Anda di halaman 1dari 3

SILABUS

I. Mata Kuliah : Filsafat Hukum Islam


Kode Mata Kuliah : SYA 036
Fakultas : Syari’ah
Program Studi : HKI, PM, HES dan HTN
Program : S.1
Bobot : 2 Sks
Sifat : Wajib

II. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah Filsafat Hukum Islam ini merupakan mata kuliah
pengembangan dari matakuliah metodologi hukum Islam (Ushul Fikih dan Kaidah
fikih) yang secara spesifik mengkaji aspek filosofi hukum. Pada dasarnya, setiap
hukum pasti memiliki tujuan hukum. Untuk memahami hukum secara tepat
dipersyaratkan memahami tujuan hukum sebagai dasar pijak adanya hukum. Oleh
karena itu, fokus mata kuliah ini adalah mengkaji berbagai metode penemuan
hukum yang berbasis pada filsafat hukum.

III. Tolok Ukur Indikator Kompetensi (Target Hasil Belajar)


1. Mahasiswa memiliki pengetahuan tentang dasar-dasar filsafat hukum Islam
2. Mahasiswa memiliki pengetahuan Hakikat, Asas dan Tujuan Hukum Islam
3. Mahasiswa memiliki kemampuan dalam menerapkan metode istinbat hukum
dengan pendekatan yang tepat dalam menjawab persoalan hukum Islam
Kontemporer.

IV. Topik Inti dan Materi Pembelajaran


1. Pengertian, Objek dan Kegunaan Filsafat Hukum Islam
2. Hakikat Hukum Islam
a. Pengertian Syari'ah, Fikih, dan Hukum Islam
b. Hubungan antara Syari'ah, Fikih dan Ushul Fiqh
c. Pandangan Pemikir Muslim Kontemporer tentang Hakikat Hukum Islam
d. Pandangan Orientalis tentang Hakikat Hukum Islam
3. Asas-Asas Hukum Islam
a. Menghilangkan Kesulitan (Nafyu al-Haraj)
b. Menyedikitkan Beban Hukum (Qillat al-Taklif)
c. Bertahap Pengundangannya (Tadarruj)
d. Sejalan dengan kemaslahatan manusia
e. Mewujudkan Keadilan merata
f. Shalih li kulli zaman wa makan
4. Karakteristik Hukum Islam
a. Takamul/Syumuliyyah (Komprehensif)
b. Wasatiyah (moderat)
c. Murunah (dinamis)
d. Rabbaniyah (ketuhanan)
e. Insaniyyah (humanis)
f. Waqi’iyyah (kontekstual)
5. Model Pengembangan Hukum Islam
a. Ijtihad dan Epistemologi Hukum Islam
b. Wilayah Ijtihad (Ta'aqquli-Ta'abbudi & Qath'y dan Dzanny)
c. Model-Model Ijtihad (Fardi dan Jama'i & Intiqa'i dan Insya'i)
6. Metode Penemuan Hukum Islam
a. Metode Bayani (Lughawi/Linguistik)
b. Metode Burhani (Ta'lili dan Istishlahi)
c. Metode ‘Irfani (tasawuf)
7. Maqashid al-Syari'ah
a. Pengertian dan Teori Maqashid al-Syari'ah
b. Macam-macam Maqashid al-Syari'ah
c. Kontekstualiasi Maqashid al-Syari'ah

V. Alternatif Kegiatan / Metode Pembelajaran


1. Pada pertemuan pertama dilakukan “kontrak belajar untuk menyepakati aturan
main terkait hak dan kewajiban dosen dan mahasiswa yang harus ditaati selama
perkuliahan
2. Mengingat mata kuliah ini merupakan kelanjutan dari mata kuliah Ushul fiqh
dan qawaid ushuliyah, maka perlu dilakukan review terhadap penguasaan
materi mahasiswa untuk memetakan penguasaan materi sebelumnya dengan
strategi, Brain storming, dan Card sort.
3. Kegiatan berikutnya adalah pengenalan setiap konsep baru dan ini dapat
dilakukan dengan alternatif strategi :
a. Brain storming untuk konsep yang utama yang diperkirakan masing asing
bagi mahasiswa
b. Consept map untuk melakukan pemetaan konsep-konsep utama yang
menjadi bagian dari materi perkuliahan sehingga tergambar suatu
bangunan materi kuliah yang utuh dengan tujuan yang jelas.
4. Pendalaman materi dilakukan dengan menggunakan alternatif strategi :
a. Active debate
b. Everyone is a teacher here
c. Information search
5. Untuk mengembangkan dan mengaplikasikan teori-teori mahasiswa di ajak
untuk melakukan kajian dan analisa kasus-kasus hukum kontemporer yang
terjadi di masyarakat baik yang berkaitan dengan hukum Keluarga Islam,
perikatan atau hukum bisnis Islam.
VI. Alternatif Media Pembelajaran
1. Papan Tulis
2. LCD
3. Foto copy bahan/materi pilihan
4. Ruangan Kelas
5. Perpustakaan

VII. Evaluasi Pembelajaran


1. Untuk menilai proses pembelajaran masing-masing mahasiswa digunakan
evaluasi forto folio. Di samping itu juga digunakan dua aspek penilaian yaitu
kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan dan partisipasinya dalam proses
perkuliahan.
2. Untuk menilai produk pembelajaran dilakukan tes yaitu Ujian Tengah
Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Di samping itu juga
terdapat komponen penilaian lain yang digunakan untuk menilai kemampuan
penguasaan materi perkuliahan yaitu Tugas Terstruktur.

VIII. Referensi
1. Ali Hasaballah, Ushul al-Tasyri’ al-Islamy, Dar al-Ma’arif, Kuwait, 1964.
2. Abdul Wahab Khallaf, Ushul Fiqh, Dar al-Qalam, Kairo, 1978.
3. Khudhary Beik, Ilmu Ushul Fiqh, Mathba’ah al-Istiqamah, Kairo, 1938.
4. Wahbah al-Zuhaily, Ushul al-Fiqh al-Islamy, Dar al-Fikr, Bairut, 1968.
5. Saifuddin al-Amidi, Al-Ihkam fi Ushul al-Ahkam, Muasasah al-Araby, Kairo,
1957.
6. Yusuf Qardhawi, Ijtihad Kontemporer Kode Etik dan Berbagai
Penyimpangan, Risalah Gusti: Surabaya, 2000.
7. Ainurrofiq, (Ed), Menggagas Paradigma Ushul Fiqh Kontemporer, Ar. Ruzz
Press, Jogjakarta, 2002.
8. Hasbi ash-Shiddiqy, Falsafah Hukum Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1993.
9. Muhammad Muslehuddin, Philosophy of Islamic Law And The Orientalists,
Islamic Publications: Lahore Pakistan, T.tp.
10. Muhammad Hashim Kamali, Prinsip dan Teori-Teori Hukum Islam, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta, 1996.
11. Wael B Hallaq, Sejarah Teori Hukum Islam, Pengantar Untuk Ushul Fiqh
Mazhab Sunni, RajaGrafindo Persada, jakarta, 2000.
12. Jasser Auda, Membumikan Hukum Islam Melalui Maqasid Syariah, Mizan
Media Utama: bandung, 2015.

Anda mungkin juga menyukai