dalam PRAKTIK
KEPERAWATAN
NILAI
keyakinan(beliefs) mengenai arti
dari suatu ide, sikap, objek, perilaku, dll
yang menjadi standar dan mempengaruhi
prilaku seseorang.
• Nilai menunjukkan tujuan dan makna
kehidupan, memotivasi perilaku seseorang,
dan mengarahkan seseorang dalam
membuat keputusan.
TIPE NILAI
• Nilai pribadi (personal value)
diperoleh dari latar belakang budaya, etnis, dan
keyakinan seseorang yang biasanya menjadi kontrol
internal seseorang.
• Nilai professional (Profesional value)
Refleksi dan pengembangan nilai-nilai pribadi yang
bersifat intrinsic, terbuka, menyatakan elemen-elemen
dasar yang digunakan sebagai standard an dasar dalam
pengambilan keputusan serta menggambarkan
idealisme dan harapan dalam praktik keperawatan.
dasar untuk bertingkah laku yang bertujuan.
NILAI-NILAI DASAR KEPERAWATAN
11
ETIKA KEPERAWATAN
ADALAH :
Suatu ungkapan tentang bagaimana
perawat wajib bertingkah laku menujukkan
standar etika yang menentukan dan
menuntun perawat dalam praktik sehari-
hari (jujur terhadap klien, menghargai klien
atas hak-hak yang dirahasikan klien dan
beradvokasi atas nama klien). Fry, 1994
12
PERBEDAAN ETIKA DENGAN ETIKET
ETIKA ETIKET
13
Penerapan etik dalam
praktik pelayanan
kesehatan FOKUS pada
hak asasi manusia sebagai
pribadi
PRINSIP ETIK
Prinsip :
Jangan membunuh, menghilangkan nyawa
orang lain, jangan menyebabkab nyeri atau
penderitaan pada orang lain, jangan
membuat orang lain berdaya dan melukai
perasaaan orang lain
Lanjt…..
5. Confidentiality (hak kerahasiaan)
menghargai kerahasiaan terhadap semua
informasi tentang pasien/klien yang
dipercayakan pasien kepada perawat.
6. Justice (keadilan)
kewajiban untuk berlaku adil kepada semua
orang. Perkataan adil sendiri berarti tidak
memihak atau tidak berat sebelah
Lanjt……
7. Fidelity (loyalty/ketaatan)
22
3. Moral motivation, sangat penting karena
terjadi kompetisi antara nilai 2 moral dengan nilai 2
lain dalam membuat keputusan untuk bertindak.
23
MODEL LAIN YAITU : CAROL GILLIGANS MODEL OF
MORAL DEVELOPMENT.
24
SETIAP PERAWAT BERTANGGUNG JAWAB
SECARA MORAL TERHADAP KEGIATAN
PERSONALNYA YANG BERHUBUNGAN
DENGAN KLIEN UNTUK DIRAWAT DALAM
KONTEKS “PARTNERSHIP”
25
DISIPLIN
PENGERTIAN
• Disiplin = discipline ( Bhs LATIN = disciplina =
teaching, learning, and growing ).
• Pelatihan dan pembentukan “ mind “ and ‘
character’ untuk membawa perilaku yang
diharapkan.
• Hukuman selalu dihubungkan dgn disiplin, utk
disiplin yg membangun akan membantu
pegawai tumbuh.
• Peraturan atau kondisi yg ditujukan utk pegawai
dari manajemen utk koreksi atau mencegah
perilaku yang ‘ counterproductive’ terhadap
organisasi.
• Jembatan antara ‘goal and
accomplishment/prestasi’. Jim Rohn.
• Memperlihatkan ‘spirit and confidence ‘ pegawai
dalam melaksanakan tugas. SK Datta.
• Mekanisme kontrol utk meyakinkan kepatuhan
mencapai tujuan organisasi utk seseorang yg
menyimpang dari strandar kinerja dan perilaku.
TUJUAN DISIPLIN;
• Meningkatkan moral pegawai sehingga produktive.
• Memperoleh harmonisasi pekerjaan.
• Menciptakan iklim kondusive shg individu yg
excellent dapat berkembang.
• Menyediakan code of conduct utk membimbing
grup.
• Mempertahankan pertumbuhan individu,
mengembangkan kapasitas seseorang dan
merangsang efisiensi.
• Membangun spirit toleransi dan keinginan
membuat komitmen diantara staf.
• Menciptakan atmosfir respek pada ‘human
personality and human relationship.’
• Merupakan elemen utk memastikan dan memberi
dan melihat arah dan tanggung jawab.
• Melindungi pegawai yg konsisten terhadap talenta,
waktu dan upaya-upaya utk organisasi.
• Mengawasi dan mengelola pegawai yg kacau dan
tidak memuaskan.
TIDAK DISIPLIN KARENA;
• Kurangnya kesadaran terhadap aturan dan
peraturan
• Filosofi disiplin yang salah.
• Keterbatasan mendefinisikan dg benar
terhadap code and conduct.
• Tidak ada action jika diperlukan.
• Sikap yg tidak tepat terhadap masalah
pegawai.
• Janji Palsu yang dibuat oleh superiors.
• Favoritism.
• Definisi yg salah / terbatas terhadap harapan-
harapan pegawai.
• Supervisi yg tdk tepat, hambatan komunikasi.
• Moral dan motivasi rendah dari staf.
• Seleksi dan orientasi pegawai yg salah/ kurang
tepat.
• Seleksi dan pelatihan supervisor yg kurang tepat.
• Praktik manajemen yg tdk fair; DISKRIMINASI,
DISTRIBUSI BEBAN KERJA, TERLALU KAKU,
• Frustasi dan pemahaman salah.
• Tidak ada compliance..
BENTUK-BENTUK MASALAH ETIK
• Decision-focused Problems
Kesulitan terletak pada apa yang harus
dilakukan. Contoh perawat merasa bahwa
pemasangan NGT hanya akan
memperpanjang rasa nyeri (Moral Dilema)
• Action-focused problems
Kesulitan yang terjadi tidak terletak pada
pengambilan keputusan tetapi terletak pada
saat menerapkan. Contoh perawat
mengetahui serangkaian tindakan yang benar
tetapi tidak dapat melakukannya karena
kebijakan institusi atau hambatan lain
(Jameton, 1984) (Moral Distress)
HUBUNGAN ETIKA DAN MORAL
Hubungannya sangat erat dan sama-sama
mengandung unsur “nilai” → Moral adalah
landasan/pijakan dalam melahirkan sikap tertentu.
Perbedaan mendasar: Moral adalah konsep nilai,
sedangkan etika adalah konsep perilaku.
Sumber Etika,
Norma, & Nilai-nilai Etika Efikasi diri:
Hukum : 1. Moral 1. Individu 1. Tinggi
2. Estetika 2. Kelompok
1. Budaya 2. Rendah
3. Logika 3. Masy.
2. Idiologi
3. Agama
Watak/Sifat/
KODE ETIK Karakter :
Norma : KEPERAWATA 1. Baik
1. Susila N 2. Buruk
Etiket :
2. Sopan 1. Baik
santun 2. Buruk
3. Agama
4. Hukum
Langkah Langkah Menuju Kinerja Perawat Yang Sesuai Dengan Kode Etik
Segi Etika Disiplin Hukum
Kaidah yg a. Masalah baik, Standar Praktik a. Norma hukum
dilanggar buruk profesi (SPO) (benar-salah)
b. Dilema norma b. Kedamaian
internal (etika (mencegah,
profesi) mengatasi konflik