Pekerja berserikat tidak hanya untuk mendapatkan bayaran lebih atau kondisi kerja yang lebih baik;
ketidakadilan pemberi kerja dan kekuatan serikat pekerja juga penting. Serikat pekerja bertujuan
untuk mendapatkan keamanan serikat pekerja, dan kemudian untuk upah, jam kerja, dan kondisi
kerja serta tunjangan yang lebih baik untuk anggota mereka.
Asumsi dari hasil survey ini adalah, jika salah satu kunci sukses sebuah organisai terletak pada
budaya perusahaan, dalam hal ini mengembangkan kreativitas, inovasi dan juga ownership yang
tinggi dari karyawan, maka dengan rendahnya peran karyawan di dalam organisasi, hal tersebut juga
berdampak pada rendahnya kreativitas, inovasi dan ownership dari karyawan, sehingga
produktivitas organisasi secara keseluruhan juga menurun.
Keamanan Serikat Pekerja (Union Security). Mereka berjuang mendapatkan hak untuk mewakili para
karyawan sebuah perusahaan dan menjadi agen (perantara) dalam merundingkan kontrak.
Lima jenis keamanan serikat :
Closed shop.
Perusahaan hanya dapat memperkerjakan para anggota serikat pekerja.
Union shop.
Perusahaan dapat memperkerjakan orang-orang yang bukan anggota serikat pekerja, tetapi
mereka harung bergabung dengan serikat pekerja setelah periode waktu yang ditentukan
dan membayar iuran.
Agency shop.
Karyawan yang bukan anggota serikat pekerja masih harus membayar iuran serikat pekerja
atas asumsi bahawa usah yang dilakukan serikat pekerja menguntungkan semu pekerja.
Preferential shop.
Anggota serikat mendapatkan preferensi dalam merekrut, tetapi atasan masih dapat
merekrut anggota yang bukan anggota serikat. (terserah anggota mau ikut atau tidak)
Mempertahankan susunan keanggotaan.
Karyawan tidak harus bergabung dengan serikat pekerja.
Tidak semua negara memberikan hak kepada serikat pekerja untuk meminta keanggotaan serikat
sebagai syarat kerja. Hak untuk bekerja (Rights to Work) - Suatu istilah yang digunakan untuk
menggambarkan ketentuan undang-undang atau konstitusi negara yang melarang persyaratan
keanggotaan serikat pekerja sebagai syarat untuk bekerja.
(The American Federation of Labor and Congress of Industrial Organizations - AFLCIO). Federasi
Perburuhan Amerika dan Kongres Organisasi Industri adalah federasi sukarela dari sekitar 57 serikat
buruh nasional dan internasional di Amerika Serikat. Tiga lapisan AFL-CIO:
Serikat Pekerja Layanan Internasional (Service Employees International Union - SEIU) adalah federasi
lebih dari 2,2 juta anggota. Ini termasuk serikat perawatan kesehatan terbesar, dengan lebih dari 1,1
juta anggota, termasuk perawat, LPN, dan dokter, dan serikat pekerja publik terbesar kedua, dengan
lebih dari 1 juta pekerja pemerintah daerah dan negara bagian.
Period of Strong Encouragement: The Norris-LaGuardia (1932) and National Labor Relations (or
Wagner) Acts (1935)
Undang-undang Norris-LaGuardia 1932 (Norris-LaGuardia Act of 1932) merupakan awal era baru
untuk serikat pekerja agar lebih determinan. Undang-undang ini menjamin hak setiap karyawan
dalam melakukan kegiatan seperti :
Kegiatan tawar-menawar secara kolektif "bebas dari campur tangan, pembatasan, atau
paksaan
Bebas dari intervensi pengadilan
Pada 1935, Kongres mengesahkan Undang-undang Relasi Tenaga Kerja Nasional (atau Wagner)
Hukum ini menegaskan hal-hal seperti :
Melarang praktik ketenagakerjaan yang tidak adil mengatur pemungutan suara secara
rahasia dan aturan mayoritas/umum dalam menentukan apakah karyawan sebuah
perusahaan ingin membentuk serikat pekerja
Menciptakan Dewan Relasi Tenaga Kerja Nasional (NLRB) untuk menegakkan kedua
ketentuan tersebut.
Lima praktik tenaga buruh yang tidak adil yang digunakan oleh pengusaha :
1. Pemberi kerja melakukan interaksi tidak selayaknya seperti menahan, atau memaksa
karyawan dalam menjalankan hak mereka secara hukum organisasi.
2. Perwakilan perusahaan yang menginterverensi serikat pekerja dengan mendominasi atau
mengganggu formasi dan administrasi pada serikat pekerja. (suap, mata-mata)
3. Pengusaha dilarang melakukan diskriminasi dengan cara apa pun terhadap karyawan dalam
aktifitas serikat pekerja yang resmi
4. Pengusaha dilarang untuk melepaskan atau mendiskriminasi karyawan hanya karena yang
terakhir mengajukan tuntutan yang tidak adil terhadap perusahaan
5. Menolak berunding secara kolektif dengan karyawan mereka atau perwakilan yang dipilih
Rights of Employees
Taft Harrley Act juga melindungi hak hak karyawan terhadap serikat pekerja. Disini ada sebuah
contoh dimana banyak orang merasa bahwa perserikatan wajib melanggar hak dasar kebebasan hak
berkumpul . disini juga ada UU hak untuk bekerja yang baru muncul di 19 negara bagian ( terutama
di selatan dan barat daya As ).
Rights of Employers
Taft Hartley Act juga secara gamblang memberikan hak hak tertentu kepada para pengusaha.
Pertama UU ini memberikan kebebasan penuh kepada mereka untuk memperlihatkan pandangan
mereka tentang organisasi serikat pekerja.
UU Taft Hartley Juga mengizinkan presiden As untuk melakukan intervensi dalam pemogokan
darurat nasional . yaitu pemogokan misalnya pada pihak para pekerja besi baja yang dapat
membahayakan kesehatan dan keamanan nasional.
Pada 1950-an, investigasi oleh Senat mengungkapkan praktek buruk di pihak serikat pekerja, dan
hasilnya adalah UU Landrum-Griffin tahun 1959. Tujuan dari UU ini adalah untuk melindungi anggota
serikat pekerja dari kemungkinan pelanggaran oleh serikat pekerja. Seperti Taft-Hartley, UU ini
mengamandemen UU Relasi Tenaga Kerja Nasional (Wagner).
Disini sebuah serikat pekerja berusaha untuk dikenal melalui gerakan dan pemilihan serikat pekerja
untuk mewakili karyawan . proses ini ada 5 langkah dasar yaitu :
1. Kontak Awal
Serikat pekerja menentukan minat karyawan dalam pengorganisasiandan suatu komite
pengorganisasian ditetapkan.
Union Salting
Taktik pengorganisasian serikat dimana pekerja yang sebenarnya bekerja penuh waktu oleh serikat
pekerja sebagai penyamaran disewa oleh majikan yang tidak sadar.
4. Kampanye
Serikat pekerja maupun majikan membujuk karyawan untuk memberikan suara mereka.
5. Pemilihan
Pemilihan dilakukan 30 – 60 hari sesudah NLRB mengeluarkan Keputusan dan Pengarahan
Pemilihannya
Memenangkan pemilihan dan menandatangani perjanjian tidak selalu berarti serikat pekerja ada di
perusahaan untuk tetap tinggal. UU yang sama yang memberikan hak kepada karyawan untuk
berserikat juga memberi mereka cara untuk mengakhiri secara hukum hak serikat pekerja mereka
untuk mewakili mereka. Prosesnya adalah decertification.
Menurut UU hubungan kerja nasional: Berunding secara kolektif adalah kinerja kewajiban timbal
balik dari pemberi kerja dan perwakilan karyawan untuk bertemu pada waktu yang wajar dan
berunding dengan itikad baik.
Sebuah pelanggaran persyaratan persetujuaan dengan maksud baik dapat meliputi hal berikut:
persetujuaan permukaan,
konsensi yang tidak memadai,
usulan dan permintaan yang tidak memadai,
taktik memperlambat,
kondisi pembebanan,
membuat perubuhan sepihak dalam persyaratan,
memotong perwalilan,
melakukan praktik pekerja,
menahan informasi
Baik manajemen maupun serikat pekerja mengirimkan sebuah tim negosiasi ke meja persetujuaan,
dan kedua tim itu biasanya masuk ke dalam sesi persetujuaan setelah menyelesaikan tugas mereka.
Bargaining Items
Bargaining Hints
Membuat persetujuan dengan menggunakan saran dari pakar Reed Richardson
1. Pastikan menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap hal yang akan dibuat persetujuan, dan
pahami alasannya
2. Jangan terburu-buru
3. Lakukan pertemuan saat merasa ragu
4. Persiapkan data yang kokoh
5. Berjuan untuk mempertahankan suatu fleksibelitas posisi
6. Jangan bingung terhadap perkataan atau perlakuan pihak lain
7. Hormatilah pentingnya memberi muka pada pihak lain
8. Waspadalah terhadap keinginan prioritas pihak lain
9. Jadilah pendengar yang baik
10. Bangun sebuah reputasi adil dan kokoh
11. Belajar mengandalikan emosi
12. Pastikan anda mengetahui hubungan tiap gerakan persetujuan
13. Ukurlah tiap gerakan terhadap tujuan
14. Perhatikan perkataan dalam negosiasi
15. Persetujuan kolektif adalah sebuah proses kompromi
16. Berusaha memahami orang dan kepribadian orang lain
17. Pertimbangkan dampak negosiasi saat ini dengan masa mendatang
Dalam persetujuan koletif, jalan buntu terjadi saat pihak terkait tidak dapat bergerak menuju
penyelesaian, terjadi karna satu pihak menuntut lebih banyak daripada yang ditawarkan oleh pihak
lainnya. Jalan buntu dapt diselesaikan melalui pihak ketiga, penghentan kerja atau pemogokan untuk
memberi tekanan.
Jenis intervensi pihak ketiga diantaranya mediasi; penemuan fakta; dan arbitrase.
Mediasi ialah dimana pihak ketiga yang netral berusaha membantu para peserta mencapai
kesepakatan.
Dalam perselisihan darurat nasional seorang penemu fakta dapat ditunjuk, yaitu:
o pihak netral yang mempelajari permasalahan dalam suatu perselisihan
o pihak yang membuat rekomendasi publik untuk membuat penyelesaian yang wajar.
Sedangkan Arbitrase adalah jenis intervensi pihak ketiga yang paling difinitif, karna arbitator
sering kali memiliki kekuasaan untuk menentukan dan mendiktekan persyaratan
penyelesaian, arbitrase menjamin solusi terhadap jalan buntu. Dan terdapat dua topik
arbitrase, yaitu
o arbitrase minat yang selalu berpusat pada mencari kesepakatan persetujuan pekerja
o arbitrase hak berarti yaitu selalu melibatkan interpretasi dari kontrak yang ada
Pemogokan
1. pemogokan ekonomis diakibatkan oleh kegagalan untuk menyetujui persyaratan dari sebuah
kontrak.
2. Pemogokan praktik pekerja yang tidak adil dengan tujuan memprotes perlakuan ilegal yang
dilakukan pengusaha.
3. Pemogokan liar yaitu pemogokan yang tidak disetujui yang terjadi selama masa kontrak.
4. pemogokan simpati yang terjadi saat sebuah serikat pekerja mendukung pemogokan serikat
pekerja lainnya.
Respons pengusaha dapat berupa menutup daerah yang terpengaruh dan menghentikan kegiatan
hingga pemogokan berakhir, melakukan kontrak pekerja diluar, meneruskan kegiatan oprasional,
dan yang terakhir mempekerjakan pengganti orang yang mogok.
Pedoman untuk meminimalisir kebingungan dalam pemogokan :
Alternatif lain
Manajemen dan pekerja memiliki cara dalam memecahkan sebuah jalan buntu dan mencapai
tujuan. Diantaranya serikat pekerja, yaitu sebuah usaha yang diorganisisir oleh serikat pekerja yang
memberikan tekanan pada perusahaan dengan menekan serikat pekerja lainnya secara langsung.
Selain itu ada taktik orang dalam, yaitu sebuah usaha serika pekerja untuk meyakinkan karyawan
untuk menghalangi produksi, pengaruhnya adalah menyumbat prosedur keluhan dan mengkat para
pekerja dan manajemen dalam usaha yang tidak produktf atas waktu perusahaan.
Bagi pengusaha cara menangani jalan buntu adalah dengan cara lockout, yaitu penolakan pengusaha
untuk memberikan kesematan bekerja. Baik pengusaha atau serikat pekerja berusaha mendapatkan
surat perintah pengadilan jika mereka yakin pihak lain mengambil tindakan yang menyebabkan
kerugian. Surat perintah adalah sebuah perintah pengadilan yang meminta satu atau beberapa pihak
memulai lagi atau berhenti dari sebuah tindakan tertentu.
Kesepakatan kontrak bisa merupakan dokumen dengan 20 atau 30 halaman atau lebih. Kesepakatan
ini bisa hanya berisi deklarasi umum kebijakan atau rincian aturan dan prosedur.
1. Hak-hak Manajemen
2. Keamanan serikat pekerja dan pengurangan iuran pembayaran gaji otomatis
3. Prosedur keluhan
4. Arbritase keluhan
5. Proses disiplin
6. Tarif kompensasi
7. Jam kerja dan lembur
8. Tunjangan
9. Ketepatan kesehatan dan kemanan
10. Ketepatan senioritas kemanan karyawan
11. Tanggal berakhirnya kontrak
Suatu faktor yang melibatkan upah, jam kerja, atau kondisi pekerjaan yang digunakan sebagai
sebuah keluhan terhadap pengusaha. Prosedur keluhan kontrak pekerja biasanya menangani
permasalahan seperti ini. Prosedur ini memberikan sebuah sistem yang teratur di mana baik
pengusaha dan serikat pekerja menentukan apakah suatu tindakan itu melanggar kontrak.
Sources of Grievances
Sumber Keluhan
Keluhan sering kali merupakan gejala dari masalah mendasar. Terkadang, yang salahkan adalah
hubungan yang buruk antara penyelia dan bawahanya, ini sering terjadi menyebabkan keluhan atas
perlakuan yang adil.
Jika karyawan tidak menemukan solusi yang memuaskan, keluhan tersebut disampaikan kepada
seorang arbiter pihak ketiga yang independen yang mendengar kasus tersebut, menulisnya, dan
membuat keputusan.