Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT ARV

TERHADAP TINGKAT KESEHATAN ODHA


DI KETAPANG

PROPOSAL PENELITIAN

Oleh :

ZULKKARNAEN
SNR 172120050

PROGRAML STUDI S.1 KEPERAWATAN NON REGULER


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
PONTIANA TAHUN 2018
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Lalar Belakang

Orang dengan hiv aktif atau yang biasa disebut dengan odha adalah mereka

yang telah dinyatakan positif menderita hiv / aids melalui pemeriksaan darah di vct.

Dewasa ini tidak sedikit yang tertular virus hiv, dari usia balita sampai dewasa tua.

Prilaku dari pola hidup yang salah merupakan salah satu sumber penularan virus ini.

Hiv menyerang sistim kekebalan tubuh, maka dari itu orang yang menderita hiv daya

tahan tubuhnya akan menjadi masalah. Pada pemeriksaan awal pasien yang

dinyatakan positif hiv akan melakukan pemeriksaan cd4 yang pada orang normal

berada pada kisaran nilai 1000 – 1500 iµ namun tidak demikian pada odha mereka

akan berada di bawah nilai normal tergantung kondisi kesehatan mereka saat itu.

Dengan kondisi imun yang relative rendah vaksinasi yang diberikan pada penderita

tidak semua disarankan salah satunya vaksin untuk cacar air, namun pada saat kondisi

cd-4 sangat rendah kecil kemungkinan vaksin yang diberikan akan berhasil.

Kepatuhan adalah istilah yang mengambarkan penggunaan therapy antiretro

viral ( ARV ) ini mencakup penggunaan obat pada waktu yang benar dan mengikuti

aturan makan tertentu ( buku panduan lembaran informasi tentang hiv / aids ).

Belum ada ketentuan jelas kapan sebaiknya memulai pengobatan bagi odha, hal ini

dikarena sebagian dokter akan mempertimbangkan nilai cd-4 dan gejala yang di alami

penderita Adapaun fungsi dari arv yang dikomsumsi adalah untuk menekan

penggandaan ( replikasi ) virus di dalam darah. ARV bekerja dengan cara mengontrol

proses replikasi dari HIV yang menyerang sistem kekebalan tubuh dengan membuat
salinan palsu dari DNA. Hal itu membuat HIV tampak seperti bagian normal dari

tubuh yang tidak mengancam, sehingga sistem kekebalan tubuh tidak bisa mendeteksi

virus dan keberadaan HIV dalam tubuh tetap aman. Untuk mendapatkan manfaat

ARV, pengidap HIV harus mengonsumsi obat seumur hidup. Sebab, jika tidak,

pertumbuhan virus di tubuh tidak terkontrol dan bisa juga muncul resistensi terhadap

obat.

Tingkat obat yang rendah dalam tubuh dapat memungkinkan HIV tetap

bereplekasi. Jika HIV didalam tubuh semakin resisten terhadap obat yang dipakai

therapy akan mulai gagal, kegagalan ini ditandai dengan peningkatan pada viral load.

Memang sampai saat ini belum ditemukan pengobatan yang benar- benar tepat bagi

penderita hiv di dunia, arv adalah solusi pengobatan yang di anjurkan saaat ini. Maka

dari itu apabila penderita tidak melakukan pengobatan dengan benaar akan

mengakibatkan makin berkembangnya virus dalam tubuh. Bagi penderita diharapakan

kepatuhannya akan therapy karena apabila arv di hentikan berdasarkan penelitian

akan lebih mudah bagi odha untuk mengalami IO pada diri penderita hal ini dikarena

makin banyaknya perkembangan virus di dalam tubuh mengingat daya tahan tubuh

penderita menjadi sasaran empuk bagi virus.

Berdasarkan hal tersebut di atas, peneliti berusaha mengkaitkan dengan

kondisi yang ada di kabupaten ketapang, khususnya mereka yang telah melakukan

pemeriksaan di klinik vct baugenvile rsud dr.agoesdjam ketapang tingkat kesadaran

akan therapy sangat sulit mengingat masih banyaknya yang tidak peduli dengan

kondisi kesehatan dirinya. Selain itu masih adanya melakukan pengobatan dengan

cara tradisiona dan therapy herbal. Tidak adanya keluhan yang berarti pada saat
melakukan pemeriksaan juga merupakan salah satu alasan meraka untuk menolak

mengikuti pengobatan yang di anjurkan sedangkan dari sisi syarat pengobatan sudah

memenuhi.

Bila dibandingkan mereka yang melakukan pengobatan secara rutin dengan

yang tidak, dapat dilihat dari segi fisik mereka yang melakukan pengobatan rutin

tampa putusjauh lebih sehat di banding dengan yang tidak melakukan pengobatan

sama sekali maupun bagi mereka yang melakukan pengobatan secara putus

nyambung. Hal ini dapat dilihat dari pengakuan penderita sendiri sejak tahun 2009 di

nyatakan positif menderita dan memulai therapy pada tahun 2011, selama dua tahun

sebelum pengobatan dirinya mudah sekali terserang penyakit walupun hanya batuk

pilek dan demam, namun setelah menjalani pengobatan merasa sangat jarang

mengalami hal serupa saat belum pengobatan. Dari jumlah penderita yang dinyatakan

positif pada tahun 2017 dengan jumlah 33 penderita baru hanya 6 orang yang kembali

ke vct dan bersedia melakukan pengobatan, 8 orang masih mengulur waktu

pengobatan dengan alasan merasa belum perlu karena tidak ada keluhan selebihnya

hilang kontak ( data kunjungan vct baugenvile rsud dr.agoesdjam ketapang, 2017 ).

B. Rumusan Masalah

Dari wawancara beberapa penderita odha yang sudah menjalani therapy arv

ditemukan :

1. Adanya kesulitan dalam menerapakan kepatuhan untuk memulai therapy.

2. Perlu adanya informasi yang cukup bagi penderita dalam memahami pentingnya

menjalani therapy.
3. Dampak yang didapat dari program tersebut adanya kepatuhan akan konsumsi arv

bagi penderita hiv.

Berdasarkan permasalahan diatas maka peneliti merasa tertarik untuk

melakukan penelitian dengan merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Apakah penderita patuh akan pengobatan

2. Apakah penderita pernah putus obat dalam jangka waktu panjang

3. Apakah penderita pernah mencoba program pengobatan lainnya

4. Apakah penderita merasa yakin akan untuk tetap menjalani pengobatan.

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini terdiri atas

tujuan umum dan tujuan khusus yaitu:

1. Tujuan khusus

Tujuan umum dari penulisan ini adalah mengidentifikasi hubungan tingkat

kepatuhan odha terhadap konsumsi arv terhadap peningkatan kesehatan

penderita.

2. Tujuan umum

Tujuan khusus dari penulisan penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui tingkat kesehatan odha yang aktif konsumsi arv

b. Untuk mengetahui tingkat kesehatan odha yang tidak teratur dalam

konsumsi arv.

c. Untuk mengetahui tinngkat kesadaran odha akan pentingnya arv.

d. Untuk mengetahui akibat putus obat bagi odha.

D. Manfaat
1. Perawat

Mendapatkan informasi yang berguna sehingga dapat meningkatkan pemberian

edukasi bagi penderita..

2. Peneliti

Meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan konsep dan teori yang ada

dengan melakukan analisis baik secara statistik yang akan dijadikan acuan untuk

penelitian selanjutnya.

3. Rumah Sakit

Mendapatkan informasi terkait sehubungan dengan angka kepatuhan dan data

odha yang menjalani pengobatan secara teratur dan tidak.

4. Institusi Pendidikan

Mendapatkan tambahan dalam Pengembangan riset keperawatan dan menambah

referensi bagi penelitian selanjutnya yang akan meneliti masalah yang sama di

masa yang akan datang.


BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep Teori

1. Hiv

a. Pengertian

b. Proses perkembangan hiv

c. Penyebab tertular hiv

2. Aids

a. Pengertian

b. Proses terjadinya aids

c. Komplikasi aids

3. Arv

a. Pengertian

b. Manfaat arv

B. Hubungan Antara Tingkat Kepatuhan Minum Obat ARV Terhadap Tingkat

Kesehatan ODHA

C. Keaslian Penelitian

D. Kerangka Teoritis

BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL

Anda mungkin juga menyukai