Ranking
Ranking adalah teknik sederhana yang dapat digunakan oleh para manajer untuk
mengurutkan peringkat karyawan dalam departemen mereka mulai dari yang memiliki kinerja
tertinggi hingga yang memiliki kinerja terendah. Cara melakukan teknik ini adalah menuliskan
daftar nama-nama karyawan untuk dinilai pada sisi kiri lembar kertas penilaian. Pilih karyawan
yang memiliki kinerja paling tinggi dari karyawan tersebut, dan beri tanda silang. Kemudian
pindahkan daftar nama karyawan tersebut pada daftar paling atas di sisi sebelah kanan kertas
penilaian. Selanjutnya pilih dan beri tanda silang pada karyawan yang memiliki kinerja paling
buruk dari daftar kolom sebelah kiri, dan pindahkan pada daftar terbawah pada kolom sebelah
kanan. Ulangi hal ini pada daftar nama karyawan yang ada pada sebelah kiri. Daftar nama-
nama yang telah dihasilkan pada kolom sebelah kanan akan menunjukkan suatu ranking
karyawan dari yang memiliki kinerja paling tinggi hingga yang memiliki kinerja paling buruk.
2.Forced Distribution
Teknik ini juga menggunakan format ranking,tetapi karyawan yang di rangking dimasukkan
ke dalam sebuah kelompok.teknik ini menuntut penilaian untuk membandingkan kinerja
karyawan dan menempatkan suatu persentase karyawan tertentu pada berbagai level
kinerja. Teknik ini beranggapan level kinerja dalam suatu kelompok karyawan akan
didistribusikan sesuai dengan bentuk kurva normal.sebagai contoh,60%karyawan memenuhi
harapan,20%melampaui harapan dan 20%tidak memenuhi harapan.
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan
produktivitas kinerja suatu organisasi atau instansi. Oleh karena itu, diperlukan Sumber Daya
Manusia yang mempunyai kompetensi tinggi karena keahlian atau kompetensi agar dapat
mendukung peningkatan prestasi kinerja karyawan. Oleh karena itu, seluruh perusahaan atau
organisasi melakukan penilaian kinerja yang berarti mengevaluasi kinerja karyawan saat ini
dan atau di masa lalu relatif terhadap standar kinerjanya. Untuk melakukan penilaian
dibutuhkan keahlian khusus yang harus menguasai metode-meode dalam penilaian kerja
serta dapat melaksanakannya dengan adil. Metode Penilaian Pekerjaan Berbagai metode
yang dapat digunakan dalam penilaian kinerja karyawan ataupun anggota, namun setiap
metode memiliki indikator yang berbeda dan memiliki kecenderungan terhadap satu sisi.
Secara garis besar metode penilain pekerjaan dapat diklasifikasikan menjadi 3, yaitu;
“Penilaian Mengacu pada Norma”, “Penilaian Standar Absolut”, dan “Penilaian Berdasarkan
Output”.
1. Metode Penilaian Mengacu pada Norma Metode ini merupakan metode yang paling
sederhana karena penilaiannya secara keseluruhan didasarkan pada kinerja yang terbaik.
Penilaian dilakukan secara tunggal dan secara subjektif. Ada beberapa metode penilaian
yang termasuk dalam kelompok metode ini, antara lain ;
a). Metode Ranking
Metode Ranking merupakan suatu metode penilaian kinerja yang berdasarkan urutan dari
yang terbaik hingga yang terendah yang disusun secara keseluruhan. Metode ini terdiri dari 2
macam, yaitu; Metode Ranking langsung; Metode ini cocok diterapkan pada perusahaan yang
memiliki skala kecil karena dalam perusahaan besar akan sulit jika harus mengurutkan
peringkat satu persatu dari sekian banyak karyawan dengan metode ini. Metode Ranking
Alternatif; Metode ini hampir sama dengan metode rangking langsung, namun dalam metode
ini, penyusunan terbagi menjadi 2 bagian yaitu kinerja terbaik dan kinerja terburuk.
Penyusunan dilakukan secara kelompok bukan satu persatu lagi, bagi karyawan yang
memiliki kinerja baik, maka ia berada diperingkat atas pada bagian kinerja terbaik, namun
untuk karyawan yang kinerjanya buruk, maka ia berada diperingkat bawah pada bagian
kinerja terburuk.
b). Metode Perbandingan Berpasangan (Paired Comparison)
Dalam metode ini digunakan untuk perusahaan yang memiliki pegawai/karyawan yang sedikit.
Metode ini membandingkan individu dengan individu lain, urutan peringkat dapat diperoleh
dari berapa kali seseorang terpilih menjadi yang terbaik dari pasangannya. Metode ini
menggunakan rumus : N(N-1)/2 = Jumlah Perbandingan Keterangan; N adalah jumlah
karyawan/pegawai dalam perusahaan. misal, dalam sebuah perusahan terdapat 8 karyawan,
maka perhitungannya ialah 8(8-1)/2 = 24 Maka, 8 karyawan dapat dibandingkan sebanyak 24
kali.
c). Distribusi Paksaan (forced distribution)
Istilah distribusi paksaan menggambarkan format penilaian dimana penilai dipaksa
mendistribusikan karyawan yang dinilai kepada beberapa kategori kinerja. Metode ini
digunakan apabila sulit untuk mengurutkan peringkat masing masing karyawan karena ada
beberapa karyawan yang memiliki kinerja yang sama. Maka, metode ini menempatkan
beberapa kategori untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan cara menetapkan
presentase pada setiap kategori, misal; sangat buruk (5%), buruk (15%), menengah (30%) ,
baik (20%), dan sangat baik (10%).
Sumber : https://www.kompasiana.com/inimanatun/552aaf0df17e610e2bd623b5/metode-
penilaian-kinerja