Anda di halaman 1dari 10

Kinetika

Beberapa prinsip-prinsip dan proses laju yang berkaitan dengan kinetika:

1. Kestabilan dan tak tercampurkan


2. Disolusi
3. Proses absorpsi, distribusi, dan eliminasi
4. Kerja obat pada tingkat molekuler

A. Laju dan orde reaksi


Laju . laju atau kecepatan suatu reaksi diberikan sebagai ± dc/dt.artinya
terjadi penambahan (+) atau pengurangan (-) konsentrasi c dalam selang
waktu dt.
Orde reaksi. Orde reaksi adalah jumlah pangkat konsentrasi –konsentrasi
yang menghasilkan sebuah garis lurus.orde bagi tiap reaktan adalah
pangkat dari tiap konsentrasi reaktan.
 Orde nol
Garrett & Carper menemukan bahwa hilangnya warna sebuah
produk multisulfa mengikuti laju orde-nol.Pernyataan laju untuk
perubahan penyerapan terhadap waktu adalah:
- dA/ dt = ko.
dimana tanda (-) menunjukkan berkurangnya penyerapan,
yaitu warna menjadi suram / hilang. suspensi merupakan bentuk
dari kinetika yang konsentrasinya dalam larutan bergantung pada
kelarutan obat.
Rumus orde nol : -k = ct – co/t atau k = co- ct/ t
K[A] = k0
Bila ct = ½ co, maka k = ½ co/t , sehingga : t ½ = co/ 2k
Untuk t90 = 0,1 . AO/ KO
Dimana : k = mol ltr -1 det -1
Co = konsentrasi awal, dan ct = konsentrasi pada waktu t
Contoh : sediaan cairan aspirin berisi 325 mg/ 5 ml atau 6,5 g/ 100
ml. kelarutan aspirin pada 250C adalah 0,33 g / 100 ml; maka
sediaan itu pasti akan menjadi suspense. Ramuan lain dalam resep
menyebabkan produk yang dibuat mempunyai pH 6,0. Konstanta
laju orde-pertama untuk penurunan mutu aspirin dalam larutan ini
adalah 4,5. 10-6 detik -1 .hitung konstanta laju orde-nol!
Jawab: k0 = k x [aspirin dlm larutan]
= (4,5x10-6 detik-1) x (0,33 g/ 100 ml)
= 1,5 x 10-6 g/ 100ml detik-1
t90 = (0,1)(6,5 g / 100ml)
1,5 x 10-6 g/ 100ml detik-1
= 4,3 x 10 5 detik = 5,0 hari

 Orde satu
seorang ahli yang bernama Harned menunjukkan bahwa laju
penguraian hidrogen peroksida, dengan katalis 0,02 M KI,
sebanding dengan konsentrasi sisa hidrogen peroksida dalam
campuran reaksi pada setiap saat.
Kecepatan reaksi bergantung pada konsentrasi satu pereaksi.
Rumus orde satu : k = 2,303/t log co/ct
Untuk t ½ = 0,693/ k
Untuk t90 = 0,105/k
Satuan k = detik -1, bila waktu dalam detik
Contoh : suatu larutan obat mengandung 500 satuan tiap ml pada
saat dibuat. Dianalisis setelah 40 hari dan ditemukan terkandung
300 satuan / ml. anggaplah penguraian berjalan dengan orde
pertama, pada saat kapankah obat terurai setengahnya dari
konsentrasi awal?
Jawab : k = 2,303 log 500
40 300
= 0,0128 hari -1
t ½ = 0,693/k = 0,693/0,0128 = 54,14 hari
t90 = 0,105/k = 0,105/ 0,0128 = 8,2

 Orde kedua
merupakan laju reaksi bimolekuler yang terjadi bila dua molekul
bertabrakan.
A + B  produk
Bila laju reaksi bergantung pada konsentrasi A dan B yang
masing-masing dipangkatkan dengan pangkat satu, laju penguraian
A sama dengan laju penguraian B dan sebanding dengan hasil kali
Kecepatan reaksi tergantung pada konsentrasi dua pereaksi
Rumus orde kedua : k = 1 x ct
t . co co- ct
untuk t ½ = 1/ k.co
satuan k = liter.mol-1.det-1
contoh: walker3 menyelidiki saponifikasi etil asetat pada 250C:
CH3COOC2H5 + NaOH  CH3COONa + C2H5OH
Konsentrasi mula-mula etil asetat dan NaOH dalam campuran,
masing-masing 0,01000 M. perubahan dalam konsentrasi x alkali
selama 20 menit adalah 0,00566 mol/liter; maka (a-x)= 0,01000-
0,00566= 0,00434.hitunglah konstanta laju dan waktu paruh!
Jawab : k = (1/0,01 x 20) x (0,00566/0,00434) = 6,52 liter mol -1
menit-1
t ½ = 1/ (0,01 x 6,52) = 15,3 menit

orde reaksi dapat ditentukan dengan :

a. Metode substitusi
Data yang terkumpul dari hasil pengamatan jalannya suatu reaksi
disubstitusikan ke dalam bentuk integral dari berbagai orde reaksi.
Jika menghasilkan k yang konstan , maka reaksi dianggap berjakan
sesuai orde tersebut.
b. Metode grafik
Plot data pada grafik
Untuk orde nol :Konsentrasi diplot terhadap waktu linear
Untuk orde pertama :Log konsentrasi diplot terhadap waktu linear
Untuk orde kedua :1/konsentrasi diplot terhadap waktu linear
1/D

waktu

c. Metode waktu paruh


Hubungan antara waktu paruh dengan seluruh konsentrasi jika
seluruh reaktan sama:
1
t1 / 2
a n 1
n adalah orde reaksi

Dalam reaksi orde nol, waktu paruh sebanding dengan konsentrasi


awal, a. Waktu paruh reaksi orde pertama tidak bergantung pada a;
waktu paruh untuk reaksi orde kedua, dimana a = b sebanding
dengan 1/a dari dalam reaksi orde ketiga, dimana a = b = c,
sebanding dengan 1/a². Umumnya berhubungan antar hasil di atas
memperlihatkan waktu paruh suatu reaksi dengan konsentrasi
seluruh reaktan sama.

B. Pengaruh temperatur dan faktor lain terhadap laju reaksi


1) Temperatur
Kecepatan berbagai reaksi bertambah, kira – kira 2 atau 3x
kenaikan suhu 100C. Pengaruh temperatur terhadap laju ini
diberikan dengan persamaan yang pertama kali dikemukakan oleh
arrhenius :
K = Ae –Ea/RT atau log k = log A – Ea/2,303 – 1/RT
Dimana : A = konstanta yang disebut faktor frekuensi
Ea = energi aktivasi
R = konstanta gas (1,987 kal/omol)
T = suhu mutlak (k)
2) Teori tabrakan klasik dari laju reaksi
Teori tabrakan laju reaksi merumuskan bahwa suatu tabrakan harus
terjadi antar molekul tidak akan terjadi bila tidak mencapai suatu
energi tertentu.
3) Teori keadaan transisi
Salah satu alternatif dalam teori tabrakan adalah teori keadaan
transisi atau teori laju reaksi mutlak, dimana suatu kesetimbangan
dianggap terjadi antara molekul-molekul reaktan normal &
kompleks teraktivasinya.Penguraian kompleks teraktivitasi akan
menghasilkan suatu produk.
A + B → PRODUK
4) Efek pelarut
Pengaruh pelarut terhadap laju penguraian obat sangat penting.
Walaupun efek-efek tersebut rumit dan generalisasi tidak dapat
dilaksanakan, tampak reaksi nonelektrolit dihubungkan dengan
tekanan dalam relative atau parameter kelarutan dari pelarut dan
zat terlarut.
5) Pengaruh konstanta dielektrik
Efek konstanta dielektrik terhadap konstanta laju reaksi ionic
yang di ekstrapolasikan sampai pengenceran tidak terbatas, yang
pengaruh kekuatan ionnya adalah nol, sering merupakan
informasi yang diperlukan dalam pengembangan pembuatan obat
baru.
6) katalis: katalis asam-basa spesifik & katalis asam-basa umum
katalis didefenisikan sebagai suatu zat yang mempengaruhi
kecepatan reaksi tanpa ikut berubah secara kimia.
Katalis asam-basa spesifik. Larutan sejumlah obat mengalami
percepatan penguraian pada penambahan asam atau basa. Jika
larutan obat di dapar, penguraian tidak akan dipengaruhi oleh
perubahan konsentrasi asam atau basa yang berarti, sehingga reaksi
diperkirakan dikatalisis oleh ion hydrogen aau hidroksil. Bila
hukum laju reaksi untuk penguraian yang dipercepat ini
mengandung bagian yang melibatkan konsentrasi ion hydrogen
atau hidroksil, maka reaksi ini disebut katalis asam-basa spesifik.
Katalis asam-basa umum. Tambahan pada efek pH terhadap laju
reaksi, sering menjadi kemungkinan reaksi dikatalisis oleh satu
atau beberapa komponen penyusun dapar.

C. Aplikasi kinetika dibidang farmasi


 Sebagai katalis asam-basa,untuk mempertahankan pH suatu
larutan.
Contohnya : ketergantungan hidroksil ester terhadap pH larutan.
Dalam larutan asam, kita dapat menganggap hidrolisis ini
bergantung pada kesetimbangan awal antara ester dan ion
hydrogen, diikuti oleh reaksi yang menetukan laju reaksi dengan
air
 untuk mengetahui penguraian padatan murni suatu obat.
Penguraian obat terjadi karena hidrolisis dan oksidasi .Kebanyakan
obat mengandung lebih dari satu gugus fungsional, dan obat ini
mungkin terhidrolisis dan teroksidasi bersama-sama. Misalnya
seperti : reaksi air dengan ester seperti etil asetatdan dengan amida
seperti prokainamida.
 Untuk mengetahui kestabilan suatu sediaan sebelum dipasarkan.
Kestabilan suatu obat berkaitan dengan Expirated date, dimana
suatu obat itu sudah terurai 10%, juga harus dilihat cara
penyimpanan
dari obat itu sendiri.
RESUME FISIKA FARMASI
KELOMPOK 5

NAMA :
1. ANGGELA PURNAMA
2. FLORIDA N.DJAGA
3. JUNAEDY A. BAITANU
4. MARIA GAUDENTIA LIKA BAU
5. NI KETUT SARASWATI
6. RUTH MELLISA TAHALELE

JURUSAN FARMASI

POLTEKES KEMENKES KUPANG

2013

Anda mungkin juga menyukai