Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara etimologi hidrologi berasal dari bahasa Yunani yakni kata hydrologia,
yang memiliki arti ilmu air. Jadi hidrologi dapat diartikan sebagai cabang
dari ilmu geografi yang mengkaji mengenai pergerakan, distribusi dan juga
kualitas air di bumi, kajian ini juga meliputi siklus hidrologi dan sumber daya air.
Air adalah salah satu komponen abiotik yang ada di bumi dan
keberadaannya sangat penting bagi hidup seluruh makhluk yang ada. Bila
dikaitkan dengan manusia, air merupakan 80% pengisi tubuh manusia sehingga
manusia diwajibkan memenuhi kebutuhan air setiap harinya. Bila dikaitkan
dengan makhluk hidup yang lain seperti hewan dan tumbuhan, air tetap
mempunyai peran yang penting.
Agregat kasar (Coarse Aggregate) biasa juga disebut kerikil sebagai hasil
desintegrasi alami dari batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari industri
pemecah batu, dengan butirannya berukuran antara 4,76 mm — 150 mm. Pasir
merupakan material granular alami yang belum terkonsolidasi. Pasir terdiri dari
butiran-butiran yang berukuran dari 1/16 – 2 mm. Butiran pasir bisa berupa
mineral tunggal, fragmen batuan atau biogenik. Tanah terbentuk dari proses
pelapukan batuan yang dibantu oleh organisme membentuk tekstur unik yang
menutupi permukaan bumi. proses pembentukan tanah ini akan membentuk
lapisan-lapisan yang menutupi seluruh permukaan bumi. lapisan-lapisan yang
terbentuk memiliki tekstur yang berbeda dan setiap lapisan juka akan
mencerminkan proses-proses fisika, kimia dan biologi yang telah terjadi selama
proses pembentukannya.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan pratikum kali ini adalah :
1. Mengetahui apa itu definisi dari hidrologi,
2. Mengetahui apa itu hukum darcy.
3. Mengetahui rumus laju aliran air (volume / waktu).

1
1.1 Alat dan Bahan
1.1.1 Alat
1. Alat tulis lengkap
2. Clipboar
3. Modul
4. Ember
5. Botol bekas
6. Garis ukur
7. Penyangga
8. Selang
9. Pipa paralon
10. Wadah
11. Gelas ukur
1.1.2 Bahan
1. Kerikil
1.2 Manfaat
Manfaat hukum darcy ini yaitu untuk mengetahui hubungan sederhana antara
tingkat debit sesaat melalui media berpori dan penerusan tekanan lebih dari jarak
tertentu.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hidrologi adalah suatu ilmu tentang kehadiran dan gerakan air di alam kita
ini. Secara khusus hidrologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari sistem
kejadian air di atas, pada permukaan, dan di dalam tanah. Definisi tersebut
terbatas pada hidrologi rekayasa. Secara luas hidrologi meliputi pula berbagai
bentuk air, termasuk transformasi antara keadaan cair, padat, dan gas dalam
atmosfer, di atas dan di bawah permukaan tanah. Di dalamnya tercakup pula air
laut yang merupakan sumber dan penyimpanan air yang mengaktifkan kehidupan
di planet bumi ini (Seyhan, 1977).
Hidrologi adalah bidang pengetahuan yang mempelajari kejadian-kejadian
serta penyebab air alamiah di bumi. Faktor hidrologi yang berpengaruh pada
wilayah hulu adalah curah hujan (presipitasi). Curah hujan pada suatu daerah
merupakan salah satu faktor yang menentukan besarnya debit banjir yang terjadi
pada daerah yang menerimanya.
Analisis hidrologi dilakukan guna mendapatkan karakteristik hidrologi dan
meteorologi Daerah Aliran Sungai. Tujuannya adalah untuk mengetahui
karakteristik hujan, debit air yang ekstrim maupun yang wajar yang akan
digunakan sebagai dasar analisis selanjutnya dalam pelaksanaan detail desain.
Sedangkan untuk analisis sedimentasi dilakukan guna mengetahui potensi
sedimentasi yang diperkirakan terjadi sebelum dibangun Embung Jlantah,
digunakan sebagai dasar untuk menentukan besarnya tampungan sedimen yang
diperlukan ( Hem, 1970).
Henry Philibert Gaspard Darcy (10 Juni 1803 - 3 Januari 1858) adalah
seorang insinyur Perancis yang memberikan kontribusi penting dalam beberapa
teori hidrolika. Dia dilahirkan diDijon, Perancis. Meskipun ayahnya meninggal
pada tahun 1817 ketika ia berusia 14, ibunya bisameminjam uang untuk
membayar biaya sekolahnya. Pada 1821 ia masuk di Ecole Polytechnique di Paris,
dan dua tahun kemudian dipindahkan ke Ecole des Ponts et Chaussees, yang
akhirnya membawa diabekerja pada departemen jembatan dan jalan. Pada tahun
1856 dia mempublikasikan hasil percobaannyadi laboratorium tentang aliran air
melalui media berpori yaitu pasir . Hasil percobaan nya berupa hukum empiris

3
yang disebut Hukum Darcy. Penemuan hukum ini sekaligus dapat dianggap
sebagai kelahirandari ilmu hidrologi. Hukum Darcy menyatakan Jumlah volume
fluida yang mengalir dalam suatu akuifer adalah hasil kali antar kecepatan dan
luas penampang yang di aliri fluida tersebut
Rumus umum : Q = v.A
Rumus turunan : dh/dl = i
Q = - K.A.hl/L
Q = - K.Adh/dl
V = Q/A = - K. dh/dl
Dimana :
Q : debit aliran
v : kecepatan Darcy atau specific discharge
K : konduktivitas hidrolik ( ketetapan )
I : landaian hidrolik
A : luas penampang
Penerapan Hukum Darcy dalam CBM ( Coal Bed Methana )yaitu
permeabilitas. Permeabilitas merupakan besaran yang digunakan untuk
menunjukkan seberapa besar kemampuan suatubatuan untuk mengalirkan fluida
yang terkandung didalamnya. Permeabilitas merupakan property suatu batuan
berpori dan merupakan besaran yang menunjukkan kapasitas medium dalam
mengalirkan fluida. Sebuah aliran dikatakan dalam kondisi 1 fasa jika Sebuah
aliran dikatakan dalam kondisi multifasa jika aliran dalam kondisi satu fasa. Jika
hanya ada satu fluida yang mengalir dalam medium. Saturasi fluida yang mengalir
dalam medium tersebut bernilai 1. Permeabilitas ini disebut permeabilitas absolut.
Aliran dalam kondisi multifasa, jika terdapat lebih dari satu fluida yang mengalir
dalam medium. Permeabilitas ini disebut permeabilitas relatif. Dengan cara apa
saja data permeabilitas dapat diperoleh (darmawijaya,1990).
Dengan menggunakan hukum Darcy yang data – datanya diperoleh dari
analisis core di laboratorium. Dengan well-test analysis (flow testing). Dengan
mengukur aliran kedalam sumur pada logging produksi. Dengan cara log data
menggunakan Magnetic Resonance Imaging (MRI) yang dikalibrasi
melaluianalisis core mengapa permeabilitas perlu untuk diketahui karena untuk

4
menentukan kuantitas fluida yang dapat diproduksikan. Menentukan potensi suatu
lapisan batuan untuk dijadikan reservoir. Menentukan nilai ekonomis suatu
reservoir. Menentukan lokasi lapisan yang ekonomis untuk dibor. Menentukan
lokasi lapisan yang cocok untuk perforasi. Menentukan kekentalan lumpur yang
baik agar tidak terjadi loss circulation. Menentukan komposisi lumpur yang baik
untuk membuat mud cake pada dinding sumur. Viskositas konstan pada kondisi
isothermal. Distribusi kecepatan sama, tidak adanya turbulensi, viskositas yang
konstan, distribusi kecepatan konstan, tidak adanya turbulensi, aliran laminer
(viscousflow) menyebabkan tidak ada perubahan friksi. Tidak terjadi reaksi antara
fluida yang mengalir dengan media yang dilaluinya.
Air dalam lapisan batubara didapat dari adanya proses penggambutan dan
pembatubaraan, atau darimasukan (recharge) air dalam outcrops dan akuifer. Air
dalam lapisan tersebut dapat mencapai 90% dari jumlah air keseluruhan. Aliran
air, dapat memperbaharui aktivitas bakteri, sehingga gas biogenik dapat
berkembang hingga tahap akhir. Pada saat penimbunan maksimum, temperatur
maksimum pada lapisan batubara mencapai 40-90°C, dimana kondisi ini sangat
ideal untuk pembentukan bakteri metane. Metane tersebut terbentuk setelah aliran
air bawah tanah pada saat ini telah ada (Hem,1970).
Apabila air tanah turun, tekanan pada reservoir turun, pada saat ini CBM
bermigrasi menujureservoir dari sumber lapisan batubara. Perulangan kejadian ini
merupakan regenerasi dari gas biogenik. Kejadian ini dipicu oleh naiknya air
tanah atau lapisan batubara yang tercuci oleh air. Hal tersebut yangmemberikan
indikasi bahwa CBM merupakan energi yang dapat terbaharui.
Tanah itu merupakan suatu sistem mekanik yang kompleks terdiri dari tiga
faseyakni bahan-bahan padat, cair, dan gas. Fase padat yang hampir menempati
50% volume tanah sebagian besar terdiri dari bahan mineral dan sebagian lainnya
bahan organik. Yang terakhir ini dijumpai dalam jumlah yang besar pada tanah
organik (organosol). Ditinjau dari segi fisika, tanah mineral adalah campuran dari
butir-butirorganik, rapuh bahan organik, udara dan air. Pecahan mineral yang
lebih besarbiasanya terdapat di dalamnya dan dilandasi seluruhnya oleh koloid
dan bahanlain yang sudah menjadi halus. Kadang butir-butir mineral yang lebih
besar menguasai dan menjadikan tanah berkerikil atau berpasir. Bahan organik

5
berperan sebagai zat perekat untuk meningkatkan butir-butir individual
membentuk kelompok atau agregat.
Tekstur tanah menunjukkan komposisi partikel penyusun tanah (separate)
yang dinyatakan sebagai perbandingan proporsi (%) relatif antara fraksi pasir
(sand ) berdiameter 2,00 – 0,20 mm atau 2000 – 200 µm, debu (silt) berdiameter
0,20 – 0,002 mm atau 200 – 2 µm, dan liat (clay) berdiameter < 2 µm. Bagian
tanah yang berukuran lebih dari 2 mm disebut fragmen batuan (rock fragment )
atau bahan kasar (kerikil sampai batu). Sedangkan bahan tanah yang lebih halus
(< 2 mm ) disebut fraksi tanah halus (fine earth fraction).
Tanah yang didominasi pasir akan mempunyai banyak pori-pori makro
(besar) disebut lebih poreus, tanah yang didominasi debu akan banyak
mempunyai pori-pori meso (sedang) agak poreus, sedangkan yang didominasi liat
akan banyak mempunyai pori-pori mikro (kecil) atau tidak poreus. Hal ini
berbanding terbalik dengan luas permukaan yang terbentuk, luas permukaan
mencerminkan luas situs yang dapat bersentuhan denga air, energi, atau bahan
lain.
Pasir adalah batuan berbutir halus yang terdiri atas butiran sebesar 0,15 mm
sampai 4,75 mm. Pasir berasal dari penghancuran batuan baik secara alamiah
maupun penghancuran dengan bantuan manusia. Pasir merupakan bahan
bangunan yang berfungsi antara lain sebagai bahan campuran adukan beton. Maka
dari itu mutu dari pasir sangat perlu diperhatikan. Sedangkan Lumpur adalah
bagian – bagian dari butiran yang dapat melewati ayakan yang berukuran 0,063
mm. Kandungan Lumpur dalam pasir diwajibkan tidak lebih dari 5%
dari berat kering pasir.
Agregat merupakan komponen beton yang paling berperan dalam
menentukan besarnya. Agregat untuk beton adalah butiran mineral keras yang
bentuknya mendekati bulat dengan ukuran butiran antara 0,063 mm — 150 mm.
Agregat menurut asalnya dapat dibagi dua yaitu agregat alami yang diperoleh dari
sungai dan agregat buatan yang diperoleh dari batu pecah. Dalam hal ini, agregat
yang digunakan adalah agregat alami yang berupa coarse agregat (kerikil ),
coarse sand ( pasir kasar ), dan fine sand ( pasir halus ) (Robert, 1996).

6
3.2 Pembahasan
Pada pratikum keali ini adalah membahas tentang aplikai hukum darcy.
Pada aplikasi hukum darcy yaitu kita melakukan percobaan yang menggunakan
material untuk mengetahui bagai mana permeabilitas suatu matrial tersebut dalam
penyerapan air. Dapat kita ketahui hukum darcy merupaan hubungan proposional
sederhana antara tingkat debit sesaat melalui media berpori dan penurunan
tekanan lebih dari jarak tertentu.
Pada pratikum ini kamu uga membawa alat yang terbuat dari pipa paralon
dengan panjang 1,5 m dan ukuran 4 inchi, pipa kecil dengan ukuran 3,4 inchi,
selang dengan panjang 100 cm yang dibagi tiga dengan masing-masing
panjangnya 30 cm, ember untuk menmapung air, corong untuk memasukkan air,
botol bekas untuk sebagai penakar pada saat memasukkan air, kain untuk
penyaring dan lem untuk melekatkan pipa kecil pada pipa paralon.
Pratikum ini pertama yang dilakukan adalah pengujian bebas bocor air
yaitu dengan memasukkan air ke pipa paralon, jika pipa nya bocor maka air akn
keluar melalui tempat bocor nya tersebut. Jika tidak ada yang bocor maka
dilakukan tahap kedua yaitu, memasukkan material kedalam pipa paralon, dan
adapun material kelompok 6 yaitu kerikil dengan ukuran medium. Setelah
material itu akuifer/air dimasukkan kembali ke dalam pipa yang telah berisi
material kerikil tadi dan tutup pipa parlon pada bagian bawah, lakukan pengisian
akuifer/air sampai ditemukan titik jenuhnya yaitu air yang mengalir pada pipa
kecil yang telah di tempelka pada pipa paralon.
Setelah mndapatkan titik jenuhnya maka dilakukan tahap selanjutnya yaitu
pelepasan tutup pipa untuk mengetahui laju aliran hidroliknya dengan setiap
detiknya, ini dilakukan dengan menggunakan stopwatch sehingga kita bisa
memperhitung dan mengetahui kecepatan laju alirannya. Jika akuifer nya habis
maka dilakukan pengeluaran materialnya dan percobaan selesai. Dan selanjutnya
dilakukan tahap perhitungan.
Adapun perhitungan yang di dapatkan adalah A = 0,0095 m2. Head loss -
0,27 m, nilai landaian hidrolika -0,225 , Q = 0,577125 , Q (in) tak hingga, Q (out)
0,0000121952195, K = 492,9396662 m/day, V = 1,283697047 m/s, k (hidraulic
Conductivity) 270. Maka benar bahwa material nya adalah gravel, medium.

7
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulannya adalah :
1. Secara etimologi hidrologi berasal dari bahasa Yunani yakni kata hydrologia,
yang memiliki arti ilmu air. Jadi hidrologi dapat diartikan sebagai cabang
dari ilmu geografi yang mengkaji mengenai pergerakan, distribusi dan juga
kualitas air di bumi, kajian ini juga meliputi siklus hidrologi dan sumber daya
air.
2. Hukum Darcy menyatakan Jumlah volume fluida yang mengalir dalam suatu
akuifer adalah hasil kali antar kecepatan dan luas penampang yang di aliri
fluida tersebut .
3. Rumus umum : Q = v.A
Rumus turunan : dh/dl = i
Q = - K.A.hl/L
Q = - K.Adh/dl
4.2 Saran
Pada pratikum hidrologi ini sebaiknya materi memang sudah dipahami
oleh pratikan, dan maket yang telah dibawanya juga harus di pahami sehingga
penjelasan maket bisa dipahami oleh para pratikan yang lainnya. Dan semoga
pratikum berjalan dengan lebih baik lagi,

8
DAFTAR PUSTAKA
Ersin Seyhan. 1977. Dasar-Dasar Hidrologi. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.
Fetter, C. W, 1988. Applied Hidrology. Mc Millan: Second Edition.
Hem, J.D. 1970. Study And Interpretation of the Chemical Characteristics of
Natural Water. Washington: United States Government Printing Office.
Isa Darmawijaya 1990. Dasar-dasar Klasifikasi Tanah. Yogyakarta: Dwi tunggal.
J. Kodoatie, Robert. 1996. Pengantar Geohidrologi. Yogyakarta: Andi.

Anda mungkin juga menyukai