Laporan Kemajuan
Laporan Kemajuan
Disusun oleh:
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI i
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 2
Tujuan 2
Deskripsi Produk 2
RISET PASAR 3
RISET OPERASIONAL 4
Analisis Bahan Baku 4
Analisis Ketersediaan Alat 4
Analisis Ketersediaan Pekerja 4
Analisis Ketersediaan Tempat 4
DESAIN PRODUK 5
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 6
Penelitian 7
Pengembangan 8
Eksekusi 8
PERENCANAAN PRODUKSI 8
Desain Produksi 8
Uji Coba Produksi 9
Pengawasan Mutu 9
Finalisasi Produksi 9
PEMASARAN DAN BISNIS 10
Segmentation 10
Targetting 10
Diferentiating and Positioning 11
Bauran Pemasaran 11
ASPEK SOSIAL DAN LINGKUNGAN 12
ASPEK MANAJEMEN 14
DAFTAR PUSTAKA 15
LAMPIRAN 16
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Ruang Lingkup
Tujuan
Menganalisis kelayakan usaha kopi tubruk celup instan ditinjau dari aspek
lingkungan, aspek pasar, aspek teknologi, aspek manajemen, dan aspek finansial.
Deskripsi Produk
RISET PASAR
Riset pasar dilakukan oleh tim marketing yang diawali dengan pembuatan
stuktur organisasi dan forum grup discussion. Selanjutnya rset dilakukan dengan
beberapa tahap, yaitu:
Pembuatan Rencana Riset Pasar
Rencana riset pasar berisi tujuan riset, teknik pengumpulan informasi, dan
merancang sistematika riset. Tujuan riset pasar produk lampu tidur aroma
terapi yaitu melihat seberapa besar pasar yang tersedia, kesukaan konsumen
(bagaimana model lampu tidur yang diinginkan), dan jenis aromaterapi yang
disukai konsumen. Teknik pengumpulan informasi terbagi menjadi
pengumpulan data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif terdiri dari
besar pasar, persentase, peluang masuknya produk, dan data pendukung
lainnya. Data kualitatif meliputi model lampu tidur yang diinginkan konsumen.
Sistematika riset dilakukan dengan membuat kuisioner dan survei.
Pelaksanaan Riset
Riset dilakukan baik secara langsung (wawancara) dan tidak langsung
(kuisioner online). Informasi pendukung diperoleh dari data-data asosiasi
perdagangan, institusi akademik, dan pemerintah.
Analisis Hasil Riset
Hasil riset kemudian dianalisis dengan cara menjawab tujuan riset awal,
melakukan analisis SWOT mengenai produk yang dibuat, dan melihat potensi
pasar yang masih tersedia.
Pelaporan Hasil Analisis
Hasil riset berupa analisis SWOT produk lampu tidur aromaterapi yang dapat
dilihat pada Tabel 1.
Opportunity Threats
- Produk yang unik menjadi daya tarik - Harga beberapa minyak atsiri
tersendiri untuk konsumen yang mahal
- Minyak atsiri sebagai bahan aromaterapi - Adanya lampu tidur berbahan
melimpah di Indonesia ketersediaan nya plastik yang lebih tahan lama
4
RISET OPERASIONAL
Bahan baku dari produk lampu tidur aroma terapi terdiri dari bahan baku
utama dan bahan pendukung. Bahan baku utama dari produk adalah kayu
singkong sebagai bahan penyususn lampu dan oerlengkapan kelistrikan lampu.
Bahan baku pendukung dari produk adalah pernis, cat, dan minyak atsiri. Kayu
singkong umumnya digunakan sebagai bibit dari singkong, namun masih ada sisa
kayu singkong setelah digunakan sebagai bibit yang hanya dibuang dan menjadi
limbah. Sehingga bahan baku utama barupa kayu singkong dapat tersedia
DESAIN PRODUK
Produk yang ditawarkan adalah alat rumah tangga berupa lampu tidur
aromaterapi. Produk lampu tidur aromaterapi ini dimaksudkan untuk
mengefektifkan penggunaan pengharum ruangan dan pengusir nyamuk yang
selama ini menimbulkan dampak negatif sekaligus peningkatan nilai tambah
limbah pertanian berupa batang singkong. Produk ini memiliki fungsi meliputi
alat pengharum ruangan, pengusir nyamuk, alat pembuat aromaterapi, dan lampu
tidur yang memiliki nilai estetika. Produk yang dipasarkan terbagi menjadi dua
yakni lampu tidur yang merupakan bagian utama dari produk ini dan refill
aromaterapi yang merupakan produk isi ulang. Gambaran produk lampu tidur
aromaterapi ini dapat dilihat pada Gambar 1.
Produk lampu aromaterapi terbagi menjadi tiga bagian yaitu bagian bawah,
tengah, dan atas (Gambar 2). Masing-masing bagian memiliki fungsi yang
berbeda-beda, antara lain:
6
a. Bagian bawah berfungsi sebagai tempat minyak atsiri yang dilengkapi lubang
sebagai saluran keluarnya aroma
b. Bagian tengah berfungsi sebagai wadah untuk meletakkan lampu dan saklar.
Panas dari lampu tersebut dimanfaatkan untuk menguapkan bagian wadah
aromaterapi sehingga aroma minyak atsiri yang terkandung di dalamnya akan
keluar dan menyebar di seluruh ruangan.
c. Bagian atas merupakan penutup lampu tidur yang terbuat dari limbah batang
singkong. Penutup ini berfungsi sebagai pengurang intensitas cahaya lampu
sehingga tidak terlalu terang untuk digunakan sebagai lampu tidur.
Penelitian
Pengembangan
Hasil akhir dari tahap penelitian adalah jenis produk yang akan diproduksi.
Orientasi produk yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah
produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan dan
bermanfaat ganda. Hasil akhir dari kegiatan pengembangan produk berupa desain
produk yang lengkap dengan spesifikasinya.
Produk yang diciptakan memiliki tujuan yang harus dicapai, lampu tidur
aromaterapi batang singkong diciptakan sebagai lampu tidur sekaligus memberi
aromaterapi dan untuk mengatasi nyamuk. Untuk dapat memenuhi hal tersebut
harus dilakukan penetapan komposisi bahan sehingga diperoleh produk yang
standar. Selain itu dilakukan penentuan teknologi proses. Teknologi proses yang
dipilih merupakan proses dengan waktu singkat dan cara yang mudah. Pada tahap
pengembangan produk ini dapat diperoleh prototype produk.
Setelah prototype produk terbentuk, selanjutnya dilakukan pengujian
produk untuk dilakukan validasi. Validasi produk merupakan proses kegiatan
untuk menilai rancangan produk sudah sesuai atau belum. Validasi produk dapat
dilakukan dengan cara menghadirkan tenaga ahli untuk menilai produk yang
dirancang atau beberapa sampel konsumen sehingga dapat diketahui kekurangan
dan kelebihan dari produk lampu tidur aromaterapi.
Terdapat dua kemungkinan hasil validasi yaitu eksekusi atau perbaikan
produk. Apabila hasil validasi sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan maka
dapat dilakukan perbesaran produksi produk. Apabila hasil validasi belum sesuai
dengan standar yang diinginkan, maka dilakukan pivot atau pengulangan untuk
dapat menghasilkan produk yang sesuai.
Eksekusi
PERENCANAAN PRODUKSI
Desain Produksi
Pengawasan Mutu
Proses pengawasan mutu dilakukan pada bahan baku dan produk jadi.
Pengawasan mutu bahan baku meliputi pengawasan mutu pada batang yang telah
melalui proses pengasapan dan komponen lampu serta minyak atsiri yang akan
digunakan. Pengawasan pada produk jadi dilakukan dengan cara melakukan uji
coba pada produk dan mengamati warna serta kilap batang hasil pernis.
Finalisasi Produksi
Segmentation
Secara geografis konsumen yang dituju oleh produk ini adalah masyarakat
perkotaan yang banyak terdapat hotel, rumah sakit, dan perkantoran. Tempat
tersebut memiliki potensi untuk membeli lampu tidur aromaterapi dalam jumlah
besar karena kedua tersebut memiliki kebutuhan yang ditawarkan pada fungsi
lampu tidur aromaterapi ini. Produk ini memiliki peluang strategis pada saat
musim penghujan di mana populasi nyamuk meningkat dan adanya berbagai
masalah bau ruangan sehingga banyak masyarakat yang membutuhkan produk ini.
Secara demografis konsumen lampu tidur aromaterapi merupakan pria dan
wanita yang memiliki pendapatan menengah ke atas. Sedangkan secara
psikografis konsumen lampu tidur aromaterapi merupakan masyarakat yang
peduli terhadap lingkungan dan kesehatan, terutama perempuan yang menyukai
wewangian atau hal-hal yang beraroma harum.
Targetting
Target pasar dari lampu tidur aromaterapi merupakan pria dan wanita
terutama yang tinggal di daerah perkotaan. Masyarakat perkotaan menyukai
produk yang praktis dengan berbagai macam fungsi. Lampu tidur aromaterapi
dapat digunakan sebagai pengharum ruangan ketika tidur sekaligun pengusir
nyamuk. Selain itu lampu tidur aromaterapi ini juga diperuntukkan untuk
masyarakat yang menyukai gaya hidup sehat dan ramah lingkungan. Produuk
lampu tidur aromaterapi dibuat dari bahan yang ramah lingkungan yaitu batang
singkong. Sementara aroma lampu tidur aromaterapi didapatkan dari minyak atsiri
murni yang tidak dicampur dengan bahan kimia berbahaya sehingga cocok juga
untuk konsumen yang menyukai wangi-wangian. Aroma yang dikeluarkan dari
lampu tidur aromaterapi ini akan merelaksasi tubuh sehingga konsumen bisa
11
mendapatkan tidur yang lebih nyaman. Aroma dari lampu tidur aromaterapi juga
dapat membantu menghilangkan stress bagi penggunanya.
Bauran Pemasaran
5. People
Perusahaan ini mempunyai karyawan yang terbagi menjadi 3 bagian yaitu
bidang produksi, pemasaran dan managemen. Bidang produksi terdiri dari 3
karyawan yang melakukan kegiatan pembuatan produk lampu tidur
aromaterapi dan lampu tidur aromaterapi. Bagian pemasaran terdiri dari 2
orang yang bertugas sebagai distributor produk ke tempat penjualan. Setiap
bagian akan dikontrol oleh seorang manager yang bertugas untuk memastikan
semua tugas yang diberikan sudah berjalan dengan baik.
6. Proses
Proses pemasaran dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
Pemasaran secara langsung dapat dilakukan di toko produk sementara
pemasaran tidak langsung dilakukan secara online melalui akun media social
produk.
ASPEK MANAJEMEN
1. Perencanaan
Dalam semua kegiatan yang bersifat manajerial untuk mendukung usaha-usaha
pencapaian tujuan, fungsi perencanaan haruslah dilakukan terlebih
dahuludaripada fungsi-fungsi pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.
Pada prinsipnya perencanaan ditetapkan sekarang dan dilaksanakan serta
digunakan untuk waktu yang akan datang, sehingga perencanaan merupakan
fungsi dasar bagi seluruh fungsi-fungsi manajemen. Sebelum masuk kedalam
proses Perencanaan, ada baiknya memahami bagaimana bentuk-bentuk
perencanaan itu sendiri.
2. Pengorganisasian
Setiap organisasi memiliki tiga komponen pokok, yaitu personalia, fungsi, dan
faktor-faktor fisik pengorganisasian merupakan sebuah proses menciptakan
hubungan antara berbagai fungsi, personalia dan faktor-faktor fisik agar semua
pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaat serta terarah pada suatu tujuan.
3. Identitas proyek
Indentitas atau merek (brand) adalah suatu identitas yang mengkomunikasikan
suatu janji dari manfaat yang diberikan suatu manajemen perusahaan. Identitas
merek diciptakan dari salah satu atau elemen-elemen berikut: nama, logo,
simbol, warna, jenis huruf, desain kemasan, dan desain atau penampakan
produk itu sendiri. Identitas produk adalah suatu identitas yang diciptakan
intuk individu produk atu lini produk. Marlboro, Tide, Jello adalah contoh dari
merek produk. Sebagian besar masyarakat mengenal uji rasa mata tertutup.
Coca-cola, Pepsi cola, dimana konsumen yang ditutup matanya menunjukkan
pilihan yang kuat atas produk Pepsi. Akan tetapi, ketika label merek yang
sebenarnmya ditunjukkan, 65 persen konsumen menyatakan dirinya
cenderung memilih Coca-cola. Ini merupakan indikasi yang jelas tentang nilai
dari sekitar produk. Tidak diragukan bahwa sekitar produk (product surround)
adalah penentu utama keberhasilan pengiklanan.
4. SDM
SDM sebagai salah satu unsur penunjang organisasi, dapat diartikan sebagai
manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi (disebut personil, tenaga
kerja, pekerja/karyawan); atau potensi manusiawi sebagai penggerak
organisasi dalam mewujudkan eksistensinya; atau potensi yang merupakan
15
asset & berfungsi sebagai modal non-material dalam organisasi bisnis, yang
dapat diwujudkan menjadi potensi nyata secara fisik dan non-fisik dalam
mewujudkan eksistensi organisasi. Pada organisasi yang masih bersifat
tradisional, focus terhadap SDM belum sepenuhnya dilaksanakan. Organisasi
tersebut masih berkonsentrasi pada fungsi produksi, keuangan, dan pemasaran
yang cenderung berorientasi jangka pendek. Mengingat betapa pentingnya
peran SDM untuk kemajuan organisasi, maka organisasi dengan model yang
lebih moderat menekankan pada fungsi SDM dengan orientasi jangka panjang.
DAFTAR PUSTAKA