Tanaman pisang ( Musaceae sp ) berasal dari Asia dan tersebar di Spanyol, Itali, Indonesia, Amerika dan bagian dunia yang lain. Komoditas pisang di Indonesia menduduki rangking pertama di antara jenis buah-buhan lainnya, baik dari segi luas penanamannya maupun dari segi produksinya serta memiliki peluang ekspor yang besar mengingat bahwa jenis pisang di Indonesia cukup digemari dan tidak kalah dengan pisang luar negeri (Rukmana, 1989). Pada tahun 2010, produksi pisang mencapai 5,8 juta ton atau sekitar 30% dari produksi buah nasional (Kuantarsih, 2012) . Selain tumbuh sebagai tanaman liar tanaman pisang juga banyak dibudidayakan. Pada hakekatnya tanaman pisang diklasifikasikan dalam berbagai jenis berdasarkan kekhasan masing-masing. Beberapa jenis pisang yang familiar yaitu pisang tanduk, pisang mas, pisang ambon, pisang uli, pisang kepok dan lain-lain. Buah pisang dapat dikonsumsi secara langsung sebagai buah atau diolah sebagai pisang goreng, kue pisang, kripik pisang, pembuatan tepung dan lain sebagainya. Dari pengelolahan buah pisang tersebut akan menghasilkan limbah berupa kulit pisang yang umumnya digunakan untuk pakan ternak atau akan dibuang begitu saja (Retno dan Eddy, 2008) sebagai limbah rumahan atau industry. Pemanfaatan kulit pisang tersebut kurang optimal karena kulit pisang sendiri mengandung unsur-unsur gizi yang sangat bermanfaat bagi manusia, seperti pektin, karbohidrat, lemak, protein, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B, vitamin C, dan air. Kandungan pektin pada kulit pisang sekitar 1.92 hingga 3.25% dari berat kering (Hutagalung, 2013).