PEMBAHASAN
Kesimpulan
Untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan akhirat maka manusia
harus memperlakukan dunia sebagai tempat mencari bekal karena waktu manusia
untuk hidup didunia sangat pendek. Jika manusia ingin mendapat tempat yang
layak diakhirat maka minimal manusia harus melakukan hal-hal yang benar
menurut islam seperti: Shalat, berzakat, berpuasa, berhaji, berbuat baik (kepada
manusia dan alam seisinya). Sebagai seorang muslim, sebenarnya tugas manusia
tidaklah harus menjadi rumit karena Allah SWT. sudah memberikan kerangka
waktu bagi kita untuk dilaksanakan. Dalam sehari semalam Allah membagi
kehidupan kita untuk melaksanakan shalat sebanyak lima kali. Mulai dari shalat
Subuh, Dzuhur, Ashar, Magrib dan Isya. Tugas kita sebagai manusia adalah
mengisi celah-celah diantara kelima waktu tersebut dengan melakukan hal-hal
yang diridhoi oleh Allah SWT.
Jika sudah berkeluarga dan mempunyai anak, kita tugaskan anak kita
untuk bangun subuh, shalat, bersekolah, pulang, sholat dzuhur, makan siang,
istirahat, mengerjakan pekerjaan rumah, shalat ashar, mandi, belajar mengaji,
shalat magrib, shalat isya, tidur, bangun subuh dan begitu seterusnya, rutinitas
yang kita buat untuk sang anak. Seorang istri, mau tidak mau, harus bangun
subuh, shalat, membangunkan anak, menyuruh bersiap-siap shalat dan seterusnya,
menyiapkan sarapan, menyiapkan anak-anak untuk pergi ke sekolah,
membereskan rumah, memasak untuk makan siang, shalat dzuhur, menyambut
anak pulang sekolah, menemani anak mengerjakan pekerjaan rumah, shalat azhar,
menyambut suami pulang, shalat maghrib dan isya, menyiapkan makan malam,
dan begitu seterusnya.
Suami, sebagai kepala keluarga, akan bertugas untuk bangun subuh, shalat
subuh, bersiap-siap untuk berangkat kerja, istirahat siang, shalat dzuhur, bekerja,
shalat ashar, pulang kerumah, istirahat, shalat magrib dan isya, makan malam, dan
begitu seterusnya. Setiap kegiatan tersebut akan merupakan bentuk ibadah kita
kepada Allah SWT sehingga kehidupan seorang muslim itu akan mencapai apa
yang disebut mendapat kebaikan bersyukur, apabila mendapat kesusahan bersabar.
“Tidaklah seseorang dipanjangkan umurnya dalam Islam hingga 40 tahun
melainkan Allah menghindarkannya dari tiga hal: penyakit gila, kusta dan
belang. Jika ia mencapai 50 tahun, Allah memudahkan hisabnya. Jika mencapai
60 tahun, Allah mengaruniainya suka mendekatkan diri kepada-Nya dengan yang
disukainya. Jika mencapai 70 tahun, Allah mencintainya dan penduduk langit
juga mencintainya. Jika mencapai 80 tahun, Allah menghapus kejelekannya. Jika
mencapai 90 tahun, Allah menghapus dosa yang telah lalu dan yang akan datang,
dan ia dinamakan tawanan Allah di bumi serta dia akan memberi syafaat
keluarganya.” (HR. Ahmad)