Anda di halaman 1dari 12

PENGENALAN GEJALA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN

(Laporan Praktikum Dasar - Dasar Perlindungan Tanaman)

Oleh
Indah Febrialita Putri
1754131024

JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanaman atau tumbuhan sengaja dibudidayakan oleh manusia dengan
tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan demi keberlangsungan
hidupnya. Dalam proses budidaya tumbuhan ini tidak luput dari beberapa
kendala seperti ancaman bakteri, virus, ataupun jamur. Kendala berupa
ancaman bakteri, virus ataupun jamur ini mampu menghambat, bahkan
membahayakan tumbuh kembang dari tanaman yang dibudidayakan.
Pengetahuan mengenai hal-hal ini sangat dibutuhkan agar budidaya
tanaman mampu memperoleh hasil yang diharapkan.

Ilmu tentang penyakit tanaman, sangat penting karena suatu tanaman akan
mengalami hambatan dalam proses perkembangan dan pertumbuhannya
jika terjadi serangan penyakit pada tanaman itu yang akhirnya menjurus
pada kerugian secara kualitas, kuantitas maupun ekonomis. Dalam
praktikum kali ini akan dipelajari mengenai dasar pengetahuan tentang
penyakit tanaman.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu :

1. Mengetahui pengertia gejala dan penyakit yang ada pada tanaman.


2. Mengidentifikasi contoh jenis penyakit pada tanaman.
II. METODOLOGI PRAKTIKUM

2.1 Alat dan Bahan


Adapun alat yang dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini
adalah alat tulis, gambar dari spesimen contoh penyakit, dan kamera hp.

2.2 Cara Kerja

Adapun cara kerja yang dilakukan pada praktikum pengenalan gejala dan
tanda penyakit tanaman pangan adalah sebagai berikut:

1. Amati gejala penyakit yang ada pada gambar spesimen.


2. Identifikasi gejala yang ada, lalu digambar.
3. Tulislah gejala yang ada, beserta nama penyakit dan nama patogen
penyebabnya.
4. Foto spesimen dari contoh penyakit menggunakan kamera hp.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan

No. Gambar Keterangan


Nama Penyakit: Hawar daun bakteri
pada padi
Nama Patogen: Xantromonas
campestris
1.
Gejala : Tepi daun berwarna
keabu-abuan lalu lama-
lama mengering serta
hampa.
Nama Penyakit : Bulai pada jagung
Nama Patogen : Perenosclerospora
maydis
Gejala : Terdapat garis putih
2.
mengikuti tulang daun
hal ini disebabkan
hilangnya klorofil
daun.
Nama Penyakit : Bercak coklat pada
singkong
Nama Patogen : Cescosporidium
3.
henningsii
Gejala : Terdapat bercak
berwarna coklat.
Nama Penyakit: Busuk pada buah
kakao
4.
Nama Patogen: Phytophtora palmivora
Gejala : Buah membusuk dari
ujung atau pangkal
buah, berwarna coklat
kemudian mengerut.

Nama Penyakit: Karat daun kopi


Nama Patogen: Hemileia vastatrix
Gejala : Terdapat bercak kuning
5.
kecoklatan dan
mengering serta adanya
serbuk tepung.

Nama Penyakit: Layu fusarium pada


pisang
Nama Patogen: Fusarium oxysporum
Gejala : Patogen menyerang
6.
pada pseudostem, daun
akan menguning dari
daun yang tua dan
batang membusuk.
Nama Penyakit: Layu bakteri pada
pisang
Nama Patogen: Ralstonia
solanacearum
7.
Gejala : Patogen menyerang
trustem dan daun akan
menguning dari daun
yang muda
Nama Penyakit: Antraknosa pada cabai
Nama Patogen: Colletotrichum capsica
Gejala : Terdapat bercak
8.
melingkar, cekung,
cenderung berwarna
coklat dan membusuk.

Nama Penyakit: Antraknosa pada cabai


Nama Patogen: Colletotrichum
9. gloeosporides
Gejala : Terdapat bercak
berwarna oranye
Nama Penyakit: Busuk buah nanas
Nama Patogen: Erwinia chrysantemi
Gejala : Daun melepuh pada
10.
daun pangkal, bau buah
tidak sedap dan
berlendir.

3.2 Pembahasan

Secara sederhana penyakit tumbuhan dapatlah diberibatasan sebagai


kerusakan proses fisiologi, yang disebabkan oleh rangsangan yang terus
menerus dari penyebab utama, melalui terhambatnya akitifitas seluler, dan
diekspresikan dalm bentuk karakter patologi yang khas yang disebut
symptom atau gejala. (Satrahidayat, 2011)

Gejala adalah perubahan yang ditunjukkan oleh tanaman itu sendiri akibat
adanya serangan penyakit (pathogen) dan dapat dilihat secara kasat mara
akibat virus, jamur, atau bakteri. Secara garis besar, gejala dapat dibagi
menjadi tiga macam :
1. Gejala Hipoplastis adalah gejala yang disebabkan oleh
terhambatnya pertumbuhan hingga terhentinya pertumbuhan pada
suatu sel.
2. Gejala nekrotis adalah gejala yang disebabkan adanya kerusakan
sel atau matinya sel.
3. Gejala Hiperplastis adalah gejala yang disebabkan karena
pertumbuhan sel yang berlebihan. (Matnawi, 2012).

Adapun pembahasan untuk gejala masing-masing spesimen diatas yaitu :

1. Hawar daun bakteri pada padi : Penyakit ini merupakan salah satu
penyakit padi utama yang tersebar di berbagai ekosistem padi di negara-
negara penghasil padi, termasuk di Indonesia. Apabila serangan terjadi
pada awal pertumbuhan, tanaman akan layu dan mati, gejala ini
disebut kresek. Gejala kresek sangat mirip dengan gejala sundep yang
timbul akibat serangan penggerek batang pada fase tenaman vegetatif.
Pada tanaman dewasa penyakit hawar daun bakteri menimbulkan gejala
hawa (blight). Baik gejala kresek maupun hawar, gejala dimulai dari tepi
daun, berwarna keabu-abuan dan lama-lama daun menjadi kering Bila
serangan terjadi saat berbunga, proses pengisian gabah menjadi tidak
sempurna, menyebabkan gabah tidak terisi penuh atau bahkan hampa.
(Agrios, 2006)
2. Bulai pada Jagung : Penyakit ini disebabkan oleh jamur
Perenosclerospora maydis. Ketika tanaman jagung berumur 2-3 minggu,
semua daun akan menguning, menjadi kaku, meruncing, dan akhirnya mati
pada umur muda. Serangan penyakit bulai terjadi pada jagung berumur 3-5
minggu, awalnya berkembang seperti biasa, namun pada daun yang baru
saja membuka akan berubah warna (menguning) dari pangkal daun.
Tanaman jagung pun tidak langsung mati tetapi pertumbuhannya sangat
lambat. Tongkol-tongkol yang terbentuk tidak normal, kelobot tidak
berkembang dengan baik, dan biji-biji pada tongkol sangat sedikit. Pada
tanaman tua, gejala dapat dilihat pada daun-daun tua, yakni garis-garis
klorotis yang terlihat jelas (Suryanto. 2014)
3. Bercak coklat pada singkong : Penyakit ini memiliki gejala yang timbul
berupa bercak tampak jelas pada kesua sisi daun. pada sisi atas bercak
tampak coklat merata dengan tepi gelap yang jelas. Pada sisi bawah daun
tepi bercak kurang jelas dan di tengah bercak coklat terdapat warna keabu-
abuan karena adanya konidiofor dan konidium jamur. Bercak berbentuk
bulat dengan garis tengah 3 – 12 mm. Jika berkembang bentuk bercak
dapat kurang teratur dan agak bersudut – sudut karena dibatasi oleh tepi
daun atau tulang – tulang daun. Jika penyakit berkembang dengan terus
menerus daun yang sakit menguning dan mengering dan dapat gugur. Pada
cuaca hujan dan panas jenis rentan dapat menjadi gundul.
(Sastrahidayat,. 2011)
4. Busuk pada Buah Kakao : Pada penyakit ini, buah kakao yang terserang
akan mengalami perubahan warna menjadi coklat-kehitaman, mulai dari
ujung buah atau pangkal buah dekat tangkai. Namun ada pula yang
dimulai dari tengah buah. Hal ini disebabkan oleh adanya pembusukan
jaringan pada buah yang diserang oleh pathogen. Bila keadaan lingkungan
mendukung perkembangan penyakit ini, maka akan cepat menyebar ke
seluruh bagian buah, sehingga buah menjadi warna hitam. Gejala tersebut
dapat dijumpai pada buah muda maupun buah yang sudah masak
(Susanto, 2011)
5. Karat daun pada Kopi : Pada tumbuhan yang terserang penyakit ini, sisi
bawah daun tedapat bercak-bercak yang mulanya warna kuning muda dan
berubah menjadi kuning tua. Mulanya bercak-bercak ini berbentuk bulatan
kecil, dan bercak-bercak yang berdekatan akan menjadi satu sehingga
menjadi besar dan tidak teratur. Pusat bercak akan mongering dan berubah
menjadi warna coklat. Bercak-bercak dapat dilihat pada daun bagian atas,
tetapi tepung-tepung yang berwarna oranye hanya dapat dilihat dari bagian
bawah. Penyakit ini menyebabkan daun gugur sebelum waktunya yang
lama-kelamaan pohon dapat menjadi gundul
(Aak, 2006)
6. Layu fusarium pada pisang : Penyakit ini memiliki gejala serangan
cendawan Fusarium oxysporum f.spcubense pada tanaman pisang terlihat
pada tepi daun-daun bawah berwarna kuning tua, yang lalu menjadi coklat
dan mengering. Tangkai daun patah di sekeliling batang palsu.
Gejala dalam yang dimiliki jamur ini adalah jika pangkal batang dibelah
membujur, maka akan terlihat garis-garis coklat atau hitam
menuju ke semua arah, dari batang ke atas melalui jaringan pembuluh ke
pangkal daun dan tangkai. Perubahan warna pada berkas pembuluh paling
jelas tampak dalam batang.
(Semangun, 2004)
7. Layu bakteri pada pisang : Penyakit ini memiliki gejala yaitu gejala
pada tajuk (mahkota) baru tampak setelah timbulnya tandan buah. Mula-
mula satu atau dua daun (nomor 3 atau 4 dari daun termuda) berubah
warnanya tanpa menunjukkan perubahan-perubahan lain. Dari ibu tulang
daun keluarlah garis kekuningan ke tepi daun. Keadaan ini dapat
berlangsung lama sampai buah hampir menyelesaikan proses
pemasakannya. Tetapi mendadak keadaannya menjadi kritis. Dalam
jangka waktu satu minggu semua daun menguning dan dalam jangka
waktu beberapa hari daun-daun tadi menjadi coklat.
(Semangun, 2004).
8. Antraktosa pada cabai (Colletotrichum capsici) : Penyakit ini dapat
menginfeksi batang, cabang, ranting, daun dan buah. Infeksi pada buah
bisa terjadi pada buah muda hingga buah matang. Gejala awal serangan
ditandai dengan adanya bintik-bintik kecil yang berwarna kehitam-
hitaman dan sedikit melekuk. Selanjutnya buah yang terinfeksi mengerut,
membusuk dan rontok/gugur. Bercak berbentuk bundar cekung dengan
berbagai ukuran dan berkembang pada buah muda. Pada serangan parah
bercak akan bersatu dan merata hampir di seluruh permukaan kulit buah.
(Semangun,2006)
9. Antraktosa pada cabai (Colletotrichum gleosporidium) : Penyakit ini
menyebabkan buah yang terserang terlihat bintik-bintik kecil berwarna
kehitaman dan berlekuk. Bintik-bintik ini pada bagian tepi berwarna
kuning, membesar dan memanjang. Pada kondisi lembab, cendawan
memiliki lingkaran memusat berwarna merah jambu. Gejala serangan
penyakit antraknosa atau patek pada buah ditandai buah busuk berwarna
kuning-coklat seperti terkena sengatan matahari diikuti oleh busuk basah
yang terkadang ada jelaganya berwarna hitam. Sedangkan pada biji dapat
menimbulkan kegagalan berkecambah atau bila telah menjadi kecambah
dapat menimbulkan rebah kecambah. Pada tanaman dewasa dapat
menimbulkan mati pucuk, infeksi lanjut ke bagian lebih bawah yaitu daun
dan batang yang menimbulkan busuk kering warna cokelat kehitam-
hitaman.
(Semangun,2006)
10. Busuk buah nanas : Penyakit ini menimbulkan gejala pada busuk nya
buah nanas,yaitu pada daun terjadi perubahan warna menjadi hijau belang-
belang kuning & ujungnya.nekrotis; daun-daun muda mudah dicabut
bagian pangkalnya membusuk dengan bau busuk berwarna coklat, &
akhirnya tanaman mati, pembusukan pada sistem perakaran.
(Daslintan,2012)
IV. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut :

1. Secara sederhana penyakit tumbuhan dapatlah diberibatasan sebagai


kerusakan proses fisiologi, yang disebabkan oleh rangsangan yang terus
menerus dari penyebab utama, melalui terhambatnya akitifitas seluler, dan
diekspresikan dalm bentuk karakter patologi yang khas yang disebut
symptom atau gejala. Gejala adalah perubahan yang ditunjukkan oleh
tanaman itu sendiri akibat adanya serangan penyakit (pathogen) dan dapat
dilihat secara kasat mara akibat virus, jamur, atau bakteri.
2. Terdapat sepuluh spesimen dengan jenis penyakit diantaranya ; Hawar
daun bakteri (Xantromonas campestris), bulai pada jagung
(Perenosclerospora maydis), bercak coklat pada singkong
(Cescosporidium henningsii), busuk pada buah kakao (Phytophtora
palmivora), karat daun kopi (Hemileia vastatrix), layu fusarium pada
pisang (Fusarium oxysporum), layu bakteri pada pisang (Ralstonia
solanacearum), antraknosa pada cabai (Colletotrichum capsica dan
Colletotrichum gloeosporides), busuk buah nanas (Erwinia chrysantemi).
DAFTAR PUSTAKA

Agrios , G.2006. Ilmu Penyakit Tumbuhan . Universitas Gajahmada . press .


Yogyakarta.
Daslinta.2012. Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman,
Fakultas pertanianUnpar(Palangka raya:2012)
Matnawi, M. 2012. Sistematika Tanaman Tembakau ( Nicotinae Tabaccum L. ).
Universitas Sumatra Utara.

Sastrahidayat , IR . 2011 . Ilmu Penyakit Tumbuhan . Usaha Nasional . Surabaya


Semangun.2004.Penyakit-penyakit pada tanaman. Universitas Gadjah
Mada.Yogyakarta
Semangun,2006 . Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan . Universitas Gadjah mada .
Yogyakarta

Sinaga, M.S., 2003. Dasar-dasar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Penebar Swadaya:


Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai