Tanaman yang saat ini dibudidayakan di lahan pesisir Desa Sidoharjo adalah tanaman
kelapa.kelapa hibrida di Desa Sidoharjo belum dapat tumbuh dengan subur dan optimal pada
lahan pesisir Desa Sidoharjo. Umur tumbuh tanaman kelapa hibrida untuk berbuah sekitar 3-
4 tahun. Tanaman kelapa hibrida yang seharusnya sudah tumbuh subur dan menghasilkan
banyak air nira, namun pada kenyataannya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Calon
bunga yang nantinya akan menghasilkan air nira, terlebih dahulu kering sebelum
menghasilkan air nira. Sehingga itulah yang melatarbelakangi penulis membuat penelitian ini.
Sejauh ini latar belakang yang penulis miliki telah mampu memberikan gambaran mengapa
penulis melakuakn penelitian, latar belakang yang disajikam telah sesuai dan mewakili dari
judul yang penulis pilih.
2) Metodologi
3) Pembahasan
A) Kesesuaian Lahan
a. Temperatur
b. Ketersediaan air
c. Ketersediaan oksigen
Desa Sidoharjo mempunyai drainase yang baik, ciri yang dapat diketahui di lapangan,
yaitu tanah berwarna homogen tanpa bercak atau karatan besi serta warna kelabu pada
lapisn sampai > 100 cm. Drainase yang baik ini termasuk dalam kelas kesesuaian lahan
S1. Ini menunjukkan bahwa Ketersediaan oksigen Desa Sidoharjo mencukupi untuk
pertumbuhan dan perkembangan kelapa hibrida
d. Media perakaran
1) Tekstur
Tekstur tanah Desa Sidoharjo, tepatnya daerah pesisir adalah tanah pasir dengan
persentase terbesar adalah Pasir/Kasar, yaitu 88%. Tekstur tanah kasar yang termasuk
dalam kelas kesesuaian lahan N. Ini menunjukkan bahwa tekstur tanah Desa Sidoharjo
tidak cocok(not sustinable) untuk pertumbuhan dan perkembangan kelapa hibrid
2) Bahan kasar
e. Ketebalan Gambut
f. Bahaya erosi
1) Lereng
Desa Sidoharjo relatif datar dengan tingkat kemiringan sebesar 5°. Kemiringan
lereng di daerah penelitian termasuk ke dalam kelas kesesuaian lahan S1. Ini
menunjukkan bahwa tingkat kemiringan lahan Desa Sidoharjo tidak membahayakan
pertumbuhan dan perkembangan kelapa hibrida
2) Bahaya erosi
Bahaya erosi yang mengancam Desa Sidoharjo adalah jenis erosi ringan, sehingga
termasuk ke dalam kelas kesesuaian lahan S1.
g. Retensi hara
1) pH
2) C-Organik
Berdasarkan hasil uji laboratorium, C- Organik yang terkandung di wilayah
penelitian yaitu 0,07-0,13. Kandungan C- Organik yang terlalu kecil, tidak
sesuai untuk pertumbuhan kelapa hibrida.
h. Bahaya banjir
i. Penyiapan lahan
1) Batuan di permukaan
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, dapat dikatakan tidak ada batuan yang
berada di permukaan, sehingga termasuk ke dalam kelas kemampuan lahan S1.
2) Singkapan batuan
Hasil pengamatan lapangan menunjukkan bahwa tidak ada singkapan batuan yang ada
dalam solum tanah, sehingga termasuk ke dalam kelas kemampuan lahan S1. Ini
menunjukkan bahwa penyiapan lahan di Desa Sidoharjo untuk pertumbuhan dan
perkembangan kelapa hibrida tidak sulit untuk dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
Djoehana Setyamidjaja. 1984. Bertanam Kelapa. Yogyakarta : Kanisius.
Djoehana Setyamidjaja, 1985. Bertanam Kelapa Hibrida. Yogyakarta : Kanisius.
Janun Sartohadi, dkk. 2013. Pengantar Geografi Tanah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Luthfi Rayes. 2007. Metode Inventarisasi Sumber Daya Lahan. Yogyakarta : ANDI.
Rokhmin Dahuri, dkk. 1996. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan
Secara Terpadu. Jakarta. PT Pradnya Paramita.
Sitalana Arsyad. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Bogor : IPB.
Suhardi. 1983. Dasar-dasar Bercocok Tanam. Yogyakarta: Kanisius.
Suharyono dan Moch. Amin. 2013. Pengantar Filsafat Geografi. Yogyakarta :
Ombak.