Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan


untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotive,
preventif, kuratif, maupun rehabilitatif yang yang dilakukan oleh pemerintah,
pemerintah daerah dana tau masyarakat. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakatdan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengedepankanupaya
promotive dan preventif untuk mencapai derajad kesehatan masyarakatyang
setinggi-tingginya di wilayahkerjanya (Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 75 Tahun 2014). Salah satu upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama adalah pelayanan kegawat daruratan, khususnya pelayanan
gawat darurat pada pasien kecelakaan lalu lintas.

Pelayanan kesehatan kegawatdaruratan sehari-hari adalah hak asasi


setiap orang dan merupakan kewajiban yang harus dimiliki oleh semua orang.
Pemerintah dan segenap masyarakat bertanggung jawab dalam memelihara dan
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Sampai saat ini pelayanan
kesehatan kegawatdaruratan belum menjadi bagian utama dari agenda
pembangunan kesehatan. (PPGD, 2017)

Instalasi gawat darurat merupakan salah satu bagian di rumah sakit


yang menyediakan penanganan pertama pada keadaan gawat darurat karena
sakit atau cedera yang dapat mengancam keselamatan nyawa dan mencegah
cedera lebih lanjut. (UU No 36, 2009). Keadaaan gawat gawat darurat adalah
sebuah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis segera guna
menyelamatkan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih lanjut (UU No 44
Pasal 1, 2009). Pemberian pelayanan yang tepat dan cepat merupakan standar
pelayanan yang dapat digunakan sebagai acuan pelayanan gawat darurat oleh
tenaga medis, untuk mendukung terwujudnya pelayanan yang optimal di
puskesmas.

Pelayanan yang dilakukan IGD antara lain melakukan triase,


melakukan pengkajian primer dan sekunder secara terfokus, sistematis, akurat.
Pengkajian primer untuk melihat keadaan keadaan Airway, breathing,
circulation. Pengkajian sekunder merupakan pengkajian head to toe yang
dilakukan secara komperehensif sesuai keluhan utama pasien. Kegawatan
penderita harus cepat dikenali dan segera dilakukan tindakan untuk
menyelamatkan penderita. (Tim Pusbanker 118, 2017)

Triase adalah proses memilah pasien berdasarkan berat ringannya


cedera atau penyakit yang untuk menentukan jenis perawatan gawat darurat.
(Pusponegoro, 2010) Triage terdiri dari upaya klasifikasi kasus cedera secara
cepat berdasarkan keparahan cedera mereka dan peluang kelangsungan hidup
mereka melalui intervensi medis yang segera.triase dikelompokkan dalam 4
warna yaitu merah yang berarti memerlukan penanganan segera dan harus
segera dilakukan seperti resusitasi, kuning yang berarti yang tetap harus
dilakukan penanganan namun masih bisa menunggu dan tidak membahayakan
jika tidak segera ditangani seperti nyeri akut, warna hijau untuk pasien dalam
kondisi stabil dan sadar aman untuk menunggu, hitam untuk yang sudah
meninggal.

Rekam medis merupakan salah satu bagian penting dalam membantu


pelaksanaan pemberian pelayaan kepada pasien di Puskesmas. Menurut
Permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 tentang rekam medis disebutkan
bahwa rekam medis terdiri dari catatan data-data pasien yang dilakukan dalam
pelayanan kesehatan. Catatan-catatan tersebut sangatlah penting dalam
pelayanan bagi pasien karena dengan data yang lengkap dapat memberikan
informasi dalam menentukan keputusan baik pengobatan, penanganan,
tindakan medis, dan lainnya. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan
informasi tentang identitas pasien, anamnese, pemantauan fisik laboratorium,
diagnosa, segala pelayanan dan tindakan medik yang diberikan kepada pasien
dan pengobatan yang baik. Rekam medis digunakan sebagai acuan pasien
selanjutnya, terutama pada saat pasien itu berobat kembali.

Menurut Permenkes nomor 269/MENKES/PER/III/2008 isi rekam


medis untuk pasien gawat darurat sekurang-kurangnya memuat identitas
pasien, identitas pengantar pasien, tanggal dan waktu, hasil anamnesis
mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat penyakit, hasil
pemeriksaan fisik dan penunjang medis, diagnosa, pengobatan dan indakan,
rencana tindak lanjut, nama dan tana tangan dokter atau ptenaga kesehatan
tertentu yang memberi pelayanan kesehatan, sarana transportasi yang
digunakan, pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

Seluruh pelayanan kesehatan di Puskesmas akan tercatat dalam rekam


medis yang terdapat di puskesmas. Dalam penjelasan Pasal 46 ayat (1) UU
Praktik Kedokteran, yang dimaksud dengan rekam medis adalah berkas yang
berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,
tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis
yang baik adalah wujud dari kedayagunaan dan ketepatgunaan perawatan
pasien. Observasi penulis di UPTD Puskesmas Girimulyo II tentang rekam
medis menunjukkan fakta bahwa belum adanya informasi pelayanan
kegawatdaruratan yang memadai kususnya belum adanya format triase dan
assesmen di Unit Gawat Darurat Puskesmas Girimulyo II. Di wilayah kerja
Puskesmas Girimulyo II ditemukan catatan medis UGD dan rawat jalan umum
masih dalam satu format yang sama sehingga tidak ada pembeda pasien sudah
dilakuan penanganan di UGD atau langsung masuk rawat inap dan belum
diberikan terapi sebelumnya, sehingga petugas harus membaca ulang
keseluruhan catatan medis yang ada pada rekam medis. Untuk itu penulis
mengangkat isu aktualisasi tentang pembuatan format baru triase dan assesmen
UGD sehingga dapat dimanfaatkan untuk memberi kemudahan pada petugas
dalam pelayanan UGD dan tindakan lebih lanjut apabila masuk di rawat inap
UPTD Puskesmas Girimulyo II.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana cara meningkatkan informasi pelayanan kegawat daruratan
UGD di Puskesmas Girimulyo 2?

C. Tujuan Aktualisasi
Adapun tujuan aktualisasi ini diharapkan mampu menerapkan nilai-nilai
dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen, Mutu
dan Anti Korupsi). Whole of Goverment, Manajemen ASN dan Pelayan Publik
melalui pengalaman langsung aktualisasi di Seksi Pelayanan Kesehatan di
Puskesmas Girimulyo 2 yaitu dengan Mewujudkan Pelayanan Kesehatan
Melalui Pembuatan Format Triase dan Assesmen Unit Gawat Darurat di
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Girimulyo II Dinas Kesehatan Kabupaten
Kulon Progo untuk memberi kemudahan yang sesuai dengan standar pelayanan
kesehatan di UGD sesuai dengan tugas pokok dan fungsi sebagai Aparatur
Sipil Negara (ASN).

D. Rancangan Aktualisasi
a) Unit kerja : Puskesmas Girimulyo 2
b) Isu yang diangkat : Informasi Pelayanan Kegawat Daruratan Belum
Memadai di Unit Gawat Darurat di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Girimulyo II Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo.

E. Ruang Lingkup
a) Wilayah
Tempat pelaksanaan aktualisasi sesuai unit kerja penugasan yaitu di UPTD
Puskesmas Girimulyo II Kabupaten Kulon Progo beralamatkan di Jalan
Goa Kiskendo Km 08 Dusun Sibolong, Desa Jatimulyo, Kecamatan
Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta
b) Batas Waktu
Batas waktu yang telah ditentukan untuk melaksanakan aktualisasi nilai-
nilai dasar ini adalah selama off kampus atau tepatnya dari tanggal
sampai dengan
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI AKTUALISASI

A. DESKRIPSI ORGANISASI
1. Profil Organisasi
a. Nama Organisasi : UPTD Puskesmas Girimulyo II Dinas
Kesehatan Kulon Progo
b. Alamat Organisasi
 Alamat : Jalan Goa Kiskenda Km. 08
 Dusun : Sibolong
 Desa/ Kelurahan : Jatimulyo
 Kecamatan : Girimulyo
 Kabupaten : Kulon Progo
 Propinsi : Daerah Istimewa Yogyakarta
 No. Telepon : 0274-2822493
 E-mail : pusk.girimulyo2@gmail.com
c. Akreditasi Puskesmas : Utama

2. Letak Geografis
Puskesmas Girimulyo II terletak di Kecamatan Girimulyo, bagian
utara Kabupaten Kulon Progo. Seluruh wilayah merupakan daerah
pegunungan dengan ketinggian rata-rata 400-800 meter di atas
permukaan laut. Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas
Girimulyo II merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten Kulon Progo yang merupakan puskesmas rawat inap dan
terletak di Jalan Goa Kiskendo Km 08 Dusun Sibolong, Desa
Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, DI
Yogyakarta, yang berjarak 29,7 km menuju arah barat laut Kota
Yogyakarta.
Secara geografis, wilayah kerja UPTD Puskesmas Girimulyo II
merupakan dataran tinggi / perbukitan yang terletak di bagian barat
daya Kabupaten Kulon Progo. Keseluruhan wilayah kerja Puskesmas
Girimulyo II berada di sepanjang Bukit Menoreh.
Luas wilayah UPTD Puskesmas Girimulyo II adalah 2993 ha yang
terbagi menjadi 2 desa dengan 25 dusun, yaitu Desa Jatimulyo (12
dusun) dan Desa Purwosari (13 dusun), dengan jarak jangkauan
bervariasi yang berkisar antara 0 – 15 km.

Gambar 2. Peta Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Girimulyo II


3. Visi, Misi, dan Budaya Kerja Organisasi
UPTD Puskesmas Girimulyo II memiliki visi, misi, dan tata nilai
sebagai berikut :

a. Visi UPTD Puskesmas Girimulyo II


“Terwujudnya Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat Yang
Bermutu Dan Berkeadilan Menuju Masyarakat Girimulyo Sehat
Mandiri”
b. Misi UPTD Puskesmas Girimulyo II
1) Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat melalui pendekatan
keluarga dalam semua siklus kehidupan manusia.
2) Mendorong kemandirian kesehatan masyarakat melalui
pemberdayaan masyarakat serta kerjasama lintas program,
lintas sector dan lintas batas
3) Mengupayakan terlaksananya pelayanan kesehatan yang
paripurna, bermutu, merata, dan berkeadilan.
4) Menciptakan tata kelola organisasi dan sumber daya yang baik
dengan perbaikan terus menerus.
c. Tata Nilai UPTD Puskesmas Girimulyo II
Tata nilai yang dimiliki Puskesmas Girimulyo II adalah
budaya CERDAS: Cekatan, Empati, Ramah, Disiplin, Akuntabel,
Selaras. Puskesmas Girimulyo II dalam pelayanan kepada
masyarakat berusaha :
Cekatan : Semangat Trampil Melayani
Empati : Bersih Hati dan Peduli
Ramah : Baik Dalam Sikap dan Tutur Kata
Disiplin : Taat Ketentuan, Prosedur dan Etik
Akuntabel : Profesional dan Bertanggung jawab
Selaras : Harmonis Dengan Sesama Lintas Upaya
dan Lintas Sektor
4. Struktur Organisasi
Susunan Organisasi UPTD Puskesmas
Sesuai Dengan SK Kadinkes No. 188. 4/74

K
ep
ala K
Pu a
sk .
es
m S
as u
b
.

B
a
g

T
U

Gambar 3. Susunan Organisasi UPTD Puskesmas

5. Data Ketenagaan UPTD Puskesmas Girimulyo II

No. SDM Ketersediaan Keterangan


1. Kepala UPTD 1 Orang Sebagai Dokter
Puskesmas Fungsional
2. Kepala Sub Bagian Tata 1 Orang
Usaha
Unsur Pelaksana
A. Jabatan Fungsional Umum
1. Pengadministrasi 1 Orang
Umum dan
Kepegawaian
2. Pengadministrasi - Dilaksanakan oleh
Pendaftaran pengadministrasi
barang
3. Bendahara Pengeluaran - Dilaksanakan oleh
perawat gigi
4. Bendahara Penerimaan - Dilaksanakan oleh
bidan
5. Pengelola Akuntansi 1 Orang
6. Pengelola Program dan - Dilakukan oleh
Laporan masing – masing
programer
7. Pengelola Program JKN - Dilakukan oleh
penata laboratorium
8. Pengelola Program - Dilaksanakan oleh
Imunisasi bidan PNS
9. Pengadministrasi - Dilaksanakan oleh
Pendaftaran Pustu petugas akuntansi,
kepegawaian
10. Penyaji Makanan 2 Orang Honorer kabupaten
dan THL
B. Jabatan Fungsional Tertentu
1. Dokter 3 Orang
2. Dokter Gigi 1 Orang
3. Pranata Laboratorium 2 Orang
Kesehatan
4. Perawat 17 Orang 4 Tenaga BLUD
5. Bidan 6 Orang 1 Tenaga BLUD
6. Perawat Gigi 1 Orang Merangkap
bendahara
pengeluaran
7. Sanitarian 2 Orang 1 Tenaga BLUD dan
1 THL BOK
8. Apoteker 1 Orang Tenaga BLUD
T
9. Asisten Apoteker 1 Orang
10. Nutrisionis 1 Orang
11. Epidemiologi Kesehatan 1 Orang
12. Penyuluh Kesehatan 1 Orang
Masyarakat
13. Perekam Medis 1 Orang Tenaga BLUD
C. Tenaga Pelaksana Lainnya
1. Pengemudi 2 Orang 1 PNS, 1 THL
2. Petugas
T Kebersihan 2 Orang 1 PNS, 1 THL
3. Penjaga Malam 1 Orang 1 THL dan
T
dirangkap 2
a
b pengemudi
e
l 4. Pengadministrasi 1 Orang
1 Barang
.
5. JMD 11 Orang
D
a Jumlah 61 Orang
t
a Ketenagaan UPTD Puskesmas Girimulyo II

6. Jenis Pelayanan di UPTD Puskesmas Girimulyo II


a. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
1) Pelayanan Rawat Jalan
2) Pelayanan Rawat Inap
3) Pelayanan Gawat Darurat
4) Pelayanan Pemeriksaan Umum
5) Pelayanan pemeriksaan Gigi dan Mulut
6) Pelayanan MTBS
7) Pelayanan KIA, KB dan Imunisasi melayani:
8) Pelayanan imunisasi (Balita, Caten, Haji)
9) Pelayanan Laboratorium
10) Pelayanan Kefarmasian
11) Pelayanan Konseling (Gizi, Sanitarian, Kespro, P2M)
b. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM):
1) Upaya Kesehatan Masyarakat Essensial:
 Pelayanan Promosi Kesehatan
 Pelayanan Kesehatan Lingkungan
 Pelayanan KIA-KB
 Pelayanan Gizi
 Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
 Pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat
2) Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan:
 Pelayanan Kesehatan Lansia
 Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer

B. TUGAS UNIT KERJA


Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2014 Bab IV Pasal 32 menyatakan bahwa Puskesmas
merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/ kota, sesuai
dengan ketentuan perundang – undangan.
Dan juga sesuai pasal 33 menyatakan bahwa :
1. Puskesmas dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas.
2. Kepala Puskesmas bertanggungjawab atas seluruh kegiatan di
Puskesmas
3. Kepala Puskesmas merencanakan dan mengusulkan kebutuhan
sumber daya Puskesmas kepada dinas kesehatan kabupaten/
kota.

C. TUGAS PESERTA
1. Tugas Aparatur Sipil Negara (ASN)
Berdasarkan Undang – Undang ASN No. 5 Tahun 2014 Pasal 11, ASN
bertugas untuk :
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang –
udangan.
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
2. Tugas Pokok dan Fungsi Perawat
Uraian Tugas Perawat di UPTD Puskesmas Girimulyo II :
 Melaksanakan pengkajian keperawatan pada individu dan
keluarga
 Melaksanakan analisis data sederhana untuk merumuskan
diagnosa keperawatan pada individu
 Melaksanakan penyuluhan pada keluarga
 Melaksanakan tugas anestesi operasi kecil
 Melaksanakan pengelolaan pelayanan keperawatan di
Puskesmas dan puskesmas pembantu
 Melaksanakan tugas jaga, tugas siaga dan tugas khusus
 Menyusun draft laporan kegiatan
 Menyusun laporan pelaksanaan tugas
 Meyusun laporan pelaksanaan tugas lain-lain
 Bekerja dengan efektif, profesional dan mempunyai komitmen
untuk kepuasan pelanggan serta keselamatan pasien
 Melaksanakan upaya pencegahan dan pengendalian Infeksi

Wewenang
 Menilai kelengkapan data/ informasi/bahan kerja yang tersedia
 Menggunakan perangkat kerja yang tersedia,

Anda mungkin juga menyukai