OLEH :
NAMA : DEWI ZAENATI
NIM :143112500150022
UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDY AGROETEKNOLOGI
JAKARTA SELATAN
2014/2015
I. PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini sebagai berikut :
a. Mengetahui pengertian Fotosintesis
b. Mengetahui Fotosintesis pada tumbuhan C3 , C4 dan CAM
c. Mengetahui perbedaan Fotosintesis pada tumbuhan C3 , C4 dan CAM
II. PEMBAHASAN
2.2.1. Tumbuhan C3
Sekitar 80% tumbuhan menggunakan cara sintensis C3 untuk membentuk
glukosa, misalnya tumbuhan Leguminoseae, gandum, dan padi. sintesis C3 dimulai dengan
memfiksasi CO2 kedalam gula berkarbon lima, yaitu ribulose biphosphate (RuBp).
RuBp bersifat tidak stabil sehingga akan segera terpisah menjadi dua
molekulphosphoglycerate acid (PGA = asam fosfogliserat). Enzim yang berperan
adalah RuBp-karboksilase yang disebut juga enzim rubisko. Rubisko berfungsi pada
setiap oganisme yang berfotosintesis, kecuali pada beberapa bakteri fotosintesis.
Rubisko tersebut menjadi penting buhanya karna reaksi yang dikatalisinya itu penting,
tetapi karena sejauh ini juga merupakan protein yang tebanyak di bumi. (Setiowati dan
Fukonita, 2007)
enzim rubisko
RuBp + CO2 2 PGA
Molekul PGA merupakan molekul tidak berenergi tinggi berkarbon tiga yang
pertama kali terbentuk sehingga dinamakan sintesis 3. Selanjutnya PGA akan direduksi
oleh ATP dan NADPH2 yang dihasilkan dari reaksi terang menjadi molekul
phosphoglyceraldehide (PGAL) yang berenergi tinggi (Setiowati dan Fukonita, 2007)
Sumber :http://3.bp.blogspot.com/_HGNB2IZO3yY/TFY23Q5Nc0I/AAAAAAAABwg
ip5OUVEQmWQ/s400/Slide5.JPG
2.2.2. Tumbuhan C4
Tumbuhan C4 adalah tumbuhan tropis yang melibatkan dua enzim di dalam
pengolahan CO2 menjadi glukosa yaitu Enzim phosphophenol pyruvat carboxilase
(PEPco) adalah enzim yang akan mengikat CO2 dari udara dan kemudian akan
menjadi oksaloasetat yang akan diubah menjadi malat. (Mentari, 2012)
Sumber:http://3.bp.blogspot.com/_HGNB2IZO3yY/TFY2btQgAfI/AAAAAAABwM/B0c
Umfj4QDg/s1600/Slide11.JPG
Sumber : http://dc445.4shared.com/doc/cqgi2gIG/preview_html_377bdfbb.jpg
2.2.3. Tumbuhan CAM (Crassulacean Acid Metabolism)
Tumbuhan CAM (Crassulation Acid Metabolisme) pada dasarnya adalah
tumbuhan sukulen yaitu tumbuhan yang berdaun atau berbatang tebal yang
bertranspirasi rendah. Dalam kondisi kering, stomatanya pada malam hari akan terbuka
untuk mengabsorbsi CO2 dan menutup pada siang hari untuk mengurangi transpirasi.
Fiksasi CO2 tanaman CAM sama seperti tanaman C4, hanya saja terjadinya pada malam
hari dan energi yang dibutuhkan diperoleh dari glikolisis. Namun dalam kondisi cukup
lemah, banyak spesies CAM mengubah fungsi stomata dan karboksilasi seperti
tumbuhan C3. Tumbuhan CAM (Crassulation Acid Metabolisme) juga mempunyai
metode fisiologis untuk mereduksi kehilangan air dan menghindari
kekeringan (Budiati, 2013)
Tipe crassulacean acid metabolism ( CAM) merupakan tipe yang terakhir.
Tanaman ini mengambil CO2 pada malam hari, dan mengunakannya untuk fotosistensis
pada siang harinya. Meski tidak menguarkan oksigen dimalam hari, namun dengan
memakan CO2 yang beredar, tanaman ini sudah membantu kita semua menghirup udara
bersih, lebih sehat, menyejukkan dan menyegarkan bumi, tempat tinggal dan ruangan.
Tumbuhan CAM yang dapat mudah ditemukan adalah nanas, kaktus, dan anggrek.
(Sujatmiko, 2013)
Sumber: http://2.bp.blogspot.com/_4IwHTsRufBg/TTFfyX1djwI/AAAAAAAAG5w/-
OM0SR8HEj4/s1600/CAM%2B1.jpg
2.3. Perbedaan Fotosintesis pada Tumbuhan C3 , C4 Dan CAM
Perbedaan yang mendasar antara tanaman tipe C3, C4 dan CAM adalah pada
reaksi yang terjadi di dalamnya. Yang dimana pada tanaman yang bertipe C3 produk
awal reduksi CO2 (fiksasi CO2) adalah asam 3 (fosfogliserat) atau PGA. Terdiri atas
sekumpulan reaksi kimia yang berlangsung di dalam stroma kloroplas yang tidak
membutuhkan energi dari cahaya mataharai secara langsung. Sumber energi yang
diperlukan berasal dari fase terang fotosintesis (Ipul, 2011)
Pada tanaman tipe C4 yang menjadi cirinya adalah produk awal reduksi CO2
(fiksasi CO2) adalah asam Oksaloasetat, malat, dan aspartat (hasil berupa asam-asam
yang berkarbon C4). Reaksinya berlangsung di mesofil daun, yang terlebih dahulu
bereaksi dengan H2O membentuk HCO3 dengan bantuan enzim karbonik anhidrase.
Memiliki sel seludang disamping mesofi. Tiap molekul CO2 yang difiksasi memerlukan
2 ATP. Tanaman C4 juga mengalami siklus calvin seperti pada tanaman C3 dengan
bantuan enzim rubisko (Iqbal, 2011)
Sedangkan pada tanaman tipe CAM yang menjadi ciri mendasarnya adalah
memiliki daun yang cukupp tebal sehingga laju transpirasinya rendah. Stomatanya
membuka pada malam hari. Pati diuraikan melalui proses glikolisis dan membentuk
PEP. CO2 yang masuk setelah bereaksi dengan seperti pada tanaman C4 difiksasi oleh
PEP dan diubah menjadi malat. Pada siang hari malat berdifusi secara pasif keluar dari
vakuola dan mengalami dekarboksilasi. Melakukan proses yang sama dengan tanaman
C4 pada malam hari yaitu daur Hatch dan Slack (Iqbal, 2011)
III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari hasil data yang telah diperoleh berdasarkan kepustakaan penulis
menyimpulkan :
1. Tumbuhan C3 mendapatkan sumber energy yang diperlukan dari fase terang
fotosintesi.
2. Tumbuhan C4 juga mengalami siklus calvin seperti tanaman C3 dengan bantuan
enzim rubisko.
3. Tumbuhan CAM umumnya adalah tumbuhan sukulen yang sangat efisien terhadap
penguapan air pada tubuhnya, dan mengambil CO2 hanya pada malam hari.
4. Pada tumbuhan CAM terdapat sifat metabolik yang istimewa berupa pembentukan
asam malat yang berlangsung pada malam hari dan penguraiannya pada siang hari.
5. Tumbuhan CAM memiliki laju fotosintesis yang terendah daripada tumbuhan C3
dan C4.
6. Tumbuhan yang tumbuh pada lingkungan yang kaya sumberdaya mempunyai
kapasitas fotosintesis yang jauh lebih tinggi daripada tumbuhan yang tumbuh pada
lingkungan dengan persediaan air, hara, dan cahaya yang terbatas.
DAFTAR PUSTAKA