Anda di halaman 1dari 3

1.

Epidemik

Wabah atau epidemi adalah istilah umum untuk menyebut kejadian tersebarnya penyakit pada
daerah yang luas dan pada banyak orang, maupun untuk menyebut penyakit yang menyebar
tersebut. !pidemi adalah keadaan dimana didapat 'rekuensi penyakit melebihi 'rekuensi biasa,
atau dalam waktu yang singkat terdapat penyakit yang berlebih.
Contoh :Penyakit jantung dan kanker
Penyakit jantung dan kanker di Indonesia terdapat dalam frkuensi yang lebih besar daripada 30
tahun yang lalu. Dalam waktu 30 tahun telah terjadi banyak hal, misalnya ahli diagnosis semakin
banyak dan canggih, kebiasaan untuk berobat ke dokter semakin baik, sehingga pencatatan
penyakit lebih sempurna, juga status sosial ekonomi masyarakat sudah banyak berubah. Maka
data 30 tahun yang lalu tidak komparabel dengan tahun sekarang, atau tidak dapatdibandingkan.
Maka, perbandingan sebaiknya dilakukan terhadap data tiga-limatahun terakhir saja, kecuali
perubahan dalam kurun waktu tadi yang sangat besar.

2. Endemi
Endemik adalah suatu keadaan dimana penyakit secara menetap berada dalammasyarakat pada
suatu tempat/populasi tertentu.Endemik ialah mewabahnya penyakit dalam komunitas/daerah
tertentu dalam jumlah yang melebihi batas jumlah normal atau yang biasa. Sedangkan pandemik
ialah endemik yang terjadidalam daerah yang sangat luas dan mencakup populasi yang banyak di
berbagaidaerah/negara di dunia.Suatu infeksi dikatakan sebagai endemik pada suatu populasi
jika infeksi tersebut berlangsung di dalam populasi tersebut tanpa adanya pengaruh dari luar
penyakit dikatakan sebagai endemik bila setiap orang yang terin'eksi penyakit tersebut
menularkannya kepada tepat satu orang lain (secara rata-rata). Bila infeksi tersebut tidak lenyap
dan jumlah orang yang terinfeksi tidak bertambah secara eksponsial, suatu infeksi tersebut
dikatakan berada dalam keadaan tunak endemik .
Suatu infeksi yang dimulai sebagai suatu endemik pada akhirnya akan lenyap atau mencapai
tunak endemik, bergantung padasejumlah 'aktor termasuk virotensi dan cara penulisan penyakit
bersangkutan.Dalam bahasa percakapan, penyakit endemik sering diartikan sebagai suatu
penyakit yang ditemukan pada daerah tertentu
Contoh:
Penyakit Malaria
Malaria adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina, dengan ciri-ciri tubuh
kita menggigil (panas dingin) dan penyebab protozoa.

3. Pandemi
Pandemi merupakan epidemik yang terjadi dalam daerah yang sangat luas danmencakup
populasi yang banyak di berbagai daerah/negara di dunia. Pandemi atau epidemi global atau
wabah global adalah kondisi dimana terjangkitnya penyakitmenular pada banyak orang dalam
daerah geogra'i yang luas. Berasal dari bahasa yunani "Pan" yang artinya semua dan "demos"
yang artinya rakyat.
Contoh:
penyakit cacar (10.000 SM – 1979)
Cacar sudah menjadi pandemik sejak tahun 10.000 sebelum Masehi dan telah menelan lebih
dari 300 juta korban jiwa. Beberapa ahli percaya bahwa sebagian besar penduduk Bumi pernah
habis lenyap oleh karena penyakit yang satu ini.
Gejala: demam, sakit kepala, cepat lelah, batuk, diare, dan timbul bercak-bercak pada kulit.

4. Sporadik
Sporadik adalah suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan umumnya penyakit yang ada di
suatu wilayah tertentu frekuensinya berubah-ubah menurut perubahan waktu. Sporadik juga
termasuk jenis penyakit yang tidak tersebar merata pada tempat dan waktu yang tidak sama,
dan pada suatu saat dapat terjadi epidemik.
Contoh: penyakit poliomyelitis
Penyakit poliomyelitis di Indonesia. Poliomyelitis atau polio, adalah penyakit paralisis atau
lumpuh yang disebabkanoleh virus. Agen pembawa penyakit ini adalah sebuah virus yang
dinamakan poliovirus 6PD7 yang masuk ke tubuh melalui mulut dan mengi'eksi saluranusus.
Virus ini dapat memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem saraf pusat menyebabkan
melemahnya otot dan kadang kelumpuhan paralisis. Kasus polio di Indonesia pada tahun 2005
terjadi pertama kali di Sukabumi, jawa barat yang dengan cepat menyebar ke provinsi banten,
jakarta, jawa Timur, Jawa Tengah, dan Lampung. Data terakhir melaporkansecara total terdapat
298 kasus polio 1 tersebar di 10 provinsi dan 22 kabupaten /kota di Indonesia.

5. Surveilance
Menurut WHO (2004), surveilans merupakan proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan
interpretasi data secara sistemik dan terus menerus serta penyebaran informasi kepada unit
yang membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan. Berdasarkan definisi diatas dapat
diketahui bahwa surveilans adalah suatu kegiatan pengamatan penyakit yang dilakukan secara
terus menerus dan sistematis terhadap kejadian dan distribusi penyakit serta faktor-faktor yang
mempengaruhi nya pada masyarakat sehingga dapat dilakukan penanggulangan untuk dapat
mengambil tindakan efektif.

Sedangkan Komponen kegiatan surveilans menurut antara lain sebagai berikut :

Pengumpulan data, data yang dikumpulkan adalah data epidemiologi yang jelas, tepat dan ada
hubungannya dengan penyakit yang bersangkutan. Tujuan dari pengumpulan data epidemiologi
adalah: untuk menentukan kelompok populasi yang mempunyai resiko terbesar terhadap
serangan penyakit; untuk menentukan reservoir dari infeksi; untuk menentukan jenis dari
penyebab penyakit dan karakteristiknya; untuk memastikan keadaan yang dapat menyebabkan
berlangsungnya transmisi penyakit; untuk mencatat penyakit secara keseluruhan; untuk
memastikan sifat dasar suatu wabah, sumbernya, cara penularannya dan seberapa jauh
penyebarannya.
Kompilasi, analisis dan interpretasi data. Data yang terkumpul selanjutnya dikompilasi, dianalisis
berdasarkan orang, tempat dan Analisa dapat berupa teks tabel, grafik dan spot map sehingga
mudah dibaca dan merupakan informasi yang akurat. Dari hasil analisis dan interpretasi
selanjutnya dibuat saran bagaimana menentukan tindakan dalam menghadapi masalah yang
baru.
Penyebaran hasil analisis dan hasil interpretasi data. Hasil analisis dan interpretasi data
digunakan untuk unit-unit kesehatan setempat guna menentukan tindak lanjut dan
disebarluaskan ke unit terkait antara lain berupa laporan kepada atasan atau kepada lintas sektor
yang terkait sebagai informasi lebih lanjut.

Referensi
5. 2004. WHO Comprehensive Assessment of the National Disease surveilans in Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai