Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH BIOKIMIA

VITAMIN B12 DAN MINERAL KALIUM

Dosen Pembimbing : ENDAH RATNASARI MULATASIH,M.SI

Disusun Oleh : Kelompok 4


1. AZIZA ISNA SAWITRI (1748401035)
2. DIANA PERMATASARI (1748401007)
3. EKA SULISTIANI ASTUTI (1748401002)
4. HAWA LATIFATUL MUAWANAH (1748401028)
5. INDAH RAHMA SARI (1748401037)

JURUSAN D3-FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
T/A 2017/2018

BIOKIMIA | 1
Kata Pegantar
Puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala, karena berkat rahmat-Nya kami bisa

menyelesaikan makalah yang berjudul Vitamin B12 dan Mineral Kalium. Makalah ini diajukan

guna memenuhi tugas mata kuliah Biokimia.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah

ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena

itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah

ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi Pembaca dan bermanfaat untuk pengembangan

wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Bandar Lampung, 04 April 2018

Penyusun

BIOKIMIA | 2
DAFTAR ISI

1. Kata pengantar ………………………………………………………………………………. 2

2. Daftar isi …………………………………………………………………………………….. 3

3. BAB I (PENDAHULUAN)

1.1 Latar belakang ………………………………………………………………………..… 4

1.2 Tujuan ………………………………………………………………………………… . 5

1.3 Rumusan masalah ……………………………………………………………………… 5

4. BAB II (ISI)

2.1 Bentuk dan Struktur Vitamin B12 ………………………………………………………... 6

2.2 Sifat Kimia Vitamin B12 ………………………………………………………………..... 7

2.3 Fungsi dan Manfaat Vitamin B12 ……………………………………………………….. 7

2.4 Disefisiensi Vitamin B12 ……………………………………………………………….. 7

5. Mineral Kalium ……………………………………………………………………………. 9

6. BAB III (PENUTUP)

3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………………. 17

3.2 Daftar Pustaka …………………………………………………………………………. 18

BIOKIMIA | 3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia untuk kehidupannya membutuhkan vitamin yang didapat dari bahan pangan, hal
ini demi berlangsungnya proses-proses dalam tubuhnya, seperti berlangsungnya proses
peredaran/sirkulasi darah, denyut jantung, pernapasan, pencernaan, proses-proses fisiologis
lainnya, selanjutnya untuk melakukan berbagai kegiatan. Apabila makanan tidak cukup
mengandung zat-zat gizi yangdibutuhkan, dan keadaan ini berlangsung lama, akan menyebabkan
perubahanmetabolisme dalam otak, berakibat terjadi ketidakmampuan berfungsi normal.Pada
keadaan yang lebih berat dan kronis, kekurangan gizi menyebabkan pertumbuhan badan
terganggu, badan lebih kecil diikuti dengan ukuran otak yang juga kecil. Lebih jauh disebutkan
bahwa keadaan kurang gizi menghasilkankenaikan emosional daripada terhadap fungsi kognitif.
Kekurangan dan kelebihan zat gizi yang diterima tubuh seseorang akansama mempunyai
dampak yang negatif, peningkatan status gizi sesuai atauseimbang dengan yang diperlukan tubuh
jelas merupakan unsur penting yang berdampak positif bagi peningkatan kualitas hidup manusia,
sehat, kreatif dan produktif (Ari Agung, I.G, 2002).
Zat gizi adalah zat-zat yang diperoleh dari bahan makanan yangdikonsumsi, mempunyai
nilai yang sangat penting (tergantung dari macam-macam bahan makanannya) untuk
memperoleh energi guna melakukan kegiatanfisik sehari-hari bagi para pekerja. Termasuk dalam
memelihara proses tubuhdalam pertumbuhan dan perkembangan yaitu penggantian sel-sel yang
rusak dansebagai zat pelindung dalam tubuh (dengan cara menjaga keseimbangan cairantubuh).
Proses tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan yang terpeliharadengan baik akan
menunjukkan baiknya kesehatan yang dimiliki seseorang.Seseorang yang sehat tentunya
memiliki daya pikir dan daya kegiatan fisik sehari-hari yang cukup tinggi.Tubuh manusia
memerlukan sejumlah gizi secara tetap, sesuai denganstandar kecukupan gizi, namun kebutuhan
tersebut tidak selalu dapat terpenuhi.Keadaan gizi seseorang merupakan gambaran apa yang
dikonsumsinya dalam jangka waktu yang cukup lama. Bila kekurangan itu ringan, tidak akan
dijumpai penyakit defisiensi yang nyata, tetapi akan timbul konsekuensi fungsional yanglebih
ringan dan kadang-kadang tidak disadari kalau hal tersebut karena faktor gizi.

BIOKIMIA | 4
Untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya tubuh melakukan pemeliharaan dengan
mengganti jaringan yang sudah rusak, melakukan kegiatan,dan pertumbuhan sebelum usia
dewasa. Agar tubuh dapat menjalankan ketigafungsi tersebut diperlukan sejumlah gizi setiap
hari, yang didapat melaluimakanan. Diperkirakan 50 macam senyawa dan unsur yang harus
diperoleh dari makanan dengan jumlah tertentu setiap harinya. Bila jumlah yang diperlukantidak
terpenuhi maka kesehatan yang optimal tidak dapat dicapai.Prevalensi anemi, kekurangan vitamin dan
dalam keadaan gizi kurang,masih tinggi di Indonesia. Di antara beberapa masalah gizi utama
yang terdapat diIndonesia, maka anemia gizi adalah yang paling umum dijumpai.
Prevalensianemia gizi pada pekerja di Indonesia terdapat sebanyak 40% dan banyak dijumpai
pada pekerja berat.
Prevalensi anemia gizi ini tertinggi di antara negara-negara ASEAN. Prevalensi yang
tinggi membawa akibat yang tidak baik terhadapindividu maupun masyarakat, karena
menurunkan kualitas manusia dan sosialekonomi, serta menghambat pembangunan bangsa. Hal ini erat
hubungannyadengan konsekuensi fungsional anemia gizi tersebut, yaitu menurunkan produktifitas
kerja.Penelitian yang dilakukan di luar negeri maupun di Indonesiamenunjukkan bahwa keadaan gizi
kurang dapat menghambat aktivitas kerja yangakan menurunkan produktivitas kerja. Hal ini
disebabkan karena kemampuankerja seseorang sangat dipengaruhi oleh jumlah energi yang
tersedia, dimanaenergi tersebut diperoleh dari makanan sehari-hari dan bilamana jumlah
makanansehari-hari tak memenuhi kebutuhan tubuh, maka energi didapat dari cadangan tubuh.
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang Bentuk dan struktur Vitamin B12
2. Mahasiswa dapat mengetahui tentang Sifat Kimia Vitamin B12
3. Mahasiswa dapat mengetahui tentang Fungsi dan Manfaat Vitamin B12
4. Mahasiswa dapat mengetahui tentang defisiensi vitamin B12
1.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimana bentuk Vitamin B12


2. Bagaimana sifat Vitamin B12
3. Apa Fungsi dan Manfaat Vitamin B12
4. Apa Defisiensi dari vitamin B12

BIOKIMIA | 5
BAB II
ISI

2.1 Bentuk dan Struktur Vitamin B12

Vitamin B12 (kobalamin) mempunyai struktur cincin yang kompleks(cincin corrin) dan serupa
dengan cincin porfirin, yang pada cincin iniditambahkan ion kobalt di bagian tengahnya.
Perbedaan vitamin B12 dengan vitamin dan koenzim lainnya adalah strukturnya sangat
kompleks. Hal ini jugamenggambarkan banyaknya tahapan biosintesis dengan melibatkan
banyak enzimyang diekspresikan lebih dari tiga puluh gen untuk sintesis lengkap secara denovo.

Vitamin B12 disintesis secara eksklusif oleh mikroorganisme. Dengandemikian, vitamin


B12 tidak terdapat dalam tanaman kecuali bila tanaman tersebutterkontaminasi vitamin B12
tetapi tersimpan pada binatang di dalam hati tempatvitamin B12 ditemukan dalam bentuk
metilkobalamin, adenosilkobalamin, dan hidroksikobalamin.

BIOKIMIA | 6
2.2 Sifat Kimia Vitamin B12

Vitamin B12 atau kobalamin terdiri dari atas cincin mirip-porfirin seperti hem, yang
mengandung kobalt serta terkait pada ribosa dan asam fosfat. Bentuk sintetik siano-kobalamin,
terdapat dalam jumlah sedikit dalam makanan dan jaringan tubuh. Bentuk utama vitamin B12
dalam makanan adalah 5-deoksidenosilkobalamin, metilkobalamin, dan hidroksokobalamin.
Vitamin B12 adalah kristal merah yang larut air. Warna merah karena kehadiran kobalt. Vitamin
B12 secara perlahan rusak oleh asam encer, alkali, cahaya, dan bahan-bahan pengoksidasi dan
produksi. Pada pemasakan, kurang lebih 70% vitamin B12 Dapat dipertahankan. Sinokobalamin
adalah bentuk paling stabil dan karena itu diproduksi secara komersial dari fermentasi bakteri.

2.3 Fungsi dan Manfaat Vitamin B12

Vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan sel yang berlangsungdengan cepat.
Vitamin B12 juga memelihara lapisan yang mengelilingi danmelindungi serat syaraf dan
mendorong pertumbuhan normalnya. Selain itu juga berperan dalam aktifitas dan metabolisme
sel-sel tulang.
Vitamin B12 juga dibutuhkan untuk melepaskan folat, sehingga dapatmembantu
pembentukan sel-sel darah merah. Vitamin B12 diperlukan dalamfungsi normal metabolisme
semua sel, terutama sel-sel saluran pencernaan,sumsum tulang, dan jaringan saraf.
Fungsi vitamin B12 adalah membantu bekerjanya enzim methioninesynthase dan 5-
metilmalonil-CoA mutase. Produksi metilkobalamin memerlukan vitamin B12 yang ditemukan
pada sistem syaraf pusat dan otak. Hal tersebutmerupakan alasan mengapa kekurangan vitamin
B12 dapat menyebabkan kelainandarah seperti macrocytos dan anemia pernisiosa serta
kerusakan syaraf sepertialzeimer.

2.4 Disefisiensi Vitamin B12

Kekurangan atau defisiensi vitamin B12 menyebabkan anemiamegaloblastik. Karena


defisiensi vitamin B12 akan mengganggu reaksi metioninsintase . Anemia megaloblastik terjadi
akibat terganggunya sintesis DNA yangmempengaruhi pembentukan nukleus pada ertrosit yang
baru . Keadaan inidisebabkan oleh gangguan sintesis purin dan pirimidin yang terjadi
akibatdefisiensi tetrahidrofolat. Homosistinuria dan metilmalonat asiduria juga terjadi.Kelainan

BIOKIMIA | 7
neurologik yang berhubungan dengan defisiensi vitamin B12 dapat terjadi sekunder akibat
defisiensi relatif metionin.Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kekurangan darah
(anemia),yang sebenarnya disebabkan oleh kekurangan folat.
Tanpa vitamin B12, folat tidak dapat berperan dalam pembentukan sel-sel darah
merah.Gejala kekurangan / defisiensi vitamin B12 lainnya adalah sel-sel darahmerah menjadi
belum matang (immature), yang menunjukkan sintesis DNA yanglambat. Kekurangan vitamin
B12
dapat juga mempengaruhi sistem syaraf, berperan pada regenerasi syaraf peripheral,
mendorong kelumpuhan. Selain itu juga dapat menyebabkan hipersensitif pada kulit.
Defisiensi vitamin B12 jarang terjadi karena kekurangan dalam makanan,akan tetapi
sebagian besar sebagai akibat penyakit saluran pencernaan atau padagangguan absorpsi dan
transportasi.
Karena vitamin B12 dibutuhkan untuk mengubah folat menjadi bentuk aktifnya, salah
satu gejala kekurangan vitamin B12 adalah anemia karena kekurangan folat. Anemia pernisiosa
terjadi pada atrofilambung yang menyebabkan berkurangnya sekresi faktor intrinsik. Separuh
dari kejadian ini bersifat keturunan dan selebihnya karena proses menua (setelah 40tahun) dengan
meningkatnya proses atrofi jaringan tubuh.Kekurangan vitamin B12 menimbulkan dua jenis sindroma.
Gangguansintesis DNA (penghambatan pada sintesis purin dan pirimidin)
menyebabkangangguan perkembangan sel-sel, terutama sel-sel yang cepat membelah. Sel-
selmembesar (megaloblastosis), terutama prekursor eritrosit dalam sum-sum tulang,dan sel-sel
penyerap pada permukaan usus. Megaloblastosis menyebabkan anemiamegaloblastik, glositis,
serta gangguan saluran pencernaan berupa gangguanabsorpsi dan rasa lemah. Sindroma kedua
berupa gangguan saraf yangmenunjukkan degenerasi otak, saraf mata, saraf tulang belakang dan
saraf periper.Tanda-tandanya adalah mati rasa, kesemutan, kaki terasa panas, kaku, dan
rasalemah pada kaki. Kekurangan vitamin B12 lebih banyak terjadi pada orang tuakarena pola
makan yang tidak teratur. (Anonim, 2008)

BIOKIMIA | 8
MINERAL

 KALIUM

Kalium memang sekilas memang mirip dengan kalsium dan banyak orang yang belum tahu betul
apa itu kalium dan fungsinya bagi tubuh manusia. Kalium yang termasuk jenis mineral ini
mempunyai peran sangat vital juga pada tubuh kita, tak terkecuali dalam mengatur cairan serta
mendukung performa otot kita agar terjaga dengan benar. Nama lain dari kalium adalah
potassium yang pastinya sudah tak asing lagi di telinga kita.

Unsur kimia satu ini mempunyai lambang K dengan 19 sebagai nomor atomnya. Berbentuk
logam lunak, kalium memiliki warna putih yang agak keperakan dan bisa dibilang masih masuk
dalam kategori alkali tanah. Proses oksidasi kalium ini termasuk cepat dengan udara dan ketika
berada di dalam air akan sangat reaktif di mana sifat kimiawinya hampir sama dengan natrium.

Kebutuhan Kalium Harian

Sama seperti halnya karbohidrat, protein, lemak dan juga nutrisi lainnya, semuanya perlu
dikonsumsi secara seimbang sehingga setiap orang berdasarkan usia perlu mengetahui kebutuhan
kalium harian mereka. Di bawah ini bisa dilihat seberapa banyak asupan kalium yang seharusnya
masuk ke dalam tubuh.

 Bayi usia 0-6 bulan membutuhkan 500 mg.

 Bayi usia 7-11 bulan membutuhkan 700 mg.

 Anak usia 1-3 tahun membutuhkan 3000 mg.

 Anak usia 4-6 tahun membutuhkan 3800 mg.

 Anak usia 7-9 tahun membutuhkan 4500 mg.

 Perempuan usia 10-15 tahun membutuhkan 4500 mg.

 Perempuan usia 16-80 tahun ke atas membutuhkan 4700 mg.

 Laki-laki usia 10-12 tahun membutuhkan 4500 mg.

 Laki-laki usia 13-80 tahun ke atas membutuhkan 4700 mg.

Manfaat Kalium

BIOKIMIA | 9
Kalium menawarkan segudang manfaat apabila kita dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan
kalium seperti yang sudah ditentukan, tidak kurang dan tidak berlebihan. Berikut di bawah ini
bisa dilirik apa saja fungsi serta manfaat kalium yang tubuh tak bisa bekerja tanpanya.

1. Membantu Sistem Saraf Lebih Optimal

Kalium dan sistem saraf rupanya memiliki kaitan satu sama lain di mana fungsi dari sistem saraf
akan dapat dioptimalkan dengan baik. Asupan kalium yang cukup akan membuat sistem saraf
jauh lebih baik serta lebih maksimal dalam kinerjanya. Dengan demikian, otomatis respon kita
pun semakin cepat dan baik terhadap suatu hal.

2. Mengurangi Risiko Gangguan Otot

Masalah otot mungkin kerap sekali terjadi dan akan sangat tidak nyaman ketika tiba-tiba otot kita
mengalami kontraksi sehingga terjadilah kram otot. Untuk mencegah terjadinya gangguan pada
bagian otot, tentu memenuhi asupan kalium sebaik mungkin adalah salah satu solusinya. Otot
terjepit pun akan dapat dihindari dengan kalium yang terus masuk ke dalam tubuh kita. Risiko
masalah otot otomatis tidak akan menjadi masalah ketika kita rajin dan benar dalam
mengonsumsi kalium.

3. Menurunkan Risiko Stroke

Kalium pun terkenal akan fungsi dan manfaatnya sebagai pencegah penyakit stroke, apalagi
kalau asupan kalium yang masuk ke dalam tubuh dalam jumlah yang tepat dan tidak berlebihan
maupun kekurangan. Seperti yang sudah kita ketahui, stroke mengakibatkan banyak kondisi pada
tubuh, termasuk kelumpuhan hingga kematian sehingga menjadikan penyakit ini tergolong
mengerikan dan mematikan.

4. Menaikkan Gula Darah

Bagi yang memiliki kondisi gula darah rendah, hal ini pun tidak akan baik bagi kesehatan, maka
tentu ada baiknya untuk memenuhi nutrisi mineral yang pas untuk meningkatkan kadar gula
darah. Namun jika memang gula darah di dalam tubuh sudah dalam kadar yang tinggi, konsumsi
kalium perlu untuk dikendalikan dan dibatasi agar tidak memicu penyakit lain, seperti diabetes
yang termasuk serius. Gula darah apabila pada tingkat yang rendah akan membuat tubuh tak
berenergi sehingga menjadi lesu ketika beraktivitas.

5. Sebagai Cairan Elektrolit

Tubuh akan senantiasa membutuhkan cairan, terutama cairan elektrolit untuk dapat berfungsi
secara optimal dan bisa diajak kerja sama dalam melakukan segala kegiatan sehari-hari. Kalium
merupakan jenis mineral yang bisa diandalkan untuk hal ini karena perannya sebagai elektrolit
sangat baik sehingga dalam keseharian kita, apapun aktivitasnya kita bisa melakukannya dengan
berenergi dan bersemangat.

6. Mengurangi Risiko Penyakit Ginjal dan Penyakit Jantung

BIOKIMIA | 10
Fungsi serta manfaat kalium lainnya adalah mencegah naiknya risiko penyakit jantung serta
gangguan pada organ ginjal yang termasuk kondisi serius serta mengancam jiwa. Asupan kalium
yang normal dan cukup masih juga perlu diimbangi dengan pola hidup sehat serta seimbang agar
performa jantung dan ginjal tetap senantiasa stabil dan bahkan lebih maksimal.

7. Mendukung Metabolisme Tubuh

Kalium juga diyakini sangat mampu diandalkan sebagai pendukung metabolisme tubuh kita di
mana kalium ini juga bisa membuat kinerja metabolisme meningkat dengan baik. Tanpa
metabolisme yang bekerja dengan baik, tubuh tak akan optimal dalam menjalankan setiap
aktivitas sehari-hari. Dengan adanya kalium jugalah lemak-lemak yang ada di dalam tubuh yang
berasal dari makanan-makanan yang kita konsumsi bisa terbakar dengan baik. Metabolisme yang
berkurang juga bakal menyebabkan kita sering sakit kepala dan tubuh akan menjadi lebih
gampang lemas.

8. Menyeimbangkan Kadar Air

Kebanyakan orang lupa bahwa tubuh manusia pada dasarnya terdiri dari air yang banyak dan bila
sampai tubuh kekurangan air, dehidrasi adalah akibatnya dan ini pun bukan suatu hal yang baik.
Itulah alasan mengapa kadar air di dalam tubuh kita perlu untuk terus dijaga agar selalu
seimbang supaya tak berefek buruk bagi kesehatan. Kekurangan air pun kadang bisa memicu
penyakit panas dalam yang tentunya ringan tapi sama sekali tak nyaman.

9. Menurunkan Darah Tinggi/Meningkatkan Darah Rendah (Anemia)

Bagi yang memiliki penyakit darah tinggi, memang agak sulit untuk menemukan cara mudah dan
alami untuk menurunkan kadarnya, tapi mengonsumsi sumber makanan berkalium akan mampu
membuat tekanan darah yang tinggi kembali pada kadar normalnya. Kalium juga sangat baik
dalam meningkatkan darah yang berada pada kadar rendah. Darah rendah pun juga bisa
menyebabkan berbagai kondisi serius jika tak ditangani secara benar dan tepat, maka penting
untuk mulai dari sekarang melirik mineral kalium untuk tekanan darah normal demi menjaga
kesehatan tubuh.

10. Meningkatkan Fungsi Otak

Untuk kesehatan sistem saraf otak agar tetap berfungsi stabil dan justru semakin meningkat,
asupan kalium yang cukup akan sangat membantu. Ketika kalium tercukupi di dalam tubuh,
fungsi otak pun akan terjaga baik di mana ini pun akan berimbas pada proses berpikir kita yang
lebih cepat dan responsif dari biasanya. Bahkan proses kognitif kita akan terpengaruh baik dari
kalium ini dan dengan kata lain fokus serta konsentrasi bakal meningkat sehingga kita akan
menjadi lebih mudah fokus pada setiap pekerjaan atau aktivitas kita.

11. Sebagai Solusi Stres

Kalium rupanya bukan mineral biasa karena kalium memiliki kemampuan dalam manurunkan
rasa stres dan kegelisahan yang menyertainya. Stres merupakan salah satu gejala psikologis yang

BIOKIMIA | 11
kerap dialami oleh banyak orang, bahkan juga rasa gelisah yang entah dari mana datangnya.
Dengan meningkatkan konsumsi sumber makanan berkalium, stres dan kegelisahakn akan
otomatis dapat diredakan asalkan asupan kalium yang masuk ke dalam tubuh masih dalam kadar
yang normal dan sesuai kebutuhan harian menurut usia dan jenis kelamin kita.

12. Meningkatkan Kesehatan Tulang

Fungsi dari kalium tak beda jauh dari kalsium ketika berhubungan dengan tulang karena
pertumbuhan dan kekuatan tulang sangat didukung oleh kalium. Untuk fungsi tulang yang stabil
dan selalu sehat, memeliharanya dengan mengonsumsi bahan makanan berkalium adalah sangat
dianjurkan. Kepadatan mineral dalam tubuh kita otomatis akan meningkat sehingga osteoporosis
atau gangguan kondisi tulang lainnya pun dapat dicegah.

Efek Kekurangan Kalium


Kekurangan kalium bisa berakibat tak baik bagi tubuh dan kesehatannya. Ada berbagai efek dan
penyakit yang patut untuk diketahui, diwaspadai serta dicegah sebisa mungkin. Keseimbangan
jumlah kalium tak dapat dianggap remeh dan di bawah ini adalah sejumlah efek berbahaya yang
boleh diintip.

1. Otot Sering Kram

Ketika otot terlalu sering mengalami kram, ini kemungkinan besar dikarenakan kurangnya
asupan kalium dan juga kurangnya tubuh aktif bergerak alias berolahraga. Tapi jangan salah,
kekurangan kalium dan juga rutin dalam berolahraga pun bisa menyebabkan kram otot. Pemicu
yang sebenarnya bisa juga dikarenakan kalium dan elektrolit yang keluar dari tubuh ketika tubuh
menghasilkan keringat terlalu banyak. Untuk mengatasi kondisi seperti ini, minuman dengan
kandungan elektrolit tinggi bisa dikonsumsi sesegera mungkin karena ini merupakan cara paling
cepat untuk mengatasinya.

2. Cepat Lelah dan Merasa Lemah

Lelah dan lemah memang adalah suatu kondisi tubuh yang bisa dirasakan kapan saja, termasuk
ketika seseorang mengalami kurang tidur atau istirahat, atau bahkan ketika kegiatan super padat
dalam sehari. Namun kita pun perlu curiga apabila tubuh terlalu sering merasa lelah dan terasa
lemah untuk beraktivitas, ini bisa dikarenakan kurangnya asupan kalium di dalam tubuh.
Mengonsumsi bahan makanan berkalium dengan takaran yang seharusnya akan mengembalikan
semangat dan kebugaran tubuh.

3. Jantung Berdebar Kencang

Debar jantung yang terlalu kencang memang kelihatannya sangat wajar karena hal ini jelas akan
terjadi apabila kita tengah merasa gugup dan khawatir atau sehabis melakukan gerakan yang
aktif. Tapi jantung yang berdebar kencang bisa juga terjadi ketika kita beraktivitas biasa, dan
inilah yang perlu diwaspadai. Kita akan merasakan bahwa jantung seakan dapat keluar dari dada
dan bahkan detak jantung yang tak beraturan ini akan sangat mengganggu jalannya aktivitas kita.

BIOKIMIA | 12
Cukupi kebutuhkan kalium dan jika masih berlanjut, menghubungi dokter adalah yang paling
dianjurkan.

4. Tekanan Darah Tinggi

Darah tinggi selalu diidentikkan dengan konsumsi terlalu banyak garam dan juga kegemukan
alias obesitas, tapi sesungguhnya konsumsi sumber makanan di mana kadar kaliumnya sedikit
pun bisa menyebabkan hipertensi. Ketika natrium tak terimbangi oleh kalium, maka tekanan
darah tinggi pun bisa terjadi karena kebanyakan orang akan mengonsumsi makanan asin saja dan
tak diseimbangkan dengan buah maupun sayur.

5. Diare

Kekurangan kalium juga dapat memicu diare di mana keadaan ini adalah termasuk di dalam
gangguan pencernaan. Buang air besar terlalu sering dengan tekstur feses yang cair adalah
bentuk dari kondisi diare. Penyakit ini memang umum dan cukup banyak orang yang pernah
mengalaminya dan ini ternyata bisa menjadi efek ketika seseorang tak mencukup kebutuhan
kalium dengan tepat. Diare tak boleh dianggap enteng, apalagi diabaikan karena diare pun bisa
menyebabkan seseorang kehilangan terlalu banyak cairan yang memicu lemas dan lemahnya
tubuh.

6. Diabetes Ketoasidosis

Kekurangan asupan kalium pada tubuh juga dapat membuat seseorang mengalami penyakit
diabetes ketoasidosis di mana kondisi ini sudah terbilang kompleks dan dapat terjadi saat kadar
asam dalam darah terproduksi dalam jumlah banyak. Keton adalah sebutan untuk kadar asam di
mana awal mulai penyakit ini adalah ketika insulin tak dapat diproduksi dengan baik dan dalam
jumlah yang seharusnya. Ketika insulin tidak cukup di dalam tubuh, lemak akan dibakar
sehingga bisa dijadikan bahan bakar demi mendukung metabolisme tubuh. Keton di dalam darah
bisa disebabkan oleh adanya proses semacam ini.

7. Penyakit Ginjal Kronis

Kadar kalium yang terlalu rendah bisa juga menimbulkan efek buruk bagi ginjal, terutama
penyakit ginjal kronis. Lebih tepatnya, kondisi yang bisa mengancam adalah gagal ginjal kronis
di mana seharusnya ini berawal dari kondisi ginjal yang ringan. Kesehatan ginjal bisa memburuk
dan bahkan kehilangan fungsinya yang akan merugikan tubuh. Hal ini kemudian dapat memicu
cairan yang banyak pada darah dan ketika buang air kecil akan keluar bersama dengan urin.

8. Hipokalemia

Hipokalemia ini adalah sebuah penyakit yang menjadi penggambaran akan rendahnya kadar
kalium di dalam darah dan ada risiko masalah kesehatan kompleks yang sangat fatal jika tak
segera ditangani dengan cepat dan benar. Salah satu contoh dari masalah kesehatan tersebut
adalah kerusakan fungsi otot, saraf dan bahkan jaringan sel tubuh. Sel otot jantung pada kondisi
tertentu pun bisa saja terjadi. Kalium dianggap rendah pada tubuh seseorang apabila setelah

BIOKIMIA | 13
diperiksa kadarnya tidak lebih dari 2,5 mmol/L dan jika tak memperoleh perawatan segera,
kematian adalah risiko terbesarnya.

Efek Kelebihan Kalium


Setelah mengetahui apa-apa saja efek yang kemungkinan terjadi karena kekurangan kalium, kini
kita perlu beralih untuk mengetahui efek apa saja yang dialami orang yang kelebihan kalium.
Segala yang berlebihan selalu tidak baik, ini pun berlaku untuk asupan kalium. Di bawah ini
sejumlah efek atau kondisi yang perlu untuk diketahui dari awal.

1. Hiperkalemia

Apabila kekurangan kalium bisa memunculkan efek hipokalemia, hiperkalemia pun dapat
dialami oleh seseorang yang berkelebihan kalium. Ada terlalu banyak kalium yang terserap oleh
tubuh sehingga bisa memicu sejumlah penyakit yang bahkan dapat membawa kepada kematian.
Untuk mengetahui gejala apa saja dari hiperkalemia yang perlu kita waspadai, berikut adalah
ciri-cirinya:

 Detak jantung tak beraturan.

 Lambatnya denyut nadi.

 Sesak nafas.

 Tubuh lemah.

 Mudah lelah.

 Mual yang juga disertai dengan muntah.

2. Gangguan pada Ginjal

Kalium bisa meningkat di dalam darah bukan hanya dikarenakan terlalu banyak mengonsumsi
bahan makanan yang berkalium tinggi, melainkan juga dapat dipicu oleh obat-obatan tertentu.
Walau kadar kalium memang dapat menjadi stabil oleh karena bantuan ginjal, namun gangguan
fungsi ginjal tetap dapat terjadi pada orang-orang yang sudah berusia lanjut. Ini dikarenakan
penyerapan cukup memakan waktu lama sedangkan kalium terlalu banyak sehingga tak terkejar
dan terjadilah penumpukan.

3. Gangguan pada Jantung

Tak hanya pada ginjal, jantung adalah organ yang dapat terkena efek buruk dari kelebihan
kalsium. Detaknya yang tak beraturan memang bisa menjadi gejala dari hiperkalemia, namun
hati-hati juga karena ini bisa menjadi penyakit jantung lainnya yang juga sangat serius.

BIOKIMIA | 14
Cara Menurunkan Jumlah Kalium Berlebihan

Hiperkalemia dan gangguan pada ginjal tak dapat diabaikan begitu saja karena keduanya dapat
berakibat fatal dan sangat mematikan. Oleh karena itu ada langkah-langkah yang bisa
dipertimbangkan untuk menurunkan kadar kalium bila berlebihan di dalam tubuh.

1. Melakukan tes darah. Ini adalah cara untuk memastikan lebih dulu apakah hiperkalemia
benar-benar dialami karena hanya melalui gejala yang ada tentu sulit untuk menentukan
diagnosis. Tes darah jugalah yang akan membantu agar penderita bisa memperoleh
penanganan tepat.

2. Menempuh pemeriksaan elektrokardiogram. Inilah cara untuk memeriksa dan


mendapatkan evaluasi akan detak jantung serta pola iramanya yang diduga tak teratur.
Pada umumnya, bila kadar kalium hanya naik sedikit, dokter bakal memutuskan untuk
melakukan pendekatan konservatif serta pemeriksaan ulang di lain waktu.

3. Menempuh terapi intravena. Dokter biasanya akan memberikan perawatan berupa


pengobatan medis yang dinamakan dengan terapi intravena atau infus bagi yang memang
kadar kaliumnya sudah terbukti cukup tinggi. Melalui cairan infus inilah kalsium akan
diberikan oleh dokter sekitar 10-20 ml atau bahkan mungkin dokter akan menyarankan
pemberian resin supaya kalium dapat dikeluarkan dari usus besar. (Baca juga: jenis-jenis
cairan infus)

4. Menempuh hemodialisis. Bila sudah soal gagal ginjal yang dikarenakan meningkatnya
jumlah kalium secara signifikan, hemodialisis adalah jalan yang dapat ditempuh. Ini
merupakan sebuah proses di mana limbah termasuk berlebihannya kalium dapat dibuang
dari darah kita sebab fungsi ginjal sudah tidak bekerja lagi.

5. Menjalani pola makan sehat dan bernutrisi. Nutrisi itu memang perlu tapi kalau sudah
tahu bahwa asupan kalium berlebihan dapat mengancam kesehatan, maka asupannya
harus dibatasi dan tambahlan asupan nutrisi lainnya. Untuk mencegah hiperkalemia, 2
gram setiap hari sudah lebih dari cukup atau bahkan sebaiknya kurang dari itu.

Sumber Makanan Kalium


Jenis mineral berupa kalium memang penting dan diperlukan oleh tubuh, namun ketika
asupannya terlalu sedikit atau terlalu banyak, ini justru menjadi masalah. Bagi yang kadar
kaliumnya sudah terlalu tinggi, sumber makanan di bawah ini perlu dibatasi; sedangkan bagi
yang kadarnya rendah, makanan-makanan ini akan menolong peningkatan jumlah kalium dalam
darah dengan baik.

1. Ikan sarden (392 mg per 100 gram).

2. Telur (169 mg per 100 gram).

3. Ikan lele (320 mg per 100 gram).

BIOKIMIA | 15
4. Ikan salmon (634 mg per 100 gram).

5. Susu (324 mg per 150 ml).

6. Ikan tuna (322 mg per 100 gram).

7. Air kelapa (600 mg per 1 cangkir).

8. Kacang putih (1004 mg per 100 gram).

9. Kacang almond (234 mg per 100 gram).

10. Kedelai (1469 mg per 100 gram).

11. Kacang mete (187 mg per 100 gram).

12. Kacang hitam (355 mg per 100 gram).

13. Kacang merah (543 mg per 100 gram).

14. Edamame (489 mg per 100 gram).

15. Jamur (356 mg per 100 gram).

16. Seledri (456 mg per 100 gram).

17. Sawi (278 mg per 100 gram).

18. Wortel (689 mg per 100 gram).

19. Tomat (273 mg per 100 gram).

20. Labu kuning (583 mg per 100 gram).

21. Lobak (420 mg per 100 gram).

22. Bayam (466 mg per 100 gram).

23. Talas (620 mg per 100 gram).

24. Bok Choy (631 mg per 100 gram).

25. Buncis (658 mg per 100 gram).

26. Ubi jalar (550 mg per 100 gram).

BIOKIMIA | 16
27. Rebung (645 mg per 100 gram).

28. Kentang (945 mg per 100 gram).

29. Mangga (322 mg per 100 gram).

30. Kiwi (215 mg per 100 gram).

31. Pir (322 mg per 100 gram).

32. Pisang (422 mg per 100 gram).

33. Semangka (320 mg per 100 gram).

34. Pepaya (354 mg per 100 gram).

35. Srikaya (457 mg per 100 gram).

36. Markisa (854 mg per 100 gram).

37. Sukun (1065 mg per 100 gram).

38. Alpukat (975 mg per 100 gram).

39. Melon (267 mg per iris).

40. Jambu merah (655 mg per 100 gram).

41. Kurma (956 mg per 100 gram).

42. Bit (305 mg per 100 gram).

43. Brokoli (316 mg per 100 gram).

44. Yogurt (531 mg per 100 gram).

Kalium adalah mineral yang tubuh tak dapat lewatkan sama sekali, namun bila sampai
kekurangan atau kelebihan, segera periksakan ke dokter dan mulai menambah/mengurangi
asupan kalium. Jaga selalu asupannya untuk tetap pada takaran normal supaya tubuh terhindar
dari segala penyakit mematikan.

BIOKIMIA | 17
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. 1.Vitamin adalah nutrien organik yang mempunyai berbagai fungsi yangessensial dalam
proses metabolisme, dibutuhkan dalam jumlah yang kecil danharus disuplai dari
makanan.
2. Vitamin yang larut dalam air merupakan kelompok vitamin B kompleks dan vitamin C
yang berfungsi sebagai kofaktor enzim.
3. 3.Vitamin yang larut dalam air kelebihannya dalam tubuh dikeluarkan melaluiurin,
sehingga tidak didapati keadaan yang toksik dalam tubuh.
4. Struktur Vitamin B12 (kobalamin) mempunyai struktur cincin yang kompleks(cincin
corrin) dan serupa dengan cincin porfirin, yang pada cincin iniditambahkan ion kobalt di
bagian tengahnya.
5. 5.Vitamin B12 merupakan kebutuhan pokok manusia dalam jumlah yang sangatkecil yaitu
2 mikro-gram per hari.
6. Sumber vitamin B12 terdapat pada produk hewani, susu, keju, telur, susukedelai, ragi dan
ikan.
7. Fungsi vitamin B12 adalah berperan penting pada pembelahan sel, memeliharalapisan yang
mengelilingi dan melindungi sel saraf, berperan dalam aktifitasdan metabolisme sel-sel
tulang, dibutuhkan untuk melepaskan folat sehinggadapat membantu pembentukan sel
darah merah, diperlukan dalam fungsinormal metabolisme semua sel (terutama sel-sel

BIOKIMIA | 18
saluran pencernaan, sumsumtulang dan jaringan syaraf), membantu kerja enzim metionesintase dan
5-metilmalonil-CoA mutase.
8. Defisiensi vitamin B12 menyebabkan anemia, hipersensitif kulit, sel-sel darahmerah
menjadi belum matang, mendorong kelumpuhan, gangguan sintesisDNA (penghambatan sintesis
purin dan pirimidin), gangguan perkembangansel, gangguan saluran pencernaan dan
system saraf.

3.2 Daftar Pustaka

 https://halosehat.com/gizi-nutrisi/mineral/kalium
 https://www.scribd.com/document/24539707/ Vitamin-b12
 devinursafitrinutrition.blogspot.com/2015/12/vitamin-b12.html

BIOKIMIA | 19

Anda mungkin juga menyukai