Anda di halaman 1dari 13

UJIAN AKHIR SEMESTER

EVALUASI PENDIDIKAN

OLEH:

ILHAM

17176007

DOSEN PENGAMPU:

Dr. Hj. LATISMA DJ, M.Si

Dr. ANDROMEDA, M.Si

PENDIDIKAN KIMIA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019
UJIAN SEMESTER JAN– JUN 2019
EVALUASI PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
(TAKE HOME EXAM)

Petunjuk: Bacalah Soal Berikut Baik-Baik dan Jawablah dengan Ringkas. Jawaban Harus
Diketik.

1. Meskipun sebagian ahli penilaian sangat memisahkan pengertian dan kedudukan


asesmen dan evaluasi, namun Kumano (2001) mengemukakan bahwa terdapat
hubungan yang erat antara asesmen dan evaluasi. Pengukuran dan tes juga dipandang
merupakan bagian dari keduanya sehingga dapat digambarkan sebagai berikut ini.

Berdasarkan gambar diatas kemukakanlah hasil penafsiran anda sebagai berikut

a. Apakah yang membedakan antara asesmen dan evaluasi, Berikan suatu contoh yang
memperjelas jawaban anda tersebut!
b. Bagaimanakah hubugan antara tes, pengukuran, dan asesmen menurut gambar!
Uraikan beserta contohnya.
c. Apakah yang membedakan antara asesmen dan evaluasi, Berikan suatu contoh yang
memperjelas jawaban anda tersebut!
d. Bagaimanakah hubugan antara tes, pengukuran, dan asesmen menurut gambar!
Uraikan beserta contohnya.

2. Anda ditugaskan untuk memperoleh informasi mengenai bagaimana guru melakukan


penilaian hasil belajar siswa. Apa jenis instrument yang akan anda gunakan untuk
memperoleh informasi tersebut, berikan alasannya, dan buatkan instrument tersebut

3. Seringkali kita jumpai ada pendidik yang memberikan tes atau ujian dengan metode
open book atau ujian dengan membuka buku. Ditinjau dari segi objektifitas dan
validitas tes apakah cara tersebut dapat dipertanggung jawabkan. Berikan alasanmu !
4. Tentukan seberapa besar hubungan atau korelasi antara besarnya pendapatan dengan
pengeluaran atau konsumsi per bulan. Dari 8 orang yang diwawancara diperoleh data
sebagai berikut :

X ( pendapatan) : 800, 700 600 500 750 900 850 800 ( ribuan)
Y ( pengeluaran) : 400 300 300 250 350 500 450 500 ( ribuan)

5. Menurut anda seberapa pentingnya kah penilaian autentik dilakukan dalam menilai
hasil belajar peserta didik. Faktor apa saja yang harus diperhatikan untuk dapat
melaksanakan penilaian autentik. Adakah kendalanya dalam melakukan penilaian
autetik, jelaskan !

6. Pada intinya evaluasi itu harus dilakukan secara menyeluruh, berkesinambungan dan
objektif. Jelaskan mengapa prinsip ini harus menjadi pegangan dalam melaksanakan
evaluasi pendidikan?

7. Suatu tes hasil belajar terdiri dari item-item sebagai berikut:


10 item true-false masing-masing dengan bobot 1
10 item multiple choice masing-masing dengan bobot 3
15 item matching masing-masing dengan bobot 2
10 item model melengkapi berganda dengan bobot 5
Sepuluh orang siswa yang mengikuti tes tersebut memperoleh skor sebagai berikut:
70 60 55 85 93 52 48 25 30 35
40 64 76 80 90
Tentukan nilai siswa tersebut menggunakan acuan patokan skala lima dengan
pedoman konversi sebagai berikut
Tingkat penguasaan skor standar (nilai)
90% - 100% A
80% - 89% B
65% - 79% C
55% - 64% D
< 55% F
Bandingkan jika digunakan acuan kelompok skala lima !

SELAMAT BEKERJA
MAY GOD BLESS YOU ALL
JAWABAN
1. Penafsiran pada gambar yang ada pada nomor 1:
a. Perbedaan antara assesment dan evaluasi
Assesment
Merupakan penilaian yang lebih sempit ( lebih bersifat mikro) dari pada evaluasi,
dan juga asesmen hanya menyangkut mengenai kompetensi siswa dan perbaikan
dalam program pembelajaran.
Evaluasi
Merupakan penilaian dari program pendidikan secara menyeluruh. Evaluasi lebih
bersifat makro , meluas, dan menyeluruh. Evaluasi program juga menalaah
komponen – komponen yang saling berkaitan tentang perencanaan, pelaksanaan,
dan pemantauan.
Contoh
Dalam melaksanakan sebuah pebelajaran untuk mengetahui apakah siswa
mengerti dan memahami materi yang diajarkan maka diberikan test dalam bentuk
soal sebanyak 10 butir soal dan siswa diberi waktu untuk menjawab, setelah itu
pendidik akan memeriksa soal tersebut hal ini merupakan proses assesment
(penilaian) pendidik akan memeriksa berapa soal yang benar dan salah pada
proses asesmen ini pendidik hanya mengetahui kompetensi siswa berdasarkan
benar atau salah nya menjawab soal saja dan melakukan perbaikan setelahnya,
sedangkan untuk menentukan siswa tersebut memahami dan mengerti materi
tersebut ditetapkan melalui evaluasi karena pada evaluasi semua tahap akan di
nilai tidak hanya pada proses pengukuran saja tetapi semua aspek tentang siswa,
guru, dan program pembelajaran.
b. Berdasarkan gambar pada nomor 1 bagaimanakah hubungan antara asesmen,
evaluasi, tes, dan pengukuran.
Berdasarkan gambar diatas hubungan antara evaluasi dan asesmen untuk
mengevaluasi data yang dikumpulkan melalui penilaian sedangkan hubungan
asesmen dan evaluasi dalam proses pengumpulan data yang menunjukkan
pengembangan pembelajaran. Assesmant merupakan bagian dari evaluasi dan bila
kita mempelajari atau membicarakan tentang evaluasi maka asesmen termasuk
kedalamnya.
Berdasarkan gambar diatas hubungan antara test, pengukuran, dan evaluasi
Hubungan antara tes, pengukuran, dan evaluasi adalah sebagai berikut. Evaluasi
belajar baru dapat dilakukan dengan baik dan benar apabila menggunakan
informasi yang diperoleh melalui pengukuran yang menggunakan tes sebagai alat
ukurnya. Akan tetapi tentu saja tes merupakan salah satu alat ukur yang dapat
digunakan karena informasi tentang hasil belajar tersebut dapat pula diperoleh
tidak melalui tes, misalnya menggunakan alat ukur non tes seperti observasi, skala
rating, dan lain-lain.
Contoh
Seperangkat Soal/ tugas untuk mengamati obyek menggunakan mikroskop
dengan prosedur yang benar pemberian soal ini merupakan proses test. Bu Yoan
menghitung berapa jumlah kesalahan Fani dalam menggunakan mikroskop (ia
menghitung terjadi 3 kesalahan dari 5 tugas), pada tahap ini akan dilakukan
pengukuran.
Bu Yoan menilai bahwa kemampuan Fani dalam menggunakan mikroskop masih
kurang pada tahap ini akan dilakukan evaluasi, untuk menilai segala proses
evaluasi maka dilakukan assessment.
2. Apa jenis instrument yang akan anda gunakan untuk memperoleh informasi tersebut,
berikan alasannya, dan buatkan instrument tersebut ?
Untuk mencari informasi mengenai cara guru menilai hasil belajar siswa bisa
dilakukan dengan menggunakan instrument lembar wawancara dan angket tetapi dari
kedua instrument yang tadi lebih objektif digunakan angket karena kita dapat menilai
secara objektif guru yang melakukan penilaian hasil belajar tersebut. Beda hal nya kalau
menggunakan lembar wawancara hasil wawancara tersebut kurang bisa dipertanggung
jawabkan karena dapat dibuat-buat.
Contoh angket
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

Satuan Pendidikan : SMK-SMAK PADANG


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X-3/1
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Hari/tanggal : Selasa/ 14 Agustus 2018
Pertemuan :1
Siklus :1
KD : 3.3

Petunjuk Pengisian

Beri tanda (√) pada kolom yang sesuai untuksetiap aktivitas guru yang muncul untuk 1 kali
pertemuan dengan kriteria sebagai berikut ;

1. Sangat Sempurna (SS) :5


2. Sempurna (S) :4
3. Cukup Sempurna (CS) :3
4. Kurang Sempurna (KS) :2
5. Tidak Sempurna ( TS) :1

Siklus I Pertemuan I
No Total
Keterlaksanaan
. Aktivitas Guru
SS S SC KS TS
Guru membagi peserta didik dalam kelompok yang
1
dipilih secarak acak ( 4-5) orang
2 Guru membagikan LKPD
Guru menjelaskan skema pembelajaran yang akan
3
dilakukan
Guru memotivasi peserta didik untuk memusatkan
4
perhatian terhadap materi yang akan dijelaskan
Guru memberikan orientasi dalam bentuk diskusi
5
tentang materi prasyarat
Guru memintak peserta didik untuk memperhatikan
6
model
Guru bertindak sebagai fasilitator pada saat peserta
7 didik melakukan langkah eksplorasi atau menjawab
pertanyaan kunci
Guru memintak kelompok lain menanggapi hasil
8
yang disampaikan suatu kelompok
Guru memberikan latihan soal yang dijawab dengan
9
sistem diskusi
Siklus I Pertemuan I
No Total
Keterlaksanaan
. Aktivitas Guru
SS S SC KS TS
Guru memberikan soal-soal yang dikerjakan peserta
10
didik perkelompok
Guru memintak peserta didik untuk menyimpulkan
11
pelajaran
12 Guru memberikan penegasan
Skor Total

Padang, 13 Mei 2019

Observer

(…….…………………….)

Dengan angket diatas kita dapat mengamati secara langsung aktifitas guru dalam
melakukan penilaian dengan mengikuti aturan pada angket tersebut dan lembar observasi
seperti angket ini dapat memberikan penilaian secara objektif kepada guru.

3. Pada pelaksanaan ujian dengan metode open book atau buka buku apakah lebih
objektif atau bisa dipertanggung jawabkan kalau untuk objektif ujian dengan metode
open book ini sangat objektif karena dengan metode ini dapat mengajarkan kepada siswa
menggunakan analisis nya dalam menyelesaikan masalah dalam soal lebih baik karena
siswa akan berfikir dalam menyelesaikan soal – soal tersebut, soal yang diberikan pada
metode open book ini menggunakan tingkat kesulitan soal C3 dan C4 yang lebih
mengharuskan siswa menggunakan kemampuan analisis dan memainkan logikanya lebih
tinggi lagi karena soal yang di berikan pada metode open book ini bukan jawaban yang
ada didalam buku tersebut tetapi mengembangkan kembali dengan pola pikir siswa dalam
menjawab soal jadi jawaban yang dibuat siswa bukan bahasa buku tersebut tetapi teori
dari buku terseput yang dikembangkan lebih jauh lagi oleh siswa.
Apakah hasil nya bisa dipertanggung jawabkan, untuk open book ini hasilnya bisa
dipertanggung jawabkan karena jawaban yang diberikan siswa berdasarkan dari
pemikirannya masing-masing dengan metode open book ini kecurang-kecurangan antar
siswa dapat dikurangi seperti mencontek dan lain-lain karena kesempatan mereka
mencontek akan berkurang didalam melaksanakan ujian mereka sibuk dalam
menyelesaikan masalah yang ada disoal dengan pemikiran mereka masing-masing apa
bila mencontek akan ketahuan kerena jawaban dan pendapat yang keluar pada masing-
masing siswa akan berbeda.
Kendala dalam metode open book ini cuma satu dalam melaksanakan pemeriksaan
dan penilaian jawaban siswa karena memeriksanya akan membutuhkan waktu yang lama
karena jawaban atau pendapat dari analisis siswa ini akan cenderung benar semua jadi
disitu lah tugas pendidik harus membaca dengan teliti setiap jawaban siswa tersebut.

4. Jawaban
. Ho : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel pendapatan dengan
No X Y XY X2 Y2
(Pendapatan) (Pengeluaran)
1 800 400 320.000 640.000 160.000
2 700 300 210.000 490.000 90.000

3 600 300 180.000 360.000 90.000


4 500 250 125.000 250.000 62.500
5 750 350 262.500 562.500 122.500
6 900 500 450.000 810.000 250.000
7 850 450 382.500 722.500 202.500
8 800 500 400.000 640.000 250.000
N= 8 ∑X= 5900 ∑Y= 3050 ∑XY= ∑X2 ∑Y2=
2.330.000 =4.475.000 1.227.500
pengeluaran.
Ha : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel pendapatan dengan
pengeluaran
Ho: r = 0
Ha:r ≠ 0
Menentukan r hitung menggunakan rumus :
8 ( 2.330 .000 )−5900 (3050)
rxy =
√ 8 (4.475 .000)−(5900) 2−√ 8 ( 1.227 .500 )−( 3050 ) 2

18.640.000−17.995.000
rxy =
√ 35.800 .000−34.810 .000−√ 9.820.000−9.302 .500
645.000
rxy =
√ 990 .000 √ 517 .500

645.000
rxy =
( 994,98 ) (719,37)

645.000
rxy =
715.758,763

rxy = 0,9

Taraf signifikan α 0,05


5. Seberapa penting penilaian autentik, faktor apa yang perlu di perhatikan, dan kendala apa
yang terdapat dalam penilaian autentik?
Sangat penting karena penilaian autentik sendiri termasuk dalam karakteristik
penilaian dalam kurikulum 2013 yang kita gunakan sekarang dalam dunia
pendidikan.penilain autentik sendiri merupakan penilaian yang dilakukan untuk
mengukur pencapain kompetensi secara holistik. Dimana aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan dinilai secara bersamaan sesuai kondisi nyata.Penilaian dilaksanakan untuk
mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik yang dikaitkan dengan situasi nyata
bukan dunia sekolah.Oleh karena itu, dalam melakukan penilaian digunakan berbagai
bentuk teknik penilaian.Penilaian autentik tidak hanya mengukur apa yang diketahui
peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh peserta
didik.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penilaian autentik.

 Penilaian Kinerja (penilaian diri) merupakan suatu teknik penilaian di mana peserta
didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan
tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu.
 Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus
diselesaikan dlama periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa rangkaian kegiatan
mulai dari perencanaan pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, penyajian
data, dan pelaporan. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui
pemahaman, kemampuan pengumpulan data, kemampuan mengaplikassikan,
kemampuan inovasi dan kreativitass serta kemampuan menginformasikan peserta
didik pada muatan tertentu secra jelas.
 Penilaian portofolio dapat berupa kumpulan dokumen dan teknik penilaian. Portofolio
sebagai dokumen merupakan kumpulan dokumen yang berisi hasil penilaian prestasi
belajar, penghargaan, kerya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat
reflektif-integratif dalam kurun waktu tertentu.
 Penilaian tertulis Daryanto(2014 129) menjelaskan bahwa Penilaian tertulis atas hasil
pembelajaran tetap lazim dilakukan. Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai
jawaban dan uaraian. Memilih jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-salah,
ya-tidak, menjodohkan, dan sebab akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau
melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian.
 Penilaian Tes lisan Menurut Drs Daryanto(2014 129) Tes lisan adalah tes yang
menuntut siswa memberikan jawaban secara lisan. Pelaksanaan tes lisan dilakukan
dengan mengadakan tanya jawab secara langsung antara pendidik dan peserta didik.

Faktor – faktor penghambat penilaian autentik


 Membutuhkan alokasi waktu yang cukup. Hal ini dikarenakan pengelolaan waktu
menjadi sulit dilakukan karena tidak semua pembelajaran dapat diselesaikan satu hari.
 Siswa merasa tugasnya (PR) lebih banyak. Ini disebabkan apabila dalam pelaksanaan
proses pembelajaran tidak selesai maka dijadikan PR atau jika masih ada waktu
dilanjutkan di hari berikutnya. Tugas-tugas yang dikerjakan oleh siswa menjadi
banyak. Hal ini dapat terjadi karena dalam satu tema atau tiap subtema terdiri atas
tiap pembelajaran. Dalam satu pembelajaran memuat beberapa mata pelajaran. Jadi
jika diberikan tugas dapat memuat beberapa mata pelajaran di dalamnya dan siswa
mengeluh atas hal ini.
 Faktor internal dan Faktor eksternal, internal adalah pengetahuan guru yang berupa
RPP yang memuat penilaian autentik, pengelolaan kelas, pengelolaan waktu
menghambat pelaksanaan Kurikulum 2013, sedangkan psikologis dan jasmaniah
tidak menghambat pelaksanaan Kurikulum 2013.
6. Prinsip –prinsip evaluasi menyeluruh, berkesinambungan, dan objektif. Jelaskan
mengapa prinsip ini harus menjadi pegangan dalam melaksanakan evaluasi pendidikan ?
Jawaban
Mengapa ketiga prinsip dasar evaluasi itu menjadi pegangan karena ketiga prinsip
evaluasi tersebut saling berhubungan
Evaluasi secara menyeluruh berarti dimana evalauasi hasil belajar harus dilakukan secara
utuh dan menyuluruh, tidak boleh dilakukan secara terpisah dan setengah-setengah.
Dengan demikian maka akan diperoleh suatu informasi mengenai perkembangan subyek
didik yang sedang dinilai.
Evaluasi secara berkesinambungan berarti bahwa evaluasi hasil belajar yang baik
merupakan evaluasi yang dilakukan secara teratur atau berkesinambungan dari waktu ke
waktu dimana evaluator akan bisa memperoleh informasi mengenaiperkembangan
peserta didik dari awal hingga akhir. Sehingga nantinya evaluator akan dapat menentukan
langkah-langkah selanjutnya yang harus diambil agar Tujuan Intruksional khusus dapat
tercapai.
Evaluasi secara objektif berarti dimana evaluasi hasil belajar dikatakan baik jika sudah
terlepas dari faktor subyektif, karena faktor tersebut dapat menodai pekerjaan evaluasi
atau penilaian tersebut.
Prinsip umum dan penting dalam kegiatan evaluasi, yaitu adanya triagulasi atau
hubungan erat tiga komponen, yaitu: Tujuan pembelajaran, Kegiatan pembelajaran atau
KBM, Evaluasi Triagulasi tersebut dapat digambarkan dalam gambar sebagai berikut.

Tujuan pembelajaran

Kegiatan pembelajaran Evaluasi

7. Jawaban

= 10 x 1 =10
10 item true-false masing-masing dengan bobot 1
= 10 x 3 = 30
10 item multiple choice masing-masing dengan bobot 3
15 item matching masing-masing dengan bobot 2 = 15 x 2 = 30

10 item model melengkapi berganda dengan bobot 5 = 10 x 5= 50

Skor maks = 120

Sepuluh orang siswa yang mengikuti tes tersebut memperoleh skor sebagai berikut:
70 60 55 85 93 52 48 25 30 35
40 64 76 80 90

Nilai = (skor mentah / skor maks) x 100%

58,33% 50,00% 45,83% 70,83% 77,50% 43,33% 40,00% 20,83% 25,00% 29,167%

33,33% 53,33% 63,33% 66,67% 75,00%

Tentukan nilai siswa tersebut menggunakan acuan patokan skala lima dengan pedoman
konversi sebagai berikut
Tingkat penguasaan skor standar (nilai)
90% - 100% A = 0 orang
80% - 89% B = 0 orang
65% - 79% C = 4 orang
55% - 64% D = 2 orang
< 55% F = 9 orang

Anda mungkin juga menyukai