Anda di halaman 1dari 5

1.

MACAM-MACAM PETIR
1.St. Elmo’s Fire
Telah ada selama berabad-abad, dimulai dengan Yunani kuno, Julius Caesar,
Columbus dan Magellan. Setelah penangkal petir Benjamin Franklin, fenomenaini
terlihat lebih di tanah, menyebabkan rasa takut sebagai api biru terinspirasi cerita roh
dan hantu.

2.Mind-blowing Beauty
Petir melalui udara memancarkan cahaya putih, tetapi dapat muncul sebagai warna
yang berbeda tergantung pada kondisi cuaca. Karena kelembaban, kabut, debu dan
semacamnya, petir jauh dapat muncul merah atau oranye dalam cara yang tidak sama
saat matahari terbenam.

3.Upper Atmospheric Lightning


Walaupun jarang terlihat dengan mata telanjang, petir sangat istimewa, jarang terlihat
seperti flash sprite merah, biru dan elf jet. Sprite lebar, berkedip lemah dalam badai.
Sprite petir muncul seperti ubur-ubur raksasa dengan cahaya merah darah-biru
panjang tergantung pada tentakel. Jet Blue sempit dan ditembak dari atas badai. jJet
Blue lebih terang dari sprite dan pertama kali direkam dari pesawat

4. Mulitple Strikes & Long Exposure


Ini adalah tipe dasar awan petir yang muncul untuk membubarkan menjadi string pendek,
lampu, yang berlangsung lebih lama dari biasa. Petir terlihat agak seperti pita. Hal ini terjadi
dalam angin badai dengan trafik tinggi dan stroke yang lalu. Angin bertiup kembali dalam
satu baris ke setiap stroke, juga ke salah satu sisi belakang stroke sebelumnya, menunjukkan
efek dari pita. Petir staccato memiliki durasi stroke pendek, muncul sebagai flash tunggal
sangat cerah dan sering memiliki dampak yang cukup besar.

5.ball lighting

Bola petir merupakan fenomena listrik atmosfer dijelaskan. Istilah ini mengacu pada laporan
bercahaya, benda bulat yang biasanya bervariasi dari seukuran kacang hingga beberapa meter
dengan diameter. Hal ini biasanya berhubungan dengan badai, tetapi berlangsung jauh lebih
lama dari flash sepersekian detik dari petir. Banyak laporan awal mengatakan bahwa bola
akhirnya meledak, kadang-kadang dengan konsekuensi yang fatal, meninggalkan bau
belerang
yang terakhir gan Volcanic Triggered Lightning
Petir dipicu vulkanik bukanlah sesuatu yang sering kita lihat. Setidaknya sebelum neraka
meledak di Islandia. Ada tiga jenis pencahayaan vulkanik. Petir dapat dipicu oleh letusan
gunung berapi yang sangat besar, yang mengeluarkan gas dan material ke atmosfir. Jenis
perantara dari ventilasi gunung berapi, kadang-kadang memiliki panjang 1,8 km. Lalu ada
percikan petir jenis jauh lebih pendek dan hanya berlangsung beberapa milidetik.

2. KLASIFIKASI TEGANGAN LISTRIK

Berdasarkan Standar Perusahaan Listrik Negara atau SPLN 1:1995, tegangan listrik dapat
diklasifikasikan berdasarkan besarnya.
Klasifikasi Tegangan SPLN 1:1995

 Tegangan Rendah (TR) ; Low Voltage (LV)


Tegangan rendah atau low voltage merupakan tegangan dengan range tegangan dari
50 volt sampai dengan 1.000 volt. Tegangan ini digunakan untuk pemakaian listrik
konsumen untuk kehidupan sehari-hari yang pada umumnya menggunakan tegagan
230/400 volt. Dalam penyalurannya, tegangan rendah menggunakan kabel pilin
(twisted cable) dan dihubungkan ke rumah-rumah konsumen dengan menggunakan
kabel Sambungan Rumah (SR). Dampak yang terjadi ketika terjadi sengatan listrik
dengan tegangan rendah yaitu dapat menyebabkan kejut listrik (electrical shock),
cidera dan bahkan kematian korbannya.
 Tegangan Menengah (TM) ; Medium Voltage (MV)
Tegangan menengah atau medium voltage merupakan tegangan dengan range
tegangan dari 1.000 volt (1 kV) sampai dengan 35.000 volt (35 kV). Tegangan
menengah menghubungkan antara Gardu Induk dengan Gardu Distribusi (Pusat
Beban). Pada umumnya tegangan menengah juga dapat langsung disalurkan ke para
konsumen terutama pabrik-pabrik yang menggunakan banyak motor-motor listrik
dalam memproduksi sebuah barang. Penyaluran tegangan menengah menggunakan
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) yang dapat berupa Saluran Udara Tegangan
Menengah (SUTM), Saluran Kabel Udara Tegangan Menengah (SKUTM) maupun
Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM) sesuai dengan kebutuhan dilapangan
dan kehandalan yang diinginkan.
 Tegangan Tinggi (TT) ; High Voltage (HV)
Tegangan tinggi atau high voltage merupakan tegangan dengan range tegangan dari
35.000 volt (35 kV) sampai dengan 245.000 volt (245 kV). Tegangan tinggi
menghubungkan antara gardu induk dengan gardu induk lainnya yang dapat
membentuk suatu interkoneksi. Sama seperti Tegangan Menengah, Tegangan Tinggi
juga pada umumnya juga dapat langsung disalurkan ke para konsumen terutama
pabrik-pabrik yang menggunakan banyak motor-motor listrik atau peralatan lainnya
yang membutuhkan daya yang besar. Dalam penyalurannya, umumnya tegangan
tinggi menggunakan Saluran Transmisi yang mungkin sering kita jumpai yang dikenal
dengan Tower Transmisi atau Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan dapat pula
berupa Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT).
 Tegangan Ekstra Tinggi (TET) ; Extra High Voltage (EHV)
Tegangan ekstra tinggi atau extra high voltage merupakan tegangan dengan nilai
tegangan lebih dari 245.000 volt (245 kV). Tegangan ini umumnya berasal dari Pusat
Beban dengan skala besar yang dikhusukan untuk menyuplai banyak daerah atau
lokasi. Tegangan ekstra tinggi disuplai dari keluaran transformator dari Gardu Induk
Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) yang kemudian disalurkan ke Gardu Induk lainnya
melalui Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).

Klasifikasi di atas merupakan klasifikasi yang digunakan di Indonesia sesuai dengan Standar
Perusahan Listrik Negara (SPLN) 1:1995. Sedangkan menurut International Electrotechnical
Commission (IEC) dan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000 adalah sebagai
berikut :

Klasifikasi Tegangan versi IEC 60083


Klasifikasi Tegangan IEC 60083

Klasifikasi Tegangan versi PUIL 2000

Klasifikasi Tegangan PUIL 2000

Anda mungkin juga menyukai