Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL BOOK REPORT

PROFESI KEPENDIDIKAN

PROFESIONALISASI GURU

OLEH:

NAMA : NIA ADELIA


NIM : 4161131018
JURUSAN : KIMIA
PRODI : PENDIDIKAN KIMIA
KELAS : REGULER B 2016
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya yang memeberikan kesehatan dan hikmat kepada saya sehingga makalah
kuliah Profesi Kependidikan ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Saya
berterimah kasih kepada Bapak Daitin Tarigan karena yang bersangkutan sudah
memeberikan bimbingannya.

Saya juga menyadari tugas ini masih banyak kekeurangan oleh karena itu saya
minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan saya juga mengharapkan kritik dan
saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata saya ucapan terimah kasih semoga dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan bagi pembaca.

Medan, Apri 2017

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan

1.3 Manfaat

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Identitas Buku

2.2 Ringkasan Isi Buku

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Buku

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan. Sifat mutlak dalam kehidupan, baik dalam kehidupan seseorang,
keluarga,maupun bangsa dan Negara. Meju-mundurnya suatu bangsa banyak ditentukan
oleh maju mundurnya pendidikan bangsa. Mengingat sangat pentingnya bagi
kehidupan, maka pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga memperoleh
hasil yang diharapkan. Untik melaksanakan pendidikan harus dimulai dengan
pengadaan tenaga pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga
kependidikan.

Ilmu pendidikan merupakan salah satu bidang pengajaran yang harus di tempuh
para siswa lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) dalam rangka
mempersiapkan tenaga guru dan tenga ahli kependidikan lainnya yang professional.
Seorang guru memerlukan pengetahuan tentang ilmu pendidikan secara general.

Jabatan seorang guru dilatarbelakang oleh adanya kebutuhan tenaga guru.


Kebutuhan ini meningkat dengan adanya lembaga pendidikan yang menghasilkan calon
guru untuk menghasilkan guru yang professional. Walupun jabatan profesi guru belum
dikatakan penuh, namun kandisi ini semakin membaik dengan peningkatan penghasilan
guru, pengakuan profesi guru, dan organisasi profesi yang semakin baik.

2. Tujuan
Critical book ini bertujuan:

1. Menjelaskan tentang profesionalisasi Guru


2. Pembaca dapat mengetahui dan memeahami pengertian profesionalisasi guru,
kompetensi guru.
3. Mengkritisi sebuah buku
4. Menambah wawasan tentang profesi kependidikan

3. Manfaat
Penulis membuat tugas ini mengharapkan agar lebih berfikir lebih kritis,
dan memberikan manfaat bagi semua pihak, baik bagi penulis sendiri dan
pembaca. Hasil penulisan ini juga di harapkan menmbahkan pengtahuan bagi
para pembaca tentang profesi kependidikan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Identitas Buku

IDENTITAS BUKU PERTAMA

Judul Buku : PROFESI KEPENDIDIKAN (Edisi Revisi)

Nama Pengarang : Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd

Penerbit : UNIMED PRESS

Tahun Terbit : Januari 2017

Jumlah halaman : 353 halaman

ISBN : 978-602-7938-05-2

IDENTITAS BUKU KEDUA

Judul Buku : PROFESI KEPENDIDIKAN


Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di Indonesia

Nama Pengarang : Prof. Dr. H. Hamzah B. Uno., M.Pd.

Penerbit : PT Bumi Aksara

Tahun Terbit : Juni 2009

Jumlah halaman : 156 halaman

ISBN : 13 978-979-010-171-5
2.2 Ringkasan isi buku

PROFESIONALISASI JABATAN GURU

A. Pengertian Profesionalisasi

Kata profesionalisasi mengacu pada kata proses. Kata proses mengandung arti
runtuhan perubahan (peristiwa) di perkembangan sesuatu, kemajuan sosoial berjalan
terus, pembuatan atau pengelolaan yang menghasilkan produk yang dapat diartkan
sebagai pergerakan dari sesuatu yang bergerak terus menerus menurut aturan yang
lazim atau harus dijalankan. Dengan kata lain, proses adalah sesuatu hal yang terus
menerus mengikuti aturan yang lazim atau harus dijalannya hingga sesuatu yang
dibawanya berubah bentuk atau wujud tidak seperti pada awalnya lagi.

Untuk menjadi seorang guru, seseorang harus memiliki tekad dan komitmen
mengikuti seluruh perjalanan pembentukan kepribadian guru yang profesional yang
diawali dari adanya keinginan atau niat yang tulus dari hati yang paling dalam untuk
menjadi guru. Dari titik inilah seseorang tadi mencari, mencari, dan terus mencari
hingga menemukan berbagai stategi untuk membekali dirinya yang disyaratka bagi
seorang guru yang profesional melalui pendidikan formal maupun informal dan non
formal sehingga dengan senang hati dan komitmen afektif yang tinggi memasuki
lembaga pendidikan yang mampu dirinya menjadi guru yang profesional.

B. Profesionalisasi Jabatan Guru

Pendidikan akan berhasi menunaikan fungsinya secara jika tenaga penggerak


pendidikan bertindak dan berpenampilan secara profesional. Hanya guru yang
profesional yang dapat diprediksi dapat menggerakkan sumber daya yang ada menuju
pada satu titik akhir pendidikan, yakni teracapainya tujuan pendidikan yakni menjadi
manusia sesungguhnya.

Proses pembentukan sosok seseorang menjadi yang profesional secara singkat


dapat disebut profesionalisasi. Profesionalisasi guru diawali dari niat seorang menjadi
guru dan akan berakhir saat seseorang itu tidak mampu dan atau tidak mau lagi menjadi
guru. Keseluruhan tahap proses yang harus dialami dan diikuti oleh guru mulai dari niat
menjadi guru sampai benar benar menjadi guru yang profesional itulah yang dimaksud
dengan profesionalsasi jabatan guru.

Usaha lain yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi profesional guru


adalah memberi kesempatan kepada guru merenungkan atau merefleksikan sejauh mana
ia telah menguasai prinsip-prinsip pedagogik umum maupun prinsip belajar. Dalam hal
ini pihk pihak yang langsung bertanggung jawab dalam pemberdayaan guru seperti
Dinas Pendidikan bersama LPTK , diharapkan dapat memikirkan dan melakukan
program-program peningatan profesionalitas guru.

C. Pengembangan Kinerja Guru

Kinerja guru merupakan salah satu indikator penentu ketercapainya tujuan


pendidikan dan pembelajaran yang baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimak bahwa kinerja menyangkut
bagaimana seseorang pegawai menyelesaiakan tugasnya dan menghasilkan sesuatu dari
pekerjaannya serta bagaimana perikunya melaksanakan tugas tersebut.

Kinerja guru adalah hasil kerja yang dicapai guru dalam melaksankan tugas
tugas yang dibebakan kepadanya yang didasarkan pada kecakapan pengalaman dan
kesunguhannya dalam bekerja. Kinerja guru digambarkan melalui kecakapannya dalam
bekerja, pengalaman yang dimiliki, kesungguhan dalam bekerja yang semua itu dapat
diketahui melalui tampilan tampilan guru dalam mengimplementasikan seluruh
kompetensi yan dipersyaratkan oleh jabatan guru.

Kompetensi adalah kemampuan yang seyogyanya atau seharusnya ditampilkan


dalam berbuat atau dalam bekerja. Bagi guru yang profesional kompetensi tersebut
diklasifikasikan atas empat bidang yaitu pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial.

D. Faktor Penentuan dan Penilaian Kinerja Guru

Kinerja guru ditentukan oleh berbagai faktor yang satu sama lain saling
berkaitan seperti kepeminpinan kepala sekolah, fasilitas kerja, rekan guru, karyawan,
maupun anak didik. Menurut Pidarta (1986) bahwa ada beberapa faktor yang dapat
memengaruhi kinerja guru dalam melaksanaan tugasnya yaitu: 1. Kepimpinan kepala
sekolah, 2. Fasilitas kerja, 3. Harapan-harapan dan 4. Kepercayaan pesonalia sekolah.
Penilaian kinerja adalah menilai rasio hasil kerja nyata dari stadart kualitas
maupun kuantitas yang dihasilkan setiap karyawan. Penilaian kinerja juga dapat
diartikan sebagai evaluasi yang sistematis tehadap pekerjaan yang telah dilakukan oleh
karyawan dan ditunjukkan untuk pengembangan.

Seorang guru dinyatkan efektif apabila memiliki sebagai berikut:

1. Memiiki kemampuan interpersonal.


2. Memilii hubungan baik dengan siswa.
3. Menunjukkan antusias yang tinggi dalam mengajar.
4. Menciptakan tumbuhnya kerja sama yang harmonis.
5. Mampu melibatkan siswa dalam pembelajaran.
6. Mampu menerima, mengakui dan memperhatkan siswa.
7. Mampu mendengarkan dan memberi kesempatan dengan baik.
8. Mampu meminimalkan friksi-friksi kelas.

Unsur unsur yang perlu dalam penilaian kinerja guru adalah sebaga berikut.

 Kesetiaan
 Prestas kerja
 Tanggung jawab
 Ketaatan
 Kejujuran
 Kerja sama
 Prakarsa
 Kepemimpinan

E. Pengembangan Karier Guru

Tugas guru sebagai pendidik profesional terdiri dari mendidik, mengajar,


membimbing, mengarahkan, melatih, dan menilai. Tugas tersebut akan efektif
pelaksanaannya jika guru memiliki derajat keprofesionalan yang tercermin dari
kompetensi, keahlian, kemahiran dan keterampilan yang memenuhi standar mutu dan
norma etik tertentu.

Guruyang prfesioal mampu memaikan multi peran sebagai:

1. Pemelihara (konservator)
2. Penerus (transmitor)
3. Penerjemah (tranformator)
4. Perencana (planner)
5. Manager proses pembekan
6. Pemandu
7. Organisator
8. Komuikator
9. Fasilitator
10. Motivator
11. Evaluator
PROFESIONALISME GURU

guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan
kehlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar
bidang pendidikan. Guru dapat melaksanakan evaluasi yang efektif serta menggunakan
hasilnya untuk mengetahui prestasi dan kemajuan siswa serta dapat melakukan
perbaikan dan pengembangan.

Pada dasarnya perubahan perilaku yang dapat di tunjukkan oleh peserta didik
harus dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan dan pengalamn yang dimiliki oleh
seorang guru. Untuk itulah guru harus dapat menjadi contoh (suri teladan) bagi peserta
didik, karena pada dasarnya guru adalah representasi dari sekelompok orang pada suatu
komunitas atau masyarakat yang diharapkan dapat menjadi teladan, yang dapat digugu
dan ditiru.

Profesionalisme seorang guru merupakan suatu keharusan dalam mewujudkan


sekolah berbasis pengetahuan, yaitu pemahaman tentang pembelajaran, kurikulum, dan
perkembangan manuia termauk gaya belajar. Berikut ini tentang kompetensi profesional
yang harus menjadi andalan guru dalam melaksanakan tugasnya.

1. Kompetensi Profesional
Selanjutnya, akan diuraikan masing-masing pembahaan tentang kompetensi
yang harus dimiliki oleh seorang guru yaitu:
a) Kompetensi Pribadi
b) Kompetensi Sosial
c) Konpetensi Pedagogik
d) Kompeteni Profesional Mengajar
2. Seperangkat Tugas Guru
Secara Khusus tugas guru dalam proses pembelajaran tatap muka sebagai
berikut:
1. Tugas pengajaran sebagai pengelola pemebelajaran
a) Tugas Manajerial
b) Tugas EdukaVional
c) Tugas InVtrukVional
2. Tugas pengajaran sebagai pelaksana (Executive Teacher)
Secara umum tugas guru sebagai pengelola pembelajaran adalah menyediakan
dan menggunakan fasilitas kelaV yang konduktif bagi bermacam-macam kegiatan
belajar mengajar agar mencapai hasil yang baik.
Terdapat beberapa peran guru dalam pembelajaran tatap muka yang
dikemukakan oleh moon (1989), yaitu sebagai berikut:
1. Guru Sebagai Perancang Pembelajaran ( Designer of Instruction)
2. Guru Sebagai Pengelola Pembelajaran ( Manager of Instruction)
3. Guru Sebagai Pengarah Pembelajaran
4. Guru Sebagai Evaluator (Evaluator of Student Learning)
5. Guru Sebagai Konselor
6. Guru Sebagai Pelaksana Kurikulum
7. Guru Dalam Pembelajaran yang Menerapkan Kurikulum Berbasis Lingkungan
8. Tugas dan Tanggung Jawab Guru
9. Syarat Guru yang Baik dan Berhasil

2.3 Kelebihan dan Kekurangan buku

Kelebihan Buku Pertama


 Materi yan disajikan sangat terperinci
 Banyak menyertakan pendapat para ahli.
 Sangat bagus untuk pedoman calon guru.
 Terdapat bagan atau skema lalu dilanjukan materi yang rinci
 Kertas yang digunakan cukup baik.
 Sampul buku menarik

Kekuangan Buku Pertama

 Buku hitam putih, tidak berwarna sehingga membosankan.


 Contoh yang diberikan kurang konkret.

Kelebihan Buku kedua

Penuliasan dalam menyajikan buku ini selalu disertai dengan sumber, jadi setiap
teori atau pun pendapat selalu disertai dengan sumber. Hal ini tentu menjadi poin plus
bagi buku ini, penyertaan sumber bisa menjadikan para pembaca yakin bahwa buku ini
sangat terpercaya dan layak untuk di jadikan referensi membaca.

Buku ini memaparkan mengenai seluk beluk pengelolaan pengajaran dengan


baik. Sehingga cocok untuk dijadikan sumber informasi bagi mahsiswa dan colon guru
dalam upaya menuju guru yang professional bagai judul buku ini Profesi Kependidikan.
Buku ini juga penulis menggunakan bahasa yang formal dengan pemilihan
ukuran huruf, margin sesuai dengan jenjang usia dan sasaran pembaca yaitu mahasiswa,
calon guru sehingga memudahkan pembeca dalam memahami isi buku. Dan pemilihan
kata-kata dalam penulisannya juga sangat sesuai.

Materi tentang guru mengembangkan pendidkan dengan menggunakan media-


media pembelajaran seprti media teknologo dan komunikasi, agar lebih mudah untuk di
pahami oleh para peserta didik dalam menyerap ilmu yang guru jelaskan.

Kelemahan buku kedua

Ada beberapa kata yang masih membutuhkan penjelasan namun tidak


dijelaskan. Misalnya penggunaan kata-kata asing yang jarang di dengar tidak terdapat
penjelasan yang lebih jelas.

Dalam buku ini terdapat banyak sekali teori-teori pengelolaan pembelajaran,


tetapi tidak di sertakan contoh yang konkret. Padahal untuk mengetahui dan bias
memahami secara mendalam pembaca tentu akan lebih mudah ketika mereka membaca
terdapat contonya.

Dalam menjelaskan skema pola tidak begitu mendetail, ehingga


membingungkan bagi pembaca. Dan pada gambar-gambar di buku ini tidak berwarna
ehingga gambar tidak terlihat jelas, mensambsah nilai minus pada buku ini.

Seperti cover bukunya harus diperbahurui lagi karena kurang menarik, terlalu
kalem sehingga kurang menarik para pemilik buku untuk membacanya. Alangkah lebih
baiknya kalau caver buku ini di buat lebih manarik sehingga pembaca lebih tertarik
dalam membacanya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Kata profesionalisasi mengacu pada kata proses. Kata proses mengandung arti
runtuhan perubahan (peristiwa) di perkembangan sesuatu, kemajuan sosoial
berjalan terus, pembuatan atau pengelolaan yang menghasilkan produk yang
dapat diartkan sebagai pergerakan dari sesuatu yang bergerak terus menerus
menurut aturan yang lazim atau harus dijalankan
2. Jadi dapat disimpul bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utma
mendidik, mengajar, membimbing, mengaragkan, melatih, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan normal. Terdapat
empat kompetensi guru profeional, yaitu: 1) kompeteni kepribadia, 2)
kompetensi sosial, 3) kompetensi pedagogik, dan 4) kompetensi
keprofesionalisasi.
3. Kompetensi adalah kemampuan yang seyogyanya atau seharusnya ditampilkan
dalam berbuat atau dalam bekerja. Bagi guru yang profesional kompetensi
tersebut diklasifikasikan atas empat bidang yaitu pedagogik, kepribadian,
profesional dan sosial.

3.2 Saran

Berdasarkan critical book yang saya buat, mungkin ada tambahan-


tambahan untuk mengisi kekurangan-kekurangan dalam critical book ini.
Saran dari semuanya akan saya kumpulkan untuk memberikan semangat dan
acuan dalam pembuatan critical book selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Uno, Hamzah B. 2009. Profei Kependidikan, Problem, solusi, dan Repormasi


Pendidikan di Inoneia. Jakarta: Bumi Aksara.

Wau, Yasaratodo. 2017. Profesi Kependidian. Medan: Unimed Press

Anda mungkin juga menyukai