1. ilmu pengetahuan yang meliputi soal biologik maupun mekanik untuk mencegah dan
memperbaiki maloklusi dari gigi geligi serta memperoleh bentuk yang harmonis sehingga fungsi alat
pengunyahan menjadi baik/normal
- soal mekanik
- tidak sistematis
- estetika
- kuratif
- mekanik+biologik
- lebih sistematis
- estetika + fungsi
- preventif + kurativ
Tahun 1839:
*Tahun 1907 Terbit Buku Malocclusion of Theeth karangan Dr. Edward Angle
-Memperbaiki cacat muka dan susunan gigi gerigi yang tidak teratur (berjejal)
-Untuk menghilangkan kebiasaan buruk, misalnya: isap jari, bernafas melalui mulut
Suatu tingkatan dalam perawatan ortodonsi dimana dilakukan pencegahan agar tidak terjadi
maloklusi. Contoh:
Suatu tingkatan dalam perawatan ortodonti dimana dilakukan tindakan pada suatu kasus maloklusi
yang baru berkembang o/k adanya faktor keturunan, extrinsik serta intrinsik. Contoh: Melakukan
pencabutan beranting (Serial extraction)
III. Currative Orthodontic / Corrective Orthodontics
Suatu tingkatan perawatan ortodonsi pada maloklusi yang sudah berkembang. Contoh: Merawat
maloklusi dengan menggunakan alat-alat ortodonsi yang kompleks.
Terbagi 2 Tahapan:
1. Perawatan Aktif
Maloklusi dirawat dengan menggunakan alat-alat ortodonsi, latihan otot mulut dan menghilangkan
kebiasaan buruk
2. Perawatan Pasif
a. Mempertahankan posisi gigi yang telah dikoreksi dengan alat retainer (Hawley Retainer)
-Ilmu keturunan/genetika
-Antrhopologi
-Ilmu Gizi
SISTEM STOMATOGNASI
TULANG
-Bag yang paling keras tetapi plastis bereaksi terhadap tekanan akibat fungsi
-Bisa merubah struktur tulang tetap terbatas sesuai dengan pola morfogenetiknya
Maka mandibula memp lapisan kompakta yang tebal tang berhubungan satu sama lain.
TRAJEKTORIA
-Pilar Kaninus
-Pilar zogimatikus
-Pilar pterigoigeus
Ant kiri dan kanan dihubungkan melalui palatum tekanan dapat berjalan dengan harmonis
OTOT
1. Otot pengunyahan
1. M. Buksinator radial
- membantu pengunyahan
3. M. Mentalis
- menarik bibir bawah ke atas
Otot-otot Penelanan
1. Otot-otot mulut:
3. Otot-otot farings
Sifat Otot
1. Elastis kemampuan untuk memperpanjang diri dan kembali ke bentuk semula. Tergantung dari:
- jenis otot
- macam kebutuhan
-usia
2. Kontraksi kemampuan untuk memperpendek diri yang disebabkan o/ impuls saraf
Pada saat kontraksi terjadi oksidasi glikogen asam susu rs capai mempengaruhi kemampuan
kontraksi
-Fungsi otot yang harmonis dan normal tulang-tulang bertumbuh kembang secara normal
-Daerah perlekatan otot menerima pengaruh plg besar dari otot-otot tersebut.
Terdiri dari:
1. Fossa gleniod
2. Prosesus Kondiloideus
3. Ligamentum kapsular
4. Meniskus
5. Selaput sinovia
Fossa Glenoid
Cekungan pada tulang pelipis / os temporalis bagi muka di muka eminensia artikularis
-Prosesus Kondiloideus
Meniskus/diskus artikularis
-Pengunyahan
-Penelanan
-Pernafasan
-Bicara
-Fungsi Pengunyahan/mastikasi
Harus ada koordinasi otot-otot di sekitar mulut misal: pipi, os hioid, lidah dan bibir
-Penelanan
Walau tidak makan ada penelanan bila aksi penelanan tidak normal menyebabkan
maloklusi
-Pernafasan
Bernafas mell mulut/mouth breathing bisa kelainan organik, bisa kebiasaan jelek
4. Kesimetrisan Wajah
-Ras manusia di dunia beb kelompok besar: kulit putih, hitam, merah, kuning
-Para ahli mempelajari tipe-tipe kraniofasial dari sdt kecantikan, seni, antropologi, dan ortodonsi
untuk mengetahui dari ras mana kelompok itu berasal
1. Bentuk Muka
Tipe-Tipe Wajah/Kepala
Bentuk Wajah:
a. Longiliniar: panjang-sempit
b. Brevilinear: pendek-lebar
c. Mesolinear: sedang
2. Dari Horisontal
a. Dolikosefali IK < 75
b. Mesosefali IK : 75-80
c. Brakhisefali IK > 80
Tujuan:
A. Dari depan/frontal
1. Seimbang apabila ada keseimbangan antara 1/3 muka bagian atas, tengah, dan bawah
-Titik Acuan:
a. N (nasion)
c. Gn (Gnathion)
-Titik acuan:
a. Glabella
Wajah yang simetris ada perbandingan yang sama antara bagian sebelah kiri dan kanan
-Wajah yang tidak simetris bisa disebabkan karena: abses, kelainan TMJ, trauma
-Perkembangan normal dentofasial tergantung pada fungsi normal otot sekitar mulut.
- Keseimbangan antara otot bibir, pipi dan lidah perlu dipertahankan sebagai upaya pencegahan
terjadinya maloklusi
(Oklusi = tutup menutupnya gigi atas dan bawah. Maloklusi: oklusi yang jelek)
-Bibir atas dan bawah tetap berkontak dalam keadaan istirahat. Fungsi bibir tersebut berperan
sebagai penahan untuk gigi anterior
-Kekuatan tonus bibir yang normal adalah 4-6 lbs yang diukur dengan spring tension gauge.
-Relasi bibir atas dan bawah yang terbuka saat istirahat menunjukkan adanya ketidakseimbangan
otot orofasial
-Kekuatan tonus bibir yang tidak adekuat disebut hipotonus hanya 1-2 ½ lbs
-Tonus otot bibir saat mandibula berada pada posisi istirahat seharusnya menghasilkan kontak
antara bbir atas dan bibir bawah yang ringan dan konstan
-Jika keadaan bibir saling terpisah, tidak mampu berkontak ringan maka bibir dikatakan inkompeten
-Individu dengan bibir inkompeten memiliki bibir bawah yang terletak dibelakang gigi insisivus atas,
sedangkan bibir atas tampak pendek, hipotonus, dan hampir tidak berfungsi
-Saat berupaya menutup bibir, otot orbicularis oris dan mentalis berkontraksi kuat, bibir bawah
mendorong permukaan palatal gigi insisivus atas.
-Bibir bawah seharusnya menutupi sepertiga insisal permukaan labial gigi insisivus atas
(1) morfologi bibir tidak adekuat yaitu, anatomi bibir atas pendek sehingga pada posisi istirahat
bibir tidak dapat berkontak,
(2) bibir tidak mampu berfungsi dengan baik karena gigi insisivus atas protrusif, misalnya pada
kasus maloklusi angle klas II divisi 1 yang ekstrem
(3) fungsi bibir yang abnormal, seringkali terjadi pada individu dengan kebiasaan bernafas melalui
mulut
-Bibir inkompeten dapat mengakibatkan protrusi gigi-gigi karena berkurangnya aksi penekanan gigi-
gigi oleh bibir atas dan bawah, penampilan menjadi tidak menarik
-Inkompetensi bibir juga dapat mempengaruhi sistem mastikasi, terjadi gangguan dalam
pengunyahan makanan dengan bibir yang tidak berkontak dan seringkali mengeluarkan bunyi
-Secara visual, bibir inkompeten dapat dilihat pada individu yang mempunyai kebiasaan bernafas
melalui mulut
-Berdasarkan pencatatan EMG (Elektro miograf) aksi otot mentalis pada bibir kompeten saat
istirahat dari posisi bibir tertutup ke posisi bibir terbuka mengalami peningkatan sedangkan pada
bibir inkompeten mengalami penurunan.
-Melalui gambaran sefalometri, evaluasi postur bibir berdasarkan hubungan antara bibir atas dan
bawah pada saat posisi bibir istirahat disebut dengan interlabial gap (ILG)
-Jarak interlabial gap normal adalah 0 – 3 mm. Aktivitas otot mentalis yang kuat pada saat menutup
mulut mengindikasikan jarak interlabial gap yang besar