Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk memajukan dan


mengembangkan ilmu pengetahuan. Menurut undang–undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3: pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman, bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara demokratis serta bertanggung jawab. ( Permendiknas No. 20
Tahun 2003).
Dalam pembelajaran IPA, Sund (Tedjo Susanto, 2011: 8-9), mengemukakan
bahwa pengertian sains mencakup tiga aspek, diantaranya:
1. Scientific attitudes: adalah keyakinan, nilai-nilai, pendapat/ gagasan, objektif, dan
sebagainya. Misalnya membuat keputusan setelah memperoleh cukup data yang
berkaitan dengan masalahnya secara selalu berusaha objektif, jujur, dan lain-lain.
2. Scientific processes (metode ilmiah), adalah cara khusus dalam penyelidikan
untuk memecahkan suatu masalah. Misalnya membuat hipotesis, merancang dan
melaksanakan eksperimen, mengumpulkan data, menyusun data, mengevaluasi data,
mengukur, dan sebagainya.
3. Scientific products (produk ilmiah), berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, teori,
dan lain-lain.
Collete & Chiapetta (1994: 30) menyatakan bahwa sains merupakan suatu cara
berpikir dalam upaya penyelidikan tentang gejala alam, dan sebagai suatu kumpulan
pengetahuan yang didapatkan dari proses penyelidikan. IPA sebagai cara berpikir (a
way of thinking) ditandai oleh adanya proses berpikir untuk memberikan gambaran
tentang rasa keingintahuannya tentang fenomena alam. IPA sebagai cara penyelidikian
(a way of investigating) ditandai dengan penggunaan metode ilmiah dalam memahami
gejala-gejala alam dan segala hal yang terlibat di dalamnya. IPA sebagai kumpulan
pengetahuan (a body of knowledge) ditandai dengan keberadaan fakta, konsep, prinsip,
hukum, teori, dan model. . ( Y Pijayani (eprints.uny.ac.id.pdf), 2016:10)

1
2

Berdasarkan dari beberapa definisi hakikat IPA, maka dapat disimpulkan


bahwa IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai gejala-gejala alam
melalui serangkaian proses yang dikenal dengan proses ilmiah. Proses ilmiah ini
dibangun atas dasar sikap ilmiah dan hasilnya terwujud sebagai produk ilmiah yang
tersusun atas tiga komponen yaitu sebagai produk, proses, dan aplikasi. IPA sebagai
produk dan proses untuk menghasilkan sikap ilmiah hingga dapat mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pengetahuan yang dimiki dan mampu
melakukan kerja ilmiah yang diiringi sikap ilmiah maka dapat diperoleh produk IPA
yang berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, teori, dan model. ( Y Pijayani
(eprints.uny.ac.id.pdf), 2016:11)
Pembelajaran IPA diharapkan dapat memberikan pengetahuan (kognitif) yang
merupakan tujuan utama dari pembelajaran. Disamping memberikan pengetahuan,
pemebelajaran IPA juga diharapkan dapat memberikan keterampilan (psikomotorik),
kemampuan sikap ilmiah (afektif), pemahaman, kebiasaan, dan apresiasi sebagaimana
tujuan pendidikan secara umum (Trianto, 2012: 142). ( Y Pijayani
(eprints.uny.ac.id.pdf), 2016:12)
Dalam proses kegiatan belajar mengajar guru memiliki peranan sangat penting.
Peran penting tersebut berkaitan dengan tugas pokok guru sebagai fasilitator yang
menyiapkan kondisi yang kondusif untuk belajar. Peran ini dapat dilaksanakan dengan
baik ,jika guru mampu menguasai materi pembelajaran dengan baik, memahamai
karakteristik dan kebutuhan siswa, mengelola pembelajaran yang mendidik.
Guru seharusnya lebih banyak berperan sebagai fasilitator belajar dari pada
sebagai pengajar, dan tidak hanya berpacu dari satu sumber. Sebagai fasilitator belajar
guru memfokuskan diri untuk menciptakan kondisi belajar yang mewujudkan
pembelajaran berfokus pada siswa. Guru harus bisa menguasai pendekatan/strategi
pembelajaran yang variatif. Dalam pemilihan sarana dan pendukung proses belajar
mengajar, model, strategi maupun pendekatan pembelajaran, harus sesuai dengan
karakteristik perkembangan siswa, mampu menciptakan keaktifan, kreatifitas siswa,
efektifitas, efesiensi dan pembelajaran yang menyenangkan sehingga tercapai tujuan
pembelajaran secara maksimal.
Kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi,
sangat berpengaruh terhadap penyusunan dan implementasi strategi pembelajaran.
Melalui kemajuan tersebut para guru dapat menggunakan berbagai media sesuai
dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran. Dengan menggunakan media komunikasi
2
3

bukan saja dapat mempermudah dan mengefektifkan proses pembelajaran, akan tetapi
juga dapat membuat proses pembelajaran lebih menarik.(Wina Sanjaya, 2006:162)
Dalam hal ini penulis mengamati pembelajaran IPA di SD Gelam II Candi
Sidoarjo masih menggunakan metode pembelajaran yang sama yaitu metode ceramah.
Dengan hal ini proses pembelajaran kurang efisien, pengetahuan yang didapat siswa
terbatas apa yang disampaikan oleh guru saja, tujuan pembelajaran tidak tercapai
maksimal, dan hasil belajar siswa juga kurang memuaskan.
Dalam memperbaiki proses pembelajaran, peneliti menetapkan pemecahan
masalah dengan menggunakan media film animasi edukasi untuk dapat meningkatkan
kualitas proses dan hasil belajar siswa. Dengan media ini pengetahuan yang didapat
lebih meluas, menarik dan menyenangkan. Dari uraian latar belakang masalah tersebut
maka peneliti inginmelakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Penggunaan
Media Film Animasi Edukasi untuk Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Belajar
Siswa pada Mapel IPA Kelas IV SD Gelam II”.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan peneliti mengkaji:
Bagaimana media film animasi edukasi dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
IPA di kelas IV SD Gelam II?
C. Tujuan
1. Untuk mendeskripsikan kualitas pembelajaran siswa dengan media film animasi
edukasi dalam meningkatkan hasil belajar siswa secara maksimal pada
pembelajaran IPA kelas IV SD Gelam II
D. Manfaat
1. Bagi Guru
a. Menambah pengetahuan dalam media IT
b. Meningkatkan kemampuan dalam mengajar.
c. Mempermudah pekerjaan guru dalam mengajar
2. Bagi Siswa
a. Memberikan pengalaman yang berbeda dari model pembelajaran yang
biasanya diikuti, sehingga siswa termotivasi untuk mengikuti kegiatan belajar
mengajar.
b. Untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran IPA.
c. Dapat melatih siswa untuk lebih aktif dalam berbicara dan berpendapat.

3
4

3. Bagi Sekolah
a. Meningkatkan hasil belajar siswa sehingga nilai rata-rata siswa dapat
memenuhi KKM yang ditentukan.
b. Dapat digunakan untuk menambah suatu bacaan bagi guru-guru.
c. Dapat dijadikan sarana pembelajaran yang berkualitas bagi siswa.
E. Batasan Masalah
Penelitian ini berbatas pada:
Kompetensi Inti yang berisi Memahami pengetahuan faktual dan konseptual
dengan cara mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya
di rumah, di sekolah, dan di tempat bermain dengan Kompetensi Dasar Menganalisis
hubungan antara bentuk dan fungsi bagian tubuh pada hewan dan tumbuhan pada
mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Gelam II.

F. Definisi Operasional
Berdasarkan hasil analisis oleh peneliti kepada siswa kelas IV SD Gelam II
bahwa masih banyak konsep pembelajaran IPA yang kurang dipahami oleh siswa.
Untuk memecahkan masalah tersebut peneliti menentukan judul “Penggunaan Media
Film Animasi Edukasi untuk Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Belajar Siswa
pada Mapel IPA Kelas IV SD Gelam II”.
Agar tidak terjadi salah penafsiran tentang judul peneliti akan menjelaskan dari
kata-kata tersebut:
1. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran (Permendikbud, 2016 no 22:7)
2. Hasil Belajar. Nana Sudjana (2009: 3) mendefinisikan hasil belajar siswa pada
hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam
pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan
psikomotorik.(http:/eprints.uny.ac.id)
3. Pembelajaran IPA merupakan suatu kegiatan siswa tentang ilmu pengetahuan
yang mencakup antara fakta, proses dan produk, dan teori tentang peristiwa
alam.(http://digibli.uinsby.ac.id)

Anda mungkin juga menyukai