Anda di halaman 1dari 12

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Akuisisi (Studi

Kasus Perusahaan Media PT Elang Mahkota Teknologi Tbk)

Oleh :

AZIZAH

115020201111058

Dosen Pembimbing :

Drs. HARLENDRO, MM

ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kinerja
keuangan PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk sebelum dan sesudah akuisisi.
Variabel yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan tersebut terdiri dari
rasio likuiditas (CR dan QR), rasio leverage (DER, DAR, LTDFA), rasio
profitabilitas (ROA dan ROE), rasio pertumbuhan (Pertumbuhan Penjualan dan
Kenaikan Laba Bersih), dan rasio nilai pasar (EPS dan PER). Obyek penelitian
yaitu PT Elang Mahkota Teknologi Tbk periode tahun 2009-2013.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang mendeskripsikan
keadaan kinerja keuangan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk antara sebelum dan
sesudah akuisisi menggunakan laporan neraca, laba-rugi dan pergerakan saham
tahunan sebagai sumber datanya. Metode pengumpulan data yang digunakan
adalah dengan dokumentasi, sedangkan untuk teknik analisis data menggunakan
11 rasio keuangan yang telah disebutkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan
sesudah aktivitas akuisisi mengalami peningkatan yang cukup signifikan namun
juga mengalami penurunan dibandingkan sebelum akuisisi. Hal ini terlihat pada
rasio CR, QR, LTDFA, ROA, ROE, Pertumbuhan Penjualan, EPS dan PER
menunjukkan peningkatan sesudah akuisisi. Sedangkan rasio DAR, DER dan
Kenaikan Laba Bersih menunjukkan penurunan sesudah akuisisi dibanding
sebelum akuisisi.

Kata kunci : kinerja keuangan, akuisisi, rasio likuiditas, leverage,


profitabilitas, pertumbuhan, nilai pasar

i
COMPANY FINANCIAL PERFORMANCE ANALYSIS BEFORE AND
AFTER ACQUISITION ( CASE STUDY OF PT ELANG MAHKOTA
TEKNOLOGI TBK)

Azizah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Jl. MT. Haryono 165 Malang
azizahmiari@yahoo.com

Dosen Pembimbing:
Drs. Harlendro, MM.

ABSTRACT

This research aims to determine the differences in financial performance


PT Elang Mahkota Teknologi Tbk before and after the acquisition. The variables
used to measure the financial performance of liquidity ratios (CR and QR), the
leverage ratios (DER, DAR, LTDFA), profitability ratios (ROA and ROE), growth
ratios (Growth Increase Sales and Net Income), and the ratio of the value market
(EPS and PER). Object of research is PT Elang Mahkota Teknologi Tbk year
period 2009-2013.

This research is a descriptive study describes the state of the financial


performance of PT Elang Mahkota Teknologi Tbk before and after the acquisition
using balance sheet, income statement and annual stock movement as a source of
data. Data collection techniques used is the documentation, while for data
analysis techniques using 11 financial ratios that have been mentioned.

The results showed that the financial performance of the company after
the acquisition activity has increased significantly, but also decreased compared
to before the acquisition. It can be seen in the ratio of CR, QR, LTDFA, ROA,
ROE, Sales Growth, EPS and PER showed an increase after the acquisition.
While the ratio of DAR, DER and Growth of Net Income showed a decrease after
the acquisition than before the acquisition.

Keywords : financial performance, acquisitions, liquidity ratios, leverage,


profitability, growth, market value.

ii
PENDAHULUAN operasi perusahaan lain (PSAK No.
22, par 08,2002). Merger dan
Indonesia sebagai anggota akuisisi merupakan salah satu cara
salah satu organisasi perdagangan yang biasanya dipakai apabila
bebas Asia Pasifik melalui Asia- diantara masing-masing pihak
Pasific Economic Cooperation menghendaki adanya penggabungan
(APEC), menjalin kerjasama usaha tersebut. Sedangkan akuisisi
perdagangan bebas dan arus investasi biasanya dilakukan apabila suatu
yang diikuti sebagian besar negara- perusahaan bertujuan untuk membeli
negara besar di kawasan Asia perusahaan lain dalam rangka
Pasifik. Berbagai macam program pengembangan perusahaannya dan
kerja dan kesepakatan penunjang perusahaan yang dibeli tersebut akan
perdagangan telah ditandatangani menjadi satu kesatuan dalam
sebagai kesepakatan kerjasama era manajemen perusahaan yang
pasar bebas yang dihadapi saat ini. membeli (Gitosudarmo, 2008).
Hal ini memunculkan kesempatan
peluang, tantangan dan kompetisi Proses akuisisi yang terjadi di
tersendiri bagi Indonesia, disamping Indonesia tidak hanya dilakukan oleh
perekonomian dunia yang perusahaan-perusahaan pemerintah
mengalami perubahan signifikan. (BUMN), melainkan perusahaan-
perusahaan non BUMN pun
Strategi bersaing yang melakukan aktivitas tersebut untuk
berusaha mengembangkan memperkuat keunggulan
perusahaan sesuai dengan ukuran kompetitifnya. Salah satu perusahaan
besaran yang disepakati untuk yang tertarik untuk melakukan
mencapai tujuan jangka panjang proses akuisisi tersebut adalah PT
perusahaan disebut strategi Elang Mahkota Teknologi, Tbk.
pertumbuhan. Strategi ini dapat dengan PT. Indosiar Karya Media,
dilaksanakan melalui pertumbuhan Tbk. Sebagai dua perusahaan yang
internal atau merger dan akuisisi sama-sama bergerak dalam bidang
(Muhammad, 2004 dalam Sa’diyah, lembaga penyiaran swasta (LPS)
2006). Strategi yang tepat dalam yang telah terdaftar di Bursa Efek
rangka meningkatkan pertumbuhan Indonesia, rencana pembelian saham
perusahaan adalah dengan mayoritas yang dilakukan oleh PT
melakukan ekspansi baik itu internal Elang Mahkota Teknologi Tbk.
maupun eksternal. Ekspansi internal melalui anak PT Surya Citra Media
dilakukan dengan menambah Tbk (SCMA) pada PT Indosiar
kapasitas produksi atau membangun Karya Media Tbk (IDKM) pada 13
divisi bisnis yang baru, sedangkan Mei 2011 menyebabkan banyak
ekspansi eksternal dapat dilakukan spekulasi diantara para investor.
dalam bentuk menggabungkan usaha.
Pada tanggal 13 Mei 2011
Merger dan akuisisi adalah bentuk tersebut, PT Elang Mahkota
penggabungan usaha yaitu penyatuan Teknologi, Tbk (EMTK) telah resmi
dua atau lebih perusahaan yang membeli saham Indosiar Karya
terpisah menjadi satu entitas Media (induk Indosiar) 27,24% dari
ekonomi karena perusahaan menyatu PT Prima Visualindo. Pada akhir
dengan perusahaan lain atau penawaran tender wajib, EMTK
memperoleh kendali atas aktiva dan resmi menguasai Indosiar dengan

iii
saham 84,77%. Hal inilah yang laporan keuangan perusahaan yang
menyebabkan pada 6 Mei 2013, melakukan akuisisi, yang dalam hal
EMTK resmi bergabung dengan ini adalah PT Elang Mahkota
Indosiar Karya Media yang Teknologi Tbk. Penilaian atas kinerja
membuat stasiun televisi SCTV dan keuangan perusahaan dalam kondisi
Indosiar bersatu dalam induk yang baik dapat dilakukan melalui
perusahaan Surya Citra Media. analisis rasio, antara lain rasio
Melalui aksi korporasi likuiditas, leverage, profitabilitas,
penggabungan bisnis berupa akuisisi pertumbuhan, dan rasio nilai
tersebut, menurut kepala riset PT pasarnya. Melalui analisa rasio
Recapital Securities, Indosiar keuangan tersebut dapat memberikan
maupun SCTV bisa menyaingi gambaran mengenai kemampuan
Media Nusantara Citra sebagai perusahaan dalam memenuhi
leading perusahaan media dan kewajiban jangka pendek (likuiditas),
stasiun penyiaran swasta dari sisi menentukan sampai berapa jauh
pendapatan maupun aset. aktiva perusahaan dibiayai dengan
Berdasarkan data laporan keuangan utang (leverage), menentukan
emiten-emiten tersebut di PT Bursa kemampuan perusahaan untuk
Efek Indonesia (BEI), per 30 menghasilkan laba (profitabilitas),
September 2010, total aset Indosiar mengukur kemampuan perusahaan
sebesar Rp 1,008 triliun, Elang mempertahankan posisinya dalam
Mahkota (induk usaha SCTV) Rp 4,2 industri dilihat dari penjualan
triliun, dan Surya Citra Rp2,44 perusahaan (pertumbuhan) dan
triliun. Total aset perseroan bila mengukur kemampuan manajemen
dimerger akan mencapai sekitar Rp untuk mencapai nilai-nilai pasar yang
7,64 triliun. Menyaingi aset Media melebihi pengeluaran kas (nilai
Nusantara Citra yang tercatat pasar).
mencapai Rp 8,15 triliun.
(www.recapital.co.id) Berdasarkan latar belakang
diatas, fenomena tersebut menjadi
Selama akuisisi yang acuan pemilihan judul penelitian,
dilakukan oleh EMTK, belum yaitu: “Analisis Kinerja Keuangan
ditemukan ada pelaporan atau Perusahaan Sebelum dan Sesudah
publikasi resmi yang berkaitan Akuisisi (Studi Kasus Perusahaan
dengan hasil analisis terhadap Media PT Elang Mahkota
dampak keuangan dari aktivitas Teknologi Tbk)”
akuisisi yang dilakukan oleh EMTK
dengan IDKM ini, sebagai METODE PENELITIAN
perusahaan penyiaran media swasta
Jenis penelitian pada
yang unggul, maka hasil analisis
penelitian ini adalah penelitian
kinerja keuangan atas aktivitas
deskriptif dengan studi kasus pada
akuisisi yang dilakukan perlu untuk
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk.
dilakukan untuk ketermudahan akses
Penelitian ini bertujuan untuk
informasi para stakeholder dan
mengetahui perbedaan kinerja
manajemen perusahaan. keuangan PT Elang Mahkota
Pasca akuisisi, kinerja Teknologi Tbk sebelum dan sesudah
keuangan dan posisi keuangan akuisisi yang diukur dengan
perusahaan akan tercermin dalam menggunakan rasio likuiditas,

iv
leverage, profitabilitas, pertumbuhan, Bersih, serta Rasio nilai pasar yang
dan nilai pasar. terdiri dari Earning Per Share dan
Price Earning Ratio.
Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data HASIL PENELITIAN
kuantitatif yaitu laporan keuangan
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk 2 Tabel 4.1 adalah hasil perhitungan
tahun sebelum dan 2 tahun sesudah setiap rasio keuangan PT Elang
melakukan akuisisi. Sumber data Mahkota Teknologi Tbk pada 2
yang digunakan yaitu data sekunder, periode 2009-2013.
berupa laporan keuangan PT Elang
Tabel 4.1
Mahkota Teknologi Tbk periode
tahun 2009-2013 dan pergerakan Nilai Rasio keuangan PT Elang
harga saham tahunan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk 2009-2013
Mahkota Teknologi Tbk periode
tahun 2009-2013. Tahun CR QR DAR DER LTDFA
Metode analisis data yang (%) (%) (%) (%) (%)
digunakan adalah time series 2009 343,11 287,29 30,53 47,76 314,06
analysis. Time series analysis 2010 441,72 394,69 27,60 41,16 290,59
merupakan metode analisis yang
dilakukan dengan jalan
Rata- 392,42 340,99 29,065 44,46 302,325
membandingkan rasio-rasio
rata
finansial perusahaan dari satu
2011 142,38 128,00 33,10 54,70 1028,52
periode ke periode lainnya.
Pembandingan antara rasio-rasio Akuisisi
yang telah dicapai perusahaan saat 2012 542,21 509,33 22,71 33,55 354,78
ini dengan rasio-rasio pada masa 2013 430,77 402,41 26,99 44,82 314,99
lalu akan menunjukkan apakah
perusahaan mengalami kemajuan Rata- 486,49 455,87 24,85 39,185 334,885
rata
atau kemunduran.
Tahun ROA ROE PP LB EPS PER
Variabel-variabel yang (%) (%) (%) (%) (Rp) (%)
digunakan dalam penelitian ini 2009 8,99 6,72 -9,43 11,95 51,49 11,65
yaitu berupa rasio keuangan.
Rasio keuangan yang digunakan 2010 16,32 14,84 18,56 108,12 83,83 14,55
dalam penelitian ini yaitu rasio
likuiditas yang terdiri dari Rata- 12,655 10,78 4,565 60 67,66 13,1
Current Ratio dan Quick Ratio. rata
Rasio leverage yang terdiri dari 2011 15,77 17,09 23,35 59,75 118,08 25,41
Debt to Equity Ratio, Debt to Akuisisi
Assets Ratio, dan Long Term 2012 13,79 14,94 13,16 24,75 140,60 27,74
Debt to Fixed Asset. Rasio
profitabilitas yang terdiri dari 2013 14,73 17,67 23,74 34,59 182,47 30,42
Return On Asset dan Return On Rata- 14,26 16,30 18,45 29,67 161,54 29,08
Equity. Rasio pertumbuhan yang rata
terdiri dari Pertumbuhan Sumber : Data diolah (2015)
Penjualan dan Kenaikan Laba

v
Berdasarkan tabel di atas, dapat tersebut yang mengalami
diketahui bahwa rasio keuangan yang peningkatan, yang berarti bahwa
ditunjukkan oleh rasio likuiditas kinerja keuangan perusahaan target
yang tercermin dari current ratio dan yaitu PT Indosiar Karya Mandiri
quick ratio, meskipun fluktuasi Tbk. menunjukkan kinerja yang baik.
sama-sama menunjukkan kenaikan Dilihat dari rasio likuiditas PT
setelah melakukan akuisisi. Untuk Indosiar Karya Media Tbk tahun
rasio leverage, angka rasio yang 2009-2010 yang tercermin dalam
tercermin melalui DAR, DER dan Current Ratio dan Quick Ratio
LTDFA mengalami penurunan menunjukkan angka 145% dan 134%
setelah dilakukannya akuisisi untuk untuk CR dan 88% dan 70,72%
rasio DAR dan DER, namun pada untuk QR. Kedua rasio sama-sama
LTDFA mengalami kenaikan setelah menunjukkan penurunan dari tahun
dilakukannya akuisisi. Untuk rasio 2009 menuju tahun 2010, dan
profitabilitas yang tercermin dari menunjukkan nilai yang lebih kecil
ROA dan ROE, pasca dilakukannya dibanding dengan rasio likuiditas PT
akuisisi meskipun masih fluktuatif Elang Mahkota Teknologi Tbk.
namun kedua rasio tersebut sama- Rasio likuiditas PT Elang Mahkota
sama mengalami kenaikan, ini Teknologi Tbk yang tercermin dalam
menunjukkan pemanfaatan atas Current Ratio dan Quick Ratio
aktiva dan ekuitas untuk perolehan selama tahun 2009-2013 keduanya
laba dilakukan dengan sangat baik. sama-sama mengalami peningkatan
Selanjutnya untuk rasio setelah akuisisi jika dirata-rata
pertumbuhan yang tercermin lewat meskipun nilainya fluktuatif. Nilai
Pertumbuhan Penjualan dan CR dan QR pada tahun akuisisi yang
Pertumbuhan Laba Bersih masing-masing menunjukkan
mengalami kenaikan untuk penurunan menjadi 142,38% dan
Pertumbuhan Penjualan dan 128% dari tahun sebelumnya 2010
penurunan untuk Pertumbuhan Laba yang menunjukkan nilai masing-
Bersih, namun keduanya sama-sama masing 441,72% dan 394,69%,
menunjukkan bahwa saat setelah menunjukkan bahwa proses akuisisi
dilakukannya akuisisi perusahaan perusahaan menyebabkan penurunan
menunjukkan sedikit perkembangan pada aktiva lancar dan hutang lancar
kenaikannya dalam memperoleh perusahaan. Setelah proses akuisisi
pertumbuhan produktivitasnya. nilai likuiditas bertambah karena
Sedangkan pada rasio nilai pasar terdapat aktiva lancar milik
yang tercermin lewat EPS dan PER perusahaan yang diakuisisi yang juga
keduanya sama-sama selalu telah ikut menjadi aktiva lancar
menunjukkan kenaikan dari tahun ke perusahaan akuisitor. Peningkatan
tahun terutama setelah perusahaan likuiditas dapat dilihat pada tahun
melakukan akuisisi. sesudah akuisisi nilai CR pada tahun
2012 naik menjadi 542,21%
PEMBAHASAN kemudian diikuti dengan penurunan
tipis pada tahun 2013 menjadi
Berdasarkan perhitungan atas
430,77%, namun ini semua masih
rasio keuangan pada tabel 4.1.
merupakan kenaikan jika
meliputi rasio likuiditas, leverage,
dibandingkan dengan nilai CR pada
profitabilitas, pertumbuhan dan nilai
rata-rata tahun sebelum akuisisi.
pasar, banyak diantara beberapa rasio

vi
Begitupun dengan nilai QR, pada berarti persentase aktiva yang
tahun sesudah akuisisi menunjukkan dimiliki perusahaan semakin
peningkatannya menjadi 509,33% menurun untuk dapat menutupi
dan dilanjut dengan sedikit persentase hutang yang dimiliki
penurunan pada tahun selanjutnya perusahaan pula. Hasil penelitian
2013 menjadi 402,41%. Nilai rasio mendukung teori yang dikemukakan
ini masih tergolong lebih tinggi jika oleh Kasmir (2008:152) menyatakan
dibandingkan dengan nilai CR pada bahwa besar kecilnya rasio juga
tahun-tahun sebelum dilakukannya sangat tergantung dari hutang yang
akuisisi. dimiliki perusahaan disamping aktiva
yang dimilikinya. Hal ini tercermin
Rasio Leverage dalam dari laporan keuangan perusahaan
penelitian ini meliputi DAR, DER yang menunjukkan semakin
dan LTDFA. Dilihat dari rasio DAR meningkatnya total aktiva
milik PT Indosiar Karya Media Tbk perusahaan juga selalu dibarengi
tahun 2009-2010 menunjukkan nilai dengan meningkatnya total hutang.
74,05% dan turun menjadi 67,88%, Rasio hutang selanjutnya yaitu Debt
sedangkan rasio DER PT Indosiar to Total Equity Ratio (DER). Dilihat
Karya Media Tbk pada tahun 2009- dari nilai rasio sebelum melakukan
2010 sebesar 295,42% dan turun akuisisi terlihat penurunan dari mulai
menjadi 220,08%. Kemudian nilai tahun 2009 rasio sebesar 47,76%
rasio LTDFA PT Indosiar Karya turun menjadi 41,16% pada 2010.
Media Tbk tahun 2009-2010 Kemudian pada tahun akuisisi 2011
menunjukkan angka 126,15% dan nilai rasio menjadi tinggi yakni
naik menjadi 160,16% pada tahun 54,70%. Ini terjadi karena modal
2010. yang disetor serta saldo laba yang
ditentukan penggunaannya untuk
Nilai rasio DAR PT Elang
aktivitas akuisisi pada tahun akuisisi
Mahkota Teknologi Tbk pada
juga ikut tinggi pada saat itu.
periode 5 tahun pengamatan cukup
Selanjutnya setelah akuisisi pada
fluktuatif. Pada tahun akuisisi 2011
tahun 2012 nilai rasio mengalami
nilai DAR 33,1% turun pada tahun
penurunan menjadi 33,55% dan
pasca akuisisi 2012 menjadi
diikuti kenaikan pada tahun 2013
22,71%.. Pada tahun selanjutnya
sebesar 44,82%. Menunjukkan
2013 rasio mengalami kenaikan
bahwa kinerja keuangan perusahaan
menjadi 26,99% yang berarti pada
pada tahun 2013 lebih baik
tahun tersebut jumlah aktiva menjadi
dibanding tahun 2012, karena total
lebih tinggi daripada persentase
ekuitas meningkat dan hutang juga
hutang perusahaan. Jika dilihat dari
naik. Jika dilihat secara rata-rata
rata-rata rasio sebelum dan sesudah
rasio antara sebelum dan sesudah
akuisisi menunjukkan bahwa terjadi
perusahaan melakukan akuisisi, nilai
penurunan setelah dilakukannya
rasio DER mengalami sedikit
akuisisi, yang artinya jumlah aktiva
penurunan pasca dilakukannya
yang didanai oleh kreditur relatif
akuisisi perusahaan. Sehingga tingkat
semakin kecil jika dibandingkan
leverage perusahaan masih lebih baik
dengan aktiva yang didanai oleh
saat sebelum akuisisi dibanding
pemegang saham, semakin rendah
sesudah dilakukannya akuisisi. Bagi
rasio berarti semakin rendah resiko
keamanan pihak luar semakin kecil
keuangannya, walaupun ini juga

vii
rasio ini maka semakin baik, Teknologi Tbk jika dilihat dari rasio
terutama jika jumlah modal lebih DAR dan DER melihatkan
besar dari jumlah hutang atau penurunan pasca dilakukannya
minimal sama. Namun bagi akuisisi, menunjukkan bahwa
pemegang saham atau manajemen, kemampuan leverage perusahaan
rasio DER ini sebaiknya semakin setelah dilakukannya akuisisi tidak
besar maka semakin baik. Rasio lebih baik bahkan sedikit mengalami
leverage selanjutnya yakni Long penurunan daripada sebelum
Term Debt to Fixed Asset (LTDFA). dilakukannya akuisisi, namun
Nilai rasio sebelum melakukan kemampuan mendapatkan pinjaman
akuisisi terlihat penurunan dari mulai atas jaminan aktiva tetapnya yang
tahun 2009 rasio sebesar 314, 06% diperlihatkan melalui LTDFA
turun menjadi 290,59% pada 2010. menunjukkan sedikit peningkatan
Pada tahun akuisisi terlihat setelah dilakukannya akuisisi oleh
peningkatan yang tajam menjadi perusahaan.
1028,52% yang diakibatkan oleh
jumlah aktiva tetap yang dimiliki Rasio profitabilitas
pada tahun akuisisi 2011 tersebut penelitian ini dicerminkan melalui
naik tinggi karena penambahan aset ROA dan ROE. Hasil ROA PT
tetap milik entitas anak perusahaan Indosiar Karya Media Tbk selama
yang diakuisisi, yaitu PT Indosiar tahun 2009-2010 menunjukkan nilai
Karya Media Tbk. Selanjutnya 3,34% dan naik menjadi 4,70%.
setelah akuisisi pada tahun 2012 nilai Sedangkan hasil ROE PT Indosiar
rasio turun menjadi 354,78% Karya Media Tbk tahun 2009-2010
diakibatkan oleh nilai hutang jangka menunjukkan nilai sebesar 2,93%
panjang yang tinggi karena pinjaman dan 2,8%. Menunjukkan bahwa
bank pada saat itu. Kemudian pasca sebelum diakuisisi, kemampuan
tahun akuisisi selanjutnya pada 2013 profitabilitas yang dimiliki oleh PT
juga diikuti penurunan serupa Indosiar Karya Media Tbk masih
menjadi 314,99% dikarenakan oleh tergolong rendah.
persentase aktiva tetap yang tinggi
ROA PT Elang Mahkota
oleh perusahaan diikuti dengan nilai
Teknologi, Tbk selama 5 tahun
total hutang jangka panjang
periode pengamatan menunjukan
perusahaan yang juga ikut tinggi.
nilai yang cukup fluktuatif, pada
Jika dilihat dari presentase rata-rata
periode sebelum akuisisi yakni tahun
LTDFA antara sebelum akuisisi dan
2009 nilai ROA sebesar 8,99% yang
sesudah akuisisi, perusahaan
diikuti dengan kenaikan pada tahun
mengalami sedikit kenaikan rasio
2010 sebesar 16,32%. Kemudian
pada saat sesudah dilakukannya
pada tahun akuisisi 2011 nilai rasio
akuisisi. Menunjukkan bahwa
turun menjadi 15,77%, ini
kemampuan perusahaan
disebabkan oleh total aktiva pada
mendapatkan pendanaan jangka
periode akuisisi naik tinggi yang juga
panjang melalui penjaminan atas
digunakan untuk mendanai aktivitas
aktiva tetapnya demi kelangsungan
akuisisi, yang juga diimbangi dengan
perusahaan sedikit mengalami
peraihan laba yang tinggi pada tahun
peningkatan pasca dilakukannya
tersebut. Sesudah akuisisi nilai ROA
akuisisi. Secara keseluruhan rasio
kembali turun pada 2012 sebesar
leverage PT Elang Mahkota
13,79% yang menunjukkan

viii
penurunan tingkat profitabilitas Menunjukkan bahwa pertumbuhan
perusahaan yang kemudian penjualan dan laba bersih dari tahun
diimbangi dengan kenaikan rasio 2009 dan 2010 terus mengalami
kembali pada tahun 2013 sebesar penurunan. Nilai rasio Pertumbuhan
14,73% . Jika dilihat dari rata-rata Penjualan PT Elang Mahkota
ROA perusahaan antara sebelum Teknologi Tbk sebelum akuisisi
akuisisi dan sesudah akuisisi tahun 2009 menunjukkan hasil -
mengalami sedikit kenaikan. Ini 9,43% yang merupakan penurunan
menunjukkan aktivitas akuisisi yang jumlah penjualan pada saat itu,
dilakukan menunjukkan peningkatan kemudian naik menjadi 18,56% dan
pada tingkat kemampuan pada tahun akuisisi naik menjadi
profitabilitas perusahaan dalam 23,56%. Pasca dilakukannya akuisisi
mengelola aktivanya menjadi laba. nilai rasio menurun menjadi 13,16%
Hasil ROE pada periode sebelum yang bisa disebabkan karna
akuisisi tahun 2009 menunjukkan pertumbuhan jumlah pendapatan
nilai 6,72% yang kemudian diikuti pada saat tersebut tidak terlalu naik
dengan kenaikan 14,84% pada tahun secara siginifikan meskipun jumlah
2010 dan berlanjut pada tahun pendapatan naik dari tahun 2011 ke
akuisisi perusahaan 2011 sebesar 2012. Tahun selanjutnya 2013 nilai
17,09%. Nilai ini kemudian turun rasio kembali naik menjadi 23,74%.
pada setahun pasca akuisisi yaitu Secara rata-rata rasio selama periode
2012 menjadi 14,94%, penurunan ini sebelum akuisisi dan sesudah akuisisi
bisa disebabkan oleh menurunnya mengalami kenaikan. Menunjukkan
kemampuan profitabilitas atas tiap bahwa proses akuisisi mampu
kenaikan modal yang dimilikinya, meningkatkan jumlah pendapatan
namun kemudian rasio pada tahun perusahaan. Rasio selanjutnya yaitu
selanjutnya yakni 2013 kembali naik Pertumbuhan Laba Bersih guna
menjadi 17,67%. Jika nilai ROE mengukur sebaik apa perusahaan
dilihat dari rata-rata antara sebelum dalam mempertahankan posisi
akuisisi dan sesudah akuisisi maka ekonomisnya dalam industri dilihat
menunjukkan terjadi sedikit dari laba bersih yang dihasilkan. Saat
peningkatan pasca dilakukannya periode sebelum melakukan akusisi
akuisisi ini, mengindikasikan bahwa nilai rasio 2009 sebesar 11,95% naik
akuisisi yang dilakukan PT Elang drastis tahun 2010 menjadi 108,12%
Mahkota Teknologi, Tbk memang angka laba bersih pada tahun 2010
dapat mengoptimalkan kemampuan inilah yang kemudian menjadi laba
profitabilitasnya jika dilihat dari ditahan menjadi modal untuk
jangka pendeknya. aktivitas akuisisi pada tahun 2011,
rasio pada tahun tersebut turun
Rasio pertumbuhan menjadi 59,75% yang diikuti pula
tercermin melalui rasio Pertumbuhan penurunan pada tahun selanjutnya
Penjualan dan Pertumbuhan Laba sebesar 24,75%, tahun 2013 perlahan
Bersih. Hasil rasio pertumbuhan naik menjadi 34,59%. Melalui rata-
penjualan yang dimiliki oleh PT rata antara sebelum dan sesudah
Indosiar Karya Media Tbk tahun akuisisi rasio Pertumbuhan Laba
2009 dengan 2010 menunjukkan Bersih mengalami penurunan dari
nilai -12,22% dan rasio kenaikan sebesar 60% menurun pasca akuisisi
laba bersih sebesar -2,56%. menjadi 29,67%. Menunjukkan

ix
bahwa pasca akuisisi juga belum maka dapat diambil kesimpulan
menunjukkan kemampuannya untuk sebagai berikut :
mengembangkan kemampuan
pertumbuhan laba bersih perusahaan 1. Rasio likuiditas (CR dan
dalam jangka pendek. Namun bukan QR), rasio leverage
tidak mungkin bahwa dalam jangka (LTDFA), rasio profitabilitas
panjang kemampuan pertumbuhan (ROA dan ROE), rasio
laba bersih perusahaan dapat pertumbuhan (Pertumbuhan
berkembang. Penjualan), dan rasio nilai
pasar (EPS dan PER)
Rasio nilai pasar yang menunjukkan peningkatan
digunakan yaitu EPS dan PER. Nilai sesudah akuisisi dibanding
EPS PT Indosiar Karya Media Tbk sebelum perusahaan
tahun 2009-2010 sebesar 4,20 dan melakukan akuisisi. Dapat
turun menjadi 4,09. Sedangkan nilai dikatakan bahwa kinerja
PER tahun 2009-2010 sebesar 10,95 keuangan lebih baik
menjadi 81,42. Nilai EPS PT Elang dibandingkan sebelum
Mahkota Teknologi Tbk pada saat akuisisi.
sebelum dan sesudah dilakukan
akuisisi menunjukkan kenaikan 2. Rasio leverage (DAR dan
secara terus-menerus dari mulai DER) dan rasio pertumbuhan
tahun 2009 hingga 2013. Ini (Pertumbuhan Laba Bersih)
menunjukkan bahwa kinerja menunjukkan penurunan
perusahaan mampu untuk menarik sesudah akuisisi dibanding
respon pasar untuk memiliki saham sebelum perusahaan
tersebut dan mensejahterakan melakukan akuisisi. Dapat
kepentingan pemegang saham. Pada dikatakan bahwa kinerja
perhitungan rasio PER pun juga keuangan tidak lebih baik
menunjukkan hal serupa, nilai PER dibandingkan sebelum
dari mulai sebelum akuisisi hingga akuisisi.
sesudah akuisisi menunjukkan
Saran
kenaikan secara terus-menerus, yang
berarti earning yang tercermin dalam Berdasarkan hasil analisis
harga saham PT Elang Mahkota terhadap kinerja keuangan PT Elang
Teknologi Tbk mengalami kenaikan Mahkota Teknologi Tbk sebelum dan
pasca dilakukannya akuisisi. sesudah melakukan akuisisi, maka
dapat dikemukakan beberapa saran
KESIMPULAN DAN SARAN antara lain :
Kesimpulan 1. Bagi Pemilik Perusahaan dan
Penelitian ini bertujuan untuk Manajemen
mengetahui kinerja keuangan PT
Pemilik perusahaan dan pihak
Elang Mahkota Teknologi, Tbk
manajemen sebelum memutuskan
sebelum dan sesudah perusahaan
untuk melakukan kegiatan akuisisi,
melakukan akuisisi. Berdasarkan
akan lebih baik jika lebih selektif
hasil analisis dan rasio yang telah
dalam memilih perusahaan target,
dijelaskan pada bab sebelumnya,
budaya kerja dan kondisi kinerja
keuangan harus diperhatikan seraya

x
dipertahankan maupun dievaluasi Djarwanto, Ps. 2010. Pokok-Pokok
dengan menggunakan analisis rasio Analisis Laporan Keuangan,
keuangan atau menggunakan alat Edisi Dua. BPFE. Yogyakarta
analisis lainnya untuk menjaga
kepuasan pihak-pihak yang Indriyo, H Gitosudarmo. 2008.
berkepentingan dengan perusahaan, Manajemen Strategi. Edisi 4.
khususnya pihak kreditur dan BPFE Yogyakarta.
pemegang saham. Yogyakarta

2. Bagi Investor Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).


2009. Pernyataan Standar
Investor selalu berhati-hati dan Akuntansi Keuangan per 1
menggunakan analisisisnya dalam April 2002. Salemba Empat.
menyikapi kegiatan akuisisi yang Jakarta
dilakukan perusahaan, karena
pengembangan dengan cara akuisisi Irham Fahmi. 2011. Analisis Kinerja
tidak selalu berpengaruh baik Keuangan: Panduan bagi
terhadap pertumbuhan laba bersih Akademisi, Manajer, dan
dan profitabilitas perusahaan. Investor untuk menilai dan
Menganalisis Bisnis dari
3. Bagi Kreditur Aspek Keuangan. Alfabeta.
Bandung
Kreditur dalam memberikan
pinjaman dana kepada perusahaan Kasmir. 2008. Analisisi Laporan
hendaknya selalu Keuangan. PT Raja Grafindo
mempertimbangkan rasio-rasio Persada. Jakarta.
keuangan perusahaan yaitu rasio
likuiditas dan rasio leverage, karena Lukman Syamsuddin. 2009.
akan berhubungan dengan Manajemen Keuangan
kemampuan perusahaan dalam Perusahaan. Edisi Baru. PT
melunasi utang-utangnya, baik Raja Grafindo Persada.
jangka pendek maupun jangka Jakarta.
panjang. Moeljadi. 2006. Manajemen
DAFTAR PUSTAKA Keuangan Pendekatan
Kuantitatif dan Kualitatif.
Beams, Floyd.A: Amir Abadi Yusuf. BPFE Yogyakarta.
2004. Akuntansi Keuangan Yogyakarta.
Lanjutan di Indonesia.
Salemba Empat. Jakarta Moin, A. 2007. Merger, Akuisisi dan
Divestasi, Edisi 2. Penerbit
Brigham, Eugene.F. Houston, J.F. Ekonesia. Yogyakarta:
2011. Dasar-dasar Fakultas Ekonomi VII
Manajemen Keuangan, Edisi
11. Salemba Empat. Jakarta. Nuke Arthiadianika. 2009. Analisis
Kinerja Keuangan
Creswell, John W. 2010. Methods Perusahaan Publik yang
Research (Terjemahan). Terdaftar di Bursa Efek
Penerbit Erlangga. Jakarta. Indonesia (BEI) Sebelum dan
Sesudah Merger Atau

xi
Akuisisi. Skripsi Fakultas 2011). Skripsi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya. Universitas Brawijaya.
Malang Malang
Nur Indriantoro, Bambang Supomo. S. Munawir. 2010. Analisa Laporan
2009. Metodologi Penelitian Keuangan, Edisi Keempat.
Bisnis. BPFE. Yogyakarta. BPFE Yogyakarta.
Yogyakarta.
Nurul Sa’diyah. 2006. Analisis
Komparatif Merger dan Sofyan S Harahap. 2011. Analisis
Akuisisi Terhadap Kinerja Kritis Atas Laporan
Keuangan. Tesis. Keuangan. PT Raja Grafindo
Pascasarjana Fakultas Persada. Jakarta
Ekonomi Universitas
Brawijaya. Malang Stevanus dan Yuliawati Tan. 2005.
Akuntansi Lanjutan Sebuah
P.S Sudarsanam. 1999. Esensi Perspektif Indonesia. Malang:
Merger dan Akuisisi. Jilid Bayumedia
1.Edisi 1. Penerbit Andi.
Yogyakarta Weston, J.Fred. Copeland Thomas E.
2008. Dasar–Dasar
Payamta, Dody Setiawan. 2004. Manajemen Keuangan Jilid I.
Analisis Pengaruh Merger Erlangga. JAkarta.
dan Akuisisi Terhadap
Kinerja Perusahaan Publik di Williams, Melissa A.; Michael,
Indonesia. Jurnal Riset Timothy B.; Waller, Edward
Akuntansi Indonesia. Vol. 7 R. 2008. Managerial
Hal. 265-282 Incentives and Acquisitions:
A Survey Of The Literature,
Purwanti Adi Putri. 2008. Kinerja Managerial Finance Vol. 34
Keuangan PT Indosat No. 5, 2008 pp. 328-341
Sebelum dan Sesudah
Merger. Skripsi Fakultas Yunus, H., Harnanto. 2010.
Ekonomi dan Bisnis Akuntansi Keuangan
Universitas Brawijaya. Lanjutan. BPFE
Malang Yogyakarta. Yogyakarta

Robert N. Anthony, Vijay ________. 2011. Pasca Akuisisi oleh


Govindarajan. 2005. Sistem EMTEK, Saham IDKM
Pengendalian Manajemen Delisting (www.idx.co.id
(Buku 2). Edisi 11. Salemba diakses 20 November 2014)
Empat. Jakarta
________. 2012. Analisis Akuisisi
Rozi Alfath. 2013. Analisis Kinerja Indosiar oleh EMTEK
Keuangan Perusahaan (Studi (www.recapital.co.id diakses
Pada Perusahaan 20 November 2014)
Telekomunikasi yang
Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2006-

xii

Anda mungkin juga menyukai