Anda di halaman 1dari 6

AKUNTANSI SUMBERDAYA MANUSIA KELOMPOK 1

- Pengertian Manajemen Sumberdaya manusia.

Kata manajemen berasal dari bahasa prancis kuno yaitu managegement, kata
tersebut memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur, sampai saat ini manajemen
belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Follet, misalnya,
mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Definisi ini berarti, bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan
orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Pada hakikatnya manajer-manajer
membuat segala sesuatu dilakukan melalui upaya orang lain, yang membutuhkan
pengelolaan sumber daya manusia yang efektif.

Sementara itu, Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses


perencanaan, pengorganisasian, pengoordinasian, dan pengendalian sumber daya
untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efien. Efektif berarti bahwa tujuan
dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang
ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai jadwal dalam berbagai bidang
seperti industri, pendidikan,kesehatan,bisnis,keuangan dan sebagainnya. Dengan kata
lain efektif menyangkut tujuan, dan efisien menyangkut cara dan lamanya suatu
proses mencapai tujuan tersebut.

Sedangkan simamora mengatakan bahwa manajemen adalah proses


pendayagunaan bahan baku dan sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan-tujuan
yang ditetapkan. Proses ini melibatkan organisasi, arahan, kordinasi dan efaluasi
orang-orang dengan mencapai tujuan-tujuan tersebut. Esensi manajemen adalah
aktifitas bekerja dengan orang lain agar dapat mencapai berbagai hasil. Melalui
manajemen dilakukan proses pegintegrasian berbagai sumberdaya dan tugas untuk
mencapai berbagai tujuan organisasi yang telah ditentukan.

Jika dispesifikasi, ilmu manajemen merupakan suatu kumpulan pengetahuan


yang disistemisasi, dikumpulkan dan diterima kebenaranya. Hal ini dibuktikan dengan
adanya metode ilmiah yang dapat digunakan dalam sebuah penyelesaian masalah
dalam manajemen. Manun selain itu, beberapa ahli seperti follet menganggap
manajemen adalah sebuah seni. Al ini disebabkan karena kepemimpinan memerlukan
kharisma, stabilitas emosi, kejujuran, kemampuan, menjalin hubungan antar manusia
yang semuanya itu banyak ditentukan oleh bakat seseorang dan sulit dipelajari.
Telepas dari seluruh perdebatan diatas, siapapun yang mengelola organisasi akan
dihadapkan bagaimana cara mengolah berbagai tipe sumberdaya untuk mencapai
tujuan-tujuan organisasi atau perusahaan tersebut. Sumberdaya yang dimiliki
perusahaan dapat dikelompokkan kedalam empat tipe sumberdaya, yaitu :
keuangan,fisik, manusia dan kemampuan teknologi maupun sistem. Dari keempat
sumberdaya tersebut, harta yang paling penting untuk dimiliki oleh organisasi adalah
aktiva manusia yang ada pada orang tersebut. Sebab, manusia yang menjalankan dan
menjai agar pada seluruh aktivitas yang ada pada organisasi, walaupun keberhasilan
yang dicapai dapat dikatakan adalah keberhasilan organisasi bukan keberhasilan
manusia.

Istilah sumberdaya manusia ( human resources) merujuk kepada orang-orang yang


ada didalam organisasi istilah ini merupakan kekayaan yang dimiliki seseorang yang
bersumber dalam dirinya. Sumberdaya tersebut dapat berupa pengetahuan,
kemampuan, keterampilan, bakat kepemimpinan dan lain-lain. arti penting
sumberdaya manusia mermuara pada pernyataan bahwa manusia merupakan elemen
yang selalu ada pada jelas perusahaan.

Jenis sumber daya dapat dikelompokkan kedalam sumberdaya yang berasal


dari bakat alamiah seseorang namun ada juga sumberdaya yang datang dari proses
pendidikan dan kebiasaan engerjakan sesuatu. Dalam hubunganya dengan
perusahaan, sumberdaya manusia dari para kererja merupakan nilai yang tidak
terhitung harganya. Untuk berkelanjutan siklus hidup perusahaan tergantung pada
kemampuan manusia yang ada didalamnya, bukan tergantung pada program mesin
yang dijalankan perusahan.kalau dirinci secara lebih spesifik, aktor dibalik
keberhasilan maupun kegagalan sebuah perusahaan adalah manusia. Jadi, manusialah
penentu diperusahaan. Untuk itu, penghargaan diatas kekayaan sumber daya manusia
yang ada pada perusahaan yang mutlak untuk diakut.

Dari penjelasan di atas,berdasarkan penggabungan kata menejemen da


sumberdaya manusia dapat ditarik benang merah dalam menjalankan istilah
manjemen sumberdaya manusia. Manajemen sumberdaya manusia dapat diartikan
kegiatan perencanaan, pengorganisasian pengarahan dan pengendalian atas pengadaan
tenaga kerja, pengembangan, kompenesasi, integrasi pemeliharan dan pemutusan
hubungan kerja dan sumberdaya manusia untuk mencapai sasaran perorangan,
organisasi dan masyarakat.

Manajemen sumberdaya manusia juga menyangkut desain yang implementasi


sistem perencanaan penyusunan karyawan, pengelolaan karir, kompensasi karyawan
dan lain-lain. manajemen sumberdaya manusia melibatkan semua keputusan dan
praktek manajemen secara langsung. Sumberdaya manusia terdiri atas serangkaian
keputusan terintregrasi tentang hubungan pegawaian yang mengaruhi efektifitas dan
organisasi-organisasi (Simamora, 1997).

Arti penting manajemen sumberdaya manusia.

Keberadaan tenaga kerja sebagai salah satu faktor produksi sangat penting artinya
bagi organisasi. Dalam perkembangannya, organisasi akan semakin dihadapkan pada
permasalahan tenaga kerja yang semakin kompleks, dalam hal ini tenaga kerja akan
semakin terkesampingan dengan munculnya alat-alat teknologi baru yang dapat
membantu perusahaan bekerja. Secara lebih efisien dan efektif. Sebaliknya, tingginya
tingkat persaingan dan menyempitnya lapangan kerja merupakan faktor pemicu para
pekerja harus memiliki keahlian, keterampilan dan pengetahuan yang lebih tinggi.
Tenaga yang tidak berusaha untuk meningkatkan pengetahuannya sesuai dengan
prkembangan zaman, tentunya akan semakin terkesampingkan dalam persaingan.
Dengan demikian, pengelolaan sumberdaya manusia oleh departemen sumberdaya
manusia perusahaan harus dilakukan secara profesional seiring dengan perkembangan
profesionalisme para tenaga kerja diperusahaan. Departemen sumber daya manusia
yang ada dalam perusahaan memiliki peran, fungsi,tugas dan tanggungjawab dalam
merekrut tenaga kerja yang profesional diperusahaan. Untuk mendapatkan tenaga
kerja yang profesional,tugas departemen sumberdaya manusia,antara lain:

1. Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja


Setidaknya terdapat tiga tahapan yang dilakukan oleh departemen sumber
daya manusia ketika melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja,tahapan
tersebut melalui dari persiapan,rekruitmen tenaga kerja dan seleksi tenaga
kerja. Masing-masing tahapan tersebut di jelaskan secara rinci di bawah ini :
a. Titik persiapan
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan
sumberdaya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang
mungkin timbul.Pekerjaan yang mungkin timbul dapat dilakukn perkiraan
/ forecast akan pekerjaan yang lowong,jumlahnya,waktu,dan lain
sebagainya. Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan
persiapa,yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan kariawan
baru,struktur organisasi,departemen yang ada dan lain-lain. fakror lain
seperti hukum ketenagaan kerjaan kondisi pasar tenaga kerja,dan lain
sebagainya.
b. Rekruitmen tenaga kerja
Rekruitmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat
pegawai,kariawan,buruh,manajer,atau tenaga kerja baru untuk memenuhi
kebutuhan sumberdaya manusia organisasi atau perusahaan. Dalam
tahapan ini diperlukan analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi
pekerjaan dan juga spesifikasi pekerjaan.dalam melakukan rekruitmen
tenaga kerja,biasanya perusahaan melakukan publikasi melalui surat
kabar-surat kabar.
c. Seleksi tenaga kerja
Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang
tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Terhadap awal
yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat
daftar riwayat hidup atau cv atau curiculum vittae milik pelamar.
Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang
akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standart suatu perkerjaan.
Lalu berikutnya adalah memangil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian
tes tertulis,wawancara kerja atau interview dan proses seleksi lainnya.
2. Pengembangan dan evaluasi karyawan
Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus
menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Untuk itu
diperlukan suatu pembekalan agar tenaga keja yang ada dapat lebih menguasai
dan ahli dibidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang
ada.Dengan cara demikian,proses pengembangan dan efaluasi kariawan
menjadi sangat penting mulai dari kariawan pada tingkat rendah maupun yang
tinggi.
3. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai
Kompesasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur
dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan
disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan
eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat
menyebabkan masalah ketenaga kerjaan dikemudian hari ataupun dapat
enimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu
diperlukan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan tenang
sehingga kinerja dan kontribusi pekerja tersebut dapat tetap maksimal dari
waktu-kewaktu. Kompensasi atau imbalan yang diberikan bermacam-macam
jenisnya sebagaiman banyak dijelaskan pada berbagai artikel lain.
Pada organisasi yang bersifat tradisional, fokus terhadap sumber daya
manusia belum sepenuhnya dilaksanakan. Perusahaan tersebut masih
berkonsentrasi pada fungsi produksi,keuangan dan pemasaran yang cenderung
beroreantasi pada jangka pendek perusahaan. Mengingat betapa pentingnya
peran manusia untuk memajukan perusahaan, maka perusahaan dengan model
yang lebih moderat menengkankan pada fungsi dengan orientasi jangka
panjang. Mengolah sumber daya manusia di era globalisasi bukan hal yang
mudah. Oleh karena itu, berbagai macam suprastruktur dan infrastruktur perlu
disiapkan untuk mendukung proses sumberdaya manusia yang bekualitas.
Perusahaan yang ingin tetap eksis dan memiliki citra positif di mata
masyarakat tidak akan mengabaikan aspek pengembangan kualitas
sumberdayanya. Oleh karena itu, peran manajemen sumber daya manusia
dalam organisasi tidak kecil, bahkan sebagai sentral mengelola maupun
penyedia sumber daya manusia bagi departemen lainnya.

-Prinsip-prinsip Pengelolaan Manajemen Sumber Daya Manusia

Proses pengelolaan manajemen sumber daya manusiatetap meletakkan


manusia sebagai aktornya. Pengembangan personalia sebagai tujuan mengandung
maksud bahwa keberhasilan perusahaan ditentukan oleh keberhasilan perusahaan
dalam mengelola sumber daya manusia. Prinsip pengelolaan manajemen sumber daya
manusia dikelompokkan kedalam beberapa kriteria, antara lain :

a. Orientasi pada pelayanan, dalam hal ini diupayakan memenuhi kebutuhan dan
keinginan sumber daya manusia dimana kecenderungannya sumber daya
manusia yang puas akan selalu berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan
para konsumennya.
b. Membangun kesempatan terhadap sumber daya manusia untuk berperan aktif
dalam perusahaan dengan tujuan untuk menciptakan semangat kerja dan
motivasi sdm agar mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
c. Mampu menumbuhkan jiwa wirausaha sdm perusahaan. Semakin berjiwa
wirausaha karyawan yang ada pada perusahaan maka perusahaan semakin
mampu menarik sumber-sumberdaya yang ada pada perusahaan. Perusahaan
yang memiliki semangat jiwa wirausaha harus mampu menciptakan kombinasi
yang inovatif dari sumberdaya keuangan, sumberdaya manusia, dan
sumberdaya operasi.

Disamping itu, beberapa hal yang perlu dilakuakan perusahaan untuk


menciptakan sumberdaya manusia yang unggul dengan cara mengembangkan tiga
ukuran penting berikut, yaitu :

a. Adanya perencanaan karir yang jelas akan memacu karyawan untuk selalu
meningkatkan kinerja. Rasio karyawan yang dipromosikan untuk jumlah
jabatan yang tersedia, dan jumlah karyawan yang dapat dipromosikan terhadap
total karyawan. Pendidikan merupakan pengubah utama (proxy) dari kualitas
sdm. Terdapat kecenderungan bahwa semakin meningkat pendidikan
seseorang maka kualitas kerjanya juga meningkat. Hal ini tidak dapat
dipungkiri karena dengan meningkatnya jenjang pendidikan maka terjadi
perluasan ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Pendidikan
biasanya dilakukan untuk pegawai yang akan menduduki suatu jabatan yang
sudah ditentukan.
b. Prinsip pelatihan bertitik tolak dari mengetahui kekurangan kemampuan kerja
seorang pegawai, dengan menggunakan formula : kemampuan kerja yang
distandarkan dikurangi dengan kemampuan kerja nyata sama dengan
kekurangan kemampuan kerja yang perlu dilatihkan. Kemampuan kerja nyata
ditambah pelatihan menjadi kemampuan kerja yang distandarkan. Pelatihan
bertujuan untuk memperbaiki penguasaan berbagai ketrampilan dan teknik
pelaksanaan kerja tertentu untuk kebutuhan sekarang dan dimaksudkan untuk
menutupi diskrepansi/gap antara kecakapan karyawan dengan tuntutan
kemampuan kerja serta untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja.
c. Penyuluhan dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan dalam bentuk
massal. Penyuluhan merupakan salah satu bentuk pendidikan non formal.
Adapun kegiatan penyuluhan dapat dilakukan dalam bentuk mimbar,
saresehan, latihan dan kunjungan, magang, pameran dan sebagainya.

-Fungsi dan Kegiatan Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia secara fungsional memiliki beberapa fungsi,


dimana fungsi-fungsi tersebut terkait satu dengan yang lainnya, dan aktivitas yang
dijalankan oleh manajemen sdm sesuai dengan fungsi yang dimilikinya. Fungsi
manajemen sdmt tidak lain bertujuan dalam meningkatkan produktifitas, kualitas
kehidupan kerja dan pelayanan. Berikut ini merupakan beberapa fungsi dan kegiatan
yang dijalani oleh manajemen sdm, diantarannya adalah :

a. Fungsi perencanaan merupakan fungsi manajemen sdm yang dinilai essensial,


karena menyangkut rencana pengelolaan sdm organisasi baik dalam jangka
pendek maupun panjang dimana hal tersebut berkaitan erat dengan
operasionalisasi perusahaan dan kelancaran kerja yang ada didalamnya.
b. Fungsi pengadaan merupakan fungsi manajemen sdm dalam usaha untuk
memperoleh jenis dan jumlah sdm yang tepat, yang diperlukan untuk
mencapai sasaran organisasi.
c. Fungsi pengembangan berkaitan erat dengan peningkatan keterampilan dan
kemampuan yang diupayakan melalui jalur pelatihan maupun pendidikan
terhadap sumber daya manusia yang ada. Juga berbagai bentuk pengembangan
diri untuk karyawan yang berprestasi.
d. Fungsi pemeliharaan berkaitan dengan upaya mempertahankan kemauan kerja
karyawan melalui penerapan beberapa program yang dapat menin gkatkan
loyalitas dan kebanggaan kerja.
e. Fungsi penggunaan menekankan pada pelaksanaan berbagai tugas dan
pekerjaan oleh karyawan serta jenjang peningkatan posisi karyawan. Selain itu
berkaitan pula dengan kontraprestasi untuk karyawan yang telah berhenti
kerja, baik yang sementara atau permanen maupun akibat pemutusan
hubungan kerja.

Anda mungkin juga menyukai