Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bauran pemasaran atau marketing mix adalah konsep dasar dalam pemasaran,
dimana didalamnya memuat tentang tahapan-tahapan pemasaran suatu produk atau
jasa. Tahapan-tahapan dalam bauran pemasaran ini secara umum dikenal dengan
istilah ‘4P’ yakni, Produk, Price, Place dan Promotion.
Salah satu keputusan yang penting dalam bauran pemasaran adalah ‘Price’ yaitu
Penetapan Harga, karena dalam penetapan harga ini perusahaan harus menetapkan
tujuan, kalkulasi biaya, tingkat permintaan, harga pasar serta pencapaian-pencapaian
lainnya yang ingin diperoleh perusahaan atas produk atau jasa yang dimilikinya.
Meskipun cara penetapan harga yang dipakai sama bagi setiap perusahaan yaitu
didasarkan pada biaya, persaingan, permintaan, dan laba. Tetapi kombinasi optimal
dari faktor -faktor tersebut berbeda sesuai dengan sifat produk, pasarnya, dan tujuan
perusahaan.
Salah satu cara yang dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan
cara menentukan harga yang tepat untuk produk yang terjual. Harga yang tepat adalah
harga yang sesuai dengan kualitas produk suatu barang, dan harga tersebut dapat
memberikan kepuasan kepada konsumen.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Harga (price) adalah suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau
barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang
atau kelompok pada waktu tertentu dan tempat tertentu (Deliyanti Oentoro, 2012).
Harga berinteraksi dengan seluruh elemen lain dalam bauran pemasaran untuk
menentukan efektivitas setiap elemen dan keseluruhan elemen.1
Untuk menetapkan harga harus dipertimbangkan tiga elemen penting biaya,
margin atau kenaikan harga, dan kompetisi. Langkah awal dalam penetapan harga
adalah menghitung biaya-biaya yang secara langsung berhubungan dengan produk
atau jasa. Untuk perusahaan manufaktur, misalnya, harus dihitung biaya bahan baku
dan tenaga kerja terkait produk tersebut. Untuk non-manufaktur seperti peritel
pakaian, harus menghitung biaya barang dan pemasok. Jadi dalam menghitung biaya
suatu produk perlu menghitung biaya overhead (beban tambahan).
Kenaikan harga atau margin. Pada industri perhiasan, pakaian, furniture, dan
kosmetik, peritel dari produk-produk tersebut menggunakan kenaikan hargai standar
untuk harga barang di tokonya. Jadi bila peritel membeli 1 lusin spidol seharga
Rp10.000.- maka ia akan menjualnya seharga Rp20.000,-bila standar kenaikan harga
100% dari biaya.
B. Tujuan Penetapan Harga
1. Penetrasi Pasar
Dengan harga rendah diharapkan market share tinggi. Keadaan-keadaan berikut
ini merupakan persyaratan dapat dilaksanakannya siasat penetrasi pasar:2
a) Pasar sangat price sensitive

1 Sudaryono, Manajemen Pemasaran Teori & Implementasi (Yogyakarta: ANDI, 2016), hal. 216.
2 Mursid, Manajemen Pemasaran (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), hal. 81.

2
b) Biaya produksi dan distribusi turun dengan cepat bilamana out put dinaikkan
harga rendah akan menghalangi kemungkinan masuknya competitor saingan.
2) Market skimming
Dengan memasang harga tinggi pada permulaan dan kemudian perlahan lahan
harga diturunkan.
Keadaan berikut ini merupakan persyaratan dapat dilaksanakannya market
skimming:
a) Terdapat cukup banyak pembeli yang price inelastis.
b) Biaya untuk memproduksi dan menyalurkan dalam jumlah kecil tidak
meningkat sangat banyak, sehingga masih terbeli oleh pembeli.
c) Sedikit kemungkinan saingan masuk dalam waktu singkat, karena hambatan-
hambatan untuk meniru cukup besar (adanya hak paten biaya R & D besar,
adanya kontrol atas bahan baku, biaya promosi besar).
3) Mempercepat pemasukan uang tunai.
Siasat ini dilakukan bilamana perusahaan sangat membutuhkan likuiditas atau
karena ketidakpastian pasar di masa mendatang
4) Memenuhi target laba.
Siasat penetapan harga didasarkan kepada beberapa laba yang dikehen daki
dicapal Walaupun ada kemungkinan harga ditetapkan lebih tingg Kemungkinan ini
tidak akan diambi. Istilah lain siasat penetapan harga berdasarkan target aba ini
adalah satisficing obiective atau Target Pricing
5) Promosi product line.
Dalam menetapkan harga tiap item diperhitungkan terlebih dahulu bebe rapa
optimal profit dari product line.
Istilah lain siasat penetapan harga ini ialah Loss Laader Pricing Catatan :
C. Kebijaksanaan Harga
a. Keadaan di Mana Penetapan Harga Penting.
1) Produk adalah bahan baku (raw>-material)
2) Harga merupakan alat utama untuk membedakan produk dari produk saingan

3
3) Konsumen berpenghasilan rendah.
b. Keadaan di Mana Penetapan Harga Kurang Penting.
1) Produk dapat dibedakan karena ada perbedaan fungsi.
2) Produk dapat dibedakan karena perbedan model (style).
3) Secara psikologis produk dapat dibedakan melaltui merek, bungkus dan iklan.
4. Kesadaran perusahaan akan bahaya perang harga.
c. Keadaan di Mana Analisis Harga Perlu Dilakukan.
1) Melansir produk baru.
2) Perubahan kebutuhan (demand).
3) Perubahan biaya
4 Saingan mengubah harga.
5) Beberapa item dalam produk mix berhubungan dari segi kebu tuhan dan atau
biaya.3
d. Model Penetapan Harga Secara Teoretis
Penetapan harga secara teoretis dilakukan dengan membuat model vang biasanya
merupakan rumus matematika. Hasil dan perhitungan model ini akan memberikan
ambaran secara sepintas beberapa akibat dari penetapan harga pada suatu tingkat
tertentu.
Model-model ini tidak dapat memberikan gambaran selengkap lengkapnya
karena sifat dari pembuatan model adalah penyederhana an situasi kompleks di
bidang penetapan harga.
Model yang akan diterangkan di bawah ini dibuat berdasarkan asumsi-asumsi
sebagai berikut:
1) Objektif perusahaan adalah maksimalisasi laba dengan jangka pendek (bukan
laba jangka panjang)
2) Yang paling berkenan atau terpengaruh oleh keputusan harga adalah pembeli
saja.

3 Ibid., 78-79.

4
3) Harga dapat ditetapkan terpisah dari elemen-elemen marketing mix yang lain
4) Fungsi kebutuhan dan biaya dapat ditetapkan dengan ketetapan tertentu.
D. Strategi Harga Dalam Kegiatan Pemasaran
Secara klasik kita mengetahui bahwa harga merupakan salah-satu unsur adonan
pemasaran (marketing mix) yang penting dan turut mempengaruhi keputusan
konsumen membeli. Namun pentingnya unsur tersebut tidak akan ada artinya jika kita
tidak memahami seberapa jauh pengaruh harga terhadap pilihan pembeli dan bahkan
peranannya dalam menciptakan keunggulan kompetitif.4
Literatur-literatur pemasaran telah membahas unsur hana ditinjau dari berbagai
aspek. Bisa disimpulkan bahwa penetapan harga secara efektif dalam arti
mengandung keunggulan kompetitif bisa tercapai jika perusahaan mampu
menetapkan harga produk secara kompetitif terha dap harga produk pesaing;
mengintegrasikan unsur hargai dengan unsur-unsur adonan pemasaran lainnya; dan
mem pertimbangkan unsur konsumen dalam penetapan strategii harga.
Dalam situasi pasar yang semakin rumit, tinjauan atas strategi harga semakin
terasa penting. Penurunan daya beli menyebabkan masyarakat atau konsumen
semakin peka akan harga. Produsen atau perusahaan seharusnya semakin hati-hati
dalam menentukan harga produknya, dan bahkan tidak jarang menghadapi dilema.
Perusahaan di satu pihak harus menanggung biaya produksi yang semakin tinggi
akibat kenaikan harga material, tetapi di pihak lain harus menghadapi pasar yang
lesu. Tulisan tidak dimaksudkan untuk membahas masalah kelesuan pasar, tetapi con.
dong untuk meninjau faktor-faktor yang menunjang penetapan harga secara
kompetitif.

4 Ronald Nangoi, Menentukan Strategi Pemasaran dalam Menghadapi Persaingan. (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 1996), hal. 59-63.

5
BAB III
KESIMPULAN
Harga (price) adalah suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau
barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang
atau kelompok pada waktu tertentu dan tempat tertentu
Tujuan Penetapan Harga
1. Penetrasi Pasar
2) Market skimming
3) Mempercepat pemasukan uang tunai.
4) Memenuhi target laba.
5) Promosi product line.
Penetapan harga secara teoretis dilakukan dengan membuat model vang biasanya
merupakan rumus matematika. Hasil dan perhitungan model ini akan memberikan
ambaran secara sepintas beberapa akibat dari penetapan harga pada suatu tingkat
tertentu
Strategi Harga Dalam Kegiatan Pemasaran
Dalam situasi pasar yang semakin rumit, tinjauan atas strategi harga semakin
terasa penting. Penurunan daya beli menyebabkan masyarakat atau konsumen
semakin peka akan harga.

6
DAFTAR PUSTAKA

Mursid. 2006. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Nangoi Ronald. 1996. Menentukan Strategi Pemasaran dalam Menghadapi


Persaingan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sudaryono. 2016. Manajemen Pemasaran Teori & Implementasi. Yogyakarta: ANDI.

Anda mungkin juga menyukai