Anda di halaman 1dari 12

ZAKAT SEBAGAI SARANA PEMBERSIH HARTA

(Disusun sebagai Tugas Ujian Akhir Semester


Mata Kuliah Bahasa Indonesia)
Dosen: Syarah Veniaty, M.Pd.

Disusun oleh:
THORIQ ADI ROHMAN
NIM: 1804130053

PROGRAM STUDI MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA
2018/2019
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan
rahmat serta anugerah dari-Nya penulis mampu untuk menyelesaikan makalah
dengan judul “Zakat sebagai Sarana Pembersih Harta”.
Shalawat serta salam tidak lupa kita haturkan untuk junjungan nabi agung
kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk dari Allah
SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah petunjuk yang paling benar yakni
agama Islam yang sempurna dan merupakan satu – satunya karunia paling besar bagi
seluruh alam semesta.
Penulis mengucapkan rasa terimakasih yang sebanyak – banyaknya untuk Ibu
Syarah Veniaty, M. Pd. selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah
menyerahkan kepercayaannya kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu.
Selain itu penulis juga sadar bahwa dalam makalah ini masih banyak
ditemukan kesalahan. Oleh sebab itu, penulis benar – benar menanti kritik dan saran
dari pembaca agar di kemudian hari dapat direvisi .
Penulis berharap makalah sederhana ini dapat dimengerti oleh setiap pihak
yang membaca. Penulis pun memohon maaf yang sebesar – besarnya apabila dalam
makalah ini terdapat kata – kata yang kurang berkenan di hati.

Palangka Raya, 18 Desember 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ..................................................................................... i


KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ......................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3
A. Pengertian Zakat .......................................................................... 3
B. Peranan Zakat sebagai Sarana Pembersih Harta.......................... 4
C. Solusi Agar Masyarakat Menyadari pentingnya Zakat Sebagai
Sarana Pembersih Harta............................................................... 6
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 7
A. Simpulan ...................................................................................... 7
B. Saran ............................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam adalah sebuah agama yang lengkap dan rahmatan lil’alamin. Islam
merupakan agama yang lengkap sebab agama Islam mengajarkan kepada umatnya
bukan hanya untuk mencari kebahagiaan hidup di akhirat, tetapi juga untuk mencari
kebahagiaan hidup di dunia. Islam merupakan agama yang rahmatan lil’alamin
(rahmat bagi sebagian alam) sebab rahmat dan kesejahteraan yang diberikan oleh
Allah bukan hanya untuk manusia saja, melainkan seluruh alam semesta seperti
tumbuhan, hewan, dan jin. Sesuai dengan firman Allah dalam surah Al-Anbiya ayat
107 yang artinya,”Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi)
rahmat bagi semesta alam.”
Zakat merupakan suatu ibadah yang kerap kali disebut dalam Al-Qur’an,
Allah menerangkan zakat beriringan dengan shalat. Ini menunjukkan bahwa zakat
dan shalat mempunyai hubungan yang rapat sekali. Hal ini juga menandakan bahwa
ibadah spesial seorang hamba yakni shalat, tidak bisa terlepas dari keharusan untuk
peduli pada kondisi masyarakat di sekitarnya. Mengeluarkan zakat hukumnya wajib
bagi tiap-tiap muslim yang mempunyai harta benda menurut ketentuan yang telah
ditetapkan oleh hukum Islam. Islam tidak melarang penganutnya untuk berusaha
mencari harta. Hanya saja ketika seseorang sudah berhasil mendapatkan harta, maka
harus diingat bahwa di dalam harta itu terdapat hak yang harus diberikan kepada
mereka yang kurang beruntung dan terjerat dalam kemiskinan.
Pada kenyataannya, masih ada orang yang belum menunaikan zakat. Seperti
yang telah kita ketahui bahwa zakat terbagi menjadi 2 yakni zakat fitrah dan zakat
maal. Zakat fitrah ditunaikan setahun sekali yakni saat bulan ramadhan dan biasanya
diserahkan di masjid terdekat. Sedangkan dalam menunaikan zakat maal itu jika harta
yang kita miliki sudah sampai nisabnya. Zakat maal inilah yang biasanya terlupakan

1
2

oleh sebagian orang. Hal itu dapat terjadi karena beberapa faktor, di antaranya
minimnya pengetahuan mengenai zakat maal, dan pola pemikiran masyarakat yang
menganggap bahwa harta yang ia miliki itu hasil keringat mereka sendiri.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah makalah ini adalah
sebagai berikut.
1. Bagaimana peranan zakat sebagai sarana pembersih harta?
2. Bagaimana solusi agar masyarakat menyadari akan pentingnya zakat sebagai
sarana pembersih harta?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan memahami peranan zakat sebagai sarana pembersih
harta.
2. Untuk mengetahui dan memahami solusi agar masyarakat menyadari akan
pentingnya zakat sebagai sarana pembersih harta.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Zakat
Secara bahasa, zakat berarti tumbuh (Nuwuww) dan bertambah
(ziyadah). Pada kalimat zaka al-zar’,artinya adalah tanaman itu tumbuh dan
bertambah. Serta pada kalimat zakat al-nafaqah, artinya nafkah tumbuh dan
bertambah jika diberkati1. Maksud dari tumbuh dan berkembang pada
pengertian di atas yakni pahala dari menunaikan zakat itu akan tumbuh dan
bertambah serta hartanya diberkahi oleh Allah swt. Oleh karena itu zakat
hukumnya wajib bagi muzakki.
Mazhab Maliki berpendapat bahwa zakat adalah mengeluarkan
sebagian yang khusus dari harta yang khusus pula yang telah mncapai nishab
(batas kuantitas yang mewajibkan zakat) kepada orang-orang yang berhak
menerimanya. Dengan catatan, kepemilikan itu penuh dan mencapai hawl
(setahun),bukan barang tambang dan pertanian2. Jadi, tidak semua harta yang
dimiliki wajib dikeluarkan zakatnya. Hanya yang telah mencapai nasabnya
yang wajib dikeluarkan. Harta tersebut juga harus milik pribadi dan bukan
merupakan hasil pinjaman.
Menurut Mazhab Hanafi, zakat berarti menjadikan sebagian harta yang
khusus dari harta yang khusus sebagai milik orang yang khusus yang
ditentukan oleh syari’at karena Allah SWT.3 Maksud dari sebagian harta yang
khusus adalah kadar yang wajib dikeluarkan dalam berzakat. Maksud dari
harta yang khusus adalah harta yang telah mencapai nisab sebagaimana
ditentukan dalam syariat. Sedangkan orang yang khusus yakni orang yang

1
Wahbah Al-Zuhayly, Zakat Kajian Berbagai Mazhab, PT Remaja Rosdakarya:Bandung,2005, h. 82
2
Ibid, h. 83
3
Ibid, h. 84

3
4

berhak menerima zakat. Ketentuan ketentuan mengenai zakat semuanya telah


tercantum dalam Al-Qur’an dan Hadis.
Menurut Mazhab Syafi’I, zakat adalah sebuah ungkapan untuk
keluarnya harta atau tubuh sesuai dengan cara yang khusus. 4 Maksud dari
keluarnya harta atau tubuh adalah mengeluarkan harta yang telah sampai
nisabnya kepada orang berhak. Orang yang berhak menerima zakat telah jelas
tercantum dalam Al-Qur’an yakni ada 8 golongan. Zakat tersebut perlu
disalurkan dengan cara yang khusus yakni bisa melalui amil zakat maupun
langsung memberikannya kepada orang yang berhak. Penunaian zakat
tersebut juga harus diniatkan hanya karena Allah Swt.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, zakat
adalah mengeluarkan sebagian harta yang telah mencapai nisab kepada orang
yang berhak. Jadi jika harta telah mencapai nisabnya maka itu wajib
dikeluarkan zakat sesuai dengan kadarnya. Kadar dari zakat yakni 2,5 % dari
nisab yang ditentukan dan telah mencapai setahun. Tidak semua orang berhak
menerima zakat. Hanya ada delapan golongan yang berhak menerima zakat
yang semuanya telah tercantum dalam Al-Qur’an.

B. Peranan Zakat sebagai Sarana Pembersih Harta

Zakat merupakan salah satu rukun dalam kelima rukun islam. Zakat
hukumnya wajib berdasarkan Al-Qur’an, Hadis dan ijma’ atau kesepakatan
para ulama. Zakat sendiri menempati urutan ketiga dalam rukun islam, yakni
berada setelah membaca syahadatain dan shalat. Seperti yang kita ketahui
rukun islam merupakan pondasi dari agama Islam. Jika ada satu rukunnya
tidak dilaksanakan, maka agamanya pun tidak akan kokoh berdiri melainkan
miring bahkan dapat rubuh.

4
Ibid, h. 84
5

Pentingnya menunaikan zakat dapat diketahui dari penyebutan zakat


dalam Al-Qur’an yang beriringan dengan shalat dalam delapan puluh dua
ayat.5 Ini menunjukkan zakat sama pentingnya dengan shalat. Oleh karena itu,
kaum muslimin sepakat bahwa hukum membayar zakat adalah wajib.
Sebagaimana telah tercantum dalam Al-Qur’an dan Hadis. Tidak ada seorang
muzakki pun yang boleh meninggalkan kewajibannya dalam membayar zakat.
Zakat itu memiliki banyak hikmah dan pengaruh-pengaruh positif.
Pengaruh tersebut, mencakup bagi harta yang dizakati, orang yang berzakat,
dan bagi masyarakat islam. Hikmah dari zakat tersebut bukan hanya untuk si
pemberi zakat. Melainkan juga bagi harta dan masyarakat islam secara umum.
Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa Islam mengajarkan umatnya
bahwa kita harus peduli terhadap sesama.
Pengaruh zakat terhadap harta yakni bisa menjadikannya bersih6.
Selain itu, harta juga semakin berkah karena telah kita sedekahkan. Dengan
dizakatkan, harta pun akan terhindar dari penggunaan yang sia-sia. Yaitu
penggunaan yang diperuntukkan membeli barang-barang mewah, berfoya-
foya dan lain sebagainya. Dengan begitu harta kita akan bersih dari perbuatan
yang kurang bermanfaat.
Bagi orang yang mengeluarkan zakat, Allah akan mengampuni
dosanya. Orang yang berzakat juga akan terangkat derajadnya di sisi Allah.7
Selain berpengaruh bagi harta yang dizakati, orang yang berzakat juga akan
mendapat hikmah serta pengaruh positif. Allah akan memperbanyak kebajikan
orang yang berzakat. Serta akan menyembuhkan dari sifat kikir, rakus, dan
egois.

5
Syaikh Hasan Ayyub, Fikih Ibadah, Jakarta:Pustaka Al-Kautsar,2002,h.502
6
Ibid, h. 504
7
Ibid, h. 504
6

Adapun bagi masyarakat Islam, zakat bisa mengatasi aspek penting


dalam kehidupan.8 Terutama jika mengetahui pengelolaan tentang zakat.
Persoalan yang dapat diatasi yakni diantaranya adalah kemiskinan. Persoalan
tersebut dapat diatasi jika seluruh masyarakat mengerti bahwa harta yang ia
miliki berasal dari Sang Pencipta. Allah memerintahkan kita untuk
mengeluarkan sebagian harta yang kita miliki. Jika seluruh umat Islam
menyadarinya, maka masalah kemiskinan pun akan dapat teratasi.
Harta merupakan salah satu unsur penting yang diperlukan dalam
kehidupan. Kesejahtera manusia dalam menjalani hidup salah satunya adalah
dengan memiliki harta. Pentingnya bekerja mencari harta pun telah dijelaskan
oleh Allah pada surat Al-Jumu’ah ayat 10 yang atinya “Apabila shalat telah
dilaksanakan, maka bertebarlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan
ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung”. Akan tetapi yang perlu
diingat, didalam harta yang kita miliki terdapat sebagian milik kaum dhuafa.

C. Solusi Agar Masyarakat Menyadari Pentingnya Zakat sebagai Sarana


Pembersih Harta

Seperti yang telah dijelaskan penulis diawal, zakat hukumnya wajib bagi
muzakki yakni orang yang berkewajiban membayar zakat. Meskipun
demikian, masih ada masyarakat yang belum menunaikannya. Hal itu
disebabkan oleh bermacam faktor. Faktor tersebut antara lain yaitu minimnya
pengetahuan masyarakat mengenai zakat. selain itu ketidakpercayaan
masyarakat terhadap pengelolaan zakat oleh amil juga menjadi faktor
penyebab tidak tertunaikannya zakat oleh masyarakat.
Untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai
pentingnya zakat harta maka perlu adanya sosialisasi di masing masing

8
Ibid, h. 504
7

daerah. Sosialisasi tersebut dapat dilakukan melalui pengajian mingguan, saat


khutbah jum’at atau pada saat perayaan keagamaan. Disini diharapkan
partisipasi dari para da’i, amil zakat dalam menyampaikan pentingnya
zakat.para da’i juga dapat menyampaikan berbagai ancaman serta hukuman
yang akan diterima jika seorang muzakki tidak menunaikan zakat. Partisipasi
warga pun juga diperlukan demi berhasilnya sebuah sosialisasi.
Selain itu profesionalisme amil atau lembaga zakat dalam mengelola dana
zakat dalam mengelola daa zakat. Profesionalisme amil juga sangat penting
dalam meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya membayar zakat harta.
Jika amil zakat itu profesional maka masyarakat akan semakin percaya kepada
amil tersebut untuk mengelola zakatnya. Akan tetapi, jika amil zakat kurang
professional maka warga pun juga akan kurang mempercayai zakatnya kepada
amil tersbut dikarenakan mereka takut kalau zakat yang mereka keluarkan
digunakan bukan pada tempatnya.
Terakhir, ajakan warga yang paham tentang zakat pun sangat berpengaruh
bagi meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya zakat sebagai
sarana pembersih harta. Masyarakat pada umumnya sangat mudah
terpengaruh dengan lingkungannya. Jika di lingkungan tempat tinggalnya
banyak yang memahami tentang zakat maka secara berangsur-angsur warga
yang belum memahami mengenai pentingnya zakat akan paham dan ikut
menunaikan zakat. Oleh sebab itu, diperlukan partisipasi masyarakat yang
telah paham zakat untuk mensosialisasikan kepada tetangga terdekatnya. Jika
seluruh masyarakat telah menyadari pentingnya zakat harta, maka akan
memudahkan terjadinya kesejahteraan bagi umat Islam
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Zakat berperan penting sebagai sarana pembersih harta. Pengaruh zakat terhadap
harta yakni bisa menjadikannya bersih. Selain itu, harta juga semakin berkah karena telah
kita sedekahkan. Harta yang telah dizakatkan akan terhindar dari penggunaan yang sia-
sia. Maksud dari sia-sia yaitu penggunaan yang diperuntukkan membeli barang-barang
mewah, berfoya-foya dan lain sebagainya. Harta yang kita zakatkan juga akan bersih dari
perbuatan yang kurang bermanfaat.
Minimmya kesadaran masyarkat akan pentingnya zakat sebagai sarana pembersih
harta adalah suatu permasalahan yang serius. Hal itu dikarenakan jika harta yang telah
mancapai Nashab tidak dikeluarkan maka akan berdosa si pemilik harta. Cara untuk
meningkatkan kesadaran warga yakni dengan melakukan sosialisasi di pengajian atau
masjid. Selain itu perlunya meningkatkan kualitas amil zakat sehingga tercipta
kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pengelola zakat. Terakhir adalah perlunya
kontribusi warga yang paham tentang pentingnya zakat dalam mensosialisasikannya
kepada tetangga terdekatnya.

B. Saran
Sebagai seorang muslim, hendaknya kita mempelajari semua ajaran yang
disampaikan Nabi Muhammad SAW. Hal itu termasuk juga mempelajari pentingnya
zakat dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat. Bukan hanya zakat fitrah, zakat maal
juga sangat penting untuk menyucikan harta kita. Banyak sekali manfaat saat kita
menunaikan zakat maal. Jika seluruh muzakki telah menunaikan kewajibannya maka
kesejahteraan umat Islam akan mudah tercapai.

8
DAFTAR PUSTAKA

Al-Zuhayly, Wahbah. 2005. Zakat Kajian Berbagai Mazhab. Bandung: PT Remaja Rosdakary.

Ayyub, Syaikh Hasan. 2002. Fikih Ibadah. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

Anda mungkin juga menyukai