Anda di halaman 1dari 2

Scammer Manfaatkan Akses Jarak Jauh sebagai Celah Keamanan

Oleh Mochamad Wahyu Hidayat pada 04 Okt 2019, 14:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu celah keamanan bagi scammer untuk mendapatkan akses ke
komputer targetnya adalah melalui permintaan akses jarak jauh.

Tidak jarang, scammer menyamar sebagai petugas kepolisian yang membutuhkan bantuan pengguna
untuk memburu para pelaku kejahatan siber.

Mereka mengklaim komputer pengguna telah digunakan untuk mengirim pesan penipuan. Dengan klaim
itu, mereka meminta akses jarak jauh ke komputer dan sistem perbankan online pengguna, yang seolah-
olah dilakukan untuk menjebak scammer.

Padahal merekalah scammer sebenarnya yang sedang memanfaatkan akses jarak jauh sebagai celah
keamanan.

Mereka akan mengancam dengan tuduhan mengganggu proses penyelidikan, jika pengguna
mempertanyakan tindakan yang mereka lakukan. Namun jika pengguna pasrah dan membiarkan
scammer mengakses ke komputer dan sistem perbankan online pengguna, mereka akan menguras
rekening bank pengguna.

Dalam kasus di atas, scammer pun akan memainkan peran terpentingnya, yang sebetulnya hanya akal-
akalan semata, yaitu pemberitahuan berulang bahwa mereka membutuhkan sejumlah uang yang perlu
ditransfer demi menangkap para pelaku kejahatan siber.

Kepada siapa kita boleh memberikan akses jarak jauh?

Menurut perusahaan keamanan siber Kaspersky Lab, sebetulnya tidak ada seorang pun yang boleh
mendapatkan akses jarak jauh. Dalam kebanyakan kasus, pihak yang mengaku sebagai bagian dari
dukungan teknis, termasuk dari kepolisian, akan menyelesaikan masalah melalui telepon atau melalui
pesan email.

Polisi sesungguhnya tidak akan pernah "menyelidiki" komputer pengguna dari jarak jauh. Jika pengguna
merupakan seorang tersangka, mereka akan mendatanginya secara langsung dengan membawa surat
perintah.

Jika pengguna memang menghubungi layanan dukungan teknis dari perusahaan yang dapat dipercaya
dan memiliki masalah yang tidak dapat diselesaikan sendiri, maka bantuan akses jarak jauh adalah satu-
satunya pilihan yang tersedia.

Oleh sebab itu, selalu rekam dan catat nomor telepon yang memanggil. Pencarian pada Google bisa
menjadi langkah awal untuk menggali informasi terkait nommor itu. Jika nomor itu belum termasuk ke
dalam daftar yang ada, pengguna dapat menambahkan nomor telepon itu ke pangkalan data penipuan
dan spam.
Dengan upaya tersebut, Anda secara tidak langsung memberi tahu pengguna lain akan adanya penipuan
pada waktu tertantu dan membantu mereka agar tidak terjebak oleh para scammers.

Anda mungkin juga menyukai