Bab 1
Bab 1
PENDAHULUAN
adanya pendidikan, maka dalam menjalani kehidupan ini manusia tidak akan
dapat berkembang dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan itu
harus betul – betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas yang
mampu bersaing, memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik. Dalam
Undang- Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1
ayat 1 menyatakan bahwa “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif
yang berperan penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir
manusia (Depdiknas, 2008:18) oleh karena itu matematika menjadi bagian dalam
1
kehidupan sehari-hari dapat diselesaikan. Matematika juga menjadi subjek pada
sepenuhnya tercapai. Hal ini ditunjukkan oleh hasil survei PISA yang mengukur
kemampuan anak usia 15 tahun dalam literasi membaca, matematika, dan sains.
Terkait aspek literasi matematika siswa Indonesia, pada tahun 2003 Indonesia
menempati peringkat ke-38 dari 40 negara peserta, pada tahun 2006 Indonesia
menempati peringkat ke-50 dari 57 negara peserta, pada tahun 2009 Indonesia
menempati peringkat ke61 dari 65 negara peserta, pada tahun 2012 Indonesia
menempati peringkat ke-64 dari 65 negara peserta dan pada tahun 2015
Saat ini data tentang gambaran kemampuan literasi matematis siswa SMP
Negeri di Sulawesi Tenggara tingkat Nasional secara khusus memang belum ada,
Putri Imran (2017) meneliti tentang analisis kemampuan literasi matematik dan
2
literasi matematik siswa SMAN di Kota Kendari tergolong sangat kurang dengan
nilai rata-rata 41,74. Hal ini serupa seperti Arny Kurniawaty (2017) menelitii
analisis kemampuan lierasi matematis siswa SMP pesisir Konawe Utara ditinjau
SMP pesisir di Konawe Utara tergolong kurang. Dari beberapa hasil penelitian
mempengaruhi hasil belajar siswa. Faktor-faktor seperti sikap, minat, dan motivasi
juga dalam belajar matematika, sudah banyak peneliti yang mengkaji pengaruh
sikap, minat, dan motivasi belajar terhadap hasil belajar. Faktor lain yang berasal
dari dalam diri siswa yang juga berpengaruh terhadap prestasi belajar adalah
keyakinan.
penuh rumus, dan hanya bisa “dikuasai” oleh anak-anak jenius, menjadikan
3
matematika dan juga dipengaruhi oleh penguasaan siswa terhadap materi
matematika itu sendiri. Semakin baik pemahaman dan penguasaan siswa terhadap
matematik sangat penting dimiliki oleh siswa karena saling berkaitan sebab
yang dapat membantu siswa menyelesaikan masalah tersebut. Namun seperti yang
telah dipaparkan pada paragraph sebelumnya bahwa terdapat banyak faktor yang
afektif anak.
(SDM) pesisir yang baik. Akan tetapi SDM masyarakat pesisir belum mampu
untuk hal tersebut. Pendidikan anak wilayah pesisir di Indonesia utamanya pada
daerah pesisir Sulawesi Tenggara saat ini masih memprihatinkan. Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Arny Kurniawaty (2017) dan Paisal (2018)
yang melakukan penelitian pada SMPN pesisir Konawe Utara dan SMAN Pesisir
Konawe. Menurut Firdausy (2001: 116), ada empat faktor yang menyebabkan
4
yaitu : (1) rendahnya kualitas sumberdaya daya manusia yang tinggal di wilayah
pesisir; (2) rendahnya kemampuan modal yang dimiliki oleh masyarakat pesisir;
(3) rendahnya tingkat teknologi yang dimiliki oleh masyarakat; dan (4) kurangnya
pesisir yang belum mampu memamfaatkan potensi sumber daya manusia (SDM),
kabupaten Konawe”.
5
menggunakan asumsi, keterampilan mengkomunikasikan alasan dari hasil);
6
4. Apakah ada pengaruh yang signifikan keyakinan matematik terhadap
Konawe ?
berikut.
Kabupaten Konawe.
Konawe.
4. Untuk melihat ada atau tidak adanya pengaruh yang signifikan antara
1. Manfaat Teoretis
7
2. Manfaat Praktis
2.1 Bagi Guru, sebagai acuan dalam penilaian kemampuan literasi matematika
dan pembuatan soal sehingga menjadi lebih beragam dan bertingkat serta
mereka miliki.