Wisata 1001 Klenteng, karena di daerah tersebut terdapat banyak klenteng namun
sebenarnya hanya ada 9 klenteng saja. Meskipun hanya 9 klenteng tapi gaya
arsitekturnya berbeda-beda, diantaranya adalah Klenteng Tong Pek Bio didirakan pada
tahun 1782 yang beralamat di Jl. Gang Pinggir No.70. Yang kedua Klenteng See Hoo
Kiong atau terkenal dengan sebutan Klenteng Ma Tjouw Kiong yang berdiri pada tahun
1881 terletak di Jl. Sebandaran 1 No.32. Yang Ketiga ada Klenteng Ling Hok Bio yang
berdiri pada tahun 1886 yang terletak di Jl. Gang Pinggir (Klenteng ini menghadap Jl.
Gang Besen). Yang Keempat yaitu Klenteng Wie Hwie Kiong yang didirikan pada tahun
1814 yang terletak di Jl. Sebandaran 1 No.26. Yang Kelima ada Klenteng Hoo Hok Bio
yang didirikan pada tahun 1779 yang terletak di Jl. Gang Cilik No.7. Yang keenam ada
Klenteng Tay Kak Sie yang didirikan pada tahun 1771 yang terletak di Jl. Gang Lombok
No.26. Yang Ketujuh ada Klenteng Kong Tik Soe yang merupakan bagian dari Klenteng
Tay Kak Sie. Yang Kedelapan ada Klenteng Tek Hak Bio atau terkenal dengan sebutan
Kwee Lak Kwa yang telah berdiri sejak 1756 yang berlokasi di Jl. Gang Pinggir No. 105-
107. Klenteng terakhir dan tertua yang ada di di Kwasan Pecinan Semarang yaitu
Klenteng Siu Hok Bio yang berdiri sejak tahun 1753 yang berada di Jl. Wotgandul Timur
No.38.
Menurut Surat Keputusan Walikota pada tahun 2005 Pemerintah kota Semarang masuk
dalam daftar kawasan revitalisasi melalui Surat Keputusan (SK) Wali Kota No 650/157
tanggal 28 Juni 2005 mengatur tentang Revitalisasi Kawasan Pecinan, dan sekaligus
sebagai pusat wisata budaya Tionghoa di kota Semarang. disebutkan bahwa kawasan
pecinan ini menjadi salah satu pusat wisata yang ada di Kota Semarang. Mengingat
kawasan tersebut memang dari dahuklu sadah menjadi pusat perdagangan barang dan
jasa orang tionghoa. Kawasan ini sangat berpontensi dalam sektor ekonomi, sosial ,
maupun budaya.
Rute menuju kawasan pecinan Semarang dapat melalui 4 arah, yang pertama dari Jl.
Gajahmada kemudian anda menuju JL. Kranggan terus masuk lewat Jl. Benteng. Yang
kedua dari Jl. Gajahmada kemudian anda menuju Jl. Wotgandul terus masuk lewat Jl.
Wotgandul Timur. Yang ketiga dari Jl. K.H.Agus Salim atau Jurnatan menuju Jl. Pekojan
terus lurus lalu akan tembus di Jl. Gang Pinggir. Yang terakhir yaitu dapat melalu Jl
Jagalan kemudian ke Jl. Ki Mangunsarkoro menuju ke Jl. Gang Pinggir.
Kuliner di Kawasan Pecinan yang terkenal yakni Pasar Semawis atau Waroeng Semawis
hanya buka pada hari weekend saja yaitu jumat,sabtu,minggu jam 6 sore sampai jam 11
malam. Waroeng Semawis ini merupakan Konsep wisata kuliner disebuah gang yang
menggunakan tenda-tenda sebagai tempat berjualan aneka makanan dan minuman
khas Semarang dan Chinesse. Sejarah Pasar Warung Semawis ini berawal dari Pasar
Imlek Semawis yang diselenggarakan untuk memperingati 600 tahun Laksamana Cheng
Ho mendarat di Semarang selama tiga hari pada Hari Raya Imlek setelah diresmikannya
menjadi Hari Libur Nasional. Setiap diselenggarakan pasar ini beberapa jalan dikawasan
pecinan ini ditutup untuk kenyaman wisatawan yang berkunjung di pasar tersebut,
diantaranya yaitu jalan Gang Baru, Gang Tengah, Gang Belakang, Gang Besen dan
Gambiran yang dialihfungsikan sebagai tempat parkir pengunjung. Tempat ini
merupakan surga bagi pecinta kuliner, karena berbagai makan Nusantara dan Chinesse
ada disini, terlebih lagi makanan non-muslim karena banyak yang berbahan dasar daging
babi atau bumbu yang mengandung babi, namun juga ada makanan yang bebas babi.
Maka dari itu, sebelum kita membeli makanan dahulukan bertanya dulu apakah
mengandung babi atau tidak. Selain aneka macam kuliner, juga ada stand-stand yang
menjajakan aksesoris, pakaian, mainan, bahkan ada jasa pijat tradisional dan karaoke
keluarga. Ada juga bangunan tempo dulu yang menambah sentuhan eksotis di kawasan
pecinan berlokasi di jalan Gang Lombok.
Selain Sandang dan Pangan, dikawasan pecinan juga terdapat Hotel untuk para
pengunjung luar kota maupun luar negeri. Beberapa hotel yang lokasinya dekat dengan
kawasan pecinan diantaranya :
Pustaka : Bintang, Amelia. 2017. Kampung Pecinan Semarang, Kuliner Pasar Warung
Semawis, Sejarah, Peta Google Map + Hotel. JejakPiknik.com