TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa mampu melakukan penentuan karbonat dan bikarbonat dalam cuplikan
dengan cara titrasi menggunakan dua indikator
Campuran dari karbonat dan bikarbonat atau karbonat, dapat dititrasi dengan HCl
standar sampai kedua titik titrasi. Fenolftalein bekerja sebagai indikator untuk titrasi
tahap pertama dengan perubahan warna dari merah ke tidak berwarna. Metil orange
bekerja sebagai indikator tahap kedua dengan perubahan warna dari kuning menjadi
warna jingga atau kuning kemerahan. Fenolftalein dengan jangkauan pH 8,0 sampai 9,6
merupakan indikator yang cocok untuk titik akhir pertama, karena pH larutan
NaHCO3 berjumlah 8,35. Metil Orange dengan jangkauan pH 3,1 – 4,4 cocok untuk titik
akhir kedua. Suatu larutan jenuh CO2 mempunyai pH kira-kira 3,9. Kedua titik akhir
tersebut tidak satupun membentuk patahan yang sangat tajam.
Fenolphtalein tergolong asam yang sangat lemah dalam keadaan yang tidak
terionisasi indikator tersebut tidak berwarna. Jika dalam lingkungan basa fenolphtalein
akan terionisasi lebih banyak dan memberikan warna terang karena anionnya.
Metil jingga adalah garam Na dari suatu asam sulphonic di mana di dalam suatu
larutan banyak terionisasi, dan dalam lingkungan alkali anionnya memberikan warna
kuning, sedangkan dalam suasana asam metil jingga bersifat sebagai basa lemah dan
mengambil ion H+, terjadi suatu perubahan struktur dan memberikan warna merah dari
ion-ionnya.
Na2CO3 V1 = V1 M x V1
NaHCO3 V1 = 0 M x V2
V. PROSEDUR KERJA
No. Volume HCl (ml) pada Volume HCl (ml) pada titrasi 2
Percobaan titrasi 1 (pp) (m.o)
1. 20,63 7,1
2. 9,96 13,53
3. 14,6 13,36
VII. PERHITUNGAN
1. Standardisasi Larutan HCl
Mek standar primer = Mek titran
Mek Na2CO3 = Mek HCl
mg . Na2CO3 = NHCl . VHCl
BE Na2CO3
VIII. PERTANYAAN
1. Tuliskan rumus kimia untuk indikator fenolftalein?
2. Berapakah jangkauan pH indikator yang digunakan pada percobaan ini?
3. Sebuah contoh berat 0,5gr yang mungkin mengandung NaOH, Na2CO3, NaHCO3, atau
campuran NaOH + Na2CO3 atau NaHCO3 + Na2CO3 dititrasi dengan 0,1011 M HCl
dengan cara dua indikator. Ternyata pada titrasi pertama dengan indikator pp
diperlukan 38,44ml HCl. Kemudian pada titrasi kedua diperlukan 11,23ml HCl.
a. Campuran apakah yang ada pada contoh ?
b. Hitung % masing-masing zat ?
Jawaban :
1. Fenolftalein = C20H14O6
2. Jangkauan pH
Indakator metil merah perubahan warna dengan meningkatnya pH adalah dari
warna merah menjadi warna kuning dengan jangkauan pHnya 4,2 - 6,2.
Indakator fenolftalein perubahan warna dengan meningkatnya pH adalah dari
tidak berwarna menjadi warna merah dengan jangkauan pHnya 8,0 - 9,6.
Indakator metil orange perubahan warna dengan meningkatnya pH adalah
dari warna kuning menjadi warna jingga dengan jangkauan pHnya 3,1 - 4,4.
= 25283,67 ml
= 37949,08 ml
IX. ANALISIS PERCOBAAN
Pada percobaan titrasi asam-basa (poliprotik) dapat dianalisa bahwa setelah
dilakukan standarisasi larutan baku HCl dengan Na2Co3, maka dapat ditentukan
konsentrasi normalitas HCl adalah 0,081 mek/ml. Setelah dilakukan standarisasi,
dilakukan penentuan karbonat-bikaronat pada sampel 1, sampel 2 dan sampel 3 dengan
titrasi menggunakan larutan HCl yang telah di standarisasikan. Pada sampel 1 diketahui
bahwa zat yang terkandung adalah campuran NaOH+Na2CO3. Hal ini dapat diketahui
karena pada titrasi volume HCl sama dengan indikator pp (v1)= 20,63ml dan volume
HCl dengan indikator m.o (v2) = 7,1 ml, jadi v1>v2. Pada sampel 2, diketahui bahwa zat
yang terkandung adalah campuran NaHCO3 + Na2CO3 . Hal ini dapat diketahui karena
pada titrasi volume HCl dengan indikator pp (v1) = 9,96 ml dan volume HCl dengan
indikator m.o (v2) = 13,53 ml, jadi v1<v2. Pada sampel 3, diketahui bahwa zat yang
terkandung adalah zat Na2CO3. Hal ini dikarenakan v1=v2 pada titrasi menggunakan
HCl. Tetapi pada titrasi sampel menggunakan HCl, pada indikator pp (v1) = 14,6 ml dan
pada indikator m.o (v2) = 13,36 ml. Namun sampel 3 dikatakan v1=v2 karena volume
rata-rata v1 dan v2 sangat dekat.
X. KESIMPULAN
Hasil standarisasi konsentrasi HCl = 0,081 mek/ml
Sampel 1 = %NaOH = 35,06%
= %Na2CO3 = 48.7638%
Sampel 2 =%NaOH = 19,4526%
= %Na2CO3 = 92.92%
Titrasi merupakan metode analisa kimia secara kuantitatif yang biasa digunakan
dalam laboratorium untuk menentukan konsentrasi dari reaktan
Berbagai faktor yang mempengaruhi hasil titrasi
Suhu
Variasi instrument
Metode penangaran yang berbeda
Kesalahan penimbangan
DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Analis Dasar : Titrasi Asam Basa (Penentuan
Karbonat Bikarbonat). Palembang : Jurusan Teknik Kimia - Politeknik Negeri Sriwijaya