Nim : 1703015085
ACARA I
“GEOREFERENCING”
I. Pendahuluan
Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan
data atribut dalam bentuk digital, dengan demikian analisis yang dapat digunakan
adalah analisis spasial dan analisis atribut. Data spasial merupakan data yang
berkaitan dengan lokasi keruangan yang umumnya berbentuk peta. Sedangkan data
atribut merupakan data tabel yang berfungsi menjelaskan keberadaan berbagai
objek sebagai data spasial. Penyajian data spasial mempunyai tiga cara dasar yaitu
dalam bentuk titik, bentuk garis dan bentuk area (polygon). Titik merupakan
kenampakan tunggal dari sepasang koordinat x, y yang menunjukkan lokasi suatu
obyek berupa ketinggian, lokasi kota, lokasi pengambilan sample dan lain-lain.
Garis merupakan sekumpulan titik-titik yang membentuk suatu kenampakan
memanjang seperti sungai, jalan, kontur dan lain-lain. Sedangkan area adalah
kenampakan yang dibatasi oleh suatu garis yang membentuk suatu ruang homogen,
misalnya: batas daerah, batas penggunaan lahan, pulau dan lain sebagainya
(Poerbaningtyas, 2011).
Data atribut (aspasial) adalah gambaran data yang terdiri atas informasi
yang relevan terhadap suatu lokasi, dengan maksud memberikan identifikasi pada
lokasi tersebut. Data atribut merupakan data yang berupa penjelasan dari setiap
fenomena yang terdapat di permukaan bumi. Data atribut berfungsi untuk
menggambarkan gejala topografi karena memiliki aspek deskriptif dan kualitatif.
Oleh karena itu, data atribut sangat penting dalam menjelaskan seluruh objek
geografi. Contohnya, atribut kualitas tanah terdiri atas status kepemilikian lahan,
luas lahan, tingkat kesuburan tanah dan kandungan mineral dalam tanah (Saputra,
2011).
II. Tujuan
Laptop / PC
Alat Tulis
Aplikasi ArcGIS
Peta rupa bumi Indonesia 1:50.000 Air Putih
3.3 Metode
5. Buat 4 titik potong kiri kanan atas bawah sehingga berbentuk persegi
pada peta tersebut dan menginput data Bujur (x) dan Lintang (y), untuk
menginput data dilihat kordinat pada garis garis yang tergambar pada
peta. Peta ini menggunakan satuan menit busur, maka di konversi dulu
ke derajat decimal dengan acuan persamaan 1° = 60 menit busur. Pada
kasus peta yang digunakan kali ini nilai yang berjejer secara horizontal
merupakan kordinat berdasarkan Bujur Timur dan nilai yang berjejer
secara bertikal merupakan kordinat berdasarkan Lintang Selatan.
3.4 Pembahasan
Pada praktikum ini kami diberikan peta rupa bumi 1:50.000 Air Putih
dalam bentuk (.JPG). Menggunakan aplikasi ArcGIS dengan membuka ArcMap
10.2.2 untuk mengetahui georeferensinya. Untuk mengetahui georeferensi
diperlukan menetapkan empat titik koordinat yaitu kiri atas (1), bawah kanan (2),
atas kanan (3), dan kiri bawah (4) , keempat titik ini dibuat dengan mengklik add
control point lalu mengisi data x dan y sesuai urutan dan sesuai titik koordinatnya.
Setelah mengisi titik koordinat maka untuk melihat akurasi georeferencing, klik
view link table dan lihat total RMS Error, total RMS Error yang saya dapat sebesar
1,89509e-005. Nilai RMS Error merupakan nilai kemelencengan peletakan point
pada peta. Semakin kecil nilai RMS maka semakin akurat sang pemberi titik dan
semakin tinggi presisi koordinat peta yang diolah.