Anda di halaman 1dari 8

TUGAS TAMBAHAN UJIAN TERAPI

MANIPULASI (RESUME)
Dibuat Oleh :

MUHAMMAD FATHAN MAULANA


1806236614

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI


PROGRAM VOKASI
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK, 22 OKTOBER 2019
Pengertian Manipulasi
Secara umum adalah suatu bentuk gerakan pasif yang digunakan untuk mengobati gangguan
muskuloskeletal dengan teknik gerakan cepat yang dilakukan oleh seorang terapis yang tidak
bisa dicegah oleh pasien

 Mobilisasi: kecepatan ayunan rendah-sedang-tinggi dengan gerakan pasif pada suatu


sendi atau lebih dengan teknik gerak osilasi atau stretch terus menerus dan bertujuan
untuk mengurangi nyeri sendi atau meningkatkan mobilitas sendi.
 Grade 1-4 = mobilisasi
 Grade 5 = manipulasi

CERVICAL SPINE
 Adalah spine yang palig fleksibel terhadap force, stretch, compression, shear, tilt,
maupun rotation
 Merupakan bagian tubuh paling kompleks, pemeriksaan harus akurat.
 Gangguan gerak dan fungsi cervical berkaitan dengan temporomandibular joint, shoulder
complex, upper thoracal joint dan upper costae.
 Patologi cervical spine meliputi trauma, inflamasi process, degenerasi, neoplasma, dll

Anatomi terapan
 Arah facet pada bidang transversal
 Cervical spine memiliki mobilitas yang besar dan spesifik, sehingga menuntut
konsekuensi stabilitas yang besar dan spesifik yang dibentuk secara pasif dan aktif.
 Atlanto Occipital (C0-C1): sendi synovial ovoid, dibentuk oleh inferior articular facet
occiput yang convex dan articular facet atlas concave. Gerak utama flexion-extension
(yes joint)
 Atlanto Axialis (C1-C2): sendi sinovial jenis sendi putar, dibentuk oleh dengan dens,
gerak utama rotasi kanan-kiri (no joint)
 Lower Cervical: intervertebral joint C2-C7, gerakan ke segala arah, dominan gerak
tertentu.
 Discus Intervertebralis: memiliki 6 derajat gerak. Nucleus cairan kental-kenyal,
terbungkus anulus fibrosus yang tersusun lembaran berlapis kuat, tekanan axial diterima
anulus fibrosus dan corpus. Nukleus memiliki sifat shock absorber.
 Facets dan Uncovertebral joint: mulai C2 kebawah membentuk facets. Facets arah
permukaan sendi lebih pada bidang transversal, luasnya gerak leher ke segala arah.
Uncovertebral joint merupakan pertemuan tepi lateral corpus vertebra cervicalis, dan
degenerasi sesuai umur.
 Ligaments: longitudinal anterior, longitudinal posterior, ligament flavum, lig.
Supraspinosus, lig. Intertransversarium, lig. Nuchae
 Muscles: Sternocleidomastoideus, Splenius (capitis & cervicis), Obliquus capitis, dll.
QUICK TEST
 Flexion: compression pada anterior pilar (disc & corpus) dan traction posterior pilar.
 Extension: compression pada posterior pilar (facets) dan traction anterior pilar
 3 Dimension Provocation: compression facets dan uncovertebral serta penyempitan
foramen intervertebral sisi homolateral. Regangan sisi sebaliknya. Jika terasa pusing
maka hasil positif VBI (vertebrobasilar insufficiency) yaitu adalah gangguan sirkulasi
darah pada posterior otak.

Tes gerak aktif


 Protraksi-retraksi cervical: fleksi ekstensi cervical segmen bawah
 Quick test
 Fleksi Lateral Kanan-Kiri: iritasi facet ipsilat
 Rotasi kanan-kiri: couple of movement
 Perhatikan: nyeri, ROM, Rhythm, koordinasi, crepitation

Tes gerak pasif


 Fleksi cervical: normal elastic end feel. Abnormal firm end feel (ligamen) atau springy
(otot) -> manifestasi klinis nyeri pada bagian belakang leher.
 Ekstensi cervical: normal hard end feel. Abnormal jika nyeri pada bagian belakang
karena kompresi facets atau penjepitan isi foramen intervertebrale.
 Rotasi: normal elastic end feel. Nyeri karena peregangan ligamen atau otot.
 Lateral fleksi pasif cervical: normal elastic end feel. Nyeri ipsi lateral karena kompresi
uncovertebral atau bahkan penjepitan isi foramen. Nyeri kontralateral karena regangan
capsule ligament atau otot

Tes gerak isometrik


Dilakukan pada gerakan submaksimal, dalam contract relax and stretch test. Jika nyeri terjadi
cidera otot. Firm end feel maka kontraktur.
UPPER EXTREMITY: SHOULDER
Terdiri dari sendi:
 Glenohumeral joint
 Acromioclavicular joint
 Sternoclavicular joint
 Scapulothoracal joint

Hukum Convex Concave


 Jika bidang concave yang bergerak dan bidang convex diam maka arah arthrokinematic
glide dan roll nya searah.
 Jika bidang covex yang bergerak dan bidang concave diam maka arah arthrokinematic
glide dan roll nya berlawanan arah.

Traction & Gliding


 Traction: proses menarik permukaan sendi menjauhi dari pasangan sendinya. (joint
separation)
 Gliding: gerak translasi dimana permukaan sendi secara pasif terlepas searah paralel dari
permukaan pasangan sendi

Glenohumeral Joint
 Permukaan convex: humeral head
 Permukaan concave: glenoid fossa
 CPP: 90 abduction + ER
 MLPP: 50-70 scaption + sedikit eksternal rotasi
 Capsular Pattern: ER > Abd > IR

Aturan dasar mobilisasi sendi bahu


1. Pasien harus rileks
2. Terapis harus rileks dengan proper body mechanics
3. Jangan digerakkan menuju area yang sakit
4. The mobilizing force should be as close to the operator's center of gravity as possible
5. Bagian sendi yang besar bisa dibantu oleh gaya gravitasi saat memobilisasi
Macam-macam teknik dasar
 Distraksi: glenohumeral, sternoclavicular, acromioclavicular, scapulothoracal (margo
medial scapula) dilakukan pada posisi MLPP
 Inferior glide: dapat dilakukan di sendi glenohumeral, AC joint, SC joint
o Pada GH joint teknik dilakukan pada MLPP lalu dilakukan gerakan translasi
inferior
 Posterior Glide:
o Pada GH joint dapat dilakukan pada lengan abduksi sekitar 10-55, dekat dengan
batas IR,
 Anterior Glide: pada GH joint posisi lengan di samping, prone position, dekat dengan
limit gerak ER, dan dekat dengan posisi 90 abduksi

Kontraindikasi
 Absolut
o Infeksi bakteri
o Neoplasma
o Fraktur yang masih baru
 Relatif
o Inflamasi
o Arthrosis
o Rheumatoid arthritis
o Osteoporosis
UPPER EXTREMITY: ELBOW

Elbow terdiri dari 3 macam sendi


 Ulnohumeral Joint: pertemuan antara processus olecranon ulna dan fossa olecranon
humerus
 Radioulnar Proximal Joint
 Radiohumeral Joint: pertemuan antara lateral epicondylus dan radial head

Ulnohumeral Joint
 MLPP: 70 elbow flexion + 10 supination
 CPP: extension with supination
 Capsular Pattern: Flexion > Extension

Radiohumeral Joint
 MLPP: ekstensi penuh dan supinasi penuh
 CPP: fleksi elbow 90 + supinasi 5
 Capsular Pattern: fleksi > ekstensi

Superior Radioulnar Joint


 MLPP: supinasi 35 + elbow fleksi 70
 CPP: supinasi 5
 Capsular Pattern: limitasi seimbang antara pronasi dan supinasi

ROM Normal
 Fleksi Elbow: 140-150
 Ekstensi Elbow: 0-10
 Supinasi: 90
 Pronasi: 80-90

End Feel Normal


 Fleksi: soft endfeel (tissue approx)
 Ekstensi: hard endfeel (bone to bone)
 Supinasi & Pronasi (tissue stretch)

Macam-macam teknik mobilisasi elbow


 Elbow distraction: melepaskan sambungan fossa olecranon dan processus olecranon,
dilakukan pada posisi MLPP Ulnohumeral joint
 Radial Head Mobilization: gerakan wiggling pada sendi radiohumeral, posisi tangan
pasien resting dengan bahu endorotasi, fleksi 90 elbow dan pronasi. Sebaiknya pasien
dilakukan pada posisi terlentang
 Ulna mobilization in flexion position: longitudinal push pada ulnohumeral, pasien
diposisikan tidur terlentang, lengan di samping badan, elbow fleksi 90. Longitudinal
pulling dilakukan pada posisi MLPP Ulnohumeral.

UPPER EXTREMITY: WRIST

Anatomi
 Wrist Kompleks, adalah multiartikular dan terbentuk dari 2 sendi gabungan. Wrist
kompleks adalah biaxial yangmenghasilkan gerakan fleksi (palmar fleksi), eksternsi
(dorsal fleksi), radial deviasi (abduksi), dan ulnar deviasi (adduksi).
 Radiocarpal joint: sendi ini terbungkus oleh kapsul yang lentur tapi kuat, diperkuat oleh
ligamen-ligamen yang juga memperkuat midcarpal joint.
 Ligamen yang memperkuat radiocarpal joint adalah ligamen collateral lateral (radial) dan
medial (ulnar), serta ligamen anterior (memiliki 2 serabut yaitu serabut radiocarpal
anterior dan serabut ulnocarpal anterior) dan posterior.
 Midcarpal Joint: sendi ini merupakan sendi gabungan antara 2 baris carpal. Sendi ini
memiliki kapsul yang juga bersambung dengan sendi-sendi intercarpal. Sendi ini
diperkuat oleh ligamen interosseus dan ligamen-ligamen midcarpal yang berjalan dari
baris proksimal ke distal.
 Memiliki arteri terbesar, yaitu arteri radial yang bergerak di bagian depan pergelangan
tangan dan paling dekat dengan ibu jari.

Teknik
 Distraction
o Tujuan:
 Untuk meningkatkan joint play pada midcarpal
 Untuk meningkatkan jangkauan keseluruhan gerak joint
 Mengurangi nyeri pada wrist
 Meningkatkan nutrisi pada struktur
o Posisi
 Pasien duduk dengan aspek ventral lengan bawah dan tangan diletakkan di
atas meja
 Midcarpal joint berada pada resting position
 Terapis menghadap ke midcarpal joint
 Menstabilkan genggaman tanfan pada proksimal carpal, dari sisi dorsal.
 Genggaman tangan memanipulasi baris distal carpal dari sisi dorsal.
o Prosedur
 Tangan stabilisator memegang baris proksimal carpalis pada posisinya
 Tangan memanipulasi menggerakkan baris distal carpal kearah distal.
SI JOINT (Sacro Iliac)
Anatomi
 Diarthrodial joint dengan permukaan artikuler yang serupa, dipisahkan oleh ruang yang
berisi cairan sinovial dan dilingkupi oleh kapsul fibrosus
 Adanya fibrokartilago selain kartilago hyalin
 Diskontinuitas kapsul posterior
 Permukaan articular memiliki banyak cekungan dan depresi yang meminimalkan arah
gerakan dan menambah keseimbangan
 Stabilitas primer bergantung pada ligamen-ligamen sekitarnya
 Gerak nutasi dan kontranutasi

Teknik (yang diajarkan)


Jika SI mengunci maka bisa dimobilisasi dengan gerakan rocking, yaitu gerak nutasi
kontranutasi bergantian dengan repetisi.

Anda mungkin juga menyukai