Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam organisasi atau perusahaan sangat diperlukan sebuah manajemen

yang baik karena manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan yang

diinginkan. Manajemen yang baik dan benar akan memudahkan terwujudnnya

tujuan organisasi. Agar organisasi dapat terwujud sesuai harapan, maka setiap

organisasi harus memiliki peraturan manajemen yang efektif dan efisien yang

mampu memberikan keuntungan bagi organisasi atau perusahaan. Oleh karna

itu setiap organisasi harus bisa mengatur dan mengelola para pegawainnya

agar mau bekerja dengan rasa tanggung jawab dan tanpa paksaan dalam

melaksanaan tugasnnya.

Sumber daya manusia adalah orang-orang yang merancang dan

mengasilkan barang atau jasa, mengawasi mutu, memasarkan produk

mengalokasikan sumber daya finansial. Sumber daya yang baik diharapkan

akan menimbulkan kinerja yang baik sesuai dengan keinginan dan harapan

instansi.

Pada dasarnya instansi bukan hanya mengarapkan pegawai yang mampu,

cakap dan terampilyang penting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan

untuk mencapai hasil kerja yang baik.Kemampuan, kecakapan dan

keterampilan pegawai tidak ada artinya bagi instansi jika mereka tidak mau

1
bekerja keras mempergunakan kemampuan, kecakapan dan keterampilan yang

dimilikinya.

Lingkungan kerja merupakan lingkungan dimana para karyawan tersebut

bekerja. Lingkungan kerja bagi para karyawan akan mempunyai pengaruh

yang tidak kecil terhadap jalannnya operasi instansi. Lingkungan kerja akan

mempengaruhi para karyawan sehingga langsung maupun tidak langsung akan

dapat mempengaruhi produktifitas instansi. Lingkunagn kerja baik dan dan

memuaskan para karyawan tentu akan meningkatkan kinerja dari para

karyawan. Sebaliknya lingkungan kerja yang tidak baik akan menurunkan

komunikasi para karyawan dan secara tidak langsung juga menurunkan

produktifitas instansi.

Lingkungan kerja mempunyai kontribusi yang cukup besar dalam

peningkatan kinerja. Lingkungan kerja mengarah pada beberapa aspek

diantaranya manajemen, struktur organisasi , dan deskripsi kerja, kebebasan,

lingkungan fisik yang memuaskan, seperti tersedianya tempatt ibadah,

ruangan yang cukup nyaman untuk bekerja, pentilasi yang baik, keamanan,

jam kerja yang sesuai dan tugas-tugas yang bermakna.Kondisi lingkungan

dalam pariasi-pariasi yang relatif sederhana dalam suhu, kebisingan,

penerangan, atau mutu daerah dapat mendorong efek-efek yang berarti

terhadap sikap dan kinerja karyawan. Selain itu rancangan yang

memperhatikan jumlah ruangan kerja , pengaturan atau tata letaknya dan

tingkat kekuasaan pribadi yang diberikan, mempengaruhi komunikasi dan

tingkat kekuasaan karyawan.

2
Komunikasi adalah salah satu aktivitas yang sangat penting bagi

kehidupan manusia. Pentingnya komunikasi tidak dapat dipungkiri demikian

pula halnya dalam organisasi. Komunikasi merupakan proses yang tidak dapat

dihindari oleh setiap anggota organisasi. Komunikasi penting bagi suatu

organisasi karena komunikasi merupakan alat utama bagi anggota organisasi

untuk dapat bekerja sama dalam melakukan aktivitas manajemen, yaitu untuk

mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Setiap organisasi atau perusahaan mempunyai struktur yang di dalamnya

terdiri dari berbagai tingkat jabatan. Ketika masing-masing orang dari

berbagai jabatan itu mulai berkomunikasi maka akan berkembang dengan

sendirinya “ siapa berbicara dengan siapa ”. Dalam organisasi terdapat atasan,

bawahan, atau rekan sejawat. Saat atasan bicara dengan bawahan akan

berbeda saat bawahan berbicara dengan rekan sejawatnya. Atasan sesuai

dengan jabatannya akan memberikan perintah, tugas kepada bawahannya.

Selain pemberian tugas, atasan juga harus dapat mendengarkan bagaimana

keluhan, tanggapan, atau masalah-masalah yang dihadapi seorang karyawan.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah seringkali karyawan memiliki

keterbatasan untuk memperoleh informasi dalam melakukan tugasnya ataupun

hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan organisasi, dikarenakan karyawan

memiliki rasa segan untuk bertanya lebih lanjut ataupun pimpinan yang

kurang perhatian dan tidak bisa diajak kompromi. Dalam hal ini diperlukan

iklim komunikasi yang berlangsung dengan baik. Menurut

3
Iklim komunikasi dalam sebuah organisasi perlu mendapat perhatian dari

setiap anggota organisasi karena baik pimpinan dan bawahan, semua anggota

dalam organisasi merupakan satu kesatuan dalam melaksanakan pekerjaan,

tugas dan tanggung jawabnya. Peran pimpinan sangat dibutuhkan demi

terciptanya iklim komunikasi yang positif dan kondusif. Seorang pemimpin

perlu menunjukkan perilaku yang banyak memberikan pengarahan dan

dukungan. Pemimpin seperti ini mau menjelaskan keputusan dan

kebijaksanaan yang ia ambil dan mau menerima pendapat dari bawahan atau

karyawannya. Dengan gaya kepemimpinan seperti ini maka bawahan akan

sangat menghargai pimpinannya karena bawahan juga merasa dihargai oleh

pimpinannya, sehingga hubungan baik dapat tercipta yang mengakibatkan

iklim komunikasi dalam organisasi tersebut berlangsung baik. (Thoha

2008:318).

Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanan suatu

kegiatan program, kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visis,

dan misi organisasiyang tertuang dalam perumusan skema strategis zsuatu

organisasi.

Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang sepatutnya

memilikiderajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan

keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu

tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana

mengerjakannya.

4
Kinerja merupakan prilaku nyata yang di tampilkan setiap orang sebagai

prestasi kerja yang diahasilkan oleh pegawai sesuai dengan perannya sesuai

dengan instansi.

Kinerja karyawan merupakan hal yang sangat penting daalam upaya

instansi untuk mencapai tujuannya. Kinerja instansi merupakan faktor yang

sangat penting dalam meningkatkan daya saing instansi. Hanya instansi yang

memiliki daya saing tinggi yang akan tetap eksis dalam era kompetitif ini.

Instansi ini harus dapat mengelola semua potensi yang ada baik itu internal

maupun eksternal. Perubahan ini terjadi dilingkungan instansi, baik internal

maupun eksternal akan membawa konsekuensi logis kepada perubahan

sumber daya manusia pengelola instansi.

Oleh krena itu diperlukan suatu konsep dan strategi pengembangan sumber

daya manusia yang ditujukan agar kinerja maksimal pegawai dalam sebuah

organisasi dapat dicapai dengan baik sehingga dapat menjaga kelangsungan

kehidupan organisasi dimasa mendatang.

Penulis melakukan penelitian pada CV. Citra Mandiri yang merupakan

perusahaan bergerak dibidang distributor plastik yang sejak tanggal 12 April

1998 berhasil mendirikan perusahaan di Indonesia, tepatnya di wilayah Bumi

Serpong Damai Kota Tangerang Selatan. CV. Citra Mandiri ini bergerak di

penjualan bahan biji plastik, dan berbagai barang yang berbahan plastik.

Berdasarkan data didapatkan dalam pra penelitian, didapatkan data dari CV.

Citra Mandiri pada bagian sumberdaya manusia sebagai bagian yang

mengelola seluruh personel dalam organisasi pada tahun terakhir tingkat

5
kehadiran karyawan kurang sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Hal

ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1.1

Tingkat Kehadiran Karyawan CV. Cutra Mandiri

Tahun 2014 – 2016

Sumber : HRD CV. Citra Mandiri

Berdasarkan tabel di atas dapat di ketahui bahwa tingkat kehadiran

karyawan tahun 2014 melebihi 90%, tetapi di tahun 2015 sampai 2016

mengalami penurunan sebesar 2,2%. Menurut hasil wawancara kepada Ibu

Wenny selaku HRD CV. Citra Mandiri, Tangerang Selatan terjadi karena

beberapa alasan sebagai berikut :

1. Karyawan yang bekerja masih kurang memiliki dorongan atau semangat

dalam bekerja.

2. Karyawan kurang memiliki keinginan untuk maju dan berkembang, serta

kurang bekerja keras dalam melaksanakan tugasnya.

3. Target pekerjaan yang dibebankan kepada karyawan tidak sesuai dengan

waktu yang ditentukan.

4. Karyawan seringkali merasa keberatan untuk menyisihkan waktu

pekerjaan setelah jam pulang kantor atau lembur.

6
5. Karyawan sering bersikap santai dan mengobrol pada saat jam kerja yang

seringkali mengakibatkan target lpekerjaan selesai tidak tepat waktu dari

waktu yang di tentukan.

Berdasarkan masalah di atas karyawan tidak maksimal melakukan

tanggung jawabnya, adanya lingkungan kerja yang baik dan kinerja karyawan

yang tinggi diharapkan adanya peningkatan-peningkatan kinerja karyawan

agar dapat menjalankan pekerjaan dengan setulus hati dan penuh semangat.

Disisi yang sama, apabila komitmen karyawan tinggi maka kinerja karyawan

tersebut juga dapat meningkat sehingga performa perusahaan akan bereaksi

positif (meningkat) organisasinya.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk meneliti mengenai

“Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan

Pada CV. Citra Mandiri, Serpong, Kota Tangerang Selatan”.

B. Identifikasi Masalah

Dalam penelitian ini penulis mengemukakan identifikasi masalah yang

terdapat di CV. Citra Mandiri adalah sebagai berikut .

1. Kurangnya penerangan dalam ruangan sehingga mempengaruhi kinerja

Karyawan CV. Citra Mandiri.


2. Kurang terjalinnya hubungan yang baik anatara Karyawan di perusahaan

CV. Citra Mandiri.


3. Kurangnya Ventilasi diruangan sehingga mempengaruhi suhu udara yang

kurang baik di CV. Citra Mandiri.


4. Penggunaan warna yang kurang baik didalam ruangan kerja di CV. Citra

Mandiri.
7
5. Kurangnya pengamanan kerja di CV. Citra Mandiri.
6. Kurangnya hubungan karyawan CV. Citra Mandiri dalam

mempertahankan solidaritas anggota organisasinya


7. Pengarahan pimpinan dalam pelaksanaan tugas tidak di pahami dengan

jelas pada saat karyawan baru bergabung


8. Intruksi pimpinan tidak diterima jelas oleh karyawan
9. Komunikasi kesemua bagian dan tingkatannya untuk menyampaikan

informasi belum berjalan dengan efektif


10. Penyimpanan dokumen yang belum tertata rapi.
11. Penempatan meja kerja yang masih perlu dilakukan perbaikan.
12. Penataan / layout tata ruang kerja kurang rapi.
13. Kinerja yang tidak sesuai dengan SOP
14. Kurang optimalnya lingkungan kerja dan kinerja karyawan CV. Citra

Mandiri.
15. Tidak ada upaya atas perusahaan dalam meningkatkan kinerja kariyawan.
16. Kurangnya sarana dan prasarana yang digunakan dapat menyebabkan

buruknya kinerja kariawan.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifiasi masalah diatas maka dibuat pembatasan

masalah adalah sebagai berikut :


1. Yang dimaksud lingkungan kerja dalam penelitian ini adalah suatu tempat

dimana para Karyawan tersebut bekerja.


2. Penelitian difokuskan pada hubungan iklim komunikasi organisasi

terhadap kepuasan kerja di kalangan karyawan CV. Citra Mandiri.


3. Yang dimaksud kinerja pegawai dalam penelitian ini adalah hasil kerja

secara kualitas dan kuantitas yang di capai oleh seseorang pegawai dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab

yang diberikan kepadanya.


4. Yang dimaksud dalam penelitisn ini adalah seluruh Karyawan CV. Citra

Mandiri berjumlah 70 orang Karyawan.


8
5. Penelitian ini dilakukan di CV. Citra Mandiri, Jl. Gunung Rinjani Block

RG No. 5 Sektor IV Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah diatas maka

penulis merumuskan masalah sebagai berikut :


1. Apakah lingkungan kerja dan komunikasi mempunyai pengaruh signifikan

secara simultan terhadap kinerja karyawan pada CV. Citra Mandiri ?


2. Apakah lingkungan kerja mempunyai pengaruh signifikan secara parsial

terhadap kinerja karyawan pada CV. Citra Manidiri ?


3. Apakah komunikasi kerja mempunyai pengaruh signifikan secara parsial

terhadap kinerja karyawanpada CV. Citra Mandiri ?


4. Diantara lingkungan kerja dan komunikasi manakah yang memiliki

pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan pada CV. Citra Manidiri ?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian
a. Untuk mengetahui apakah lingkungan kerja dan komunikasi

mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap kinerja

karyawan pada CV. Citra Mandiri.


b. Untuk mengetahui apakah lingkungan kerja mempunyai pengaruh

signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan pada CV. Citra

Mandiri.
c. Untuk mengetahui apakah komunikasi mempunyai pengaruh

signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan pada CV. Citra

Mndiri.

9
d. Untuk mengetahui manakah yang paling dominan di antara lingkungan

kerja dan komunikasi terhadap kinerja karyawan pada CV. Citra

Mandiri.
2. Manfaat penelitian ini adalah
a. Secara teoritis hasil penelitian ini bermanfaat bagi upaya peningkatan

mutu pendidikan dan memberikan sumbangsih teoritis pada dunia

pendidikan dan khususnya yang berkaitan tentang lingkungan kerja

terhadap komunikasi karyawan.


1) Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan lanjutan dari proses belajar mengajar

dalam rangka mencoba menrapkan ilmu yang pernah penulis

terima dengan keadaan yang ada dilapangan. Sehingga penulis

harapkan dengan penelittian ini dapat menjadi pengalaman praktis

dan mengetahui sejauh mana kemampuan teoritis tersebut dapat

diterapkan dan praktek sehari – hari


2) Bagi Perguruan Tinggi
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya

dalam ilmu pengetahuan, khususnya dalam ilmu manajemen

sumber daya manusia dalam kaitannya lingkungan kerja yang

dapat mempengaruhi komunikasi karyawan.


b. Manfaat Secara Praktis
Peneliti ini dapat diharpan dapat memberikan sumbangan

pemikiran dan mengungkapkan masalah yang timbul serta saran-saran

untuk memecahkannya, sehingga pada akhirnya dapat memberikan

manfaat kepada para pegawainya sendiri.

10
F. Kerangka Berfikir

Kinerja mengacu kepada keberhasilan pencapaian tugas yang dibebankan

kepada seseorang atau karyawan dalam suatu lingkungan kerja atau

organisasi.
Indikator dari Lingkungan kerja yaitu :
Menurut Sedarmayanti (2009) ada beberapa lingkungan kerja, ialah:

1. Penerangan/Cahaya

Cahaya atau penerangan sangat besar manfaatnya bagi karyawan guna

mendapat keselamatan dan kelancaran kerja. Oleh sebab itu perlu

diperhatikan adanya penerangan (cahaya) yang terang tetapi tidak

menyilaukan. Cahaya yang kurang jelas, sehingga pekerjaan akan lambat,

banyak mengalami kesalahan, dan pada skhirnya menyebabkan kurang

efisien dalam melaksanakan pekerjaan, sehingga tujuan organisasi sulit

dicapai.

Pada dasarnya, cahaya dapat dibedakan menjadi empat yaitu :

a. Cahaya langsung
b. Cahaya setengah langsung
c. Cahaya tidak langsung
d. Cahaya setengah tidak langsung
2. Suhu Udara

Oksigen merupakan gas yang dibutuhkan oleh mahluk hidup untuk

menjaga kelangsungan hidup, yaitu untuk proses metaboliasme. Udara di

sekitar dikatakan kotor apabila kadar oksigen, dalam udara tersebut telah

berkurang dan telah bercampur dengan gas atau bau-bauan yang berbahaya

bagi kesehatan tubuh. Sumber utama adanya udara segar adalah adanya

tanaman di sekitar tempat kerja. Tanaman merupakan penghasil oksigen

11
yang dibutuhkan olah manusia. Dengan sukupnya oksigen di sekitar

tempat kerja, ditambah dengan pengaruh secara psikologis akibat adanya

tanaman di sekitar tempat kerja, keduanya akan memberikan kesejukan

dan kesegaran pada jasmani. Rasa sejuk dan segar selama bekerja akan

membantu mempercepat pemulihan tubuh akibat lelah setelah bekerja.

3. Suhu Bising

Salah satu polusi yang cukup menyibukkan para pakar untuk

mengatasinya adalah kebisingan, yaitu bunyi yang tidak dikehendaki oleh

telinga. Tidak dikehendaki, karena terutama dalam jangka panjang bunyi

tersebut dapat mengganggu ketenangan bekerja, merusak pendengaran,

dan menimbulkan kesalahan komunikasi, bahkan menurut penelitian,

kebisingan yang serius bisa menyebabkan kematian. Karena pekerjaan

membutuhkan konsentrasi, maka suara bising hendaknya dihindarkan agar

pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan dengan efisien sehingga

produktivitas kerja meningkat.

Ada tiga aspek yang menentukan kualitas suatu bunyi, yang bisa

menentuikan tingkat gangguan terhadap manusia, yaitu :

a. Lamanya kebisingan
b. Intensitas kebisingan
c. Frekuensi kebisingan

Semakin lama telinga mendengar kebisingan, akan semakin buruk

akibatnya, diantaranya pendengaran dapat makin berkurang.

4. Penggunaan Warna

12
Menata warna di tempat kerja perlu dipelajari dan direncanakan

dengan sebaik-baiknya. Pada kenyataannya tata warna tidak dapat

dipisahkan dengan penataan dekorasi. Hal ini dapat dimaklumi karena

warna mempunyai pengaruh besar terhadap perasaan. Sifat dan pengaruh

warna kadang-kadang menimbulkan rasa senang, sedih, dan lain-lain,

karena dalam sifat warna dapat merangsang perasaan manusia.

5. Dekorasi

Dekorasi ada hubungannya dengan tata warna yang baik, karena itu

dekorasi tidak hanya berkaitan dengan hasil ruang kerja saja tetapi

berkaitan juga dengan cara mengatur tata letak, tata warna, perlengkapan,

dan lainnya untuk bekerja.

6. Keamanan Kerja

Guna menjaga tempat dan kondisi lingkungan kerja tetap dalam

keadaan aman maka perlu diperhatikan adanya keberadaannya. Salah satu

upaya untuk menjaga keamanan di tempat kesrja, dapat memanfaatkan

tenaga Satuan Petugas Keamanan (SATPAM).

Indikator dari Komunikasi kerja yaitu :

Menurut Suranto AW (2010:105), ada beberapa indikator komunikasi

kerja, ialah:

1. Pemahaman
Pemahaman ialah kemampuan memahami pesan secara cermat

sebagaimana dimaksudkan oleh komunikator.


13
2. Kesenangan

Yakni apabila proses komunikasi itu selain berhasil menyampaikan

informasi, juga dapat berlangsung dalam suasana yang menyenangkan

kedua belah pihak. Sebenarnya tujuan berkomunikasi tidaklah sekedar

transaksi pesan,akan tetapi dimaksudkan pula untuk saling interaksi secara

menyenangkan untuk memupuk hubungan insani.

3. Pengaruh pada sikap


Komunikasi dikatakan mempengaruhi sikap, apabila seorang

komunikan setelah menerima pesan kemudiansikapnya berubah sesuai

dengan makna pesan itu. Tindakan mempengaruhi orang lain merupakan

bagian dari kehidupan sehari-hari di perkantoran. Dalam berbagai situasi

kita berusaha mempengaruhi sikap orang lain dan berusaha agar orang lain

bersikap positif sesuai keinginan kita.


4. Hubungan yang makin baik
Bahwa dalam proses komunikasi yang efektif secara tidak sengaja

meningkatkan kadar hubungan interpersonal. Di perkantoran, seringkali

terjadi komunikasi dilakukan bukan untuk menyampaikan informasi atau

mempengaruhi sikap semata, tetapi kadang-kadang terdapat maksud

implisit di sebaliknya, yakni untuk membina hubungan baik.


5. TindakanKedua belah pihak
Yang berkomunikasi melakukan tindakan sesuai dengan pesan yang

dikomunikasikan.Komunikasi efektif menuntut kepekaan


Indikator dari Kinerja yaitu :

Menurut Wilson Bangun (2012:231) pengertian kinerja adalah, sebagai

berikut :“Kinerja (performance) adalah hasil pekerjaan yang dicapai

14
seseorang berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaan (job

requirement).”

1. Kuantitas, yang dinyatakan dalam bentuk jumlah output atau

persentase/perbandingan antara output aktual dan output target.

Kuantitas kerja juga merupakan banyaknya hasil kerja sesuai dengan

waktu kerja yang ada, yang perlu diperhatikan bukan hasil rutin tetapi

seberapa cepat pekerjaan dapat terselesaikan.


2. Kualitas kerja adalah mutu hasil kerja yang didasarkan pada standar

yang ditetapkan. Kualitas kerja diukur dengan indikator ketepatan,

ketelitian, keterampilan dan keberhasilan kerja.


3. Ketepatan waktu; setiap pekerjaan memiliki karakteristik yang berbeda

untuk jenis pekerjaan tertentu harus diselesaikan tepat waktu, karena

memiliki ketergantungan atas pekerjaan lainnya.


4. Kehadiran;suatu jenis pekerjaan tertentu menuntut kehadiran karyawan

dalam mengerjakan sesuai waktu yang ditentukan.


5. Kemampuan kerjasama; tidak semua pekerjaan dapat diselesaikan oleh

satu karyawan saja, untuk jenis pekerjaan tertentu mungkin


Kinerja harus
Variabel Y
diselesaikan oleh dua orang karyawan H1
atau lebih
Kuantitas
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas yang telah di uraikan sebelumnya,
Kualitas
Ketepatan Waktu
dapat di kemukakan kerangka berfikir sebagai berikut:
Kehadiran
Kerangka Berfikir
H3 Kemampuan Kerjasama

Sumber : Wilson
Bangun ( 2012:231 )
H2

15
Gambar 1.1 Kerangka Berfikir

16
Untuk dapat mencapai komunikasi yang baik dan tinggi, lingkungan kerja

merupakan faktor yang memiliki peran penting dimana karyawan melakukan

berbagai kegiatan organisasinya. Tentunya untuk mendukung pencapaian

komunikasi yang baik, lingkungan kerja yang berupa ingkungan fisik maupun

kondisi pekerjaan mampu memberikan kepuasan kepada karyawan dalam

melaksanakan tugasnya. Dengan lingkungan kerja yang baik dan kondusif

akan membuat rasa nyaman yang mampu untuk meningkatkan komunikasi

karyawan.

G. Hipotesis

Untuk mengetahui ada tidaknya signifikasi hubungan antara variabel

lingkungan kerja dengan komunikasi karyawan, maka penulis memberikan

hipotes sementara sebagai berikut :


1. Jika hasil Ho1 : β = 0 : Diduga tidak ada pengaruh yang signifikan antara

lingkungan kerja dan komunikasi secara simultan pada CV. Citra Mandiri.
Jika hasil Ha1 : β ≠ 0 : Diduga ada pengaruh yang signifikan antara

lingkungan kerja dan komunikasi secara simultan pada CV. Citra Mandiri
2. Jika hasil Ho2: β = 0 : Diduga tidak ada pengaruh yang signifikan anatara

lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan secara parsial pada CV. Citra

Mandiri
Jika hasil Ha2 : β ≠ 0 : Diduga ada pengaruh yang signifikan antara

lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan secara parsial pada CV. Citra

Mandiri
3. Jika hasil Ho3 : β = : Diduga tidak ada pengaruh yang signifikan antara

komunikasi kerja terhadap kinerja karyawan secara parsial pada CV. Citra

Mandiri.

17
Jika hasil Ha3: β = : Diduga ada pengaruh yang signifikan antara

komunikasi terhadap kinerja karyawan secara parsial pada CV. Citra

Mandiri.

18

Anda mungkin juga menyukai