Anda di halaman 1dari 6

Prospek BUMN Di Era Industri Kreatif

Moch Ekodiono

Membicarakan peran BUMN bagi perekonomian nasional tidak bisa


dilepaskan dari tujuan utama pembentukannya. Mulai dari usaha perintisan dalam
pembangunan prasarana, menghasilkan barang yang karena pertimbangan
keamanan dan kerahasiaan harus di kuasai oleh negara, faktor pertimbangan untuk
melaksanakan kebijakan pemerintah yang strategis, melindungi keselamatan dan
kesejahteraan masyarakat hingga usaha yang bersifat komersial dan fungsinya
dapat dilakukan oleh swasta. Dari semua tujuan tersebut diselaraskan dengan
dinamika usaha yang terjadi agar langkah-langkah yang ditempuh mendapatkan
hasil yang optimal.

Peta persaingan usaha yang ketat menjadikan BUMN harus berinovasi dan
selalu mengembangkan ide-ide kreatif agar beban yang berikan oleh negara dalam
hal menggerakkan perekonomian nasional dapat tercapai. Selain itu, BUMN
secara konstruktif dapat memberikan kontribusi pendapatan kepada negara sesuai
target ditetapkan dalam APBN.

Keberadaan BUMN yang beroperasi sesuai 14 jenis kegiatan mencapai


ratusan BUMN (sumber : id.wikipedia.org) tidak semuanya mampu mewujudkan
tujuan dan peran yang diembannya. Banyak kendala yang dihadapi oleh BUMN
yang tidak mempunyai keunggulan dan terdapat kelemahan strategis. BUMN
yang lebih besar mempunyai kekuatan keuangan yang kuat, dibandingkan BUMN
yang lebih kecil, tetapi BUMN yang besar ini cenderung lebih lamban dan kurang
mampu melayani segmen pasar yang kecil secara efektif.

BUMN dalam Kompetisi Global

Pengalaman kinerja BUMN di Indonesia dalam tahun 1989 sampai dengan 2005
sangat buruk kiprahnya dalam mencapai target-target yang ditentukan. Privatisasi
BUMN yang ditandai oleh perusahaan bentuk Perum ke Persero ternyata belum
berhasil menaikkan kinerja BUMN secara keseluruhan. Ada campur tangan
politik yang ikut menghambat keberhasilan dan profesionalitas kemampuan usaha
yang dijalankan oleh BUMN. Wujud dari campur tangan tersebut adalah adanya
tindakan non prosedural yang harus ditanggung oleh jajaran Direksi BUMN untuk
memberikan kontribusi kepada beberapa partai politik yang berkuasa.

Kontribusi berupa pemberian nilai ekonomi untuk menopang aktivitas


partai politik maupun oknum anggota partai dalam menggalang dana. Padahal dari
segi penilaian akuntansi perusahaan pengeluaran-pengeluaran untuk partai politik
tidak dapat dipertanggungjawabkan dan cenderung sebagai pencurian terhadap
aset BUMN.

Kondisi tersebut tentu sangat berpengaruh pada posisi keuangan


perusahaan sehingga tidak mampu melakukan inovasi dan kreativitas
pengembangan pasar dan pelanggan. Biaya-biaya yang seharusnya untuk
mewujudkan visi dan misi perusahaan yang kompetitif mengalami kemandegan.

Dalam kompetisi global saat ini, tentu jajaran direksi dan seluruh
stakeholder yang ada di BUMN harus benar-benar dijabat oleh kalangan
profesional yang benar-benar menjadi BUMN mampu mencetak keuntungan
secara maksimal demi kepentingan negara. Upaya tersebut dalam Pemerintahan
Kabinet Kerja pimpinan Presiden Ir.Joko Widodo mencoba melepaskan belenggu
kekuatan partai politik. Pengangkatan Menteri BUMN, Rini Suwandi,
memberikan suntikan inovasi terhadap jajaran BUMN yang ada.

Sebagai langkah awal kerjanya, Menteri Rini Suwandi, mengumpulkan


seluruh komisaris dan direktur BUMN untuk rapat bersama dan saling berbagi
pengalaman kerja selama menjadi pimpinan perusahaan. Kegiatan tersebut tidak
dilaksanakan di hotel berbintang lima yang sejuk dan nyaman, melainkan dengan
menyewa kapal milik TNI Angkatan Laut dengan rute Jakarta-Semarang.
Pagelaran rapat resmi pimpinan BUMN yang pertama kali dilakukan ini
mendapatkan temuan yang menakjubkan.
Ternyata banyak pimpinan BUMN yang sudah bekerja puluhan tahun
tidak saling kenal dan cenderung memposisikan egoisme kebesaran institusinya.
Komunikasi antar pimpinan ini mencerminkan ruh BUMN tersebut. Padahal
untuk saling bersinergi dan mencapai hasil maksimal dituntut masing-masing
pimpinan BUMN melakukan networking ke seluruh institusi baik antar BUMN,
perusahaan swasta maupun perusahaan asing.

Event yang digagas oleh Menteri BUMN, Rini Suwandi dengan rapat di
atas Kapal Perang merupakan salah satu cara untuk menyemangati kinerja
perusahaan. Tentunya banyak informasi dan kesepahaman bersama untuk
menjadikan BUMN sebagai penyokong utama pendapatan negara. Dan slogan
BUMN untuk Negeri, bukan semata-mata kata pemanis belaka.Namun,
diwujudkan dalam kiprah kegiatan dalam bentuk bantuan sosial kepada
masyarakat melalui Coorporate Social Responbility. Pada ulang tahun BUMN
yang dilakukan melalui iklan di media massa nasional tercatat aset keseluruhan
yang ada di BUMN mencapai 8.400 Triliun Rupiah. Sebuah pencapaian yang
fenomenal sepanjang sejarah berdiri BUMN di Indonesia.

Gebrakan terhadap kinerja BUMN yang lemah seperti PLN didobrak


secara masif dengan melakukan restrukturisasi perusahaan. PLN diharuskan
melakukan penghematan dan inovasi terhadap energi baru terbarukan seperti
energi matahari, panas bumi, sampah, angin dan pengembangan mobil listrik dan
terminal pengisian bahan bakar listrik. Bahkan pembuatan charger untuk
pengisian kebutuhan listrik rumah tangga.

Persaingan global yang memberikan peluang terhadap perusahaan asing


untuk berkiprah di Indonesia menjadikan usaha-usaha yang selama ini digarap
oleh BUMN mendapat tantangan yang besar. Salah satunya adalah PT. Rajawali
Nusantara Indonesia (PT.RNI) yang bergerak dalam industri sawit dan gula
melakukan pengembangan usaha melalui anak perusahaan memproduksi alat
kontrasepsi dibawah naungan anak perusahaan PT. Mitra Rajawali Banjaran.
Kompetisi di Industri alat kontrasepsi menjadikan perusahaan ini
melakukan berbagai inovasi produk yang menarik konsumen dalam negeri dan
mampu menembus pasar ekspor di manca negara. Ceruk pasar di luar negeri ini
menjadi daya ungkit dalam mencapai laba perusahaan yang sebagaian
disumbangkan untuk menopang APBN melalui pendapatan negara bukan pajak.

Permasalahan yang masih menjadi kendala terbesar adalah adanya


ketakutan-ketakutan dari pihak pimpinan perusahaan untuk melakukan eksekusi
keputusan pengembangan usaha. Karena setiap kali rumusan inovasi dilahirkan
memiliki konsekuensi terhadap ketersediaan anggaran untuk
mewujudkannya.Istilah yang mewakili tersebut adalah manajamen perusahaan
belum profesional.

Menilik pendapat, Bacelius Ruru (1997), bahwa untuk menghadapi


tantangan masa depan yang penuh persaingan BUMN perlu diubah bentuknya
menjadi Holding Company. Pembentukan BUMN Holding dapat dilakukan
melalui beberapa pola. Pertama, melalui akuisisi. Dengan pola ini, suatu
perusahaan mengambil alih kepemilikan perusahaan lain yang telah lama berdiri.
Kedua, dengan jalan menyerahkan kepemilikan beberapa perusahaan kepada suatu
perusahaan. Cara ini pernah ditempuh oleh BUMN-BUMN yang bergerak di
bidang semen dimana PT Semen Gresik berperan sebagai holder dari Semen
Padang, maupun Semen Tonasa. Ketiga, adalah dengan jalan melepaskan unit-unit
usaha perusahaan menjadi satu perusahaan yang berdiri sendiri. Cara ini telah
dilakukan oleh PLN dengan jalan melepaskan unit pembangkit Jawa-Bali menjadi
dua anak perusahaan.

Tujuan utama pembentukan holding BUMN adalah meningkatkan


efiseinsi dan efektivitas. Contohnya: melalui akuisisi, umumnya akan
memperlancar tercapainya tujuan perusahaan pengakuisisi. Melalui penyerahan
kepemilikan beberapa perusahaan kepada satu perusahaan induk akan
mempermudah koordinasi operasional, apalagi bila bisnisnya sama. Melalui
pelepasan unit usaha dapat meningkatkan tanggungjawab dan usaha mandiri dari
perusahaan tersebut.
Selain langkah tersebut, pembenahan manajemen secara terus menerus
harus dilakukan oleh Kementerian BUMN dengan menempatkan personil yang
mumpuni sesuai bidang keilmuan dan kemampuan pengalaman kerja.
Pembenahan yang dapat dilakukan dengan perbaikan jaringan informasi dan
penguatan akses informasi.

Penggunaan teknologi dalam bentuk mobile dan aplikasi operasi menjadi


daya dorong kemajuan perusahaan tersebut dalam merebut pasar. Pemberian
subsidi bagi kegiatan inovasi yang dilakukan oleh BUMN harus menjadi prioritas
utama pemerintah. Tindakan-tindakan yang mengarah korupsi harus diberantas
secara tegas. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Menteri Keuangan, Sri
Mulyani (2019) bahwa pejabat yang melakukan korupsi adalah pengkhianat
bangsa.

BUMN Kuat, Negara Makmur

Dengan upaya-upaya yang telah dijalankan tersebut, pada masa yang akan datang
BUMN dapat diandalkan menjadi penyokong utama pendapatan negara. Apalagi
melihat sosok menteri BUMN di Kabinet Indonesia Maju yaitu Erick Thohir yang
dibantu oleh dua wakil menteri yang memiliki pengalaman manajerial di Bank
Mandiri dan Holding Tambang.

Tentu sosok pimpanan di Kementerian BUMN tidak serta merta dijadikan


indikator kemajuan, melainkan kiprah mereka dalam menggerakkan roda
organisasi perusahaan dan terobosan-terobosan usaha kreatif ke manca negara
menjadi barometer keberhasilan dalam memasarkan produk BUMN. Kekuatan
fundamental perusahaan arus terjaga. Memangkas biaya-biaya yang tidak
produktif dan menindak tegas kecurangan seperti korupsi dan manipulasi data.
Niscaya BUMN untuk Negeri membuat BUMN Kuat secara finasial dan
operasional. Niscaya negara menjadi makmur dan maju. Terima kasih.

Sumber : Id.wikipedia.org

Modul Sistem Ekonomi Indonesia halaman 5.10-5.21

Anda mungkin juga menyukai