Anda di halaman 1dari 3

Bangga Menjadi Guru

Pendidikan merupakan jembatan mencerdasarkan generasi bangsa, pendidikan memiliki peranan


yang begitu penting dalam kemajuan negeri ini. Apabila masyarakat memiliki pendidikan yang lebih baik
maka kita tidak akan dipandang sebelah mata oleh orang lain bahkan oleh negara lain. Pendidikan
merupakan bekal utama dalam kehidupan. Dengan pendidikan kita dapat membedakan mana yang baik
dan mana yang buruk,mana yang boleh dikerjakan dan apa yang tidak boleh dikerjakan. Akan tetapi
kondisi pendidikan saat ini bisa dikatakan sangat memperihatinkan, dimana moral dan sopan santun
siswa masih sangat rendah, banyak dari para pelajar yang suka tawuran dengan sesama pelajar, tindak
kekerasan,bahkan mereka tidak lagi memliki rasa malu berpegangan tangan dengan lawan jenisnya di
tempat umum, hal ini didasari karena kurangnya moral serta akidah para pelajar.

Banyak yang menjadi faktor kurangya moral pelajar saat ini, salah satu yang mempengaruhi krisis
moral para pelajar saat ini adalah adalah peranan gadget dan kurangnya interaksi anak dengan orang
tua. Dengan gadget para pelajar bebas membrowsing hal-hal yang dinginkan, rasa sosialisasi terhadap
hal-hal disekitar menjadi berkurang diakibatkankan mereka terlalu sibuk dengan mengurus gadget
bahkan sampai lupa dengan keadaan disekelilingnya. Dalam hal ini peranan orang tua dan guru sangat
menentukan moral serta sopan santun para siswa, orang tua bisa melakukan-pendekatan-pendekatan
terhadap anaknya bahkan orang tua bisa berperan sebagai sahabat anaknya tersebut, dengan demikian
anak akan merasa diperhatikan dan gampang menyampaikan perasaan yang dialaminyaa saat itu. Guru
adalah orang tua kedua bagi anak didiknya, guru harus bisa berperan ganda menjadi seorang guru dan
menjadi orang tua bagi anak didiknya,guru tidak hanya memiliki tugas mencerdaskan kehidupan bangsa
tetapi seorang guru harus mampu menciptakan siswa-siswi yang berkarakter,guru harus menanamkan
moral serta akidah yang kuat terhadap anak didiknya.

Seorang guru harus menjadi teladan yang baik bagi para siswa dalam mewujudkan perilaku siswa
yang berkarakter, oleh sebab itu bukan hanya seorang siswa yang dituntut memiliki moral dan akidah
yang baik seorang guru sekalipun harus memiliki moral serta akidah yang baik sehingga siswa dapat
mengambil ibrah dan contoh dari seorang guru tersebut. Apapun yang dilakukan oleh seorang guru akan
terekam dimemori siswa. Seperti pepatah yang mengatkan “guru kecing berdiri murid kencing berlari”
didalam pepatah ini kita dapat mengambil kesimpulan apabila kita memberikan contoh yang tidak baik
terhadap anak didik kita maka jangan heran jika suatu saat nanti siswa kita akan melakukan hal yang
lebih parah dari kita. Maka dari itu seorang guru harus mampu memberikan contoh-contoh yang baik
bagi peserta didiknya.

Bukan hanya seorang murid yang mengalami krisis moral bahkan dizaman sekarangpun ada
seorang guru yang memiliki krisis moral dan akidah. Seorang guru ini tega mencabuli sisiwinya, miris
sangatlah tidak patut dicontoh guru seperti ini yang tidak memegang teguh etika sebagai pendidik bagi
anak didiknya.bukannya mencerdaskan generasi penerus bangsa, ini malah merusak generasi dan masa
depan anak didik. Guru seperti inilah yang dikatakan krisi moral dan akidah. Kira-kira apa yang mendasari
seorang guru sehingga tega berbuat sekeji itu, tak lain dan tak bukan karena krisis moral serta akidah
dari seorang guru tersebut serta kurangnya menghayati tugas dan tanggung jawab sebagai seorang
pendidik yang mulia. Guru yang baik tidak sepaputnya melakukan hal-hal seperti demikian . Kita
merupakan contoh bagi mereka,berilah contoh yang baik agar anak didik kita dapat mengambil contoh
dari gerak-gerik,tutur kata serta tingkah laku kita. Murid yang berkarakter adalah hasil dari guru yang
hebat.

Sebagai seorang guru atau pendidik kita harus membekali diri dengan niat yang tulus dan sifat
ikhlas supaya menjadikan anak didik kita menjadi generasi penerus bangsa yang hebat serta berkarakter.
Bukan itu saja guru juga harus membekali dri dengan kreatifitas yang tinggi dan kompetensi yang cukup.
Sifat ikhlas inilah yang jarang dimiliki oleh seorang guru,banyak diantara mereka merasa apa yang
mereka sampaikan tidaklah setimpal dengan gaji yang mereka dapatkan, sehingga akibatnya ketika
mereka berada di dalam kelas mereka tidak sepenuhnya. Kadang mereka menyampaikan materi tidak
sepenuhnya alhasil materi ini disambung ketika les, nah les inilah yang diharapkan nanti oleh para guru
untuk mendapatkan uang atau gaji tambahan (tapi tidak semua guru loh seperti itu). Ini semua terjadi
karena guru melupakan aspek ikhlas, andaikan saja guru ikhlas mengajar maka keihklasan ini akan
memberikan semangat tanpa batas pada guru untuk berusaha keras membuat anak didik mereka paham
akan materi yang disampaikan. Semangat keikhlasan ini akan mampu meluluhkan hati dan jiwa keras
anak didik kita.

Nah guru hebat ini menjadi tugas utama kita, menanamkan sifat ikhlas serta niat yang tulus
dalam mendidik generasi penerus bangsa, seorang siswa bukanlah semata-mata mereka yang bertatapan
muka dengan kita setiap harinya, melainkan mereka adalah ladang surga bagi kita nantinya (aamiin), ilmu
yang kita sampaikan kepada mereka akan tertanam dan selalu diingat oleh mereka, suatu saat nanti
ketika mereka beranjak dewasa dan menjadi seorang guru seperti kita, ilmu yang pernah mereka
dapatkan dari kita akan samapi ke anak didik mereka samapi seterusnya, itulah ilmu tanpa ada habisnnya
selalu mengalir seperti air, sungguh mulia tugas menjadi seorang guru, berbanggalah kita sebagai guru
hebat yang melahirkan murid-murid berkaraketer.

Murid yang berkarakter didasari dengan lingkungan yang hebat , ada peranan orang tua, guru
serta masyarakat dan pemerintah. Anak-anak harus ditanamkan pendidikan moral serta akidah yang
bagus sejak dini, agar mereka bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, seorang guru
tidak akan mampu menciptkana siswa yang berkarakter dengan sendrinya, orang tua dan guru harus
bekerja sama dalam pendidkan karakter anak yang hebat. Dengan adanya kerjasama yang baik antara
guru, orang tua, masyarakat dan pemerintah maka saya yakin tidak ada anak Indonesia yang akan
mengalami kegagalan dan krisis moral. Yang ada hanyalah murid
berkarater,berprestasi,budiman,bermoral serta berakhlak mulia membawa nama baik bangasa
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai