Kata manajemen berasal dari bahasa prancis kuno yaitu managegement, kata
tersebut memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur, sampai saat ini manajemen
belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Follet, misalnya,
mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Definisi ini berarti, bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan
orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Pada hakikatnya manajer-manajer
membuat segala sesuatu dilakukan melalui upaya orang lain, yang membutuhkan
pengelolaan sumber daya manusia yang efektif.
Keberadaan tenaga kerja sebagai salah satu faktor produksi sangat penting artinya
bagi organisasi. Dalam perkembangannya, organisasi akan semakin dihadapkan pada
permasalahan tenaga kerja yang semakin kompleks, dalam hal ini tenaga kerja akan
semakin terkesampingan dengan munculnya alat-alat teknologi baru yang dapat
membantu perusahaan bekerja. Secara lebih efisien dan efektif. Sebaliknya, tingginya
tingkat persaingan dan menyempitnya lapangan kerja merupakan faktor pemicu para
pekerja harus memiliki keahlian, keterampilan dan pengetahuan yang lebih tinggi.
Tenaga yang tidak berusaha untuk meningkatkan pengetahuannya sesuai dengan
prkembangan zaman, tentunya akan semakin terkesampingkan dalam persaingan.
Dengan demikian, pengelolaan sumberdaya manusia oleh departemen sumberdaya
manusia perusahaan harus dilakukan secara profesional seiring dengan perkembangan
profesionalisme para tenaga kerja diperusahaan. Departemen sumber daya manusia
yang ada dalam perusahaan memiliki peran, fungsi,tugas dan tanggungjawab dalam
merekrut tenaga kerja yang profesional diperusahaan. Untuk mendapatkan tenaga
kerja yang profesional,tugas departemen sumberdaya manusia,antara lain:
a. Orientasi pada pelayanan, dalam hal ini diupayakan memenuhi kebutuhan dan
keinginan sumber daya manusia dimana kecenderungannya sumber daya
manusia yang puas akan selalu berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan
para konsumennya.
b. Membangun kesempatan terhadap sumber daya manusia untuk berperan aktif
dalam perusahaan dengan tujuan untuk menciptakan semangat kerja dan
motivasi sdm agar mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
c. Mampu menumbuhkan jiwa wirausaha sdm perusahaan. Semakin berjiwa
wirausaha karyawan yang ada pada perusahaan maka perusahaan semakin
mampu menarik sumber-sumberdaya yang ada pada perusahaan. Perusahaan
yang memiliki semangat jiwa wirausaha harus mampu menciptakan kombinasi
yang inovatif dari sumberdaya keuangan, sumberdaya manusia, dan
sumberdaya operasi.
a. Adanya perencanaan karir yang jelas akan memacu karyawan untuk selalu
meningkatkan kinerja. Rasio karyawan yang dipromosikan untuk jumlah
jabatan yang tersedia, dan jumlah karyawan yang dapat dipromosikan terhadap
total karyawan. Pendidikan merupakan pengubah utama (proxy) dari kualitas
sdm. Terdapat kecenderungan bahwa semakin meningkat pendidikan
seseorang maka kualitas kerjanya juga meningkat. Hal ini tidak dapat
dipungkiri karena dengan meningkatnya jenjang pendidikan maka terjadi
perluasan ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Pendidikan
biasanya dilakukan untuk pegawai yang akan menduduki suatu jabatan yang
sudah ditentukan.
b. Prinsip pelatihan bertitik tolak dari mengetahui kekurangan kemampuan kerja
seorang pegawai, dengan menggunakan formula : kemampuan kerja yang
distandarkan dikurangi dengan kemampuan kerja nyata sama dengan
kekurangan kemampuan kerja yang perlu dilatihkan. Kemampuan kerja nyata
ditambah pelatihan menjadi kemampuan kerja yang distandarkan. Pelatihan
bertujuan untuk memperbaiki penguasaan berbagai ketrampilan dan teknik
pelaksanaan kerja tertentu untuk kebutuhan sekarang dan dimaksudkan untuk
menutupi diskrepansi/gap antara kecakapan karyawan dengan tuntutan
kemampuan kerja serta untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja.
c. Penyuluhan dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan dalam bentuk
massal. Penyuluhan merupakan salah satu bentuk pendidikan non formal.
Adapun kegiatan penyuluhan dapat dilakukan dalam bentuk mimbar,
saresehan, latihan dan kunjungan, magang, pameran dan sebagainya.