Anda di halaman 1dari 11

FOTOSINTESIS

PADA TUMBUHAN C3 C4 DAN CAM


DOSEN : SITI FATIMAH NURUL Q, SP.,M.Si
MATA KULIAH : BIOLOGI

OLEH :
NAMA : DEWI ZAENATI
NIM :143112500150022

UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDY AGROETEKNOLOGI
JAKARTA SELATAN
2014/2015
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Fotosintesis adalah proses pembuatan energi atau zat makanan/glukosa yang
berlangsung atas peran cahaya matahari (photo = cahaya, synthesis = proses
pembuatan/pengolahan) dengan menggunakan zat hara/mineral, karbon dioksida dan
air. Makhluk hidup yang mampu melakukan fotosintesis adalah tumbuhan, alga dan
beberapa jenis bakteri. Fotosintesis sangat penting bagi kehidupan di bumi karena
hampir semua makhluk hidup bergantung pada energi yang dihasilkan oleh proses
fotosintesis.
Konsep fotosintesis dimulai pada abad ke-17 ketika Van Helmont menyatakan
bahwa pertumbuhan tumbuhan disebabkan adanya air dan bukan tanah. Pada tahun
1772, Joseph Priestley melakukan penelitian dan menyimpulkan bahwa tumbuhan
mengubah udara yang dikeluarkan hewan menjadi udara segar.
Berdasarkan tipe fotosintesis, tumbuhan dibagi ke dalam tiga kelompok besar,
yaitu C3 , C4 , dan CAM (crassulacean acid metabolism). Tumbuhan C3 dan CAM lebih
adaptif di daerah panas dan kering dibandingkan dengan tumbuhan C3. Namun tanaman
C3 lebih adaptif pada kondisi kandungan CO2 atmosfer tinggi. Tanaman C3 dan C4
dibedakan oleh cara mereka mengikat CO2 dari atmosfir dan produk awal yang
dihasilkan dari proses assimilasi (berbeda dan letaknya berdekatan menjadi sama) .

1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini sebagai berikut :
a. Mengetahui pengertian Fotosintesis
b. Mengetahui Fotosintesis pada tumbuhan C3 , C4 dan CAM
c. Mengetahui perbedaan Fotosintesis pada tumbuhan C3 , C4 dan CAM
II. PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Fotosintesis


Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti
penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2
menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya
dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi
sebagai penangkap energi cahaya matahari (Kiswindari, 2013)
Fotosintesi merupakan proses esensial untuk menjaga kelangsungan hidup di
bumi. Fotosintesis dilakukan oleh tumbuhan. Dalam proses ini energy diubah menjadi
energy kimia yang terkandung dalam bahan organic tumbuhan. Energy inilah yang
dipakai untuk kehidupan makhluk hidup lain yang tidak dapat melakukan fotosintesis
antara lain manusia, hewan dan jasad renik.(Soemarwoto, 2004)

Tumbuhan membutuhkan sinar matahari, air, dan udara untuk membuat


makanannya sendiri. Setiap hari zat hijau daun pada daun tanaman menyerap cahaya
matahari. Tumbuhan memanfaatkan cahaya matahari menjadi karbon dioksida dari
udara, dan air dari tanah menjadi makanan yang mengandung gula. Tumbuhan lalu
mengeluarkan oksigen sebagai hasil yang tidak terpakai, walaupun sebagian digunakan
untuk bernapas (Desrullah, 2012)

2.1.1. Reaksi Fotokimia (Terang)


Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2.
Reaksi ini memerlukan molekul air (Fitriani, 2014)
Pembentukan dari CO2 terjadi dengan reaksi reduktasi dari CO2 dengan H yang
dibebaskan tadi. Karena itu reaksi fotosintesa (pemecahan air oleh cahaya) besar sekali
kemungkinannya untuk menghasilkan reduktan yang dapat digunakan untuk meredusir
CO2 , dan reaksi reduksi CO2 menjadi karbohidrat ini perlu tenaga yakni dalam bentuk
ATP (Adenosin Tri Phosphat). Berdasarkan hal ini maka diduga bahwa cahay diubah
menjadi energy kimia. Energy kimia ini akan digunakan untuk membetuk reduksi yakni
NADPH2 dan energy kimia dalm bentuk ikatan phosphate berenergi tinggi (ATP).
(Heddy, 1987)
2.1.2. Reaksi Gelap
Reaksi gelap merupakan reaksi lanjutan dari reaksi terang dalam fotosintesis.
Reaksi ini tidak membutuhkan cahaya. Reaksi gelap terjadi pada bagian kloroplas yang
disebut stroma. Energy reaksi gelap adalah ATP dan NADPH, yang dihasilkan dari
reaksi terang dan bahan reaksi gelap adalah CO2 yang diikat oleh RuBP yang ada di
daun melalui stoma, CO2 ini berasal dari udara bebas. Dari reaksi gelap imi dihasilkam
glukosa yang sangat diperlukan bagi katabolisme. Secara umum reaksi gelap dapat
dibagi menjadi tiga tahapan yaitu fiksasi, reduksi dan regenarasi dan tentu sintesa untuk
membentuk glukosa. Reaksi ini ditemukan oleh Melvin Calvin (Puspita, 2013)

2.1.3. Macam-Macam Factor yang Mempengaruhi Proses Fotosintesis


Menurut Heddy (1990) proses fotosintesi terpengaruh oleh banya factor
diantaranya adalah :
1. Cahaya merupakan sumber energy fotosintesis. Mengenai cahaya pengaruh cahaya
terhadap fotosintesis ini meliputi 3 hal, yakni : Intensitas cahaya, lamanya
penyinaran, kualitas cahaya.
2. Pengearuh temperature mempunyai pengaruh ter hadap kecepatan fotosintesi.
Sampai pada suatu titik tertentu kecepatan meninggkat dengan menaiknya suhu.
Penurunan kecepatan fotosintesis pada suhu yang relative tinggi disebabkan karena
inactivering dari mekanisme fotosintesis (enzim menjadi inaktif)
3. Pengaruh kadar CO2 dimana tidak ada factor lain yang menjadi factor pembatas,
maka kecepatan fotosintesis akan naik dengan kenaikan kadar CO2 dalam udara
sampai 0,3% bahkan sampai 1%.
4. Kadar air dalam tanah akan menyebabkan pengurangan dalam kecepatan
fotosintesis.
5. Pengaruh senyawa kimia-kimia tertentu
6. Pengaruh kadar oksigen pada umumnya makin tinggi kadar oksigen dalam udara
akan makin berkurang kecepatan fotosintesisnya.
2.2. Fotosintesis Pada Tumbuhan C3 , C4 dan CAM
Berdasarkan tipe fotosintesis, tumbuhan dibagi ke dalam tiga kelompok besar,
yaitu C3 , C4 dan CAM (crassulacean acid metabolism). Tumbuhan C4 dan CAM lebih
adaptif di daerah panas dan kering dibandingkan dengan tumbuhan C3. Namun tanaman
C4 lebih adaptif pada kondisi kandungan CO2 atmosfer tinggi.(Haniefah, 2011)

2.2.1. Tumbuhan C3
Sekitar 80% tumbuhan menggunakan cara sintensis C3 untuk membentuk
glukosa, misalnya tumbuhan Leguminoseae, gandum, dan padi. sintesis C3 dimulai dengan
memfiksasi CO2 kedalam gula berkarbon lima, yaitu ribulose biphosphate (RuBp).
RuBp bersifat tidak stabil sehingga akan segera terpisah menjadi dua
molekulphosphoglycerate acid (PGA = asam fosfogliserat). Enzim yang berperan
adalah RuBp-karboksilase yang disebut juga enzim rubisko. Rubisko berfungsi pada
setiap oganisme yang berfotosintesis, kecuali pada beberapa bakteri fotosintesis.
Rubisko tersebut menjadi penting buhanya karna reaksi yang dikatalisinya itu penting,
tetapi karena sejauh ini juga merupakan protein yang tebanyak di bumi. (Setiowati dan
Fukonita, 2007)

enzim rubisko
RuBp + CO2 2 PGA

Molekul PGA merupakan molekul tidak berenergi tinggi berkarbon tiga yang
pertama kali terbentuk sehingga dinamakan sintesis 3. Selanjutnya PGA akan direduksi
oleh ATP dan NADPH2 yang dihasilkan dari reaksi terang menjadi molekul
phosphoglyceraldehide (PGAL) yang berenergi tinggi (Setiowati dan Fukonita, 2007)

Sumber :http://3.bp.blogspot.com/_HGNB2IZO3yY/TFY23Q5Nc0I/AAAAAAAABwg
ip5OUVEQmWQ/s400/Slide5.JPG
2.2.2. Tumbuhan C4
Tumbuhan C4 adalah tumbuhan tropis yang melibatkan dua enzim di dalam
pengolahan CO2 menjadi glukosa yaitu Enzim phosphophenol pyruvat carboxilase
(PEPco) adalah enzim yang akan mengikat CO2 dari udara dan kemudian akan
menjadi oksaloasetat yang akan diubah menjadi malat. (Mentari, 2012)

Sumber:http://3.bp.blogspot.com/_HGNB2IZO3yY/TFY2btQgAfI/AAAAAAABwM/B0c
Umfj4QDg/s1600/Slide11.JPG

Tanaman C4 adalah tanaman yang menghasilkan asam 4 karbon sebagai produk


utama penambahan CO2. Tumbuhan C4 memfiksasi karbon dengan membentuk
senyawa berkarbon empat sebagai produknya. Tergolong tumbuhan C4 yang penting
dalam pertanian adalah tebu, jagung, dan famili rumput. Dalam tumbuhan C4 terdapat
dua jenis sel fotosintetik : sel seludang-berkas pembuluh dan sel mesofil. Sel seludang
berkas pembuluh tersusun menjadi kemasan yang padat di sekitar berkas pembuluh. Di
antara seludang-berkas pembuluh dan epidermis daun terdapat sel mesofil (Mentari,
2012)

Sumber : http://dc445.4shared.com/doc/cqgi2gIG/preview_html_377bdfbb.jpg
2.2.3. Tumbuhan CAM (Crassulacean Acid Metabolism)
Tumbuhan CAM (Crassulation Acid Metabolisme) pada dasarnya adalah
tumbuhan sukulen yaitu tumbuhan yang berdaun atau berbatang tebal yang
bertranspirasi rendah. Dalam kondisi kering, stomatanya pada malam hari akan terbuka
untuk mengabsorbsi CO2 dan menutup pada siang hari untuk mengurangi transpirasi.
Fiksasi CO2 tanaman CAM sama seperti tanaman C4, hanya saja terjadinya pada malam
hari dan energi yang dibutuhkan diperoleh dari glikolisis. Namun dalam kondisi cukup
lemah, banyak spesies CAM mengubah fungsi stomata dan karboksilasi seperti
tumbuhan C3. Tumbuhan CAM (Crassulation Acid Metabolisme) juga mempunyai
metode fisiologis untuk mereduksi kehilangan air dan menghindari
kekeringan (Budiati, 2013)
Tipe crassulacean acid metabolism ( CAM) merupakan tipe yang terakhir.
Tanaman ini mengambil CO2 pada malam hari, dan mengunakannya untuk fotosistensis
pada siang harinya. Meski tidak menguarkan oksigen dimalam hari, namun dengan
memakan CO2 yang beredar, tanaman ini sudah membantu kita semua menghirup udara
bersih, lebih sehat, menyejukkan dan menyegarkan bumi, tempat tinggal dan ruangan.
Tumbuhan CAM yang dapat mudah ditemukan adalah nanas, kaktus, dan anggrek.
(Sujatmiko, 2013)

Sumber: http://2.bp.blogspot.com/_4IwHTsRufBg/TTFfyX1djwI/AAAAAAAAG5w/-
OM0SR8HEj4/s1600/CAM%2B1.jpg
2.3. Perbedaan Fotosintesis pada Tumbuhan C3 , C4 Dan CAM
Perbedaan yang mendasar antara tanaman tipe C3, C4 dan CAM adalah pada
reaksi yang terjadi di dalamnya. Yang dimana pada tanaman yang bertipe C3 produk
awal reduksi CO2 (fiksasi CO2) adalah asam 3 (fosfogliserat) atau PGA. Terdiri atas
sekumpulan reaksi kimia yang berlangsung di dalam stroma kloroplas yang tidak
membutuhkan energi dari cahaya mataharai secara langsung. Sumber energi yang
diperlukan berasal dari fase terang fotosintesis (Ipul, 2011)
Pada tanaman tipe C4 yang menjadi cirinya adalah produk awal reduksi CO2
(fiksasi CO2) adalah asam Oksaloasetat, malat, dan aspartat (hasil berupa asam-asam
yang berkarbon C4). Reaksinya berlangsung di mesofil daun, yang terlebih dahulu
bereaksi dengan H2O membentuk HCO3 dengan bantuan enzim karbonik anhidrase.
Memiliki sel seludang disamping mesofi. Tiap molekul CO2 yang difiksasi memerlukan
2 ATP. Tanaman C4 juga mengalami siklus calvin seperti pada tanaman C3 dengan
bantuan enzim rubisko (Iqbal, 2011)
Sedangkan pada tanaman tipe CAM yang menjadi ciri mendasarnya adalah
memiliki daun yang cukupp tebal sehingga laju transpirasinya rendah. Stomatanya
membuka pada malam hari. Pati diuraikan melalui proses glikolisis dan membentuk
PEP. CO2 yang masuk setelah bereaksi dengan seperti pada tanaman C4 difiksasi oleh
PEP dan diubah menjadi malat. Pada siang hari malat berdifusi secara pasif keluar dari
vakuola dan mengalami dekarboksilasi. Melakukan proses yang sama dengan tanaman
C4 pada malam hari yaitu daur Hatch dan Slack (Iqbal, 2011)
III. PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari hasil data yang telah diperoleh berdasarkan kepustakaan penulis
menyimpulkan :
1. Tumbuhan C3 mendapatkan sumber energy yang diperlukan dari fase terang
fotosintesi.
2. Tumbuhan C4 juga mengalami siklus calvin seperti tanaman C3 dengan bantuan
enzim rubisko.
3. Tumbuhan CAM umumnya adalah tumbuhan sukulen yang sangat efisien terhadap
penguapan air pada tubuhnya, dan mengambil CO2 hanya pada malam hari.
4. Pada tumbuhan CAM terdapat sifat metabolik yang istimewa berupa pembentukan
asam malat yang berlangsung pada malam hari dan penguraiannya pada siang hari.
5. Tumbuhan CAM memiliki laju fotosintesis yang terendah daripada tumbuhan C3
dan C4.
6. Tumbuhan yang tumbuh pada lingkungan yang kaya sumberdaya mempunyai
kapasitas fotosintesis yang jauh lebih tinggi daripada tumbuhan yang tumbuh pada
lingkungan dengan persediaan air, hara, dan cahaya yang terbatas.
DAFTAR PUSTAKA

Budiati M. 2013. Tumbuhan CAM (Crassulacean Acid Metabolisme).


http://mustikaayuuu .blogspot.com/2013/10/tumbuhan-cam-crassulacean-
acid.html [27 September 2014]

Desrullah R. 2012. Pengertian dan Proses Fotosintesis disertai gambar. http://biologi


rendy. blogspot.com/2012/07/pengertian-dan-prosesfotosintesis_31.html#ixz
z3ETGqFLDF [27 September 2014]

Fitriani Y. 2014. Makalah Ekologi Tanaman Fotosintesis.


http://yuliagro.blogspot.com/2014/07/ makalah-ekologi-tanaman-
fotosintesis.html [27 September 2014]

Haniefah. 2011. Tanaman C3 C4 Dan CAM.


http://weehaniefah.blogspot.com/2011/06/tanaman-c3-c4-dan-cam.html [27
September 2014]

Heddy S. 1987. BIOLOGI PERTANIAN. Jakarta: Rajawali

Heddy S. 1990. BIOLOGI PERTANIAN. Jakarta: Rajawali

Ipul S. 2011. Perbedaan Tanaman Jenis C3, C4 dan CAM.


http://ipulbiologi.blogspot.com /2011/02/perbedaan-tanaman-jenis-c3-c4-dan-
cam.html [27 September 2014]

Iqbal M. 2011. Fotosintesis Tumbuhan C3, C4, CAM dan Perbedaannya.


http://lampohtuha .blogspot.com/2011/10/fotosintesis-tumbuhan-c3-c4-cam-
dan.html [27 September 2014]
Kiswindari N. 2013. FOTOSINTESIS. http://nurikiswandari11.files.
wordpress.com/2013 /03/fotosintesis. [27 September 2014]
Mentari D. 2012. Makalah Fisiologi Tumbuhan C4.
http://mentarib1ru.blogspot.com/2012 /09/tumbuhan-c4.html#_[27 September
2014]

Puspita F. 2013. Fotosintensis Reaksi Terang Dan Gelap. http://fiapuspita.blogspot.


com/2013/03/ fotosintesis-reaksi-terang-dan-gelap.html [27 September 2014]

Sujatmiko D. 2013. Perbedaan Tanaman C3, C4 dan CAM.


http://a32121125.blogspot.com/ 2013/07/perbedaan-tanaman-c3-c4-dan-
cam.html [27 September 2014]

Soemarwoto O. 2004. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta:


Djambatan

Setiowati T. dan Fukonita D. 2007. Biologi Interaktif. Jakarta: Azka Press

Anda mungkin juga menyukai