Anda di halaman 1dari 1

BAB l

PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan
pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan
tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia
didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen yang terlarut.
Koefisienaktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara
eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis.
Skala pH bukanlah skala pelarut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan
larutan standar yang pHnya ditentukan berdasarkan persetujuan
internasional. Bila pH < 7 larutan bersifat asam, pH > 7 larutan bersifat
basa. Dalam larutan neutral pH=7 (Ihsanto & Hidayat, 2014).
Indikator pH sangat penting keberadaannya terutama dalam bidang
kimia yang digunakan untuk analisisis volumetri. Salah satu metode
dalam analisis tesebut adalah titrasi asam basa atau titrasi netralisasi.
Pada titrasi ini melibatkan penambahan indikator yang berfungsi
membantu menentukan titik ekivalen yang ditandai dengan mengamati
terjadinya perubahan warna pada akhir titrasi. Indikator yang dgunakan
dalam titrasi penetralan dinamakan indikator asam basa. Indikator yaitu
bahan kimia yang sangat khusus yang dapat mengubah warna larutan
dengan perubahan pH setelah penambahkan asam atau basa.
Indikator alami merupakan zat warna atau pigmen yang dapat
diisolasi dari berbagai tumbuh-tumbuhan, jamur dan alga. Tumbuhan
yang paling banyak menghasilkan warna adalah bagian bunga. Zat
warna pada bunga yang paling dominan digunakan sebagai indikator
asam basa adalah antosianin. Antosianin adalah bagian senyawa fenol
yang tergolong flavonoid yang memiliki kemampuan sebagai
antioksidan dan jumlahnya sekitar 90-96% dari total senyawa fenol.
Pigmen ini berperan terhadap timbulnya warna merah hingga biru pada
beberapa bunga, buah, dan daun. Antosianin bersifat polar sehingga
dapat dilarutkan pada suatu pelarut polar seperti air (Agustian, 2015).

Anda mungkin juga menyukai