3. Bagian gudang akan mengecek persediaan barang jika tidak tersedia maka akan
menghubungi kantor pusat untuk segera mengirimkan barang yang kehabisan stock.
Jika barang tersedia maka akan melakukan update mengenai persediaan guna
mengetahui barang yang keluar dari persediaan lalu menerbitkan slip daftar barang
4. Bagian pengiriman akan menerima slip daftar barang dari bagian gudang lalu
melakukan pencocokan dengan surat order barang jika sesuai makan bagian
pengiriman akan menerbitkan bill of lading yang terdiri dari 2 rangkap dan slip daftar
barang:
5. Pelanggan melakukan pencocokan barang yang ingin dipesan jika maka pelanggan
6. Pembayaran diterima oleh bagian pengiriman akan mengirimkan bill of lading beserta
surat order penjualan jika sesuai maka akan dilakukan pencatatan akuntansi di buku
besar akuntansi
pencatatan kedalam jurnal penerimaan kas yang akan disimpan berdasarkan waktu
dan uang pembayaran pelanggan akan di transfer kepada rekening pusat dan membuat
bukti transfer
9. Bukti transfer dari bagian keuangan akan melakukan pencatatan sebagai jurnal
1. Bagian Gudang yang biasanya membutuhkan barang, membuat SPP (Surat Permintaan
Pembelian) rangkap 2. Lembar 1dikirim ke Bagian Pembelian, dan lembar 2 disimpan oleh
Bagian Gudang sebagai arsip.
2. Bagian Pembelian menerima SPP lembar 1 dari Bagian Gudang. Berdasarkan SPP lembar 1, maka
Bagian Pembelian membuat SPPH.
3. SPPH tersebut dikirimkan ke Bagian Supplier. Dan Supplier membuat SPH. SPH tersebut
dikirimkan ke Bagian Pembelian. Berdasarkan SPH tersebut, Bagian Pembelian membuat SDP
(Surat Daftar Pembelian)dikirim ke Pimpinan untuk mendapat persetujuan.
4. Jika Pimpinan menyetujui SDP tersebut, makaSDP yang telah disetujui dikirimkan kembali ke
Bagian Pembelian. Jika tidak, maka kembali ke transaksi awal.
5. BerdasarkanSDP yang sudah disetujui, Bagian Pembelian membuat SOP (Surat Order Pembelian)
rangkap4. Lembar ke-1 dikirim kepada supplier. Lembar ke-2 dikirim ke Bagian Keuangan.
Lembar ke-3 dikirim ke Bagian Gudang dan lembar ke-4 disimpan sebagai arsip.
6. Supplier menerima SOP lembar ke-1 dariBagianPembelian. Kemudian Supplier membuat faktur
rangkap 2. Lembar ke-1 dikirim beserta barang pesanan ke Bagian Pembelian. Lembar ke-2
disimpan sebagai arsip.
7. Bagian Pembelian menerima faktur beserta barang pesanan dari Supplier. Kemudian, faktur dan
barang dikirim ke Bagian Gudang.
8. Bagian Gudang menerima barang dan mencatat barang masuk berdasarkan SOP lembar ke-3
dan membuat LPB (Laporan Penerimaan Barang) rangkap 3. Lembar ke-1 dikirimkan ke Bagian
Pembelian. Lembar ke-2 dan Faktur dikirim ke Bagian Keuangan. Dan lembar ke-3 disimpan
sebagai arsip.
9. Bagian Keuangan menerima SOP lembar ke-2dan, Faktur serta LPB lembar ke-2 dari
Bagian Gudang.
10. Berdasarkan SOP lembar ke-2, Faktur dari Bagian Pembelian serta LPB lembar ke-2, Bagian
Keuangan melakukan pembayaran kepada Bagian SUPPLIER.
11. Bagian SUPPLIER menerima uang dari Bagian Keuangan. SUPPLIER membuat Faktur Lunas
rangkap 2. Lembar ke-1 dikirmkan ke Bagian Keuangan dan lembar ke-2 disimpan sebagai arsip.
12. Bagian Keuangan menerima faktur lunas. Berdasarkan faktur lunas tersebut, Bagian Keuangan
membuat Laporan Pembayaran Tunai rangkap 2. Lembar ke-1 dikirimkan ke Pimpinan dan
lembar ke-2 disimpan sebagai arsip.
rangkap, data gaji, data lembur, dan data absen. Data absen dan
oleh personalia.
wajib mengisi absensi dan lembur (jika ada) setiap hari kerja. Data
dan berdasarkan data absen isi, data lembur isi, data gaji dan
potongan pinjaman rangkap 1 digunakan untuk membuat laporan
penggajian 3 rangkap.
isi, data gaji dan potongan pinjaman rangkap 1 diarsip oleh bagian
Administrasi.
1. Bagian akuntansi menerima laporan atau daftar penjualan tunai , pembelian tunai dan
pembayaran gaji karyawan , Dan membuat laporan pengeluaran atau biaya perusahaan
2. Laporan biaya biaya tersebut dibuat jurnal jurnal yang diperlukan dan disusun kedalam jurnal
umum
3. Jurnal umum yang sudah disusun lalu dibuat buku besar berdasarkan jurnal umum tersebut dan
menyusun laporan keuangan , laporan laba rugi , laporan perubahan laba , dan neraca akhir
periode
4. Laporan keuangan yang sudah dibuat dengan lengkap lalu diserahkan kepada direktur keuangan
1. Barang yang diterima pelanggan mungkin tidak sesuai dengan pesanannya atau rusak
dalam pengiriman. Maka Pelanggan membuat permohonan retur berupa Memo Debit.
5. Bagian Gudang menerima barang dan mencatat masuknya barang berdasarkan LPB lembar 2
pada catatan penerimaan barang
6. Berdasarkan Memo Kredit dan LPB, Bagian Piutang melakukan pencatatan pengurangan piutang
pada Catatan Pengurang Piutang (CPP) kemudian mengirimkan LPB lembar 1 beserta Memo
Kredit lembar 2 ke Bagian Akuntansi Persediaan.
7. Bagian Akuntansi Persediaan, berdasarkan LPB lembar 1 dan Memo Kredit lembar 2 mencatat di
Kartu Persediaan, dan mengirimkan kedua dokumen tersebut ke Bagian Keuangan.
8. Bagian ini mencatat jurnal perubahan piutang dan mengarsipkan kedua dokumen tersebut ke
Bagian Keuangan.