Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
1. Menunjukan hubungan antara kas di bank dan berbagai siklus transaksi.
2. Mengidentifikasi jenis akun kas utama yang digunakan oleh entitas bisnis.
3. Menjelaskan mengenai pengujian audit atas akun kas umum.
4. Menjelaskan mengenai pengujian audit atas rekening bank penggajian imprest.
5. Menjelaskan mengenai pengujian audit atas kas kecil imprest.
1
1.3 MANFAAT
Manfaat yang diharapkan dari makalah ini sebagai berikut.
1. Bagi Pembaca
Untuk memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai proses audit atas kas.
2. Bagi Penulis
Untuk menambah pengalaman dalam membuat paper ini dan menambah wawasan
tentang proses audit atas kas.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
akun bank umum pada kantor pusat. Akun cabang dalam hal ini seperti akun umum,
tetapi pada tingkat cabang.
4. Dana Kas Kecil Imprest
Akun kas kecil biasanya merupakan akun kas yang simpel untuk pengeluaran-
pengeluaran insidentil. Kas ini digunakan untuk pengeluaran yang berjumlah kecil
yang bisa dibayar dengan lebih mudah jika menggunakan uang tunai dibandingkan
check. Akun kas imprest ditetapkan dengan cara yang sama seperti akun bank
imprest, tetapi khusus untuk pengeluaran-pengeluaran yang berjumlah kecil, seperti
misalnya untuk pembelian perlengkapan kantor, perangko, atau makan siang
karyawan. Jumlah kas yang ditetapkan pada dana kas kecil ini biasanya tidak begitu
besar, dan diisi kembali sekali atau dua kali dalam sebulan.
5. Setara Kas
Setara kas mempunyai tingkat likuiditas sangat tinggi sehingga dapat dijadikan
kas kembali dengan cepat. Termasuk dalam setara kas adalah deposito berjangka,
dan money market fund. Setara kas yang bisa cukup material, dicantumkan dalam
laporan keuangan sebagai bagian dari bagian akun kas hanya apabila berupa
investasi jangka pendek yang dapat diubah kembali menjadi kas pada jumlah yang
telah diketahui secara cepat, dan tidak ada risiko signifikan pada nilai tukarnya
sebagai akibat perubahan tingkat bunga.
6. Instrumen Keuangan
Akun instrumen keuangan meliputi investasi dalam surat berharga seperti
misalnya sekuritas utang dan sekuritas saham, instrumen derivatif, dan aktivitas
hedging. Investasi dalam instrumen keuangan dapat dikelompokkan sebagai
sekuritas untuk diperdagangkan, tersedia untuk dijual, dan dimiliki sampai jatuh
tempo, sedangkan derivatif dapat dikelompokkan sebagai aset atau kewajiban,
sesuai dengan standar akuntansi keuangan.
4
Gambar Hubungan antara Akun Kas Umum dengan Akun Kas Lainnya
5
2.3. Pengauditan Akun Kas Umum
Pada pengujian saldo akhir tahun dalam kas umum, auditor harus mengumpulkan
bukti yang cukup dan tepat untuk menilai apakah kas, sebagaimana tercantum dalam
neraca, dinyatakan dan diungkapkan dengan wajar sesuai dengan lima dari delapan tujuan
audit, terkait saldo untuk seluruh pengujian perincian saldo (keberadaan, kelengkapan,
ketelitian, pisah batas, dan kecocokan saldo). Hak atas kas umum, klasifikasinya dalam
neraca, dan nilai realisasi kas tidak relevan untuk tujuan audit ini.
Metodologi untuk pengauditan saldo kas akhir tahun sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi Risiko Bisnis Klien yang Mempengaruhi Kas (Tahap I)
Kebanyakan perusahaan tidak memiliki risiko bisnis signifikan yang
mempengaruhi kas. Risiko bisnis klien dapat timbul dari kebijakan manajemen kas
yang tidak tepat. Risiko bisnis klien lebih banyak timbul dari setara kas dan jenis
investasi lainnya.
Pengendalian yang penting atas saldo kas akhir adalah rekonsiliasi bank
secara bulanan dari akun bank umum secara tepat waktu oleh seseorang yang
independen dari pihak yang menangani atau mencatat transaksi kas. Rekonsiliasi
6
bank yang dibuat dengan teliti oleh pegawai klien yang kompeten meliputi
tindakan-tindakan berikut:
7
check dalam perjalanan, dan hal-hal yang direkonsiliasi lainnya dengan rekonsiliasi
tahun sebelumnya. Prosedur analitis ini diharapkan bisa mengungkapkan salah saji
dalam kas.
Tabel Tujuan Audit Saldo dan Pengujian Rinci Saldo untuk Akun Kas Umum di Bank
8
rekonsiliasi dicatatat
dengan teliti (ketelitian).
Transaksi penerimaan kas Penerimaan Kas Apabila penerimaan
dan pengeluaran kas Hitunglah kas yang ada di kas setelah akhir tahun
dicatat pada periode yang perusahaan pada hari buku dimasukkan
tepat. terakhir tahun buku dan dalam jurnal, maka
(pisah batas) segera telusur ke setoran posisi kas akan nampak
dalam perjalanan dan lebih baik dari yang
jurnal penerimaan kas. sesungguhnya. Hal
Telusur setoran dalam seperti itu disebut
perjalanan ke cutoff bank. “holding open” jurnal
penerimaan kas.
Pengeluaran Kas Holding open jurnal
Hitunglah kas yang ada di pengeluaran kas akan
perusahaan pada hari mengurangi utang
terakhir tahun buku dan usaha dan biasanya
segera telusur ke check meningkatkan rasio
dalam perjalanan dan lancar.
jurnal pengeluaran kas. Prosedur pertama untuk
pengujian pisah batas
Telusur check dalam penerimaan dan
perjalanan ke laporan pengeluaran kas
bank bulan berikutnya. mensyaratkan auditor
hadir pada akhir tahun
buku.
9
konfirmasi langsung kepada auditor. Semua informasi dalam rekonsiliasi harus
ditelusur ke skedul audit yang relevan. Apabila konfirmasi bank tidak sesuai dengan
skedul audit, auditor harus menyelidiki penyebab perbedaannya.
2. Memeriksa Aktivitas Bank Setelah Akhir Tahun Buku
Cutoff laporan bank adalah laporan bank sebagian yang dikirimkan oleh bank
langsung kepada auditor atau secara online ke catatan elektronik akun klien di bank.
Tujuan cutoff laporan di bank adalah untuk memeriksa hal-hal yang direkonsiliasi
dalam rekonsiliasi bank akhir tahun yang dibuat klien dengan bukti yang belum
terdapat pada klien.
3. Pengujian Rekonsiliasi Bank
Rekonsiliaasi bank independen yang dibuat dengan baik merupakan
pengendalian internal kas yang penting. Dalam memeriksa rekonsiliasi, auditor
menggunakan informasi yang tercantum dalam cutoff laporan bank untuk memastikan
ketepatan unsur rekonsiliasi. Pemeriksaan auditor atas rekonsiliasi meliputi beberapa
prosedur sebagai berikut:
Memeriksa ketelitian perhitungan dalam rekonsiliasi.
Menelusur saldo dalam konfirmasi bank dan/atau saldo awal dalam cutoff laporan
bank ke saldo per bank dalam rekonsiliasi bank untuk memastikan bahwa semua
menunjukkan angka yang sama
Menelusur check yang ditarik dan dicatat sebelum akhir tahun buku dan tercantum
dalam cutoff laporan bank ke daftar check dalam perjalanan dalam rekonsiliasi
bank dan ke jurnal pengeluaran kas pada periode atau periode-periode sebelum
akhir tahun buku yang diaudit.
Menyelidiki semua check yang signifikan yang tercantum dalam daftar check
dalam perjalanan yang tidak tercantum sebagai check telah diuangkan dalam cutoff
laporan bank.
Menelusur setoran dalam perjalanan ke cutoff laporan bank.
Memeriksa semua unsur rekonsiliasi lain dalam laporan bank dan rekonsiliasi
bank.
10
Gambar Jenis-jenis pengujian audit yang digunakan untuk kas umum di bank
11
Saat auditor secara khusus menguji kecurangan, mereka harus ingat bahwa
prosedur audit selain pengujian perincian saldo kas juga dapat digunakan. Prosedur yang
dapat menemukan kecurangan penerimaan kas meliputi:
12
unsur yang ada dalam rekonsiliasi bank telah dicantumkan dengan benar.
Asumsikan bahwa terdapat kelemahan pengendalian internal dan akhir tahun buku
bagi klien adalah 31 Desember. Menggunakan pendekatan biasa, auditor akan:
1. Memulai dengan rekonsiliasi bulan November dan membandingkan semua unsur
dalam rekonsiliasi dengan bukti pengeluaran check dan dokumen lain yang
dilampirkan pada laporan bank bulan Desember.
2. Membandingkan semua check yang diuangkan dan setoran ke bank dalam
laporan bank bulan Desember dengan jurnal pengeluaran kas dan jurnal
penerimaan kas bulan Desember.
3. Menelusur semua hal yang belum terealisasi dalam rekonsiliasi bank bulan
November dan pengeluaran kas dan penerimaan kas bulan Desember, ke
rekonsiliasi per 31 Desember yang dibuat klien untuk memastikan bahwa semua
telah dimasukkan.
4. Memeriksa bahwa semua unsur rekonsiliasi dalam rekonsiliasi bank per 31
Desember mencerminkan unsur-unsur dari rekonsiliasi bank bulan November
dan jurnal bulan Desember yang belum terealisasi di bank.
1. Merekonsiliasi saldo pada laporan bank dengan saldo di buku besar pada
awal periode pengujian kas
2. Merekonsiliasi penerimaan kas yang disetorkan ke bank dengan penerimaan
yang dicatat dalam jurnal penerimaan kas pada periode yang direkonsiliasi
13
3. Merekonsiliasi check-check yang dibayar bank dan pembayaran secara
elektronik dengan pengeluaran yang dicatat dalam jurnal pengeluaran kas
pada periode yang direkonsiliasi
4. Merekonsiliasi saldo pada laporan bank dengan saldo di buku besar pada
akhir periode yang diuji
14
Tanggal pencatatan pengeluaran dan penerimaan untuk setiap transfer harus
menunjukkan tanggal pada tahun buku yang sama.
Apabila tanggal penerimaan dilakukan pada tahun ini, sedangkan tanggal
pengeluaran dilakukan pada tahun berikutnya, hal itu menunjukkan indikasi
adanya usaha untuk menutupi kekurangan kas.
Pengeluaran dalam daftar transfer antar bank harus dengan benar dimasukkan
ke atau dikeluarkan dari check dalam perjalanan dalam rekonsiliasi bank akhir
tahun.
Penerimaan dalam daftar transfer antar bank harus dengan benar dimasukkan
ke atau dikeluarkan dari setoran dalam perjalanan dalam rekonsiliasi bank akhir
tahun.
15
2.6. Audit Atas Kas Kecil Impres
Kas kecil adalah akun yang unik. Meskipun jumlahnya tidak material, banyak
auditor melakukan verifikasi kas kecil karena terdapat potensi kecurangan dan kien
mengharapkan auditor memeriksa akun tersebut meski jumlahnya tidak material.
a. Pengendalian Internal atas Kas Kecil
Pengendalian internal yang paling penting dalam kas kecil adalah penggunaan
dana impress yang merupakan tanggung jawab perorangan. Dana untuk kas kecil
tidak dapat digabungkan dengan penerimaan lainnya, dan dana harus disimpan
terpisah dari aktivitas lainnya. Pembatasan juga harus dilakukan atas pengeluaran
dari kas kecil, sama halnya dengan jumlah total dana. Jenis pengeluaran yang
dilakukan dari transaksi kas kecil harus jelas didefinisikan sesuai kebijakan
perusahaan.
Saat pengeluaran kas yang dilakukan dari kas kecil, pengendalian internal yang
memadai mensyaratkan adanya tanda tangan personel yang berwenang pada formulir
kas kecil yang bernomor urut. Total dari kas aktual dan cek dananya, ditambah total
formulir kas kecil yang belum dicairkan sebagai pengeluaran, harus sama dengan
total jumlah dana kas kecil yang disebutkan dalam buku besar. Penghitungan
mendadak secara periodik dan rekonsiliasi dana kas kecil harus dilakukan oleh
auditor internal atau personel lain yang berwenang.
Saat saldo kas kecil tinggal sedikit, cek dari akun kas umum harus dibuat untuk
mengisi kas kecil. Cek harus ditulis dengan jumlah yang sama dengan voucher
bernomor urut yang dijadikan bukti pengeluaran aktual sebelumnya. Voucher ini
harus diverifikasi oleh petugas utang dagang dan dibatalkan agar tidak digunakan
kembali.
16
B. Pengujian Audit atas Kas Kecil
Penekanan dilakukan pada verifikasi kas kecil atas pengujian transaksi kas
kecil dibandingkan saldo akhir akun. Bahkan jika dana kas kecil jumlahnya kecil,
terdapat potensi kecurangan transaksi jika dana sering dikeluarkan atau digunakan.
Dalam pengujian kas kecil, auditor pertama kali harus menentukan prosedur
klien dalam menangani dana. Hal ini dilakukan dngan mendiskusikan pengendalian
internal bersama pemegang kas kecil dan memeriksa dokumen atas beberapa
transaksi. Saat hasil penilaian risiko pengendalian adalah rendah dan hanya sedikit
pengeluaran dilakukan selama tahun berjalan, biasanya auditor tidak melakukan
pengujian lebih lanjut karena tidak material. Ketika auditor menguji kas kecil, dua
prosedur utamanya adalah menghitung saldo kas kecil dan melanjutkan dengan
pengujian terperinci atas satu atau dua transaksi pengeluaran. Prosedur utama harus
meliputi:
1. Menjumlahkan voucher pendukung kas kecil yang menujukkan jumlah
pengeluaran.
2. Memperhatikan urutan voucher kas kecil.
3. Memeriksa otorisasi dan pembatalan voucher kas kecil.
4. Memeriksa kewajaran dokumen pendukung, biasanya terdiri atas gulungan
register kas, faktur, dan bukti penerimaan.
17
Kasus Audit Kas/Teller
Laporan Fiktif Kas di Bank BRI Unit TapungRaya
Kepala Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Tapung Raya, Masril terbukti melakukan
transfer uang Rp 1,6 miliar dan merekayasa dokumen laporan keuangan. Perbuatannya
diketahui oleh tim auditor dan pengawas dari BRI Cabang Bangkinang pada hari rabu 23
Februari 2011 saat melakukan pemeriksaan di BRI Unit Tapung. Tim ini menemukan
kejanggalan dari hasil pemeriksaan antara jumlah saldo neraca dengan kas tidak seimbang.
Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ternyata diketahui adanya transaksi gantung
yaitu adanya pembukuan setoran kas Rp 1,6 Miliar yang berasal dari BRI Unit Pasir
Pengaraian II ke BRI Unit Tapung pada tanggal 14 Februari 2011 yang dilakukan oleh
Masril, namun tidak disertai dengan pengiriman fisik uangnya.
Dari kejadian tersebut Masril telah melakukan tindak pidana membuat atau
menyebabkan adanya pencatatan palsu dalam pembukuan atau laporan maupun dalam
dokumen laporan kegiatan usaha, laporan transaksi atau rekening Bank.
Penyelesaian Masalah
18
Pengujian Kas
yaitu pengujian atas transaksi terbukukan dan merupakan metode yang sangat
bagus untuk membandingkan penerimaan kas dan pengeluaran terbukukan dengan
akun bank dan rekonsialiasi bank.
Ada beberapa hal yang harus diaudit pada daftar transfe antar bank:
2. Transfer antar bank harus dicatat baik pada bank penerima maupun penyetor.
4. Pengeluaran dalam daftar transfer antar bank harus dengan benar dimasukkan ke
atau dikeluarkan dari check dalam perjalanan dalam rekonsiliasi bank akhir tahun.
5. Penerimaan dalam daftar transfer antar bank harus dengan benar dimasukkan ke
atau dikeluarkan dari setoran dalam perjalanan dalam rekonsiliasi bank akhir tahun.
Cara lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi kasus tersebut adalah:
1. Harus ada batas transaksi untuk masing-masing teller dan head teller.
2. Teller secara pribadi tidak diperkenankan menerima kuasa dalam bentuk apapun
dari nasabah untuk melaksanakan transaksi atas nasabah tersebut.
3. Teller secara pribadi dilarang menerima titipan barang atau dokumen penting
milik nasabah.
19
Dokumen dan catatan yang cukup:
2. Setiap transaksi harus dibukukan secara baik dan dilengkapi dengan bukti
pendukung
1. Head teller harus memeriksa saldo kas, apakah sesuai dengan yang dilaporkan oleh
teller
2. Setiap selisih harus diidentifikasi, dilaporkan kepada head teller dan pemimpin
cabang, diinvestigasi dan dikoreksi
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengujian substantif terhadap saldo kas ditunjukkan untuk memperoleh
keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan kas,
membuktikan keberadaan kas dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan kas yang
dicantumkan di neraca, membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat dalam catatan
akuntansi dan kelengkapan saldo kas yang disajikan dalam neraca, membuktikan hak
kepemilikan klien atas kas yang dicantumkan di neraca, membuktikan kewajaran
penilaian kas yang dicantumkan di neraca, membuktikan kewajaran penyajian dan
pengungkapan kas di neraca. Dengan ini pengujian terinci atas saldo untuk kas di bank
dengan identifikasi risiko bisnis klien yang mempengaruhi kas di bank, lalu tentukan
salah saji yang dapat ditolelir dan menilai risiko bawaan untuk kas di bank, menaksir
risiko pengendalian untuk kas di bank, merancang dan melaksanakan pengujian
pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi untuk beberapa siklus, kemudian
merancang dan melaksanakan prosedur analitik untuk kas di bank.
Dalam prosedur audit, ada tiga prosedur standar yang harus dilakukan yaitu
dengan penerimaan konfirmasi bank, kemudian penerimaan rekening koran pada titik
pisah batas, dan pengujian atas rekonsiliasi bank.
21
DAFTAR PUSTAKA
Jusup, Al Haryono. 2014. Auditing (pengauditan Berbasis ISA) Edisi II. Yogyakarta: Bagian
Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi.
Arens, Alvin A. Beasley, Marks s. Elder, Randal J. 2011. Jasa Audit dan Assurance-
Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 2. Jakarta: Penerbit Selemba Empat.
https://www.academia.edu/27640199/Kasus_Audit_Kas_Teller
22