Anda di halaman 1dari 3

HAND OUT

Kompetensi Dasar
Menganalisis proses pembentukan ikatan kimia pada beberapa senyawa dalam
kehidupan sehari-hari

Indikator Pencapaian Kompetensi


3.4.1 Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai
kestabilannya dengan cara berikatan dengan unsur lain.

ATURAN OKTET DAN LAMBANG LEWIS

1. Aturan Oktet
Jika kita mencermati berbagai unsur dalam kehidupan sehari-hari, kita akan
menemukan perbedaan kereaktifan di antara unsur-unsur tersebut. Besi tergolong unsur
yang cukup reaktif, sedangkan emas bersifat stabil (tidak reaktif). Unsur yang paling tidak
reaktif adalah unsur-unsur gas mulia, yaitu hekium, neon, argon, krypton, xenon, dan radon.
Tidak ditemukan satupun senyawa alami dari unsur-unsur gas mulia. Itulah sebabnya gas
helium digunakan dalam balon udara. Lalu muncul pertanyaan: mengapa unsur gas mulia
bersifat stabil (tidak reaktif) sedangkan unsur lainnya bersifat reaktif?
G.N. Lewis dan W. Kossel mengaitkan kestabilan gas mulia dengan konfigurasi
elektronnya. Menurut mereka, gas mulia bersifat stabil karena mempunyai konfigurasi
elektron penuh, yaitu konfigurasi oktet (mempunyai 8 elektron pada kulit luar), kecuali
helium dengan konfigurasi duplet (dua elektron pada kulit luar). Lihat tabel 1.
Unsur-unsur lain dapat mencapai konfigurasi oktet dengan membentuk ikatan kimia
melalui pelepasan dan penyerapan elektron.

1
Tabel 1 : Konfigurasi elektron gas mulia

Nomor
Unsur K L M N O P
Atom
Helium 2 2
Neon 10 2 8 8
Argon 18 2 8 18
Kripton 36 2 8 18 8
Xenon 54 2 8 18 18 8
Radon 86 2 8 18 32 18 8

Kecenderungan unsur-unsur menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti gas


mulia terdekat dikenal dengan aturan oktet. Mari kita bandingkan konfigurasi elektron
fluorin, natrium, dan neon berikut.
9F : 2 7
10 Ne : 2 8
11 Na : 2 8 1
Sesuai dengan aturan oktet, fluorin dengan natrium akan menyesuaikan konfigurasi
elektronnya dengan konfigurasi elektron neon (gas mulia terdekat). Berarti fluorin
memerlukan tambahan 1 elektron, sedangkan natrium harus melepaskan 1 elektron
valensinya.

Atom fluorin (F) Ion Fluorida [F-]


(2,7) (2,8)
(a)

(b)

Gambar 1 : (a) Perubahan atom fluorin menjadi ion fluorida dan (b) perubahan atom natrium menjadi
ion natrium.

Pemenuhan konfigurasi oktet terjadi ketika unsur-unsur bereaksi membentuk senyawa.


Misalnya, reaksi antara fluorin dengan natrium: fluorin menarik satu elektron dari natrium.
Ion natrium (Na+) kemudian tarik menarik dengan ion fluoride (F -) membentuk senyawa,

2
yaitu natrium fluorida, NaF. Dengan kata lain, atom natrium dan fluorin membentuk suatu
ikatan kimia.

2. Lambang Lewis
Pada saat atom-atom membentuk ikatan, hanya elektron-elektron pada kulit terluar
yang berperan yaitu elektron valensi. Lambang yang menggambarkan elektron pada kulit
terluar suatu atom disebut Lambang Lewis.

Tabel 2. Struktur Lewis unsur – unsur periode 2 dan 3

Lambang Lewis unsur gas mulia menunjukkan 8 elektron valensi yang terbagi dalam 4
pasangan. Lambang Lewis unsur dari golongan lain menunjukkan adanya elektron tunggal
(elektron yang belum berpasangan).

Daftar Pustaka

Saidah, Aas, dan Michael Purba. 2013. Kimia Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa.
Jakarta : Erlangga

Zulfikar. 2008. Kimia Kesehatan Jilid 1. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah


Menengah Kejuruan

Anda mungkin juga menyukai