Anda di halaman 1dari 8

ASAM URAT

Menderita kelebihan asam urat dalam darah memang tersiksa. Nyeri, terasa di persendian dan badan.
Untunglah ada beberapa jenis tumbuhan yang berkhasiat menghalangi pembentukan sekaligus
menurunkan kadar senyawa itu.
Pengalaman mempunyai kelebihan asam urat dalam darah tidaklah menyenangkan. Selain
mengganggu kegiatan sehari-hari, persendian, terutama pergelangan kaki, pinggang, atau lutut,
terasa seperti ditusuk jarum. Mengurangi rasa nyeri itu bukanlah pekerjaan gampang. Dengan pijat
pada bagian persendian dua kali sebulan pun belum tentu menolong.

Bagi orang yang berusia 40 tahun ke atas, kelebihan asam urat menjadi problem cukup serius.
Kelebihannya dalam darah akan menyebabkan pengkristalan pada persendian dan pembuluh kapiler
darah, terutama yang dekat dengan persendian. Akibatnya, apabila persendian digerakkan akan
terjadi gesekan kristal-kristal tersebut sehingga menimbulkan rasa nyeri. Demikian juga bila kristal-
kristal mengendap di pembuluh kapiler darah. Bila kita bergerak, kristal-kristal asam urat akan
tertekan ke dinding pembuluh darah kapiler, sehingga ujung kristal yang runcing menusuk dinding
pembuluh darah kapiler. Akibatnya timbul rasa nyeri.

Penumpukan kristal asam urat yang kronis pada persendian menyebabkan cairan getah bening yang
berfungsi sebagai pelincir (lubricant) tidak berfungsi. Akibatnya persendian tidak dapat digerakkan.
Ini sering terjadi pada manula lantaran kelebihan asam urat yang tidak dihiraukan.

Akibat gangguan metabolisme


Asam urat (uric acid), dalam The Merck Index, an Encyclopedia of Chemicals and Drugs, edisi ke-
9, dinyatakan sebagai suatu senyawa alkaloida turunan purin (xanthine). Senyawa, yang ditemukan
pertama kali oleh Scheele pada tahun 1776, ini merupakan produk akhir dari metabolisme nitrogen
pada burung dan hewan melata. Ia bisa ditemukan pada hasil ekskresi kedua jenis hewan tersebut
dan pada urin hewan pemakan daging.

Asam urat merupakan kristal putih, tidak berbau dan berasa, mengalami dekomposisi dengan
pemanasan menjadi asam sianida (HCN), sangat sukar larut dalam air, larut dalam gliserin dan
alkali.

Menurut Mathews (1991) dalam bukunya Biochemistry, asam urat dihasilkan oleh setiap makhluk
hidup akibat proses metabolisme utama yaitu, suatu proses kimia dalam inti sel yang berfungsi
menunjang kelangsungan hidup. Proses dimulai dari makanan berupa karbohidrat, protein, dan
selulosa (serat) melalui suatu jalur proses kimia yaitu siklus KREBS yang akan menghasilkan
tenaga (energi) dan bahan-bahan kimia yang dibutuhkan tubuh. Bila terjadi penyimpangan dalam
proses ini, terutama terjadi pada orang berusia 40 tahun keatas atau manula, maka asam urat akan
menumpuk.

Selain yang terjadi secara alami, asam urat dalam darah juga dapat meningkat disebabkan faktor dari
luar terutama dari makanan dan minuman yang dapat merangsang pembentukan asam urat. Jenis
makanan yang dapat merangsang pembentukan asam urat adalah makanan yang mempunyai kadar
karbohidrat dan protein tinggi macam kacang-kacangan, kerupuk emping atau mlinjo, daging
(terutama jeroan), ikan dan coklat (mengandung teobromina suatu alkaloida turunan purin).
Minuman yang mengandung kafeina seperti, kopi, teh, dan cola juga akan menyebabkan
peningkatan asam urat, karena kopi, teh dan kola mengandung alkaloida turunan purin (ksantin).
Kalau dalam darah kadar alkaloida ini cukup tinggi, maka dengan adanya enzim ksantin oksidase
akan terbentuk asam urat.

Menghambat kerja enzim


Penanggulangan atau pencegahan secara medik terhadap rasa nyeri pada persendian atau rematik ini
belum begitu banyak dilakukan, karena tidak ada obat-obatan yang dapat mengurangi kadar asam
urat yang berlebihan dalam darah. Secara medik diusahakan untuk mengurangi rasa nyerinya dengan
pemberian obat analgetika (penghilangkan rasa sakit atau nyeri) atau memberikan analgesika (obat
gosok) untuk mengurangi sakit pada bagian yang nyeri. Kadang-kadang diberikan diuretik untuk
memperbanyak keluarnya cairan dalam tubuh dengan harapan sebagian asam urat tersebut akan
keluar bersama cairan tersebut. Tetapi cara terakhir tidak banyak membantu. Walaupun demikian,
berdasarkan penelitian telah ditemukan senyawa-senyawa kimia yang dapat menekan terjadinya
asam urat dalam tubuh.

Menurut Paul Cos dan kawan-kawan dari Department of Pharmaceutical Sciences, University of
Antwerp, Belgia, beberapa senyawa flavonoida bersifat antioksidan yang dapat menghambat kerja
ensim ksantin oksidase dan reaksi superoksida, sehingga pembentukan asam urat jadi terhambat atau
berkurang. Berdasarkan mekanisme diatas, beberapa tumbuhan obat asli Indonesia (OAI),
berdasarkan kandungan kimianya, mempunyai indikasi untuk mengatasi asam urat tersebut.
Tumbuhan OAI itu mempunyai kandungan senyawa flavonoida yang cukup tinggi, aman digunakan
serta mudah diperoleh untuk pencegahan pembentukan asam urat dalam tubuh. Dari sekian banyak
tumbuhan yang mengandung senyawa flavonoida tadi, yang cukup dikenal adalah tempuyung
(Sonchus arvensis), meniran (Phyllanthus niruri atau P.amarus).

Tempuyung termasuk tumbuhan OAI dari familia Asteraceae (Aster-asteran). Ia merupakan


tumbuhan herba menahun, tegak, mengandung getah, dan mempunyai akar tunggang yang kuat
(Rusdeyti, 1985). Tumbuhan ini hidup liar di Jawa, di daerah yang banyak hujan pada ketinggian 50
- 1.650 m dpl. Tumbuh di tempat terbuka atau sedikit terlindung di tempat yang bertebing, di
pematang, di pinggir saluran air (Heyne, 1987).

Daun tempuyung di Indonesia digunakan sebagai obat untuk "menghancurkan" batu ginjal (Dr.
Sardjito). Kelarutan batu ginjal oleh tempuyung diduga melalui efek diuretiknya. Selain itu,
tempuyung juga digunakan sebagai obat memar akibat benturan dengan cara menempelkannya pada
bagian yang bengkak, menghilangkan rasa lesu, dan rasa pegal-pegal (Rusdeyti, 1985). Di Cina
daun tempuyung digunakan sebagai obat dan insektisida.

Kandungan kimia yang terdapat di dalam daun tempuyung adalah ion-ion mineral antara lain, silika,
kalium, magnesium, natrium, dan senyawa organik macam flavonoid (kaempferol, luteolin-7-O-
glukosida dan apigenin-7-O-glukosida), kumarin (skepoletin), taraksasterol, inositol, serta asam
fenolat (sinamat, kumarat dan vanilat). Dilaporkan, kandungan flavonoid total di dalam daun
tempuyung 0,1044 %. Dari penelitian yang saya lakukan, diketahui akar tempuyung mengandung
senyawa flavonid total kira-kira 0,5 % dan flavonoid yang terbesar adalah apigenin-7-O-glukosida.
Menurut Paul Cos, flavonoid apigenin-7-O-glukosida adalah salah satu golongan flavonoid yang
mempunyai potensi cukup baik untuk menghambat kerja enzim ksantin oksidase dan superoksidase.

Pemanfaatan tumpuyung untuk pengobatan kelebihan asam urat asam dan batu ginjal memerlukan
daun tempuyung (6,25 gr), akar tempuyung (6,25 gr), jahe merah (25,00 gr), cengkeh (0,25 gr), kulit
manis (0,25 gr), pengawet Na.Benzoat (0,50 gr), dan gula merah secukupnya. Cara pembuatannya,
daun dan akar tempuyung segar dibersihkan dari tanah atau kotoran. Kedua bahan tsb. direbus
dengan air 500 ml bersama bahan-bahan lainnya, biarkan mendidih sampai volume menjadi 250 ml.
Setelah dingin baru ditambahkan pengawet Na.Benzoat, lalu disaring dengan saringan teh atau kain
kassa kedalam botol. Apabila disimpan dalam lemari pendingin, obat alami ini bisa tahan selama 6
bulan.

Bagi penderita kelebihan asam urat dan batu ginjal, obat ini diminum 2x sehari, pagi dan malam
hari, masing-masing 20 ml. Sedangkan untuk pencegahan cukup 1x sehari. Dianjurkan untuk
meminum air yang banyak. Untuk penderita, penyembuhannya memerlukan waktu lebih kurang 1
bulan dan bagi penderita yang telah lama, memerlukan waktu agak lama. Penderita kegagalan fungsi
ginjal yang parah (akut) dilarang meminum ramuan ini.

Terlarang bagi ibu hamil


Meniran merupakan salah satu jenis tumbuhan yang sering digunakan oleh masyarakat untuk obat.
Menurut Heyne (1987) tumbuhan ini di daerah Jawa disebut "meniran" lantaran bentuk buahnya
seperti menir (butiran beras). Tumbuhan ini merupakan terna semusim, tumbuh liar di hutan, di
ladang, semak-semak, sepanjang jalan, pinggir sungai, pinggir pantai, tanah berumput, gembur atau
berbatuan pada dataran rendah sampai pada ketinggian 1.000 dpl.

Meniran dilaporkan mengandung senyawa-senyawa kimia golongan lignan antara lain, filantin,
hipofilantin, niranin, nirtetralin dan fitetralin. Beberapa senyawa lignan baru juga telah diisolasi dari
Phyllanthus niruri yaitu, seco-4-hidroksilintetralin, seco-isoarisiresinol trimetil eter,
hidroksinirantin, dibenzilbutirolakton, nirfilin, neolignan (filnirurin). Akar dan daun Phyllanthus
niruri mengandung suatu senyawa pahit dan beracun yang digunakan sebagai racun ikan. Senyawa
tersebut diduga merupakan suatu alkaloida. Setelah diidentifikasi ternyata senyawa alkaloida
tersebut merupakan senyawa alkaloida baru yaitu, 4-metoksi-norsekurinin dan ent-norsekurinin.
Dilaporkan, akar dan daun Phyllanthus niruri kaya senyawa flavonoid, antara lain, quercetin,
qeurcetrin, isoquercetrin, astragalin dan rutin (Nara, 1977). Di samping itu, dilaporkan pula
beberapa glikosida flavonoid dan senyawa flavonon baru. Dari minyak bijinya telah diidentifikasi
beberapa asam lamak yaitu, asam ricinoleat, asam linoleat, dan asam linolenat. Disamping itu juga
mengadung saponin, kalium, damar dan zat samak.

Karena meniran mempunyai kandungan utama senyawa golongan flavonoid dan glikosida
flavonoid, beberapa senyawa flavonoid tersebut memberikan efek menghambat terhadap kerja
enzim ksantin oksidase dan superoksidase.

Untuk memanfaatkan meniran dalam pengobatan atau mengurangi kelebihan asam urat dan batu
ginjal diperlukan meniran (daun, tangkai, akar) sebanyak (2,50 gr), jahe merah (25,00 gr), cengkeh
(0,25 gr), kulit manis (0,25 gr), pengawet Na.Benzoat (0,50 gr), dan gula merah secukupnya. Cara
pembuatan dan aturan pakai sama dengan pembuatan obat dari tempuyung.

Namun obat kelebihan asam urat berbahan meniran ini terlarang bagi penderita kegagalan fungsi
ginjal yang akut. Juga terlarang, pemakaian obat ini untuk jangka lama, karena dapat mengakibatkan
kerusakan ginjal dan impotensia. Wanita hamil sebaiknya juga tidak mengkonsumsi obat ini karena
meniran dapat menggugurkan kandungan (aborfacieni).

Dalam proses pengobatan atau pencegahan kelebihan asam urat yang menggunakan tempuyung atau
meniran, pemeran utamanya adalah senyawa-senyawa glikosida flavonoid dan flavonoid bebas yang
terdapat di dalam kedua bahan tumbuhan tersebut.

Keduanya dapat menghambat kerja enzim ksantin oksidase sehingga asam urat tidak terbentuk di
dalam tubuh dan senyawa flavonoid akan berikatan dengan kalsium dari batu ginjal membentuk
senyawa komplek chelat yang mudah larut. Selain mengandung senyawa flavonoid kedua bahan
tumbuhan ini juga kaya akan kandungan ion-ion natrium dan kalium yang berfungsi menjaga
keseimbangan elektrolit pada ginjal. Ion-ion ini juga akan berikatan dengan asam urat membentuk
senyawa garam yang mudah larut dalam air, sehingga asam urat yang telah mengkristal di dalam
darah dan ginjal akan terlarut secara perlahan-lahan. Adanya ion kalium didalam kedua tumbuhan
ini akan menimbulkan efek diuretik (melancarkan urin) pada si pemakainya. Proses pembuangan
asam urat atau batu ginjal pun menjadi lebih cepat.

Sedangkan bahan-bahan yang lainnya mengandung minyak atsiri seperti, jahe, cengkeh dan kulit
manis. Selain berfungsi sebagai pewangi dan penyedap rasa, senyawa itu juga berfungsi sebagai
pelindung hati (hepaprotektor) dari bahan-bahan toksin yang dapat menimbulkan kerusakan pada
hati. (Dr. Chairul, Apt. Msc., peneliti fitokimia dan tumbuhan obat asli Indonesia di Puslitbang
Biologi, LIPI, Bogor)

Informasi lebih jauh di antaranya dapat diperoleh dalam kepustakaan berikut:

1. Cos, P. et.al. (1998), Structure-Activity relationship and classification of flavonoids as


inhibitors of xanthin oxidase and superoxide scavengers, J.Nat.Prod. 61; 71-76.
2. Heyne, K. (1987), Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid II, Yayasan Sarana Wana Jakarta.
3. Mathews, C.K. and van Holde, K.E. (1990), Biochemistry, The Benyamin/Cummings
Publishing, California USA. 751-753.

4. Windholz, M. et.al (1976), The Merck Index, An Encyclopedia of Chemicals and Drugs,
Ninth Edition, Merck & Co., Inc. USA
Mengenai asam urat, dapat saya sampaikan sedikit informasi sebagai berikut. Asam urat adalah
sisa metabolisme dari zat-zat purin dalam makanan yang kita konsumsi ataupun dari hasil
perusakan sel-sel tubuh yang dapat terjadi secara normal ataupun karena penyakit tertentu. Zat-
zat purin ini banyak terdapat dalam inti sel. Jadi dalam setiap bahan makanan yang merupakan
bagian tubuh dari makhluk hidup, seperti daging, jerohan, dan berbagai jenis buah dan sayuran
pasti terdapat purin.

Namun demikian makanan yang dianggap sangat banyak mengandung purin dan sebaiknya
dihindari oleh penderita kelebihan asam urat antara lain jeroan (otak, paru, usus, jantung, dan
lain-lain), daging, ikan laut tertentu seperti salmon dan sardin, kerang, tape, kacang-kacangan,
emping. Secara normal tubuh mempunyai mekanisme tersendiri untuk membuang asam urat dari
dalam tubuh, yaitu melalui feses (kotoran) dan urin (air seni).

Kelebihan asam urat dapat disebabkan oleh menurunnya kemampuan tubuh untuk membuang
asam urat melalui urin, atau karena meningkatnya konsumsi bahan-bahan makanan yang
mengandung banyak purin. Kelebihan asam urat cenderung akan terkumpul di persendian-
persendian. Penumpukan asam urat paling sering terjadi pada sendi di pangkal jempol kaki.
Tetapi dapat pula menyerang persendian lainnya, seperti sendi-sendi pada jari-jari tangan,
pergelangan tangan, siku, lutut, dan pergelangan kaki. Sendi yang terkena terlihat bengkak,
kemerahan, terasa panas, dan luar biasa nyerinya. Rasa nyeri terutama terasa di malam hari
atau pagi hari ketika baru bangun tidur.

Ada beberapa jenis obat yang biasa diberikan dokter kepada penderita kelebihan asam urat.
Untuk mengurangi pembentukan asam urat di dalam tubuh dokter biasa memberikan obat yang
mengandung zat aktif allopurinol. Obat ini ada yang dijual dengan nama allopurinol (generik) atau
dengan nama lain (nama dagang) yang dibuat oleh pabrik. Tergantung pada keluhannya, dokter
biasanya juga memberikan obat pengurang rasa nyeri seperti obat-obat golongan antiradang
nonsteroid yang lazim disebut NSAID (nonsteroidal anti-inflammatory drugs), misalnya yang
mengandung piroksikam dan ibuprofen. Jika radang pada persendian sudah agak parah, ada
kalanya dokter juga memberikan obat golongan kortikosteroid untuk mengurangi penderitaan
pasien. Jika diperlukan, dokter kadang-kadang memberikan colchicine, namun pemberian
colchicine ini seringkali menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan, antara lain mual,
muntah, dan diare.

Orang yang sudah pernah menderita kelebihan asam urat, dengan pengobatan tertentu dapat
dikontrol sehingga kadar asam urat dalam tubuhnya dapat kembali normal. Namun demikian,
karena memang sudah memiliki kecenderungan penumpukan asam urat di dalam tubuhnya,
maka dianjurkan untuk selalu mengontrol makanan yang dikonsumsi --mengurangi makanan
yang banyak mengandung purin dan makanan yang cenderung mengganggu pembuangan asam
urat dari dalam tubuh-- dan harus banyak minum air putih. Banyak minum mencegah saturasi
atau penjenuhan asam urat di dalam darah, sehingga kecenderungan pengendapan asam urat di
persendian dapat dikurangi. Banyak minum juga mendorong kita untuk sering buang air kecil,
yang juga berarti membuang asam urat dari dalam tubuh.

Namun sering buang air kecil tanpa banyak minum justru sangat berbahaya, sebab dapat
meningkatkan saturasi asam urat di dalam darah. Sehingga bagi penderita kelebihan asam urat,
obat-obat diuretik (yang menyebabkan banyak buang air kecil) justru sebaiknya dihindari. Di
samping itu, semua faktor yang dapat meningkatkan risiko penumpukan asam urat juga harus
dihindari, misalnya stres, kegemukan, dan minum minuman beralkohol.

Apa yang saya sampaikan ini hanya untuk menambah pengetahuan dan bukan dimaksudkan
agar Bapak mengobati sendiri penyakit Bapak tanpa berkonsultasi kepada dokter. Segeralah ke
dokter untuk mendapatkan diagnosa yang tepat. Sekali lagi saya ingatkan, mengonsumsi obat
yang salah atau yang tidak diperlukan, sama dengan meracuni tubuh. Demikian yang dapat saya
sampaikan, semoga bermanfaat. Salam.

Diet untuk Asam Urat


Tue, 30 Aug 2005 21:36:54 -0700

Ternyata asam urat sudah dikenal sejak 2.000 tahun yang lalu dan menjadi salah
satu penyakit tertua yang dikenal manusia. Dulu, penyakit ini juga disebut
"penyakit para raja" karena penyakit ini diasosiasikan dengan kebiasaan
mengonsumsi makanan dan minuman yang enak-enak. Kini, asam urat bisaa
menimpa
siapa saja, terutama para penggemar makanan enak.

Gangguan asam urat ditandai dengan suatu serangan tiba-tiba di daerah


persendian. Saat bangun tidur, misalnya, ibu jari kaki dan pergelangan kaki
Anda terasa terbakar, sakit dan membengkak. Bahkan selimut yang Anda gunakan
terasa seperti batu yang membebani kaki Anda. Seperti itulah gejala asam urat
alias arthritis gout.

Gangguan asam urat disebabkan oleh tingginya kadar asam urat di dalam darah.
Tingginya asam urat dalam darah menyebabkan terjadinya penumpukan kristal di
daerah persendian sehingga menimbulkan rasa sakit. Selain rasa sakit di
persendian, asam urat juga menyerang ibu jari kaki, dapat membentuk tofi atau
endapan natrium urat dalam jaringan di bawah kulit, atau bahkan menyebabkan
terbentuknya batu ginjal.

Jika tidak diatasi gangguan asam urat ini sangat mengganggu aktivitas Anda.
Selain dengan mengonsumsi obat-obatan, pengaturan pola makanan dapat dijadikan
pilihan untuk mengatasi masalah asam urat. Menu makanan diatur sedemikian rupa
agar lebih banyak makanan dengan kandungan nukleotida purin yang rendah.

Seperti apakah seharusnya pola makan bagi penderita gangguan asam urat ?

Diet bagi para penderita gangguan asam urat mempunyai syarat-syarat sebagai
berikut:

Pembatasan purin
Apabila telah terjadi pembengkakan sendi maka penderita gangguan asam urat
harus melakukan diet bebas purin. Namun karena hampir semua bahan makanan
sumber protein mengandung nukleoprotein maka hal ini hampir tidak mungkin
dilakukan. Maka yang harus dilakukan adalah membatasi asupan purin menjadi
100-150 mg purin per hari (diet normal biasanya mengandung 600-1.000 mg purin
per hari).

Kalori sesuai dengan kebutuhan


Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan
pada tinggi dan berat badan. Penderita gangguan asam urat yang kelebihan berat
badan, berat badannya harus diturunkannn dengan tetap memperhatikan jumlah
konsumsi kalori. Asupan kalori yang terlalu sedikit juga bisa meningkatkan
kadar asam urat karena adanya keton bodies yang akan mengurangi pengeluaran
asam urat melalui urin.

Tinggi karbohidrat
Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi sangat baik
dikonsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan meningkatkan
pengeluaran asam urat melalui uirn. Konsumsi karbohidrat kompleks ini sebaiknya
tidak kurang dari 100 gram per hari. Karbohidrat sederhana jenis fruktosa
seperti gula, permen, arum manis, gulali, dan sirop sebaiknya dihindari karena
fruktosa akan meningkatkan kadar asam urat dalam darah.

Rendah protein
Protein terutama yang berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar asam urat
dalam darah. Sumber makanan yang mengandung protein hewani dalam jumlah
yang
tinggi, misalnya hati, ginjal, otak, paru dan limpa.

Asupan protein yang dianjurkan bagi penderita gangguan asam urat adalah sebesar
50-70 gram/hari atau 0,8-1 gram/kg berat badan/hari. Sumber protein yang
disarankan adalahhh protein nabati yang berasal dari susu, keju dan telur.

Rendah lemak
Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Makanan yang digoreng,
bersantan, serta margarine dan mentega sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak
sebaiknya sebanyak 15 persen dari total kalori.

Tinggi cairan
Konsumsi cairan yang tinggi dapat membantu membuang asam urat melalui urin.
Karena itu, Anda disarankan untuk menghabiskan minum minimal sebanyak 2,5 liter
atau 10 gelas sehari. Air minum ini bisa berupa air putih masak, teh, atau kopi.

Selain dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui buah-buahan segar yang
mengandung banyak air. Buah-buahan yang disarankan adalah semangka, melon,
blewah, nanas, belimbing manis, dan jambu air. Selain buah-buahan tersebut,
buah-buahan yang lain juga boleh dikonsumsi karena buah-buahan sangat sedikit
mengandung purin. Buah-buahan yang sebaiknya dihindari adalah alpukat dan
durian, karena keduanya mempunyai kandungan lemak yang tinggi.

Tanpa alkohol
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam urat mereka yang mengonsumsi
alkohol lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi alkohol. Hal
ini adalah karena alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma. Asamm laktat
ini akan menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh.
Jagalah kesehatan anda sejak dini, karena kesehatan itu mahal harganya.

Anda mungkin juga menyukai