Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
net/publication/236141545
CITATIONS READS
0 2,233
2 authors, including:
Mohammad Badaruddin
Lampung University
27 PUBLICATIONS 49 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Mohammad Badaruddin on 21 May 2014.
mbruddin@unila.ac.id
ABSTRAK
Baja AISI 1020 telah dilapisi dengan mencelupkan ke dalam bak Al-cair pada temperatur 700 C selama 16 detik.
Lapisan yang terbentuk setelah proses pembuatan baja lapis Al-celup panas adalah: Al dengan sedikit elemen Fe, FeAl3,
dan Fe2Al5. Baja Al-coated dioksidasi pada temperatur 700 °C selama periode paling lama 64 jam dalam lingkungan udara,
NaCl, dan Na2SO4. Keberadaan deposit NaCl maupun Na2SO4 pada permukaan spesimen dapat mempercepat proses
korosi baja Al-coated. Pembentukan gas metal-klorida yang mudah menguap, menjadi pemicu laju korosi yang dipercepat.
Sedangkan Al-sulfida yang terlarut dalam lapisan Al2O3 dipercaya sebagai pemicu peningkatan laju oksidasi baja Al-
coated dalam Na2SO4. Pembentukan lapisan aluminida pada permukaan baja dapat menjadi suplai Al untuk membentuk
lapisan protektif Al2O3 yang dapat memperlambat difusi spesies gas oksidan (O2, Cl2, SO2 dan SO3)
Kata Kunci: Baja AISI 1020, Al-celup panas, metal-klorida, metal sufida, Al2O3
Ada perbedaan substansi weight gain pada spesimen Al- lingkungan NaCl dan Na2SO4 ditunjukan pada Gambar 5.
coated yang dioksidasi dalam NaCl maupun Na2SO4. Laju Selama oksidasi berlangsung, transformasi fasa yang terjadi
korosi untuk baja Al-coated dalam NaCl ditemukan pada 4 pada lapisan Al pada permukaan baja menunjukan bahwa
jam pertama lebih cepat (kp = 6.36 109 mg2 cm4 s1), dan lapisan aluminida yang terbentuk mempunyai karakteristik
selama 9 jam, laju oksidasi mengalami stagnasi, kemudian dan fasa intermetalik yang sama dengan baja Al-coated yang
setelah 9 jam sampai 64 jam laju korosinya adalah 1.83109 dioksidasi dalam atmosfer biasa [7]. Pada satu jam eksposur
mg2 cm4 s1. Sedangkan laju korosi untuk spesimen Al- lapisan Al dan FeAl3 menghilang digantikan oleh lapisan
coated yang dioksidasi dalam Na2SO4 selama 4 jam pertama Fe2Al5 dan FeAl2 (Gambar 5a). Selain itu lapisan tipis FeAl
adalah lebih lambat, yaitu kp = 2.25 1010 mg2 cm4 s1, dan terbentuk di atas substrat baja. Pembentukan lapisan
selanjutnya oksidasi berjalan dengan cepat sampai 64 jam aluminida (Fe-Al) yang terbentuk karena difusi keluar
ekposur dengan laju oksidasi sebesar 4.03 1010 mg2 cm4 atom-atom Fe dari substrat baja dan difusi ke dalam atom-
s1. atom Al dalam periode waktu tertentu.
FeCl3(g) diubah menjadi oksida besi melalui reaksi: 4FeCl3(g) + IV. KESIMPULAN
3O2(g) = 2Fe2O3 + 6Cl2(g) (G700=109.3 kJ). Bila tekanan parsial
Ketahanan oksidasi baja AISI 1020 pada temperatur
oksigen lebih tinggi dari tekanan parsial oksida aktif dan
700C dalam lingkungan udara, NaCl dan Na2SO4 dapat
klorin, maka semua FeCl3(g) dikonversikan menjadi Fe2O3.
ditingkatkan melalui pelapisan Al-celup panas. Serangan
Selain itu, sebagian klor yang dihasilkan dari oksidasi FeCl3
korosi yang paling parah dialami oleh baja Al-coated dalam
dapat berdifusi keluar melalui lapisan Fe2Al5 + FeAl2 dan
lingkungan NaCl melalui pembentukan gas metal-klorida
memicu siklus reaksi oksidasi/kloridasi yang berkelanjutan.
yang mudah menguap, sehingga difusi Al dan Fe dalam
Siklus reaksi ini menyebabkan Fe2O3 tetap tumbuh dalam
lapisan Fe2Al5 + FeAl2 ditingkatkan, yang memicu degradasi.
bentuk nodul, seperti ditunjukan pada Gambar 7b, yang
Sehingga lapisan ini kehilangan fungsi dalam menyuplai Al
memicu peningkatan weight gain.
untuk membentuk Al2O3. Sedangkan Al-sulfida terbentuk
Tingginya konsentrasi sulfur (9.21 wt.%) dalam Al-
pada lapisan Al2O3 dalam bentuk terlarut. Difusi Fe dari
oksida menunjukan bahwa sulfur bisa masuk ke dalam
lapisan aluminida melalui batas butir menyebabkan Fe2O3
oksida. Kemungkinan gas sulfur dihasilkan dari reaksi Al(s) +
tumbuh diatas lapisan Al2O3.
Na2SO4(s) + 3/2O2(g) = Al2O3(s) + Na2O(s) + SO3(g). Pada
temperatur 700 C, keberadaan eutektik Na2SO4/Na2O yang
berasal dari reaksi Na2SO4 dengan Al, dipercaya mengambil DAFTAR PUSTAKA
tempat dalam pembentuk Al-sulfida [10]. [1] Ghosh, S.J., (2007), Failure Analysis of a Jacking Oil
Pump, Failure Analysis and Prevention, Vol.7. pp 23 –
27.
[2] Tsaur, CC., Rock, JC., Wang, CJ., Su, YH., (2005), The
Hot Corrosion of 310 Stainless Steel with Pre-coated
NaCl/Na2SO4 Mixtures at 750 °C, Materials Chemistry
and Physics, Vol.89. pp 445 – 453.
[3] Wang CJ., Lee JW,, Twu TH., (2003), Corrosion
Behaviors of Low Carbon steel, SUS310 and Fe-Mn-Al
Alloy with Hot-dipped Aluminum Coatings in NaCl-
Induced Hot Corrosion, Surface Coating Technology,
Vol.163164. pp 37 43.
[4] Wang, CJ, Badaruddin M., (2010), The Dependence of
High Temperature Resistance of Aluminized Steel
Exposed to Water-Vapour Oxidation, Surface and
Coating Technology, Vol.205. pp 1200 1205.
Gambar 7. SEM topografi permukaan spesimen Al-
[5] Han, G., Cho, WD., (2002), High Temperature Corrosion
coated yang dioksidasi pada 700 C selama (ab) 4 dan 64 jam
of Fe3Al in 1%Cl2/Ar, Oxidation of Metals, Vol. 58,
di NaCl, dan (cd) 4 dan 64 jam di Na2SO4
No.3/4. pp 391 413.
[6] Pieraggi B., (1987), Calculations of Parabolic Reaction
Tekanan parsial oksigen (pO2) dan gas sulfur (pSO3), Rate Constants, Oxidation of Metals, Vol.27. pp 177
masing-masing adalah 9.5 103 atm dan 9.9 104 atm [11]. 185.
Ini memungkinkan untuk sulfur masuk dan berdisosiasi, [7] Badaruddin, M., Suharno, Hanif, AW., (2012),
kemudian reaksi 2Al(s) + 3/2S(s) = Al2S3 akan terbentuk di Isothermal oxidation behavior of aluminized AISI 1020
dalam Al-rich oksida, seperti ditunjukan Gambar 5b. steel at the temperature of 700 C, Proceeding of
SEM topografi pada permukaan spesimen Al-coated National Seminar of Mechanical Engineering XI,
yang dioksidasi selama 4 jam pada Gambar 7c, menunjukan October 1617, Yogyakarta, Vol. 1, No.1. pp 1439 1444.
bahwa spalasi terjadi karena interaksi termal pertumbuhan [8] Kobayashi, S., Yakou, T., (2002), Control of Intermetallic
antara Fe-oksida dan Al-oksida, yang memicu laju korosi Compound Layers at Interface Between Steel and
pada tahap ini lebih rendah (Gambar 1). Namun seiring Aluminum by Diffusion-Treatment, Materials Science
dengan lamanya waktu oksidasi 64 jam, Fe-rich oksida and Engineering A, Vol.338. pp. 44 53.
semakin tebal tumbuh di atas lapisan Al2O3 dan oleh karena [9] Speight, JG., (2002), Lange’s Handbook of Chemistry,
itu weight gain ditingkatkan. Fe2O3 tumbuh mengikuti batas 16thEd. Mc Grawa-Hill, pp 18 56.
butir menunjukan bahwa difusi keluar Fe lebih [10] Buscaglia. V., Nanni, P., Bottino, C., (1990), The
mendominasi daripada difusi Fe melalui cacat kekosongan Mechanism of Sodium Sulphate-Induced Low
Al2O3 (Gambar 7d). Temperature Hot Corrosion of Pure Iron, Corrosion
Science, Vol. 30, No.4/5. pp 327 – 349.
0591: M. Badaruddin & Suharno MT-77
[11] Niu Y., Gesmundo F., Viani F., Wu W., (1994), The
Corrosion of Ni3Al in a Combustion Gas With and
Without Na2SO4-NaCl Deposits at 600-800 C, Oxidation
of Metals, Vol. 42, No.3/4. pp 265 284.