
karya.
Materi pelatihan pada jabatan kerja Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan
Gedung (Construction Management Of Buildings) ini terdiri dari 3 (tiga) modul
kompetensi umum 7 (tujuh) modul kompetensi inti dan 2 (modul) kompetensi khusus,
yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga kerja
yang menggeluti Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction
Management Of Buildings).
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan
guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.
Jakarta, November 2007
Tim Penyusun
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) iii
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
PRAKATA ............................................................................................... iii
DAFTAR ISI............................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. vi
SPESIFIKASI PELATIHAN ...................................................................... vii
PANDUAN PEMBELAJARAN ................................................................. viii
KUNCI JAWABAN
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 2.1 Cash Flow Umum ............................................................................ II-10
Lampiran 2.2 Contoh Cash Flow Proyek Konstruksi Investasi ............................... II-11
Lampiran 4.1 Contoh Rugi-Laba Konsulidasi......................................................... IV-3
Lampiran 4.2 Contoh Neraca Konsulidasi.............................................................. IV-4
SPESIFIKASI PELATIHAN
A. TUJUAN UMUM
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul, peserta mampu Menerapkan Sistem Manajemen
Keuangan (Financing Management).
Kriteria Penilaian
Pada akhir pelatihan peserta mampu :
1. Memberikan kontribusi dalam perencanaan Keuangan proyek
2. Memberikan kontribusi dalam proses pengendalian Keuangan proyek.
3. Memberikan kontribusi dalam mencatat dan administrasi keuangan proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) vii
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
PANDUAN PEMBELAJARAN
Nomor
Kode Judul Modul
Modul
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja /
1 CMB – 01
SMK3 (Safety & Health Management)
Sistem Manajemen Lingkungan (Environmental
2 CMB – 02
Management).
Sistem Manajemen Keuangan (Financing
3 CMB – 03
Management) .
Sistem Manajemen Ruang Lingkup (Scope
4 CMB – 04
Management).
5 CMB – 05 Sistem Manajemen Waktu (Time Management).
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) viii
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
C. PROSES PEMBELAJARAN
1. Ceramah : Pembukaan/
Bab I, Pendahuluan
Waktu : 75 menit
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. UMUM
Modul CMB-03: Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Project Financing
Management) mempresentasikan salah satu unit kompetensi dari program pelatihan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of
Buildings)
Adapun unit-unit kompetensi untuk mendukung kinerja efektif yang diperlukan dalam
perencanaan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung(Construction
Management Of Buildings).
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I-1
MODUL CMB-03 BAB I
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Pendahuluan
Management Project)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I-2
MODUL CMB-03 BAB I
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Pendahuluan
Management Project)
a. Judul unit :
Sebuah unit mengacu kepada kebutuhan kompetensi yang apabila digunakan
dalam suatu situasi kerja secara logika dapat berdiri sendiri, judul / title unit
dapat diungkapkan dalam istilah hasil yang harus dicapai (biasanya
menggunakan kata kerja operasional)
b. Deskripsi unit :
Merupakan informasi tambahan terhadap judul unit yang menjelaskan atau
mendeskripsikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap perilaku kerja yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai standar kompetensi seperti yang
diungkapkan dalam judul unit.
c. Elemen kompetensi :
Mengidentifikasikan tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai
kompetensi berupa pernyataan yang menunjukkan komponen-komponen
pendukung unit kompetensi.
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I-3
MODUL CMB-03 BAB I
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Pendahuluan
Management Project)
Sewaktu menulis dan menguraikan isi modul secara detail betul-betul konsisten
mengacu tuntutan elemen kompetensi dan masing-masing KUK (Kriteria Unjuk
kerja) yang sudah dianalisis indikator kinerja / keberhasilan (IUK)
Berangkat dari IUK (Indikator Unjuk kerja/keberhasilan) yang pada dasarnya
sebagai tolok ukur alat penilaian, diharapkan uraian detail setiap modul pelatihan
berbasis kompetensi betul-betul menguraikan pengetahuan keterampilan dan
sikap kerja yang mendukung terwujudnya IUK sehingga, dapat dipergunakan
untuk melatih tenaga kerja yang hasilnya jelas, lugas dan terukur.
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I-4
MODUL CMB-03 BAB I
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Pendahuluan
Management Project)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I-5
MODUL CMB-03 BAB I
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Pendahuluan
Management Project)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I-6
MODUL CMB-03 BAB I
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Pendahuluan
Management Project)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I-7
MODUL CMB-03 BAB II
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Perencanaan Keuangan Proyek
Management Project)
BAB II
PERENCANAAN KEUANGAN PROYEK
2.1. UMUM
Keuangan adalah bidang fungsional tertentu yang dijumpai dalam penjurusan
administrasi bisnis (business administration). Istilah keuangan dapat didefinisikan
sebagai manajemen aliran uang dalam suatu organisasi, baik organisasi tersebut
merupakan perusahaan, sekolah, bank, rumah sakit, ataupun lembaga
pemerintahan. Keuangan berkaitan dengan aliran uang dan juga kewajiban
pembayaran.
Keuangan atau manajemen keuangan adalah suatu bidang aplikasi dari administrasi
bisnis. Prinsip-prinsip yang dikembangkan berkenaan dengn keuangan atau
akuntansi, ekonomi, atau bidang ilmu lainnya yang diaplikasikan pada masalah
pengelolaan uang. Keuangan mempunyai teori dan prinsip tersendiri, namun pada
dasarnya berkaitan dengan aplikasi.
Sebagai salah satu disiplin ilmu bisnis, keuangan harus secara seksama dibedakan
dengan akuntansi dan ekonomi.
1. Perbedaan Keuangan dan Akuntansi. Akuntansi berkaitan dengan pencatatan,
pelaporan, dan dan pengukuran transaksi bisnis. Dengan menggunakan sistem
pembukuan yang diterima umum melalui pencatatan dan pembukuan secara
berpasangan (double-entry), akuntansi menyediakan data aktivitas organisasi.
Data bisa jadi merupakan kejadiaan historis seperti Neraca tahun lalu, atau bisa
jadi peramalan operasi masa depan, seperti anggaran operasi tahun yang akan
datang. Keuangan memanfaatkan informasi yang disediakan oleh sistem
akuntansi untuk membuat kebijakan membantu organisasi mencapai tujuannya.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa akuntansi adalah proses pengumpulan
data yang berkenaan dengan pencatatan dan pelaporan yang akurat, sedangkan
keuangan adalah proses manajerial atau pengambilan keputusan.
2. Perbedaan Keuangan dan Ekonomi. Ekonomi berkaitan dengan penganalisisan
distribusi sumber daya dalam suatu masyarakat, mempelajari transaksi diantara
manusia yang melibatkan barang dan jasa dengan atau tanpa melalui
pertukaran uang. Perhatian Ekonomi banyak diarahkan pada penawaran dan
permintaan, biaya dan laba, dan produksi maupun konsumsi. Perkembangan
lebih lanjut dari bidang ekonomi banyak berhubungan dengan ilmu sosial
lainnya, seperti sosiologi, ilmu politik, dan psikologi.
Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan (financial management). Perusahaan menghadapi
permasalahan mendapatkan dana untuk membiayai aktivitasnya dengan
memanfaatkan dan yang dimiliki sacara optimum. Dalam pasar yang bersaing,
perusahaan harus secara aktif mengelola dana yang dimilikinya untuk mencapai
sasaran perusahaan, Banyak alat dan teknik yang telah dikembangakan untuk
membantu manajer keuangan memberikan rekomendasi tindakan yang
sebaiknya ditempuh. Alat tersebut dapat membantu manajer menentukan
sumber mana yang menawarkan biaya modal (cost of fund) yang terendah, adn
aktivitas mana yang akan memberikan imbalan atau perolehan (return) terbesar
dari modal yang diinvestasikan. Manajemen keuangan adalah bidang yang
banyak berkaitan dengan pengelolaan perusahaan, dan aka menjadi pedoman
utama dari pendekatan yang harus kita gunakan dalam mempelajari keuangan.
2. Persyaratan Kontrak
• Gagasan untuk mengidentifikasi status keuangan pelanggan dalam
menentukan kemampuan pelanggan untuk membayar proyek. Jika ada
beberapa keraguan mungkin saja diusahakan memperoleh suatu LC (Letter
of Credit) yang tidak dapat dibatalkan, arti penting yang utama yaitu untuk
memastikan bahwa pelanggan dapat memberikan semua schedule
pembayaran.
• Kontrak dan manajemen proyek akan membantu menggambarkan
persyaratan untuk membiayai kebutuhan dalam proyek konstruksi. Syarat-
Syarat pembayaran susuai kontrak dari pelanggan digunakan sebagai
masukan dalam memastikan kebutuhan keuangan dari suatu proyek ini
didalam membantu penilaian arus kas, yang akan mempengaruhi keuangan
proyek.
3. Kondisi Ekonomi
Gagasan terhadap faktor eksternal adalah tidak termasuk kendali manager
proyek, tetapi harus sadar akan semua risiko di daerah ini dan pada waktu
tertentu dipastikan bahwa rencana keuangan harus diperbaharui untuk
memenuhi risiko ini. Meliputi faktor politis, peraturan per undang undangan,
sosial dan ekonomi yang mempengaruhi biaya keuangan baik meningkat atau
berkurangnya biaya proyek.
5. Durasi Proyek
Semua peminat akan dipengaruhi oleh durasi proyek dalam menentukan
lamanya investasi mereka ketika mereka akan memulihkan itu; bersama-sama
menetapkan laba yang diharapkan.
6. Manfaat Pajak
Banyak proyek jangka panjang memberikan manfaat pajak yang harus
diperhitungkan ketika masuk pada rencana keuangan.
7. Faktor Risiko
Suatu rencana keuangan yang ideal akan mengalokasikan risiko para pihak,
investor, pelanggan, dan pihak ketiga yang berminat. Sebagian dari risiko itu
adalah :
Risiko Penyelesaian proyek, Biaya melebihi rencana, risiko politik dan
perundang undangan , risiko teknologi.
8. Penasehat Keuangan
Konractor yang dilibatkan dalam suatu proyek secara penuh disarankan untuk
menggunakan Penasehat keuangan yang berpengalaman dan memiliki
pengetahuan pasar modal swasta.
3. Mata uang
Jika dijumpai penggunaan mata uang yang berbeda sebaiknya
perencanaan cash flow juga sesuai dengan masing-masing mata uamg
terkecuali ada saatnya pada satu periode terjadi devisit mata uang rupiah
yang dikonversikan dalam mata uang USD contohnya.
4. Periode
Kolom periode sebaiknya semakin dekat semakin detil, bila perlu
mingguan dan semakin jauh bila perlu disajikan dalam triwulan atau
5. Fokus kedepan
Realisasi tidak akan berubah terlalu banyak karena dana yang telah
dikeluarkan tidak akan kembali lagi secara kas dan cukup disajikan
secara kumulatif. Disinilah letak perbedaan dengan metode aktual
akuntansi. Perhatian lebih dicurahkan ke depan.
Lampiran 2.1
CONTOH CASH FLOW
UMUM
Dalam jutaan Rupiah.
Bulan
Cash Flow
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah
Tahap Operasional
Penerimaan 10.0 20.0 20.0 20.0 30.0 30.0 10.0 10.0 150
Pengeluaran 15.0 15.0 30.0 30.0 15.0 20.0 10.0 5.0 140
Surplus (Defisit) -5.0 5.0 -10.0 -10.0 15.0 10.0 0.0 -5.0 10.0 10
Kas Awal 2.0 7.5 15.0 15.0 7.5 10.0 5.0 2.5 2.0
Surplus (Defisit) -3.0 12.5 5.0 5.0 22.5 20.0 5.0 -2.5 12.0
Tahap Finansial
Pinjaman 10.5 2.5 10.0 2.5 -12.5 -13.0 0.0 0.0 0
Simpanan 2.0 2.5 -4.5 10.0 10
Kas Akhir 7.5 15.0 15.0 7.5 10.0 5.0 2.5 2.0 2.0
LAMPIRAN 2.2
CONTOH CASH FLOW
PROYEK KONSTRUKSI INVESTASI
PROJECTED CASH FLOW
PENGEMBANGAN ……………………………..
B EXPENSE
B.1 INVESTATION
1. Contruction (7,663,915.7) (7,663,915.7) (8,551,046.1)
2. Market Fee (766,391.6) (766,391.6) (855,104.6)
3. Design & Engineering (22,700.0) (22,700.0) (23,400.0)
4. Legal & Permit (180,000.0)
B.2 OPERATION
Listrik (120,000.0) (120,000.0) (120,000.0)
Telepon (109,440.0) (109,440.0) (109,440.0)
Air bersih (36,444.0) (36,444.0) (36,444.0)
Gaji Professional Staff (306,000.0) (306,000.0) (306,000.0)
Gaji Karyawan (228,000.0) (228,000.0) (228,000.0)
PBB (83,400.0) (83,400.0) (83,400.0)
Pemeliharaan (69,600.0) (69,600.0) (69,600.0)
TOTAL OPERATION (952,884.0) (952,884.0) (952,884.0)
C TOTAL EXPENSE ( Exclude COM ) (8,633,007.3) (8,453,007.3) (9,429,550.7) (952,884.0) (952,884.0) (952,884.0)
D NON DISC.NET CASH FLOW ( Exclude COM ) (8,633,007.3) (8,453,007.3) (9,429,550.7) 1,121,853.3 1,121,853.3 1,121,853.3
E ACCUMULATIVE 'D' (8,633,007.3) (17,086,014.5) (26,515,565.3) (25,393,712.0) (24,271,858.7) (23,150,005.4)
F COST OF MONEY (98.5)
G TOTAL EXPENSE ( Include COM ) (8,633,105.8) (8,453,007.3) (9,429,550.7) (952,884.0) (952,884.0) (952,884.0)
G.1 PV TOTAL EXPENSE ( I = ...% )
H NON DISC.NET CASH FLOW ( Include COM ) (8,633,105.8) (8,453,007.3) (9,429,550.7) 1,121,853.3 1,121,853.3 1,121,853.3
ACCUMULATIVE 'H' (8,633,105.8) (17,086,113.0) (26,515,663.8) (25,393,810.5) (24,271,957.2) (23,150,103.9)
Dan seterusnya
RANGKUMAN
2. Badan Hukum
Para pihak dan penasehat keuangan harus memutuskan atas terbentuknya landasan
hukum dari patungan yang akan memaksimalkan manfaat yang diantisipasi:
perseroan, korporasi, kepercayaan usaha patungan atau suatu kombinasi dari
padanya.
3. Otoritas Pembelanjaan
Otoritas untuk pembelanjaan oleh manager proyek adalah pada umumnya ditentukan
oleh kebijakan komitmen perusahaan/patungan dan ditunjukkan terutama/lebih disukai
di struktur organisasi normal yang memiliki tingkatan kepastian di dalam suatu proyek
dan hanya dapat membelanjakan dengan sejumlah tertentu yang sebelumnya
membubuhkan tandatangan yang diperlukan. Adalah bijaksana untuk semua aspek
keuangan diperlukan para pihak yang turut menandatangani rangkap; hanyalah
pendelegasian, juga tergantung pada ukuran dan kompleksitas proyek.
BAB III
PROSES PENGENDALIAN KEUANGAN PROYEK
3.1. UMUM
Pengendalian keuangan memastikan bahwa jaminan direduksi bila perlu, keperluan
dana dari mitra proyek dibuat jika dibutuhkan, dan semua asuransi dan
penarikan/penyimpanan bank dibuat sesuai waktu yang tepat. Pengendalian
keuangan dan biaya dilaksanakan secara efektif untuk menjamin semua item sesuai
dengan anggaran belanja dan perkiraan arus kas keuangan.
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings ) III - 1
MODUL CMB-03 BAB III
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Proses Pengendalian Keuangan Proyek
Management Project)
4. Laporan Keuangan
Untuk proyek, sekalipun mereka mestinya tidak menggunakan mitra, yang
memerlukan pembiayaan penuh, laporan berkala keuangan adalah suatu
keperluan bagi manajemen dan untuk pemilik dana siapapun yang mungkin
dilibatkan. Ketika proyek terdiri atas beberapa bentuk konsursium atau
perkongsian, pertemuan berkala (bulanan atau triwulanan) adalah umum selama
pemimpin proyek menyampaiakn status proyek dan perkiraan masa depan
mencakup status tentang kesehatan yang keuangan nya.
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings ) III - 2
MODUL CMB-03 BAB III
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Proses Pengendalian Keuangan Proyek
Management Project)
RANGKUMAN
Dilakukan monitoring dan tindakan koreksi terhadap variasi hasil keuangan yang dilihat
dari laporan keuangan secara berkala dengan standar manajemen keuangan.
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings ) III - 3
MODUL CMB-03 BAB III
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Proses Pengendalian Keuangan Proyek
Management Project)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings ) III - 4
MODUL CMB-03 BAB IV
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Pencatatan dan Administrasi Keuangan Proyek
Management Project)
BAB IV
PENCATATAN DAN ADMINISTRASI KEUANGAN PROYEK
4.1. UMUM
Perencanaan keuangan dan pemeliharaan informasi keuangan
(penyimpanan/perolehan kembali database) yang dapat digunakan untuk
mengendalikan proses keuangan agar dapat berjalan dengan lancar.
Proses pencatatan, pelaporan, pengumpulan data terkait dengan system akuntansi
untuk dipakai sebagai pengambilan keputusan.
Apa yang diaudit adalah apa yang dicatat kan pada laporan keuangan dan
pembukuan.
Rekomendasi dari hasil audit adalah murni hasil analisis laporan keuangan.
Neraca keuangan suatu perusahaan / proyek pada umumnya terkonsolidasi. Ini
berarti didalamnya terdapat hal hal utama, seperti dari sisi aktiva : kas, surat surat
berharga, piutang dagang, property/peralatan, aktiva lainya dan disisi kewajiban
antara lain : kewajiban lancar, hutang jangka panjang, serta modal pemegang
saham. (lihat contoh Lampiran 4.1)
2. Pembelajaran
Catatan dan laporan keuangan mengindikasikan bagian bermasalah yang
ditemukan sebelumnya dan diambil tindakan koreksi. Untuk proyek yang
waktunya lama, pembelajaran dari pengalaman yang lalu bisa bernilai dalam
menghindari masalah yang sama pada proyek yang akan datang.
LAMPIRAN 4.1
CONTOH RUGI-LABA KONSULIDASI
Biaya Operasi
Biaya Umum (61,162.00) (35,438.00)
Biaya Pemasaran (7,964.00) (5,682.00)
(69,126.00) (41,120.00)
LAMPIRAN 4.2
CONTOH NERACA KONSULIDASI
Neraca Konsolidasi
31 Desember 2003 & 31 Desember 2002
Aktiva Lain
Biaya ditangguhkan 15,719.00 9,336.00 Modal
Piutang Usaha 131.00 1,611.00 Saham 136,000.00 74,952.00
Investasi dalam Proses 3,734.00 327.00 Revaluasi Aktiva Tetap 904.00 61,970.00
Deposito 786.00 803.00 Laba sd tahun sebelumnya 45,888.00 24,718.00
Persediaan 25,640.00 25,825.00 Laba Tahun Berjalan 44,470.00 42,326.00
46,010.00 37,902.00 227,262.00 203,966.00
RANGKUMAN
Laboran keuangan adalah mengikuti stándar pelaporan keuangan dan perpajakan yang
ditetapkan saat ini dan berguna untuk menilai kinerja keuangan.
Analisis laporan keuangan juga menggunakan stándar dan rumus yang telah ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Husnan Suad, Dr, MBA Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan edisi 4 BPFE,
2000
2. Sutrisno, Drs, MM, Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi, Ekonisia,
2001
3. Rahardjo Budi, Keuangan & Akuntansi untuk manajer non keuangan, graha ilmu,
2007
4. Weaver Samuel C, J.Fred Weston Finance and Accounting for Non Financial
Manager, UCLA, BIP, 2007
5. Project Management Body of Knowledge extention Construction Edisi 2000
6. Pelatihan Site Manager - PUSBIN KPK – Dep. PU (2004)