PROFESI KEPENDIDIKAN
PROFESIONALISASI GURU
OLEH:
Puji dan syukur saya panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya yang memeberikan kesehatan dan hikmat kepada saya sehingga makalah
kuliah Profesi Kependidikan ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Saya
berterimah kasih kepada Bapak Daitin Tarigan karena yang bersangkutan sudah
memeberikan bimbingannya.
Saya juga menyadari tugas ini masih banyak kekeurangan oleh karena itu saya
minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan saya juga mengharapkan kritik dan
saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata saya ucapan terimah kasih semoga dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan. Sifat mutlak dalam kehidupan, baik dalam kehidupan seseorang,
keluarga,maupun bangsa dan Negara. Meju-mundurnya suatu bangsa banyak ditentukan
oleh maju mundurnya pendidikan bangsa. Mengingat sangat pentingnya bagi
kehidupan, maka pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga memperoleh
hasil yang diharapkan. Untik melaksanakan pendidikan harus dimulai dengan
pengadaan tenaga pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga
kependidikan.
Ilmu pendidikan merupakan salah satu bidang pengajaran yang harus di tempuh
para siswa lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) dalam rangka
mempersiapkan tenaga guru dan tenga ahli kependidikan lainnya yang professional.
Seorang guru memerlukan pengetahuan tentang ilmu pendidikan secara general.
2. Tujuan
Critical book ini bertujuan:
3. Manfaat
Penulis membuat tugas ini mengharapkan agar lebih berfikir lebih kritis,
dan memberikan manfaat bagi semua pihak, baik bagi penulis sendiri dan
pembaca. Hasil penulisan ini juga di harapkan menmbahkan pengtahuan bagi
para pembaca tentang profesi kependidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
ISBN : 978-602-7938-05-2
ISBN : 13 978-979-010-171-5
2.2 Ringkasan isi buku
A. Pengertian Profesionalisasi
Kata profesionalisasi mengacu pada kata proses. Kata proses mengandung arti
runtuhan perubahan (peristiwa) di perkembangan sesuatu, kemajuan sosoial berjalan
terus, pembuatan atau pengelolaan yang menghasilkan produk yang dapat diartkan
sebagai pergerakan dari sesuatu yang bergerak terus menerus menurut aturan yang
lazim atau harus dijalankan. Dengan kata lain, proses adalah sesuatu hal yang terus
menerus mengikuti aturan yang lazim atau harus dijalannya hingga sesuatu yang
dibawanya berubah bentuk atau wujud tidak seperti pada awalnya lagi.
Untuk menjadi seorang guru, seseorang harus memiliki tekad dan komitmen
mengikuti seluruh perjalanan pembentukan kepribadian guru yang profesional yang
diawali dari adanya keinginan atau niat yang tulus dari hati yang paling dalam untuk
menjadi guru. Dari titik inilah seseorang tadi mencari, mencari, dan terus mencari
hingga menemukan berbagai stategi untuk membekali dirinya yang disyaratka bagi
seorang guru yang profesional melalui pendidikan formal maupun informal dan non
formal sehingga dengan senang hati dan komitmen afektif yang tinggi memasuki
lembaga pendidikan yang mampu dirinya menjadi guru yang profesional.
Kinerja guru adalah hasil kerja yang dicapai guru dalam melaksankan tugas
tugas yang dibebakan kepadanya yang didasarkan pada kecakapan pengalaman dan
kesunguhannya dalam bekerja. Kinerja guru digambarkan melalui kecakapannya dalam
bekerja, pengalaman yang dimiliki, kesungguhan dalam bekerja yang semua itu dapat
diketahui melalui tampilan tampilan guru dalam mengimplementasikan seluruh
kompetensi yan dipersyaratkan oleh jabatan guru.
Kinerja guru ditentukan oleh berbagai faktor yang satu sama lain saling
berkaitan seperti kepeminpinan kepala sekolah, fasilitas kerja, rekan guru, karyawan,
maupun anak didik. Menurut Pidarta (1986) bahwa ada beberapa faktor yang dapat
memengaruhi kinerja guru dalam melaksanaan tugasnya yaitu: 1. Kepimpinan kepala
sekolah, 2. Fasilitas kerja, 3. Harapan-harapan dan 4. Kepercayaan pesonalia sekolah.
Penilaian kinerja adalah menilai rasio hasil kerja nyata dari stadart kualitas
maupun kuantitas yang dihasilkan setiap karyawan. Penilaian kinerja juga dapat
diartikan sebagai evaluasi yang sistematis tehadap pekerjaan yang telah dilakukan oleh
karyawan dan ditunjukkan untuk pengembangan.
Unsur unsur yang perlu dalam penilaian kinerja guru adalah sebaga berikut.
Kesetiaan
Prestas kerja
Tanggung jawab
Ketaatan
Kejujuran
Kerja sama
Prakarsa
Kepemimpinan
1. Pemelihara (konservator)
2. Penerus (transmitor)
3. Penerjemah (tranformator)
4. Perencana (planner)
5. Manager proses pembekan
6. Pemandu
7. Organisator
8. Komuikator
9. Fasilitator
10. Motivator
11. Evaluator
PROFESIONALISME GURU
guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan
kehlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar
bidang pendidikan. Guru dapat melaksanakan evaluasi yang efektif serta menggunakan
hasilnya untuk mengetahui prestasi dan kemajuan siswa serta dapat melakukan
perbaikan dan pengembangan.
Pada dasarnya perubahan perilaku yang dapat di tunjukkan oleh peserta didik
harus dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan dan pengalamn yang dimiliki oleh
seorang guru. Untuk itulah guru harus dapat menjadi contoh (suri teladan) bagi peserta
didik, karena pada dasarnya guru adalah representasi dari sekelompok orang pada suatu
komunitas atau masyarakat yang diharapkan dapat menjadi teladan, yang dapat digugu
dan ditiru.
1. Kompetensi Profesional
Selanjutnya, akan diuraikan masing-masing pembahaan tentang kompetensi
yang harus dimiliki oleh seorang guru yaitu:
a) Kompetensi Pribadi
b) Kompetensi Sosial
c) Konpetensi Pedagogik
d) Kompeteni Profesional Mengajar
2. Seperangkat Tugas Guru
Secara Khusus tugas guru dalam proses pembelajaran tatap muka sebagai
berikut:
1. Tugas pengajaran sebagai pengelola pemebelajaran
a) Tugas Manajerial
b) Tugas EdukaVional
c) Tugas InVtrukVional
2. Tugas pengajaran sebagai pelaksana (Executive Teacher)
Secara umum tugas guru sebagai pengelola pembelajaran adalah menyediakan
dan menggunakan fasilitas kelaV yang konduktif bagi bermacam-macam kegiatan
belajar mengajar agar mencapai hasil yang baik.
Terdapat beberapa peran guru dalam pembelajaran tatap muka yang
dikemukakan oleh moon (1989), yaitu sebagai berikut:
1. Guru Sebagai Perancang Pembelajaran ( Designer of Instruction)
2. Guru Sebagai Pengelola Pembelajaran ( Manager of Instruction)
3. Guru Sebagai Pengarah Pembelajaran
4. Guru Sebagai Evaluator (Evaluator of Student Learning)
5. Guru Sebagai Konselor
6. Guru Sebagai Pelaksana Kurikulum
7. Guru Dalam Pembelajaran yang Menerapkan Kurikulum Berbasis Lingkungan
8. Tugas dan Tanggung Jawab Guru
9. Syarat Guru yang Baik dan Berhasil
Penuliasan dalam menyajikan buku ini selalu disertai dengan sumber, jadi setiap
teori atau pun pendapat selalu disertai dengan sumber. Hal ini tentu menjadi poin plus
bagi buku ini, penyertaan sumber bisa menjadikan para pembaca yakin bahwa buku ini
sangat terpercaya dan layak untuk di jadikan referensi membaca.
Seperti cover bukunya harus diperbahurui lagi karena kurang menarik, terlalu
kalem sehingga kurang menarik para pemilik buku untuk membacanya. Alangkah lebih
baiknya kalau caver buku ini di buat lebih manarik sehingga pembaca lebih tertarik
dalam membacanya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Kata profesionalisasi mengacu pada kata proses. Kata proses mengandung arti
runtuhan perubahan (peristiwa) di perkembangan sesuatu, kemajuan sosoial
berjalan terus, pembuatan atau pengelolaan yang menghasilkan produk yang
dapat diartkan sebagai pergerakan dari sesuatu yang bergerak terus menerus
menurut aturan yang lazim atau harus dijalankan
2. Jadi dapat disimpul bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utma
mendidik, mengajar, membimbing, mengaragkan, melatih, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan normal. Terdapat
empat kompetensi guru profeional, yaitu: 1) kompeteni kepribadia, 2)
kompetensi sosial, 3) kompetensi pedagogik, dan 4) kompetensi
keprofesionalisasi.
3. Kompetensi adalah kemampuan yang seyogyanya atau seharusnya ditampilkan
dalam berbuat atau dalam bekerja. Bagi guru yang profesional kompetensi
tersebut diklasifikasikan atas empat bidang yaitu pedagogik, kepribadian,
profesional dan sosial.
3.2 Saran