net/publication/317546865
CITATIONS READS
3 7,378
2 authors:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
DEKOLORISASI LIMBAH BATIK MENGGUNAKAN LIMBAH MEDIUM TANAM Pleurotus ostreatus PADA WAKTU INKUBASI YANG BERBEDA View project
ISOLASI Rhizopus oligosporus PADA BEBERAPA INOKULUM TEMPE DI KABUPATEN BANYUMAS View project
All content following this page was uploaded by Ratna Stia Dewi on 26 April 2018.
ABSTRAK
Tempe merupakan makanan tradisional asli Indonesia. Tempe mengandung gizi
yang cukup tinggi, mencakup 25% protein, 5% lemak, 4% karbohidrat serta kaya akan
mineral dan vitamin B12. Sentra produksi tempe di Indonesia paling banyak di temui di
Jawa Tengah, dan salah satunya ada di Kabupaten Banyumas. Tekstur tempe yang
kompak dan berwarna putih tercipta dari hasil kerja jamur genus Rhizopus, yang
ditambahkan sebagai inokulum pada saat pembuatan tempe. Salah satu jenis jamur yang
sering dijumpai dalam ragi tempe adalah Rhizopus oligosporus. Penelitian ini bertujuan
untuk mengisolasi jamur R. oligosporus dari beberapa inokulum tempe di Kabupaten
Banyumas.
56 jamur diisolasi dari inokulum tempe. Semua isolat termasuk dalam genera
Rhizopus. 19 diantaranya dipilih berdasarkan warna konidia, yang terdiri dari isolat dengan
konidia coklat keabu-abuan, dan abu-abu. Pengamatan makroskopik dan mikroskopik
menunjukkan bahwa isolat terpilih adalah R. oligosporus.
ABSTRACT
93
Molekul, Vol. 6. No. 2. Nopember, 2011: 93 - 104
94
Isolation of rhizopus oligosporus... (Ratna Stia Dewi dan Saefuddin „Aziz)
dan kombinasi dua jenis atau ketiga- Mulyati et al., 2002). Pengrajin tempe di
tiganya (Kusuma, 2005). Indonesia pada umumnya tidak
Salah satu jenis jamur yang sering menggunakan inokulum berupa biakan
dijumpai dalam ragi tempe adalah murni Rhizopus, tetapi sebagian besar
Rhizopus oligosporus. Jamur ini dapat menggunakan inokulum tempe berupa
digunakan sebagai kultur tunggal dalam bubuk kering sebagai pembawa spora
laru. Jenis jamur lainnya seperti Rhizopus yang disebut dengan ragi.
Rhizopus oryzae, R. stolonifer dan Sebagian pengrajin tempe lainnya
R. arrhizus juga sering ditemui pada menggunakan inokulum dari daun
kultur campuran ragi tempe (Iskandar, pembungkus tempe yang disebut dengan
2002). usar (Zakiatulyaqin, 1999).
R. oligosporus dimanfaatkan Secara tradisional, Rhizopus
dalam pembuatan tempe dari proses untuk inokulum biasanya diambil dari
fermentasi kacang kedelai, karena daun bekas pembungkus tempe, yang
R. oligosporus yang menghasilkan enzim dikenal dengan sebutan “usar”. Namun
fitase yang memecah fitat membuat demikian, penggunaan usar ini sangat
komponen makro pada kedelai dipecah terbatas dan hanya untuk produksi skala
menjadi komponen mikro sehingga kecil (Rochintaniawati, 2011). Daun
tempe lebih mudah dicerna dan zat pembungkus tempe yang biasa digunakan
gizinya lebih mudah terserap tubuh sebagai usar yaitu daun waru (Hibiscus
(Jennessen et al., 2008). tilacius), daun jati (Tectona grandis),
R. oligosporus dapat tumbuh atau daun pisang (Musa paradiciaca)
optimum pada suhu 30-35 °C, dengan (Mulyati et al., 2002). Usar dibuat
suhu minimum 12 °C, dan suhu dengan membiarkan spora Rhizopus dari
maksimum 42 °C. Pertumbuhan udara tumbuh pada kedelai matang yang
R. oligosporus mempunyai ciri-ciri ditaruh diantara dua lapis daun,
koloni abu-abu kecoklatan dengan tinggi permukaan bagian bawah kedua daun
1 mm atau lebih. Sporangiofor tunggal tersebut memiliki rambut-rambut halus
atau dalam kelompok dengan dinding (trikoma) di mana spora dan miselium
halus atau agak sedikit kasar, dengan kapang dapat melekat (Koswara, 1997).
panjang lebih dari 1000 µm dan diameter Setelah terjadi pertumbuhan maka
10-18 µm. Sporangia globosa yang pada Rhizopus sp. pada tahap selanjutya akan
saat masak berwarna hitam kecoklatan, membentuk spora yang berfungsi sebagai
dengan diameter 100-180 µm. benih untuk berkembangbiak, setelah
Klamidospora banyak, tunggal atau tahap ini usar siap dijadikan sebagai
rantaian pendek, tidak berwarna, dengan pembungkus tempe.
berisi granula, terbentuk pada hifa, Seiring dengan perkembangan
sporangiofor dan sporangia. Bentuk ilmu pengetahuan, kini para pengrajin
klamidospora globosa, elip atau silindris tempe banyak menggunakan inokulum
dengan ukuran 7-30 µm atau 12-45 µm x bubuk sebagai pengganti usar yaitu ragi
7-35 µm (Madigan dan Martinko, 2006). (Mulyati, 2001). Para pengrajin tempe
Dalam proses fermentasi kedelai membuat ragi dengan menggunakan
menjadi tempe, inokulum memegang tempe yang sudah jadi. Tempe tersebut di
peranan yang sangat penting. Inokulum iris-iris tipis, dikeringkan, digiling
merupakan kumpulan spora Rhizopus. menjadi bubuk halus dan hasilnya
Inokulum memegang peranan penting digunakan sebagai bahan inokulum
dalam proses fermentasi pembuatan dalam proses fermentasi. Beberapa
tempe, karena dapat mempengaruhi mutu daerah lainnya menggunakan miselium
tempe yang dihasilkan (Koswara, 1997; kapang yang tumbuh di permukaan
95
Molekul, Vol. 6. No. 2. Nopember, 2011: 93 - 104
96
Isolation of rhizopus oligosporus... (Ratna Stia Dewi dan Saefuddin „Aziz)
97
Molekul, Vol. 6. No. 2. Nopember, 2011: 93 - 104
98
Isolation of rhizopus oligosporus... (Ratna Stia Dewi dan Saefuddin „Aziz)
(kecoklatan), pertumbuhannya cepat, dan pada subtrat dan hifa fertil yang
membentuk miselium seperti kapas. memproduksi sporangia pada ujung
Pengamatan secara mikroskopis ke-19 sporangiofora, pertumbuhannya cepat,
isolat terlihat adanya rhizoid, stolon, dan membentuk miselium seperti kapas
sporangia pada ujung sporangiofora dan (Gambar 1).
tidak bersepta. Hal ini menunjukkan Ke-19 isolat genera Rhizopus
bahwa ke-19 isolat genera Rhizopus. kemudian dilakukan pengamatan dalam
Menurut Fardiaz (1989) jamur Rhizopus medium identifikasi yaitu medium CYA,
memiliki ciri-ciri sebagai berikut; hifa G25N, MEA untuk menentukan
nonseptat, mempunyai stolon dan rhizoid spesiesnya. Ke-19 isolat tersebut
yang warnanya gelap jika sudah tua, dikelompokkan sesuai warna konidia,
sporangiofora tumbuh pada noda dimana warna miselia. bentuk konidia yaitu oval,
terbentuk juga rhizoid, sporangia globosa, bentuk klamidospora yaitu
biasanya besar dan berwarna hitam, globosa, elip atau silindris, bentuk
kolumela agak bulat dan apofisis sporangiofor yaitu tunggal atau dalam
berbentuk seperti cangkir, membentuk bentuk kelompok, panjang dan diameter
hifa negatif yang melakukan penetrasi sporangiosfor, diameter sporangium.
99
Molekul, Vol. 6. No. 2. Nopember, 2011: 93 - 104
Tabel 2. Pengamatan makroskopik dan mikroskopik ke-19 isolat hasil isolasi beberapa inokulum tempe
Karakter No isolat R. oligosporus
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Warna Hc Hc Hc Hc Hc Hc Hc Hc Hc Hc Hc Hc Hc Hc Hc Hc Hc Hc Hc Hitam
Sporangiospora kecoklatan *
Warna miselium P P P P P P P P P P P P P P P P P P P Putih *
Panjang 15 15 15 40 15 12 40 20 17 12 16 25 25 20 23 25 35 17 17 150-400 µm *
sporangiosfor 5 0 0 0 0 5 0 0 2,5 5 0 0 0 0 7,5 0 0 5 5
(µm)
Panjang 82, 80 87, 82, 92, 87, 12 87, 85 82, 87, 87, 85 87, 82, 87, 82, 87, 80 80-120 µm *
sporangium (µm) 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Tekstur H H H H H H H H H H H H H H H H H H H Halus **
sporangiosfor
Bentuk kolumela GS GS GS GS GS GS GS GS GS GS GS GS GS GS GS GS GS GS GS Globose
sampai sub
globose **
Bentuk konidia GE GE GE GE GE GE GE GE GE GE GE GE GE GE GE GE GE GE GE Globose,ellips
oidal (oval) **
Panjang 7,5 7,5 10 10 10 10 10 10 7,5 7,5 7,5 10 10 7,5 10 10 10 10 7,5 7-10(24) µm
Sporangiospora **
(µm)
Bentuk S S S S S S S S S S S S S S S S S S S Abundant,
klamidospora single atau
rantai pendek
Keterangan :
Hc = Hitam kecoklatan H = Halus GE = Globose, ellipsoidal (oval)
P = Putih GS = Globose sampai sub globose S = Single
* Sumber : Pitt dan Hocking (1997), ** Sumber Samson et al., (1995).
100
Isolation of rhizopus oligosporus... (Ratna Stia Dewi dan Saefuddin „Aziz)
Tabel 3. Hasil isolasi dan identifikasi Rhizopus spp. dari berbagai asal isolat
(Olivia et al.,1998)
Asal isolat Spesies Rhizopus
Daun waru R. arrhizus, R. oryzae
Laru tempe bekasi R. arrhizus, R. oligosporus, R. oryzae
Laru tempe bumiayu R. oligosporus
Laru tempe LIPI R. oligosporus
Tempe malang R. oligosporus
101
Molekul, Vol. 6. No. 2. Nopember, 2011: 93 - 104
102
Isolation of rhizopus oligosporus... (Ratna Stia Dewi dan Saefuddin „Aziz)
103
Molekul, Vol. 6. No. 2. Nopember, 2011: 93 - 104
104