Anda di halaman 1dari 10

RESUME PERTEMUAN SETELAH UTS Yuliana Fibrianti 201880197

CHAPTER 15 “LABOR RELATIONS AND COLLECTIVE BARGAINING”

The Labor Movement (Gerakan Buruh)


Sekitar 14 juta pekerja AS menjadi anggota serikat pekerja -- kurang lebih 11% dari keseluruhan.
Hampir 36% pekerja sektor publik adalah anggota serikat pekerja, termasuk pekerjaan yang sangat
berserikat seperti guru, polisi, dan petugas pemadam kebakaran. Di beberapa industri sektor swasta
seperti utilitas (22,3% serikat pekerja), transportasi dan pergudangan (19,6 persen), dan
telekomunikasi (14,8%), masih sulit untuk mendapatkan pekerjaan tanpa bergabung dengan serikat
pekerja. Dan perserikatan juga berkisar luas menurut negara, dari yang tertinggi 24,6% di New York
hingga 1,9% di North Carolina.

Why Do Workers Organize? (Mengapa Karyawan Berorganisasi?)

Pekerja berserikat tidak hanya untuk mendapatkan bayaran lebih atau kondisi kerja yang lebih baik;
ketidakadilan pemberi kerja dan kekuatan serikat pekerja juga penting. Serikat pekerja bertujuan
untuk mendapatkan keamanan serikat pekerja, dan kemudian untuk upah, jam kerja, dan kondisi
kerja serta tunjangan yang lebih baik untuk anggota mereka.

Employee Engagement and Unionization


Sebuah hasil survey yang dilakukan oleh salah satu lembaga survey di AS, Gallup menemukan bahwa
perusahaan dengan peran serta yang tinggi dari setiap karyawannya memiliki produktivitas,
profitabilitas dan juga customer rating yang tinggi serta rendahnya tingkat turnover dan kehadiran
tim.

Asumsi dari hasil survey ini adalah, jika salah satu kunci sukses sebuah organisai terletak pada
budaya perusahaan, dalam hal ini mengembangkan kreativitas, inovasi dan juga ownership yang
tinggi dari karyawan, maka dengan rendahnya peran karyawan di dalam organisasi, hal tersebut juga
berdampak pada rendahnya kreativitas, inovasi dan ownership dari karyawan, sehingga
produktivitas organisasi secara keseluruhan juga menurun.

What Do Unions Want?

Keamanan Serikat Pekerja (Union Security). Mereka berjuang mendapatkan hak untuk mewakili para
karyawan sebuah perusahaan dan menjadi agen (perantara) dalam merundingkan kontrak.
Lima jenis keamanan serikat :

 Closed shop.
Perusahaan hanya dapat memperkerjakan para anggota serikat pekerja.
 Union shop.
Perusahaan dapat memperkerjakan orang-orang yang bukan anggota serikat pekerja, tetapi
mereka harung bergabung dengan serikat pekerja setelah periode waktu yang ditentukan
dan membayar iuran.
 Agency shop.
Karyawan yang bukan anggota serikat pekerja masih harus membayar iuran serikat pekerja
atas asumsi bahawa usah yang dilakukan serikat pekerja menguntungkan semu pekerja.
 Preferential shop.
Anggota serikat mendapatkan preferensi dalam merekrut, tetapi atasan masih dapat
merekrut anggota yang bukan anggota serikat. (terserah anggota mau ikut atau tidak)
 Mempertahankan susunan keanggotaan.
Karyawan tidak harus bergabung dengan serikat pekerja.

Tidak semua negara memberikan hak kepada serikat pekerja untuk meminta keanggotaan serikat
sebagai syarat kerja. Hak untuk bekerja (Rights to Work) - Suatu istilah yang digunakan untuk
menggambarkan ketentuan undang-undang atau konstitusi negara yang melarang persyaratan
keanggotaan serikat pekerja sebagai syarat untuk bekerja.

Improved Wages, Hours, And Benefits

Setelah serikat memastikannya Keamanannya terhadap pimpinan perusahaan, mereka berjuang


untuk memperbaiki upah, jam kerja, kondisi kerja, dan tunjangan anggotanya. Perjanjian kerja
biasanya juga memberikan peran kepada serikat pekerja dalam aktivitas sumber daya manusia,
seperti perekrutan, penyeleksian, pemberian kompensasi, promosi, pelatihan, dan pemecatan
karyawan.

The AFL-CIO and the SEIU

(The American Federation of Labor and Congress of Industrial Organizations - AFLCIO). Federasi
Perburuhan Amerika dan Kongres Organisasi Industri adalah federasi sukarela dari sekitar 57 serikat
buruh nasional dan internasional di Amerika Serikat. Tiga lapisan AFL-CIO:

- Serikat pekerja lokal


- Serikat pekerja internasional
- Serikat pekerja nasional

Serikat Pekerja Layanan Internasional (Service Employees International Union - SEIU) adalah federasi
lebih dari 2,2 juta anggota. Ini termasuk serikat perawatan kesehatan terbesar, dengan lebih dari 1,1
juta anggota, termasuk perawat, LPN, dan dokter, dan serikat pekerja publik terbesar kedua, dengan
lebih dari 1 juta pekerja pemerintah daerah dan negara bagian.

Unions and The Law


Terbenuknya gerakan tenaga kerja Amerika merupakan sejarah penting tentang ekspansi dan
kontraksi, dalam bentuk respons untuk perubahan kebijakan publik. Karena hingga sekitar tahun
1930, belum ada hukum tenaga kerja khusus yang sah

Period of Strong Encouragement: The Norris-LaGuardia (1932) and National Labor Relations (or
Wagner) Acts (1935)
Undang-undang Norris-LaGuardia 1932 (Norris-LaGuardia Act of 1932) merupakan awal era baru
untuk serikat pekerja agar lebih determinan. Undang-undang ini menjamin hak setiap karyawan
dalam melakukan kegiatan seperti :

 Kegiatan tawar-menawar secara kolektif "bebas dari campur tangan, pembatasan, atau
paksaan
 Bebas dari intervensi pengadilan

Pada 1935, Kongres mengesahkan Undang-undang Relasi Tenaga Kerja Nasional (atau Wagner)
Hukum ini menegaskan hal-hal seperti :

 Melarang praktik ketenagakerjaan yang tidak adil mengatur pemungutan suara secara
rahasia dan aturan mayoritas/umum dalam menentukan apakah karyawan sebuah
perusahaan ingin membentuk serikat pekerja
 Menciptakan Dewan Relasi Tenaga Kerja Nasional (NLRB) untuk menegakkan kedua
ketentuan tersebut.

Unfair Employer Labor Practices

Lima praktik tenaga buruh yang tidak adil yang digunakan oleh pengusaha :

1. Pemberi kerja melakukan interaksi tidak selayaknya seperti menahan, atau memaksa
karyawan dalam menjalankan hak mereka secara hukum organisasi.
2. Perwakilan perusahaan yang menginterverensi serikat pekerja dengan mendominasi atau
mengganggu formasi dan administrasi pada serikat pekerja. (suap, mata-mata)
3. Pengusaha dilarang melakukan diskriminasi dengan cara apa pun terhadap karyawan dalam
aktifitas serikat pekerja yang resmi
4. Pengusaha dilarang untuk melepaskan atau mendiskriminasi karyawan hanya karena yang
terakhir mengajukan tuntutan yang tidak adil terhadap perusahaan
5. Menolak berunding secara kolektif dengan karyawan mereka atau perwakilan yang dipilih

Period of Modified Encouragement Coupled with Regulation: The Taft-Hartley


Act (1947)
Undang-undang ini mengatasnamakan Undang-undang Relasi Tenaga Kerja Nasional (Wagner)
dengan membatasi serikat pekerja dalam empat cara:

 Melarang praktik serikat pekerja yang tidak adil,


 Menginformasikan hak-hak karyawan sebagai anggota serikat pekerja
 Menyebutkan hak-hak pemberi kerja,dan
 Mengizinkan presiden Amerika Serikat menghentikan sementara pemogokan darurat
nasional.

Unfair Union Labor Practices


 Melarang serikat pekerja untuk membatasi atau memaksa karyawan dalam melaksanakan
hak tawar-menawar mereka yang sudah dijamin.
 Membuat pemberi kerja mendiskriminasi karyawan menggunakan cara apapun dengan
tujuan mendorong atau mencegah keanggotaannya dalam serikat pekerja.
 Serikat pekerja yang tidak adil karena menolak melakukan tawar-menawar dengan niat baik
terhadap pemberi kerja mengenai upah, jam kerja, dan kondisi pekerjaan lainnya.
 Terlibat dalam mempekerjakan lebih banyak pekerja dari pada yang dibutuhkan.

Rights of Employees

Taft Harrley Act juga melindungi hak hak karyawan terhadap serikat pekerja. Disini ada sebuah
contoh dimana banyak orang merasa bahwa perserikatan wajib melanggar hak dasar kebebasan hak
berkumpul . disini juga ada UU hak untuk bekerja yang baru muncul di 19 negara bagian ( terutama
di selatan dan barat daya As ).

Rights of Employers

Taft Hartley Act juga secara gamblang memberikan hak hak tertentu kepada para pengusaha.
Pertama UU ini memberikan kebebasan penuh kepada mereka untuk memperlihatkan pandangan
mereka tentang organisasi serikat pekerja.

National Emergency Strikes

UU Taft Hartley Juga mengizinkan presiden As untuk melakukan intervensi dalam pemogokan
darurat nasional . yaitu pemogokan misalnya pada pihak para pekerja besi baja yang dapat
membahayakan kesehatan dan keamanan nasional.

Period of Detailed Regulation of Internal Union Affairs : The Landrum-Griffin Act(1959)

Pada 1950-an, investigasi oleh Senat mengungkapkan praktek buruk di pihak serikat pekerja, dan
hasilnya adalah UU Landrum-Griffin tahun 1959. Tujuan dari UU ini adalah untuk melindungi anggota
serikat pekerja dari kemungkinan pelanggaran oleh serikat pekerja. Seperti Taft-Hartley, UU ini
mengamandemen UU Relasi Tenaga Kerja Nasional (Wagner).

The Union Drive and election

Disini sebuah serikat pekerja berusaha untuk dikenal melalui gerakan dan pemilihan serikat pekerja
untuk mewakili karyawan . proses ini ada 5 langkah dasar yaitu :

1. Kontak Awal
Serikat pekerja menentukan minat karyawan dalam pengorganisasiandan suatu komite
pengorganisasian ditetapkan.
 Union Salting
Taktik pengorganisasian serikat dimana pekerja yang sebenarnya bekerja penuh waktu oleh serikat
pekerja sebagai penyamaran disewa oleh majikan yang tidak sadar.

2. Memperoleh Kartu Wewenang


Serikat pekerja agar dapat mengajukan permohonan untuk pemilihan. Serikat pekerja harus
memperlihatkan sekurang-kurangnya 30% dari karyawan berminat untuk membentuk serikat
pekerja. Para karyawan menunjukkan minat dengan menandatangani kartu wewenang.
3. Menangani Dengar Pendapat (Hearing)
Jika majikan memilih untuk tidak menentang pengakuan serikat pekerja, tidak ada pemeriksaan yang
dibutuhkan dan pemilihan dilakukan segera. Jika menentang maka dilakukan pemeriksaan, serikat
pekerja menghubungi Dewan Hubungan Tenaga Kerja Nasional (NLRB).

4. Kampanye
Serikat pekerja maupun majikan membujuk karyawan untuk memberikan suara mereka.

5. Pemilihan
Pemilihan dilakukan 30 – 60 hari sesudah NLRB mengeluarkan Keputusan dan Pengarahan
Pemilihannya

How to Lose an NLRB Election

1. Tidak sadar akan ada perubahan


2. Mengangkat sebuah Komite
3. Berkonsentrasi pada Uang dan Tunjangan
4. Mendelegasikan terlalu banyak pada Divisi atau Cabang

Evidence-Based HR: What to Expect the Union to Do to Win the Election

 Mengadakan pendekatan secara skala kecil


 Serikat akan membentuk partisipasi barisan yang aktif
 Serikat secepatnya akan membentuk proses pengorganisasian
 Serikat pekerja akan menggunakan taktik yang menekan baik dari dalam atau luar untuk
membangun komitmen pekerja dan memaksa perusahaan untuk menjalankan kampanye
yang adil
 Akan ada penekanan selama kampanye pengorganisasian pada isu-isu seperti rasa hormat,
martabat, dan keadilan.

Decertification Elections: Ousting the Union

Memenangkan pemilihan dan menandatangani perjanjian tidak selalu berarti serikat pekerja ada di
perusahaan untuk tetap tinggal. UU yang sama yang memberikan hak kepada karyawan untuk
berserikat juga memberi mereka cara untuk mengakhiri secara hukum hak serikat pekerja mereka
untuk mewakili mereka. Prosesnya adalah decertification.

The Collective Bargaining Process

What Is Collective Bargaining?

Menurut UU hubungan kerja nasional: Berunding secara kolektif adalah kinerja kewajiban timbal
balik dari pemberi kerja dan perwakilan karyawan untuk bertemu pada waktu yang wajar dan
berunding dengan itikad baik.

What Is Good Faith?


Perundingan dengan itikad baik adalah landasan hubungan manajemen-pekerja yang efektif.

Sebuah pelanggaran persyaratan persetujuaan dengan maksud baik dapat meliputi hal berikut:

 persetujuaan permukaan,
 konsensi yang tidak memadai,
 usulan dan permintaan yang tidak memadai,
 taktik memperlambat,
 kondisi pembebanan,
 membuat perubuhan sepihak dalam persyaratan,
 memotong perwalilan,
 melakukan praktik pekerja,
 menahan informasi

The Negotiating Team

Baik manajemen maupun serikat pekerja mengirimkan sebuah tim negosiasi ke meja persetujuaan,
dan kedua tim itu biasanya masuk ke dalam sesi persetujuaan setelah menyelesaikan tugas mereka.

Bargaining Items

o item tawar-menawar sukarela (atau diizinkan)


Item-item dalam perundingan bersama yang mana tawar-menawar itu tidak ilegal atau wajib —
tidak ada pihak yang dapat dipaksa melawan keinginannya untuk melakukan negosiasi atas item-
item tersebut.

o barang tawar menawar ilegal


Item dalam perundingan bersama yang dilarang oleh hukum; misalnya, klausul yang setuju untuk
merekrut “anggota serikat secara eksklusif” akan ilegal di negara dengan hak untuk bekerja.

o item tawar-menawar wajib


Item dalam perundingan bersama yang harus ditawar oleh salah satu pihak jika diperkenalkan oleh
pihak lain.

Bargaining Hints
Membuat persetujuan dengan menggunakan saran dari pakar Reed Richardson

1. Pastikan menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap hal yang akan dibuat persetujuan, dan
pahami alasannya
2. Jangan terburu-buru
3. Lakukan pertemuan saat merasa ragu
4. Persiapkan data yang kokoh
5. Berjuan untuk mempertahankan suatu fleksibelitas posisi
6. Jangan bingung terhadap perkataan atau perlakuan pihak lain
7. Hormatilah pentingnya memberi muka pada pihak lain
8. Waspadalah terhadap keinginan prioritas pihak lain
9. Jadilah pendengar yang baik
10. Bangun sebuah reputasi adil dan kokoh
11. Belajar mengandalikan emosi
12. Pastikan anda mengetahui hubungan tiap gerakan persetujuan
13. Ukurlah tiap gerakan terhadap tujuan
14. Perhatikan perkataan dalam negosiasi
15. Persetujuan kolektif adalah sebuah proses kompromi
16. Berusaha memahami orang dan kepribadian orang lain
17. Pertimbangkan dampak negosiasi saat ini dengan masa mendatang

Impasses, Mediation, and Strikes

Dalam persetujuan koletif, jalan buntu terjadi saat pihak terkait tidak dapat bergerak menuju
penyelesaian, terjadi karna satu pihak menuntut lebih banyak daripada yang ditawarkan oleh pihak
lainnya. Jalan buntu dapt diselesaikan melalui pihak ketiga, penghentan kerja atau pemogokan untuk
memberi tekanan.

Keterlibatan pihak ketiga

 Jenis intervensi pihak ketiga diantaranya mediasi; penemuan fakta; dan arbitrase.
 Mediasi ialah dimana pihak ketiga yang netral berusaha membantu para peserta mencapai
kesepakatan.
 Dalam perselisihan darurat nasional seorang penemu fakta dapat ditunjuk, yaitu:
o pihak netral yang mempelajari permasalahan dalam suatu perselisihan
o pihak yang membuat rekomendasi publik untuk membuat penyelesaian yang wajar.
 Sedangkan Arbitrase adalah jenis intervensi pihak ketiga yang paling difinitif, karna arbitator
sering kali memiliki kekuasaan untuk menentukan dan mendiktekan persyaratan
penyelesaian, arbitrase menjamin solusi terhadap jalan buntu. Dan terdapat dua topik
arbitrase, yaitu
o arbitrase minat yang selalu berpusat pada mencari kesepakatan persetujuan pekerja
o arbitrase hak berarti yaitu selalu melibatkan interpretasi dari kontrak yang ada

Pemogokan

Adalah penarikan pekerja, dan ada empat jenis, yaitu:

1. pemogokan ekonomis diakibatkan oleh kegagalan untuk menyetujui persyaratan dari sebuah
kontrak.
2. Pemogokan praktik pekerja yang tidak adil dengan tujuan memprotes perlakuan ilegal yang
dilakukan pengusaha.
3. Pemogokan liar yaitu pemogokan yang tidak disetujui yang terjadi selama masa kontrak.
4. pemogokan simpati yang terjadi saat sebuah serikat pekerja mendukung pemogokan serikat
pekerja lainnya.

Respons pengusaha dapat berupa menutup daerah yang terpengaruh dan menghentikan kegiatan
hingga pemogokan berakhir, melakukan kontrak pekerja diluar, meneruskan kegiatan oprasional,
dan yang terakhir mempekerjakan pengganti orang yang mogok.
Pedoman untuk meminimalisir kebingungan dalam pemogokan :

o Hari pertama, bayarlah semua hutang kepada karyawan


o Amankan fasilitas
o Siapkan respons standar kepada semua pertanyaan
o Catat semua fakta mengenai cara bertindak dan aktivitas orang yang mogok, catat
respons polisi terhadap permintaan bantuan
o Kumpulkan bukti

Alternatif lain

Manajemen dan pekerja memiliki cara dalam memecahkan sebuah jalan buntu dan mencapai
tujuan. Diantaranya serikat pekerja, yaitu sebuah usaha yang diorganisisir oleh serikat pekerja yang
memberikan tekanan pada perusahaan dengan menekan serikat pekerja lainnya secara langsung.

Selain itu ada taktik orang dalam, yaitu sebuah usaha serika pekerja untuk meyakinkan karyawan
untuk menghalangi produksi, pengaruhnya adalah menyumbat prosedur keluhan dan mengkat para
pekerja dan manajemen dalam usaha yang tidak produktf atas waktu perusahaan.

Bagi pengusaha cara menangani jalan buntu adalah dengan cara lockout, yaitu penolakan pengusaha
untuk memberikan kesematan bekerja. Baik pengusaha atau serikat pekerja berusaha mendapatkan
surat perintah pengadilan jika mereka yakin pihak lain mengambil tindakan yang menyebabkan
kerugian. Surat perintah adalah sebuah perintah pengadilan yang meminta satu atau beberapa pihak
memulai lagi atau berhenti dari sebuah tindakan tertentu.

The Contract Agreement

Kesepakatan kontrak bisa merupakan dokumen dengan 20 atau 30 halaman atau lebih. Kesepakatan
ini bisa hanya berisi deklarasi umum kebijakan atau rincian aturan dan prosedur.

Bagian utama dari kontrak biasa mencakup subyek seperti:

1. Hak-hak Manajemen
2. Keamanan serikat pekerja dan pengurangan iuran pembayaran gaji otomatis
3. Prosedur keluhan
4. Arbritase keluhan
5. Proses disiplin
6. Tarif kompensasi
7. Jam kerja dan lembur
8. Tunjangan
9. Ketepatan kesehatan dan kemanan
10. Ketepatan senioritas kemanan karyawan
11. Tanggal berakhirnya kontrak

Dealing With Disputes and grievances

Suatu faktor yang melibatkan upah, jam kerja, atau kondisi pekerjaan yang digunakan sebagai
sebuah keluhan terhadap pengusaha. Prosedur keluhan kontrak pekerja biasanya menangani
permasalahan seperti ini. Prosedur ini memberikan sebuah sistem yang teratur di mana baik
pengusaha dan serikat pekerja menentukan apakah suatu tindakan itu melanggar kontrak.

Sources of Grievances

Sumber Keluhan

Keluhan sering kali merupakan gejala dari masalah mendasar. Terkadang, yang salahkan adalah
hubungan yang buruk antara penyelia dan bawahanya, ini sering terjadi menyebabkan keluhan atas
perlakuan yang adil.

Berikut adalah contoh keluhan:

 Ketidakhadiran : Karyawan mengajukan keluhan yang menyatakan bahwa tidak ada


peringatan atau tindakan disiplin sebelumnya atas absen yang berlebihan tersebut
 Pembangkangan : Karyawan diberhentikan dan berikutnya mengajukan sebuah keluhan yang
memproses pemberhentian tadi
 Aturan pabrik : Pabrik itu memasang peraturan yang melarang karyawan makan atau
minum selama waktu istirahat yang tidak dijadwalkan. Karyawan mengajukan keluhan yang
mengklaim aturan itu sewenang-wenang.

The Grievance Procedure


prosedur keluhan berisi enam langkah atau lebih. Langkah pertama adalah pihak yang mengajukan
keluhan dan pihak yang dikeluhkan bertemu secara informal dengan penyelia yang mengajukan
keluhan itu untuk menemukan solusi. Langkah berikutnya melibatkan perwakilan yang mengajukan
keluhan dan perwakilan serikat pekerja bertemu dengan manajer yang tingkatannya lebih tinggi.

Jika karyawan tidak menemukan solusi yang memuaskan, keluhan tersebut disampaikan kepada
seorang arbiter pihak ketiga yang independen yang mendengar kasus tersebut, menulisnya, dan
membuat keputusan.

Guidelines for Handling Grievances

Hal-hal penting yang perlu dilakukan dalam menangani keluhan-keluhan

1) Menyelidiki dan menangani setiap kasus


2) Berbicara dengan karyawan tentang keluhannya
3) Mengidentifikasi dugaan pelanggaran
4) Sesuaikan batas waktu kontrak
5) Mengunjungi wilayah kerja keluan
6) Memeriksa apakah ada saksi
7) Menguji catatan personil pengeluh
8) Menguji catatan pengeluh sebelumnya
9) Memperlakukan perwakilan serikat pekerja
10) Mempertahankan pembahasan keluhan
11) Menginformasikan keluhan selengkapnya

Hal-hal penting yang tidak perlu dilakukan dalam menangani keluhan-keluhan


1. Membahas kasus dengan pengurus serikat pekerja sendiri

2. Mengatur dengan karyawan tentang kesepakatan tenaga kerja

3. Menyembunyikan pemulihan jika perusahaan bersalah

4. Menerima efek yang mengikat dari praktik masa lalu

5. Melepaskan kepada serikat pekerja hak anda sebagai manajer

6. Menyelesaikan keluhan secara tidak adil

7. Merundingkan pekerjaan yang tidak masuk kontrak

8. Tunduk pada keputusan arbitrasi (perwasitan)

9. Memberi jawaban tertulis yang panjang-lebar

10. Menukarkan penyelesaian dengan satu penarikan keluhan

11. Menyangkal keluhan

12. Menyepakati amandeman informal dalam kontrak

The Union Movement Today and Tomorrow


Keanggotaan berkurang tetapi dalam beberapa hal serikat pekerja menjadi semakin berpengaruh di
zaman sekarang, jadi penting bagi kita untuk memahami gerakan serikat pekerja hari ini dan esok.
Sebagai contoh, serikat pekerja menjadi semakin agresif dalam mendesak Kongres untuk
mengesahkan Undang - undang Pilihan Bebas Karyawan (Employee Free Choice Act), dimana di
antaranya, akan memungkinkan karyawan untuk memberikan suara untuk serikat pekerja dengan
menandatangani kartu otorisasi, alih - alih melalui pemilihan umum serikat pekerja yang formal.
Federasi serikat pekerja baru, seperti Perubahan untuk (Change to Win), telah menjadi semakin
agresif dalam mengorganisasi pekerja, dan serika pekerja juga bergerak secara global, misalnya,
dengan membantu karyawan di Tiongkok mengorganisasi toko - toko Walmart lokal.

Anda mungkin juga menyukai