Anda di halaman 1dari 12

Akuntansi Keuangan II

“Hutang Jangka Panjang”

AKUNTANSI J MALAM
Oleh:
1. Gek Yunita Dewi Endika (1802622010479)
2. Gusi Made Dwi Utari Putri (1802622010480)
3. Lia Phaesia (1802622010489)
4. Ni Kadek Erawati (1802622010493)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

TAHUN 2019
1. Pengertian Utang Jangka Panjang

Utang jangka panjang (long term liabilities) adalah utang yang kewajiban
pelunasannya lebih dari satu tahun. Utang jangka panjang dapat meliputi Obligasi (bond
payable), Kredit investasi (investment credit), dan Kredit hipotik (mortgage payable). Atau
pengertian utang jangka panjang adalah utang yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang
harus dilunasi dalam waktu yang relatif lama. Biasanya jatuh tempo pelunasan utang
jangka panjang dalam satu periode akuntansi adalah satu tahun atau bahkan ada yang lebih.
Pembiayaan yang dilakukan dalam rangka untuk melunasi utang jangka panjang tidak
bersumber dari aktiva lancar seperti investasi jangka pendek, piutang dagang, ketersediaan
stock produk gudang, kas perusahaan atau aktiva lancar yang lainnya. Namun umumnya
pelunasan utang jangka panjang dibayar dengan aktiva tidak lancar. Aktiva tidak lancar
adalah aset atau kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan dengan nilai waktu ekonomis
yang lama atau bersifat permanen. Selain aset jangka panjang, aktiva tidak tetap ini tidak
mudah habis dalam setahun periode operasional. Contoh aktiva tidak tetap ini yaitu segala
macam aset perusahaan yang meliputi investasi jangka panjang, saham dan lain-lain.

2. Akutansi Obligasi Metode Garis Lurus


Obligasi adalah salah satu bentuk instrumen pendanaan dengan menggunakan
utang. Berbeda dengan saham, return yang diperoleh dari investasi pada obligasi adalah
bunga. Bunga yang diperoleh bersifat konstan, sehingga tidak terpengaruh dari kondisi
kinerja perusahaan.
Pada umumnya nilai obligasi yang diterbitkan, belum tentu sama dengan jumlah
dana yang diterima perusahaan sebagai penerbit. Jika nilai obligasi lebih rendah
dibandingkan dengan dana yang diterima, maka akan muncul akun agio obligasi. Jika nilai
obligasi lebih besar dibandingkan dengan dana yang diterima, maka akan muncul akun
disagio obligasi. Jadi dalam kata lain, agio obligasi adalah keuntungkan bagi penerbit
karena mendapat dana lebih besar dan disagio obligasi adalah kerugian karena menerima
dana lebih kecil.
Pada pencatatan akuntansi, agio obligasi dan disagio obligasi harus diamortisasi.
Metode yang digunakan untuk amortisasi ada dua macam, yaitu Metode Garis Lurus dan
Metode Bunga Efektif.
Metode Garis Lurus

1) Agio Obligasi
Pada tanggal 1 Januari 2014 perusahaan menjual surat obligasi sebanyak 10.000
lembar @ Rp1.000,00 dengan kurs 110%. Jangka waktu obligasi 5 tahun dengan
bunga 10% pertahun yang dibayarkan tiap tanggal 31 Desember.
Jurnal pada saat penerimaan dana sebagai berikut:
Bank Rp. 11.000.000,00
Agio Obligasi Rp. 1.000.000,00
Utang Obligasi Rp. 10.000.000,00

- Bank = 10.000lbr x Rp.1000,00 x 110%


- Agio Obligasi = 10.000lbr x Rp. 1.000,00 x (110%-100%)
- Utang Obligasi = 10.000lbr x Rp.1.000,00

Maka amostisasi agio obligasi dapat diperhitungkan sebagai berikut:

Tanggal Obligasi Bunga Amortisasi Agio Nilai


Agio Obligasi Buku
A B C D E
(A x 10%) (D:5) ((D-1)-C) A+D
01 Jan 14 10.000.000 1.000.000 11.000.000
31 Des 14 10.000.000 1.000.000 200.000 800.000 10.800.000
31 Des 15 10.000.000 1.000.000 200.000 600.000 10.600.000
31 Des 16 10.000.000 1.000.000 200.000 400.000 10.400.000
31 Des 17 10.000.000 1.000.000 200.000 200.000 10.200.000
31 Des 18 10.000.000 1.000.000 200.000 0 10.000.000

Jurnal amortisasi agio obligasi adalah sebagai:


Agio Obligasi Rp. 200.000,00
Beban Bunga Rp. 200.000,00
2) Disagio Obligasi
Pada tanggal 1 Januari 2014 perusahaan menjual surat obligasi sebanyak 10.000
lembar @ Rp1.000,00 dengan kurs 90%. Jangka waktu obligasi 5 tahun dengan
bunga 10% pertahun yang dibayarkan tiap tanggal 31 Desember.
Jurnal penempatan penerimaan dananya sebagai berikut:
Bank Rp. 9.000.000,00
Disagio Obligasi Rp. 1.000.000,00
Utang Obligasi Rp. 10.000.000,00

- Bank = 10.000lbr x Rp.1000,00 x 90%


- Disagio Obligasi = 10.000 lbr x Rp.1.000,00 x (100%-90%)
- Utang Obligasi = 10.000lbr x Rp.1.000,00
Maka amostisasi disagio obligasi dapat diperhitungkan sebagai berikut:
Tanggal Obligasi Bunga Amortisa Disagio Nilai
si Obligasi Buku
Disagio
A B C D E
A x 10% D:5 ((D-1)-C) A-D
01 Jan 14 10.000.000 1.000.000 9.000.000
31 Des 14 10.000.000 1.000.000 200.000 800.000 9.200.000
31 Des 15 10.000.000 1.000.000 200.000 600.000 9.400.000
31 Des 16 10.000.000 1.000.000 200.000 400.000 9.600.000
31 Des 17 10.000.000 1.000.000 200.000 200.000 9.800.000
31 Des 18 10.000.000 1.000.000 200.000 0 10.000.000

Jurnal amortisasi agio obligasi adalah sebagai:


Beban Bunga Rp. 200.000,00
Disagio Obligasi Rp. 200.000,00
3. Akuntansi Obligasi Metode Bunga Efektif
1) Agio Obligasi
Pada tanggal 1 Januari 2014 perusahaan menjual surat obligasi sebanyak 10.000
lembar @ Rp1.000,00. Jangka waktu obligasi 5 tahun dengan bunga 10% pertahun
yang dibayarkan tiap tanggal 31 Desember. Tingakat bunga efektif sebesar 8%.
Maka sebelumnya kita menentukan nilai buku obligasinya terlebih dahulu dengan
beberapa rumus berikut:
Harga JualJual
Harga Obligasi = Nilai
Obligasi Tunai
= Nilai dr Nilai
Tunai JatuhJatuh
dari Nilai Tempo + Nilai
Tempo Tunai
(PV) dr Bunga
+ Nilai Tunai
dari Bunga Jatuh Tempo Jatuh Tempo

Nilai Tunai dari Nilai Jatuh Tempo = Nilai Obligasi x A

A = (1 : ( 1 + Bunga Efektif) Pangkat Jangka Waktu

Nilai Tunai dari Bunga Jatuh Tempo = Nilai Bunga x ((1 - A) : Bunga Efektif)

Maka:
Nilai Tunai dari Nilai Jatuh Tempo
= 10.000.000 x (1 : (1 + 0,08)5)
= 10.000.000 x 0,680583
= 6.805.832
Nilai Tunai dari Bunga Jatuh Tempo
= (10.000.000 x 10%) x ((1 - 0,680583) : 8%)
= 1.000.000 x 3,99271
= 3.992.710
Harga Jual Obligasi
= 6.805.832 + 3.992.710
= 10.798.542
Agio Obligasi
= 10.798.542-10.000.000
= 798.542
Maka perhitungan amortisasi agio obligasi dapat dijelaskan pada tabel sebagai
berikut:
Tanggal Obligasi Bunga Bunga Amortisasi Agio Nilai Buku
Efektif Agio Obligasi
A B C D E F
A x 10% F-1 x 8% B-C (E-1)-D A+E
01 Jan 14 10.000.000 798.542 10.798.542
31 Des 14 10.000.000 1.000.000 863.883 136.117 662.425 10.662.425
31 Des 15 10.000.000 1.000.000 852.994 147.006 515.419 10.515.419
31 Des 16 10.000.000 1.000.000 841.234 158.766 356.653 10.356.653
31 Des 17 10.000.000 1.000.000 828.532 171.468 185.185 10.185.185
31 Des 18 10.000.000 1.000.000 814.815 185.185 0 10.000.000

2) Disagio Obligasi
Pada tanggal 1 Januari 2014 perusahaan menjual surat obligasi sebanyak 10.000
lembar @ Rp1.000,00. Jangka waktu obligasi 5 tahun dengan bunga 10% pertahun
yang dibayarkan tiap tanggal 31 Desember. Tingakat bunga efektif sebesar 12%.
Nilai Tunai dari Nilai Jatuh Tempo
= 10.000.000 x (1 : (1 + 0,12)5)
= 10.000.000 x 0,56743
= 5.674.269
Nilai Tunai dari Bunga Jatuh Tempo
= (10.000.000 x 10%) x ((1 - 0,56743) : 8%)
= 1.000.000 x 3,60478
= 3.604.776

Harga Jual Obligasi


= 5.674.269 + 3.604.776
= 9.279.045
Disagio Obligasi
= 10.000.000 - 9.279.045
= 720.955

Maka perhitungan amortisasi disagio obligasi dapat dijelaskan pada tabel sebagai
berikut:
Tanggal Obligasi Bunga Bunga Amortisasi Disagio Nilai Buku
Efektif Disagio Obligasi
A B C D E F
A x 10% F-1 x 12% B-C (E-1)-D A–E
01 Jan 14 10.000.000 720.955 9.279.045
31 Des 14 10.000.000 1.000.000 1.113.485 113.485 607.470 9.392.530
31 Des 15 10.000.000 1.000.000 1.127.104 127.104 480.366 9.519.634
31 Des 16 10.000.000 1.000.000 1.142.356 142.356 338.010 9.661.990
31 Des 17 10.000.000 1.000.000 1.159.439 159.439 178.571 9.821.429
31 Des 18 10.000.000 1.000.000 1.178.571 178.571 0 10.000.000

4. Wesel Bayar Jangka Panjang


 Pengertian Wesel Bayar Jangka Panjang
Utang wesel jangka panjang (wesel bayar) adalah Janji tertulis untuk
membayar kepada pihak lain dalam jumlah tertentu dan pada tanggal yang telah
ditetapkan. Akuntansi untuk wesel dan obligasi sangat mirip. Seperti obligasi,
wesel juga dinilai pada nilai sekarang dari arus kas bunga dan pokok masa depan,
dimana setiap premi dan diskonto diamortisasi dengan cara yang sama selama umur
wesel tersebut. Biasanya, wesel jangka panjang ini ditarik antara enam puluh
hingga Sembilan puluh hari setelah ditunjukkan, untuk pengapalan yang cukup
lama, wesel ini biasanya ditarik antara empat hingga enam bulan setelah
ditunjukkan.
 Wesel Diterbitkan pada Nilai Nominal
Wesel yang diterbitkan pada nilai nominal, berjangka waktu beberapa tahun
dengan suku bunga, maka ayat jurnal saat penerbitan wesel adalah kas di debet dan
wesel bayar di kredit sebesar nilai nominal wesel waktu diterbitkan. Sedangkan
ayat jurnal saat pengakuan bunga di debet dan kas di kredit sebesar nilai nominal
penerbitan wesel dikali bunga yang di tetapkan sebelumnya.
Contoh :
PT. A menerbitkan wesel senilai Rp.100.000.000, jangka waktu 3 tahun, suku
bunga ditetapkan dan suku bunga efektif keduanya adalah 10%. Maka ayat
jurnalnya :
Kas Rp.100.000.000
Wesel Bayar Rp.100.000.000

 Wesel Tidak Diterbitkan pada Nilai Nominal


a) Wesel dengan Bunga Nol
Jika wesel berbunga nol, maka nilai sekarangnya diukur dengan kas
yang diterima oleh penerbit wesel. Suku bunga implisit adalah suku bunga
yang menyamakan kas yang diterima dengan jumlah yang diterima di masa
depan.
b) Wesel Berbunga
Apabila nilai sekarang melebihi nilai nominal, maka wesel tersebut
di pertukarkan dengan premi. Premi atau wesel bayar dicatat sebagai kredit
atau diamortisasi dengan metode bunga efektif sebagai pengurangan
tahunan atas jumlah bunga yang diakui.

 Wesel Bayar dalam Situasi Khusus


Akuntansi untuk wesel jangka panjang hampir sama dengan akuntansi
obligasi. Sedangkan, jenis-jenis wesel yang ditransaksikan adalah wesel yang
diterbitkan pada nilai nominal, wesel yang diterbitkan tidak pada nilai nominal,
wesel dengan bunga nol dan wesel dalam situasi khusus.
Untuk wesel dalam situasi khusus, wesel bayar dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
1) Wesel diterbitkan untuk kas dan hak-hak lainnya
Ada kalanya ketika suatu wesel diterbitkan, hak atau privilege
(keistimewaan) tambahan diberikan kepada penerima wesel. Dalam situasi
ini, perbedaan antara nilai sekarang hutang dan jumlah kas yang diterima
harus dicatat oleh penerbit wesel secara simultan sebagai diskonto (debet)
atas wesel itu dan pendapatan yang belum dihasilkan (kredit) atas penjualan
masa depan.
2) Wesel diterbitkan untuk properti, barang dan jasa
Pada situasi ini penerbitan wesel dipertimbangkan dengan aset
nonkas. Perusahaan menukarkan properti, barang atau jasa dengan wesel
bayar sehingga suku bunga dianggap tidak layak karena :
- tidak ada suku bunga yang ditetapkan,
- suku bunga yang ditetapkan tidak layak, dan
- jumlah nominal yang ditetapkan dari instrument hutang itu secara
material berbeda dengan harga jual tunai berjalan atas barang yang
sama atau serupa.
Jika tidak ada suku bunga yang ditetapkan, maka suku bunga adalah
selisih antara nilai nominal wesel dan nilai wajar property, dan dinyatakan
Diskonto jika nilai wesel lebih rendah daripada nilai wajar properti dan
sebaliknya dinyatakan dengan Premi.
3) Bunga terkait (Imputed Interest)
Suku bunga pasar dalam transaksi wesel dapat ditentukan oleh
faktor lain yang terlibat dalam transaksi, seperti nilai pasar wajar dari apa
yang diberikan atau diterima. Tapi, jika perusahaan tidak dapat menentukan
nilai wajar properti, barang atau jasa dan hak lainnya dan jika wesel tersebut
tidak mempunyai pasar yang siap menampungnya maka perusahaan harus
memperkirakan suku bunga penerapan (suku bunga terkait) untuk
menentukan nilai wesel tersebut. Suku bunga terkait berbeda dengan suku
bunga ditetapkan pada tanggal wesel diterbitkan, maka Diskonto atau Premi
harus diakui dan diamortisasi pada periode berikutnya.

5. Wesel Bayar Hipotik


Bentuk paling umum dari wesek bayar jangka panjang adalah wesel bayar hipotik.
Wesel Bayar Hipotik adalah wesel promes yang dijamin dengan satu dokumen yang
disebut hipotik yang menggadaikan hak atas property sebagai jaminan pinjaman. Wesel
bayar hipotiks erring digunakan oleh perusahaan dan persekutuan daripada korporasi.
Peminjam biasanya menerima kas dalam jumlah nominal wesel hipotik, si mana jumlah
nominal wesel itu merupakan kewajiban yang sebenarnya dan tidak ada diskonto atau
premi yang terlibat. Namun, apabila dikenakan penilaian “poin” oleh pemberi pinjaman,
maka jumlah total yang diterima oleh peminjam kurang dari jumlah nilai nominal wesel.
Poin menaikkan suku bunga efektif diatas yang ditetapkan suku bunga dalam wesel. Satu
poin adalah 1% dari nilai nominal wesel

6. Penyajian dan Analisis Utang Jangka Panjang


 Penyajian Hutang Jangka Panjang :
Perusahaan yang mempunyai banyak terbitan hutang jangka panjang dalam
jumlah besar seringkali hanya melaporkan satu jumlah dalam neraca dan
mendukungnya dengan komentar serta skedul dalam catatan yang menyertainya.
Setiap aktiva yang digadaikan sebagai jaminan atas hutang itu harus ditunjukkan
dalam kelompok aktiva di neraca. Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam
satu tahun harus dilaporkan sebagai kewajiban lancar, kecuali jika penarikan itu
dipenuhi dengan aktiva selain aktiva lancar. Jika hutang itu akan di danai kembali,
dikonversi menjadi saham, atau ditarik dari dana pelunasan obligasi, maka hal itu
harus dilaporkan sebagai pos tidak lancar dan disertai dengan catatan penjelasan
mengenai metode yang digunakan dalam likuidasinya. Pengungkapan juga
diperlukan pada pembayaran masa depan untuk kebutuhan dana pelunasan dan
jumlah jatuh tempo hutang jangka panjang selama 5 tahun ke depan.
 Analisis Hutang Jangka Panjang :
Rasio hutang terhadap total aktiva dan berapa kali bunga dihasilkan adalah
dua rasio yang memberikan informasi tentang kemampuan membayar hutang dan
solvensi jangka panjang perusahaan.
Daftar Pustaka

https://www.temukanpengertian.com/2016/01/pengertian-utang-jangka-
panjang.html?m=1

http://duniaakuntan10.blogspot.com/2014/10/agio-dan-disagio-obligasi.html?m=1

http://apriliadvitas.blogspot.com/2015/07/v-behaviorurldefaultvmlo_1.html?m=1

https://www.coursehero.com/file/p7flp6l/Wesel-Bayar-Hipotik-adalah-wesel-promes-
yang-dijamin-dengan-satu-dokumen-yang/

https://www.scribd.com/document/391377467/Penyajian-Dan-Analisis-Hutang-Jangka-
Panjang

Anda mungkin juga menyukai