Anda di halaman 1dari 3

Sesuai dengan fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta perekat dan

pemersatu bangsa, ASN dituntut untuk memiliki tanggungjawab akuntabilitas. Akuntabilitas berart
pertanggungjawaban yang harus mencapai tujuan sesuai dengan amanah pekerjaan yang diberikan.
Akuntabilitas seorang PNS adalah tuntutan rakyat sehingga rakyat diperbolehkan untuk menuntut
yang lebih baik. Akuntabilitas terbagi menjadi:
1. Akuntabilitas personal, mengacu pada diri seorang ASN yaitu integritas, kejujuran, moral dan
etka. Studi kasus film: Tokoh Jaya ingin menyebarkan virus baik dan berusaha mengubah stgma
negatf ASN.
2. Akuntabilitas individu, mengacu pada hubungan antar individu dengan lingkungan tempatnya
bekerja. Studi kasus film: Tokoh Jaya bekerja sepenuh hat dengan pelayanan yang berorientasi
5S, bekerja tepat waktu dan bekerja professional sesuai dengan tupoksinya.
3. Akuntabilitas kelompok, mengacu pada kinerja sebuah insttusi yang mengerjakan pekerjaan
secara musyawarah atau berkelompok. Studi kasus film: Tokoh Jaya beserta atasan dan rekan
kerja melaksanakan rapat untuk memutuskan permasalahkan yang terkait pekerjaan insttusi.
4. Akuntabilitas organisasi, mengacu pada pelaporan hasil kerja yang telah dicapai individu atau
insttusi kepada insttusi lainnya yang lebih tnggi atau kepada masyarakat sebagai keterbukaan
informasi publik. Studi kasus film: Laporan hasil kerja insttusi tempat Tokoh Jaya bekerja
dipublikasikan ke masyarakat sebagai bentuk transparansi informasi.
5. Akuntabilitas stakeholder, mengacu pada kritk, evaluasi ataupun hasil kinerja yang dicapai oleh
pemerintah. Studi kasus film: Bentuk renungan Tokoh Jaya tentang lambatnya proses perbaikan
jalan yang menelan korban. Pemerintah sebagai pemangku kebijakan diharuskan
mempertanggungjawabkan pekerjaannya kepada negara dan masyarakat.

Selain akuntabilitas, ASN juga dituntut memiliki tanggungjawab responsibilitas dimana ASN
harus dapat bertanggungjawab atas kesalahan yang dibuat dan memperbaikinya agar kembali ke
kondisi semula.

Untuk menjadi ASN yang akuntabel, maka ASN harus:


1. Melaksanakan keterbukaan informasi publik sehingga segala kegiatan pemerintah dapat
dievaluasi oleh masyarakat.
2. Menghindari perilaku korupsi dan praktek kecurangan dalam bekerja.
3. Menggunakan sumber daya milik negara sesuai dengan kebutuhan, aturan dan prosedur yang
berlaku serta memeliharanya secara benar dan bertanggungjawab.
4. Menyimpan dan menggunakan informasi milik pemerintah dengan baik serta memenuhi syarat
yaitu relevan, dapat dipercaya, dapat dimengert dan dapat diperbandingkan.
5. Menghindari konflik kepentngan yang dapat tmbul saat bekerja. Konflik kepentngan adalah
situasi yang tmbul saat tugas public dan kepentngan pribadi saling bertentangan.

Diskusi Kelompok dengan Studi Kasus Mengenai Pelanggaran Akuntabilitas ASN


A. Bentuk Pelanggaran Akuntabilitas
Kasus:
Pungutan Liar Terhadap Dana Rehabilitasi Masjid Terdampak Gempa Lombok NTB
Aktor yang melakukan pelanggaran:
Inisial BA dan SL
Tempat tugas / instansi:
BA seorang staf PNS yang bertugas di KUA Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, NTB sementara
SL sebagai kasubbag organisasi tata kelola dan kepegawaian kanwil Depag NTB.
Waktu terjadinya kasus:
BA ditangkap tanggal 14 Januari 2019 pukul 11.00
Alasan / motif pelaku:
Tidak diketahui
Kronologis:
Berawal dari lambannya pembangunan 58 masjid korban gempa di NTB yang anggaran tahap
pertamanya dari Kemenag sebesar Rp 6 miliar dan tdak dikerjakan secara maksimal. Kemudian
polisi mendapat informasi dari masyarakat adanya oknum ASN Kemenag yang meminta jatah 20%
dari dana pembangunan masjid yang terdampak bencana.
B. Bentuk Pelanggaran Terhadap Nilai Akuntabilitas
Korupsi:
berupa bukt uang tunai senilai Rp 10 juta dari pengurus masjid Baiturahman, Gunung Sari,
Lombok Barat.
Penyalahgunaan jabatan:
Mengancam tdak akan memberikan dana jika tersangka tdak mendapatkan bagian sebanyak 20%
dari total dana yang diberikan.
Transparansi dan akses informasi:
Masyarakat tdak mengetahui informasi dengan past mengenai dana dan lambatnya proses
pembangunan masjid.
C. Dampak Tidak Diterapkannya Nilai Dasar Akuntabilitas Terhadap Individu PNS, Tim Kerja,
Organisasi, Sasaran atau Stakeholder lainnya
 Mencoreng nama baik diri sendiri dan instansi tempat tersangka bertugas.
 Merugikan masyarakat.
 Merugikan negara.

D. Gagasan Alternatif Pemecahan Masalah


 Melaksanakan sosialisasi dan transparansi kegiatan
 Melakukan koordinasi lebih intens kepada pengurus masjid atau tokoh masyarakat yang
terlibat
 Jangan takut melapor jika masyarakat menemukan kejanggalan yang mengarah pada kasus
pungli ataupun korupsi
E. Konsekuensi Penerapan Setiap Gagasan Alternatif
 Masyarakat mendapatkan kejelasan informasi yang sesuai
 Jika terdapat kendala maka akan lebih mudah untuk mengatasinya
 Tindakan pungli dan korupsi dapat diminimalisir

Anda mungkin juga menyukai