Disusun Oleh :
llham Perdana Putra
1703102188
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat
iman dan kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk
menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “Pengantar filsafat ilmu.”
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi gung kita, yaitu
Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua.
Kami juga berharap dengan sungguh-sungguh supaya makalah ini mampu berguna serta
bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan terkait Pengantar Ilmu Filsafat.
BAB 1
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pemahaman akan ilmu tak akan pernah luput dan surut, seiring dengan era-era baru
yang muncul seiring itu pula ilmu terus tumbuh subur. Sebagai dasar pengetahuan, tolok-ukur
kehidupan, dan suatu langkah masa depan. Menggabung dengan awal dari pada ilmu itu
sendiri, filsafat menghadirkan tahap padauan antara Filsafat dan Ilmu yang menjadikan ilmu
pengetahuan itu sendiri menjadi objek kajiannya dengan sedalam penelitian yang dilakukan.
Dengan hadirnya makalah ini semoga menjadi satu jalan agar kegiatan keilmuan terus
berlanjut. Sedemikian rupa kami coba dengan sebisa mungkin kami menelaah paham yang
telah umum sebagai sajian pengantar yang akan kami jelaskan. Sempurna atau tidaknya
tergantung pada penjelasan kami, mendapat respon sepakat bukanlah mudah, dengan
demikian hadirnya makalah awal pelajaran ini semoga akan menjadi tonggak awal dan
gerbang awal bagi pembahasan selanjutnya.
2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian filsafat?
2. Apa manfaat mempelajari filsafat?
3. Apa yang membedakan antara filsafat ilmu dengan filsafat pengetahuan
(epistemology)?
3. TUJUAN
1. Mengetahui dan memahami pengertian dan mafaat dari filsafat
2. Sebagai pendalaman awal akan kajian filsafat ilmu
3. Sebagai tinjauan ulang suatu bidang keilmuan
BAB 2
PEMBAHASAN
Filsafat bisa juga diartikan sebagai ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-
dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio. Filsafat adalah pandangan hidup
seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang
dicita-citakan.
Filsafat sendiri merupakan suatu ilmu pengetahuan karena memiliki logika, metode dan
sistem. Namun filsafat berbeda dari ilmu-ilmu pengetahuan kehidupan lainnya oleh karena
memiliki obyek tersendiri yang sangat luas.
Filsafat juga merupakan studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran
manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak didalami dengan
melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan
masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat
untuk solusi tertentu.
Akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektika. Untuk studi
falsafi, harus dan mutlak diperlukan logika berpikir dan logika bahasa. Logika adalah sebuah
ilmu yang sama-sama dipelajari dalam matematika dan filsafat.
Hal itu membuat filsafat menjadi sebuah ilmu yang pada sisi-sisi tertentu berciri eksak
disamping nuansa khas filsafat, yaitu spekulasi, keraguan, rasa penasaran dan ketertarikan.
Filsafat juga berarti perjalanan menuju sesuatu yang paling dalam, sesuatu yang biasanya tidak
tertsentuholeh disiplin ilmu lain dengan sikap skeptic yang mempertanyakan segala hal
2. MANFAAT MEMPELAJARI FILSAFAT
Menurut Harold H. Titus, filsafat adalah suatu usaha untuk memahami alam semesta,
maknanya dan nilainya.
Dr. Oemar A. Hosein mengatakan: Ilmu memberi kepada kita pengetahuan, dan filsafat
memberikan hikmah. Filsafat memberikan kepuasan kepada keinginan manusia akan
pengetahuan yang tersusun dengan tertib, akan kebenaran.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan filsafat adalah mencari hakikat kebenaran
sesuatu, baik dalam logika (kebenaran berpikir), etika (berperilaku), maupun Metafisika
(hakikat keaslian).
Manfaat mempelajari filsafat ada bermacam-macam. Namun sekurang-kurangnya ada 4
macam faedah, yaitu :
1. Agar terlatih berpikir serius
2. Agar mampu memahami filsafat
3. Agar mungkin menjadi filsafat
4. Agar menjadi warga negara yang baik
Dengan uraian diatas jelaslah bagi kita bahwa secara kongkrit manfaat mempelajari filsafat
adalah :
Berdasarkan dari beberapa penjelasan yang telah kami jelaskan diatas kita sedikit lebih
mengerti bahwa ilmu dalam disiplin filsafat ilmu itu berposisi sebagai objek dari kerja filsafat.
Filsafat ilmu adalah suatu telaah kritis terhadap suatu disiplin ilmu. Filsafat ilmu adalah telaah
lanjutan terhadap suatu bidang ilmu atau secondary reflexion. dengan mengalihkan perhatian dari
objek-objek kajian suatu disiplin ilmu kepada sebuah kerja ilmiah suatu disiplin ilmu atau
terhadap ilmu tersebut. Hingga menjadi jelaslah keterkaitan antara objek-objek kajian dengan
metode-metode, antara masalah-masalah yang akan dipecahkan dengan tujuan kerja ilmiah, lalu
jelas juga antara pendekatan secara ilmiah dan pengolahan bahan-bahan secara ilmiah.
Dalam filsafat ilmu ini kita mencoba menerapkan kefilsafatan dalam kegiatan ilmiah,
para penyelenggara kegiatan keilmuan setidaknya bisa mengetahui lebih jelas lagi apakah
anggapan dia terhadap sebuah kebenaran kegiatan keilmuan itu memang benar sesuai dengan
kebenaran setelah diterpkan kefilsafatan dalam ilmu itu. Lalu perbedaan yang dapat kita lihat
dari filsafat ilmu dengan sejarah ilmu, fisikologi ilmu, dan sosiologi ilmu yaitu terletak pada
objek yang hendak dipecahkan serta metode yang digunakan. Filsafat ilmu tidak berhenti pada
pertanyaan bagaimana perkembangan ilmu pada saat ini atau dan bagaimana cara
penyelenggaraannya, namun filsafat ilmu mempertenyakan masalah metodologik yaitu azas-azas
apakah yang mampu menyebabkan ilmu telah memperoleh pengetahuan ilmiah.
Untuk menjawab pertanyaan itu tidak mungkin dilakukan oleh bidang ilmu tersebut
namun membutuhkan kefilsafatan yang kritis dan jujur. Namun sebaliknya sang filoso ilmu
harus menguasai filsafat sekaligus ilmu itu sendiri. Titik tolak yang digunakan bukan hasil dari
refleksi sedehana terhadap skematik ilmu namun harus benar-benar bertitik tolak atas
penyelenggaraan ilmu itu sendiri. Pertalian antara filsafat dan ilmu harus benar-benar menjelma
pada sang filosof ilmu.
Dalam filsafat ilmu akan dibahas masalah persoalan epistemologi yang berkaitan dengan
penyelenggaraan sebuah kegiatan ilmiah dan keabsahan simbol-simbol yang di pakai dalam
suatu pembahasan keilmuan baik ilmu empirik, ilmu rasional, dan juga bidang ilmu etika dan
estetika, kesejarahan, lalu dalam filsafat ilmu juga akan di bahas mengenai nilai konsekuensi
pragmatik suatu ilmu terhadap realitas, mengkritisi masalah keempirisan suatu bidan ilmu
empiris maupun kerasionalan.
Filsafat pengetahuan atau epistemologi ini terlihat samar sama dengan filsafat ilmu. Jika
kita tidak memperhatikan terlebih dahulu terhadap pengertian atas dua kata antara ilmu dan
pengetahuan. Pengertian ilmu mungkin telah di jelaskan diatas, namun beralih pada pengertian
pengetahuan susah rasanya untuk mendefinisikan filsafat karena ketika kita bertanya tentang
Apakah pengetahuan itu? Itu sendiri telah menunjukan sebuah kegiatan pengetahuan, itu
memperlihatkan upaya mengetahui. Maka dari itu sebenarnya pengetahuan merupakan sebuah
keba’dihian bagi manusia. Jika saja kita mencoba untuk mendefinisikan pengetahuan maka kita
akan berputar-putar pada kata itu.
Filsafat pengetahuan atau epistemology ini adalah salah satu bagian yang terdapat dalam
filsafat selain ontology dan aksiologi. Namun sebenarnya epistemology sendiri muncul baru-baru
saat ini, meskipun sebenarnya persoalanya muncul sudah sejak lama. Karena pada zaman filosof-
filosof seperti Mulla sadra ataupun Aristoteles epistemologi masih merupakan bagian dari
pembahasan ontologi.
Telaah kritis pada pengetahuan ini telah mengantarkan berbagai aliran filsafat pada
jalannya masing-masing dan pada idiologinya masing-masing.
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
Ilmu dan filsafat jelas membdakan diri masing-masing, baik yang disebut Ilmu Filsafat atau pun
Filsafat ilmu. Namun dari keduanya memiliki kaitan yang akrab.
Terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara Filsafat Ilmu dan Filsafat Pengetahuan atau
modern ini sering disebut sebagai Epitemologi yang selalu berkaitan dengan bagaimana
pembenaran itu menjadi benar-benar benar atau tidak disalah artikan.
Dalam objek kajian filsafat ilmu kita akan menemukan dua bagian umum untuk objeknya, yaitu:
Objek Material dan Objek Formal. Objek Formal membuahkan landasan ilmu pengetahuan,
antara lain, landasan Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologi.
Ontologis membagi dua mainstream yang keduanya memiliki pengaruh dalam keilmuan; yaitu,
Materialisme dan Spiritualisme.
Epistemologi dalam bagian Objek Formal membagi dua metode, pertama, Metode Siklus
Empiris dan yang kedua, Metode Linier.
Lingkup Kajian yang digambarkan banyak oleh para filsuf diatas menggambarkan ilmu tidak
akan selesai dalam kajian walaupun hanya satu bidang yang dikaji, karena pendapat adalah
tinjauan penting dan yang akan membuka jalan awal bagi penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
https://pembedao1.wordpress.com/2013/05/07/1-pengantar-filsafat-ilmu-pengertian-filsafat-
dan-ilmu/
http://elmasterquin.blogspot.com/2012/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html
https://ilmufilsafat.wordpress.com/category/manfaat-belajar-filsafat/
http://ciputrauceo.net/blog/2015/2/5/contoh-makalah-mahasiswa-yang-benar-beserta-pedoman-
pembuatan-makalah