Anda di halaman 1dari 15

Tugas Makalah

Mata Kuliah Kajian PPKn MI/SD Kelas Rendah

MENUNJUKKAN PERILAKU TOLERAN TERHADAP LINGKUNGAN


RUMAH DAN SEKOLAH PPKn KELAS 2 MI/SD
D
I
S
U
S
U
N
Oleh

Kelompok II
NAMA NIM
Rantika Devi 1720500035
Suryani Riska Munthe 1720500024
Evi Afrina 1720500028
Rendot Rangkuti 1720500048
Dosen Pengampu
Maulana Arafat Lubis, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PADANGSIDIMPUAN
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt, berkat
taufik dan hidayahnya makalah ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam
penulis curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, pembawa risalah yang menjadi
petunjuk serta rahmat bagi seluruh alam.
Dan atas perhatian dan kesempatan yang telah diberikan untuk membuat
makalah ini penulis ucapkan terimakasih kepada Bapak Maulana Arafat M.Pd
selaku dosen mata kuliah kajian PPKn. Kepada teman-teman jika ada kesalahan
dalam pembuatan makalah kami mohon maaf.
Adapun makalah ini yang berjudul ”Menunjukkan Perilaku Toleran
Terhadap Lingkungan Rumah dan Sekolah PPKn Kelas 2 MI/SD”. Semoga
dengan adanya makalah ini, kita semua dapat mengetahui, mempelajari, dan
menambah pengetahuan kita. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan dari bapak dan teman-teman sekalian demi kesempurnaan
makalah ini.

Padangsidimpuan, 26 Februari 2019

Penulis

i
DAFATAR ISI

KATA PENGANTA R................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Malalah ................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Gotong Royong ..................................................................2
B. Sikap Cinta Lingkungan ..................................................................6
C. Pendidikan Karakter.............................................................................9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 11
B. Saran ................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi Antara
sesama manusia. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup sendiri. Maka
dari itu dibutuhkan sikap toleransi sesama manusia untuk membuat hidup bangsa
Indonesia menjadi tentram, aman dan damai. Toleransi sendiri adalah suatu sikap
saling menghormati dan menghargai perbedaan antara manusia. Sikap manusia
yang menilai dirinya lebih tinggi, benar dan baik cenderung tidak memiliki jiwa
toleransi.Jika pudar sikap toleransi akan membuat bangsa Indonesia menjadi anti
toleransi dan sering terjadi konflik. Anti toleransi sendiri ditandai dengan
meningkatnya rasa benci dan saling curiga anatara sesama manusia.
Peserta didik usia sekolah dasar di era dahulu dan sekarang cenderung
berbeda. Siswa era dahulu sebagian besar masih sering menerapkan budaya hidup
rukun, gotong royong, cinta lingkungan dan menerapkannya dikehidupan sehari-
hari. Meskipun dewasa ini masih ada juga siswa yang sama dengan siswa era
dahulu dan disekolah sudah dididik untuk menanamkan sikap-sikap tersebut,
dalam penerapannya masih banyak yang acuh dan sebatas melakukannya
disekolah saja.
Pendidikan kewarganegaraan sebagai jalan untuk menyelesaikan
berbagai problema sikap kewarganegaraan yang harus di bina sejak kecil. nilai
gotong royong dan cinta lingkungan merupakan implementasi dari pancasila yang
menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia. Menanamkan nilai-nilai pancasila,
terutama untuk anak usia sekolah dasar sangat penting. Anak pada jenjang sekolah
dasar fikirannya belum seperti orang dewasa, meniru sesuatu hal yang belum tentu
benar dan mudah mengingat peristiwa baik maupun buruk dalam hidupnya.
Maka dari itu, pendidikan kewarganegaraan dengan menguraikan hidup gotong
royong dan cinta lingkungan diajarkan di kelas 4 jenjang sekolah dasar untuk
membentuk karakter anak sejak usia dini.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu hidup gotong royong?
2. bagaimana itu sikap cinta lingkungan?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui hidup gotong royong.
2. Untuk mengetahui sikap cinta lingkungan.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gotong Royong

Gotong royong merupakan bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu


hasil yang didambakan. Istilah ini berasal dari gotong berarti "bekerja", dan
royong berarti "bersama"1. Bersama dengan musyawarah, pantun,
Pancasila,hukum adat, ketuhanan, dan kekeluargaan, gotong royong menjadi dasar
filsafat Indonesia seperti yang dikemukakan oleh M. Nasroen.2
Nilai gotong royong perlu ditanamkan pada anak sejak dari kecil.
membiasakan hidup gotong royong sangat berhubungan dengan pendidikan
multikultural, karena disetiap hidup rukun pasti ada perbedaan dan kerukunan
1
Wikipedia. Online,https://id.wikipedia.org/wiki/Gotong_royong Pada 30 Maret 2016
Pukul 15.47 WIB
2
Mulyaningrum, dkk, Pendidikan Kewarganegaraan 2 : Untuk Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah kelas II, (Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2009), hlm. 21.

3
akan tercipta apabila bisa menerima perbedaan dengan cara saling berbagi dan
tolong menolong atau gotong royong tanpa membedakan ras, agama dan asal-usul
suku bangsa, karena gotong royong dapat dilaksanakan apabila masyarakatnya
rukun.
1. Kerukunan
Hidup rukun dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara
menghormati pendapat orang lain, menerima perbedaan (toleransi), dan tidak
saling mengejek satu sama lain. Seperti dikalangan anak-anak usia sekolah dasar
membiasakan hidup rukun harus diterapkan sejak lama.
Membiasakan hidup rukun sesuai dengan sila ke-3 Pancasila yaitu
“Persatuan Indonesia”. Jadi, membudayakan kerukunan sangat perlu kita
terapkan. Berikut beberapa penerapan kerukunan seperti Kerukunan di
Lingkungan Keluarga Keluarga merupakan unit terkecil masyarakat. Kerukunan
dapat terwujud apabila antar keluarga damai.
Contoh keluarga damai:
Ayah sudah pulang dari kantor ayah membawa buah tangan untuk tesa
dan niko Buah tangan itu berupa kotak pensil. Ayah membawa dua masing
masing berwarna biru dan kuning tesa dan niko diminta memilih sendiri niko
menawari tesa untuk memilih. Tesa memilih kotak pensil berwarna biru, tesa
sudah memiliki kotak makan berwarna kuning jadi tesa memilih kotak pensil biru
ya kata tesa Sebenarnya niko suka kotak pensil warna biru tapi karena niko sayang
tesa, maka niko mengalah Niko membiarkan Tesamengambil kotak pensil warna
biru bila kakak ingin memakai kotak pensil biru ini kita bisa bertukar lanjut tesa.
Niko menyetujui tawaran tesa.
a. Kerukunan di Lingkungan Sekolah3
Di sekolah hidup rukun harus diterapkan dengan cara saling berbagi dan
tolong menolong sesama teman. Contoh hidup rukun di sekolah yaitu dalam kerja
bakti saling bahu membahu dan tidak memaksakan teman kita untuk melakukan
hal yang tidak disukai.

3
Mulyaningrum, dkk, Pendidikan Kewarganegaraan 2: Untuk Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah kelas II, hlm. 23.

4
Kerukunan di lingkungan sekolah selain dijalin bersama teman.
Perangkat sekolah lainnya juga turut membudayakan kerukunan. Misalnya,
Bapak/Ibu guru, karyawan sekolah ikut membantu siswa pula dalam kerja bakti
disekolah tanpa memandang status.
b. Rukun Bertetangga
Tetangga adalah orang yang terdekat dengan kita selain keluarga, karena
bertempat tinggal didekat kita. Kita harus bergaul dengan tetangga dengan baik.
MisalnyaPak Roni dan Bu Roni mengadakan acara ulang tahun anaknya Rina.
Dalia juga diundang ke acara Rina.Rina sangat senang karena Dalia datang ke
acaranya, Dalia memberikan hadiah boneka untuk Rina. Rina mengucapkan
terima kasih kepada Dalia.
2. Saling Berbagi
Sebagaimana manusia kita tidak bisa hidup sendiri, manusia memerlukan
orang lain untuk melakukan banyak hal. Itu merupakan sifat manusia sebagai
makhluk sosial.4 Kita memerlukan bantuan orang lain, oleh karena itu kita perlu
membiasakan sikap saling berbagi.
a. Saling Berbagi Dalam Keluarga
Dalam keluarga kita harus membiasakan diri untuk saling berbagi dengan
ayah, ibu, kakak, adik, nenek, kakek dan keluarga kita lainnya. Apabila kita
memiliki sesuatu sebaiknya kita memberikan sebagian yang kita punya kepada
anggota keluarga lainnya.
b. Tugas dan Tanggung Jawab Anggota Keluarga
Semua orang mempunyai tugas dan kewajiban. Tugas dan kewajiban
harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Sikap berusaha melaksanakan tugas
dan kewajiban. Orang tua mempunyai tanggung jawab terhadap keluarga. Ibu
mempunyai tanggung jawab,contoh tanggung jawab ibu adalah mengurus anak
anak,mengatur rumah tangga dinamakan tanggung jawab. Seperti memasak,
mencuci, membersihkan rumah. Sedangkan anak-anak di rumah mempunyai

4
Sadiman, dkk, Pendidikan Kewarganegaraan Jilid 2 untuk SD dan MI Kelas II, (Jakarta:
CV. Gema Ilmu, 2009), hlm. 32.

5
kewajiban menghormati dan patuh terhadap ayah ibu dalam kehidupan sehari hari.
Seorang anak wajib membantu orang tuanya
c. Gotong Royong di Sekolah
Sekolah adalah tempat belajar kita dapat belajar dengan baik. Apabila
ruang belajar bersih dan nyaman, maka ruang kelas dibentuk regu kerja. Regu
kerja bertugas membersihkan ruang kelas. Regu kerja terdiri atas lima anak, anak
yang piket harus datang pagi-pagi. Tugas regu piket adalah
menyapu,membersihkan meja dan kursi dari debu, menghapus papan tulis dan
merapikan meja.
d. Gotong Royong di Masyarakat
Gotong royong juga bisa dilakukan di masyarakat dengan cara bahu
membahu, membersihkan lingkungan dan menolong warga yang terkena musibah.
Contoh gotong royong di masyarakat, di desa Sekarsari menjelang musim
penghujan diadakan kegiatan bersih-bersih desa bertujuan membersihkan seluruh
lingkungan desa agar di musim penghujan masyarakat terhindar dari serangan
wabah penyakit seperti demam berdarah, diare dan muntaber.
Penyakit tersebut disebabkan oleh lingkungan yang kotor genangan air. Selokan
yang tersumbat di kalangan masyarakat desa Sekarsari melaksanakan kegiatan
bersih desa,secara bergotong-royong semua warga desa berpartisipasi tidak
ketinggalanibu-ibudananak-anak.
3. Tolong Menolong di Rumah, di Sekolah dan di Masyarakat.
Tolong menolong artinya saling membantu. Tolong- menolong juga
berarti bekerja sama dengan orang yang ditolong. Memberikan pertolongan
kepada yang membutuhkan tanpa pilih pilih. Tolong menolong merupakan
perbuatan yang mulia. Berikut ini merupakan contoh – contoh tolong menolong
yang ada di keluarga, sekolah dan masyarakat.5
a. Contoh kegiatan tolong menolong di rumah yaitu:
Saat ibu sedang sibuk bersih-bersih ruang tamu, Isti dengan senang hati
menolong ibu seperti membantu menyapu dan merapikan kursi dan meja.
5
Sajari dan Suharto, Kewarganegaraan Untuk SD/MI Kelas II, (Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008), hlm. 46.

6
b. Contoh tolong menolong di sekolah yaitu:
Kesya tidak membawa alat menggambar saat pelajaran menggambar. Ika
temannya membawa alat menggambar lebih. Sebagai teman yang baik,
Ika meminjamkan alat menggambarnya kepada Kesya.
c. Contoh tolong menolong di masyarakat yaitu:
Setiap hari minggu di lingkungannya Ika selalu mengadakan gotong-
royong.Meskipun Ika masih kelas 2 SD, tetapi Ika tetap berpartisipasi
saat gotong-royong meskipun hanya membantu mencabuti rumput.
B. Cinta Lingkungan Sekitar
1. Pentingnya Tumbuhan Bagi Kehidupan Kita

Lingkungan alam adalah lingkungan yang sudah ada sejak dulu atau
terbentuk secara alami oleh proses alami dan proses terbentuknya lingkungan ini
tanpa campur tangan manusia. Lingkungan alam merupakan pemberian Allah
yang tidak ternilai harganya. Contoh lingkungan alam yaitu hutan, gunung, laut,
dan masih banyak lagi.6
Manusia sangat bergantung kepada lingkungan alam. Contohnya seperti
manusia yang sangat membutuhkan udara bersih untuk bernapas. Jadi manusia

6
Sutejo, dkk, Terampil dan Cerdas Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SD/MI
Kelas II. (Jakarta: Pusat Perbukuan,Departemen Pendidikan Nasional, 2009), hlm.26.

7
harus menjaga lingkungan terutama menanam tanaman agarudara bersih masih
tetap terjaga.Tanaman-tanaman yang dirawat tersebut tidak hanya memberikan
manfaat berupa udara bersih, tetapi juga bisa mencegah bencana tanah longsor
dan banjir.
2. Pentingnya Hewan Bagi Kita
Hewan merupakan bagian dari lingkungan, karena lingkungan adalah
segala sesuatuyang ada di sekitar kita. Ada makhluk hidup ada benda
matisemuanya bermanfaat bagi kehidupan kita. Dan hewan merupakan makhluk
hidup, binatang juga harus harus dicintai dengan dirawat dan dijaga. Untuk
merawat dan menjaga binatang dapat dilakukan seperti berikut.
Contoh : Rudi senang memeliharakucing,Rudi mendapat hadiahseekor
anak kucingdari paman Hendra. Rudi merawat dan memelihara anak kucing
itudengan penuh kasih sayang. Rudi tidak pernah lupamemberi makan untuk
kucingnya, Rudi menamai anak kucing itusi belang.Rudi juga membuatkan
tempat tidur untuk kucingnyadari kain kain bekas.
3. Menjaga kelestarian alam
Alam merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa merupakan anugerah
yang tidak ternilai harganya, alam diciptakan tuhan untuk kepentingan manusia,
manusia harus dapat menjaga kelestariannya.
a. Menjaga kelestarian hutan.
Hutan sangat bermanfaat bagi manusiaberbagai macam tumbuhan ada di
sana, tumbuhan di hutandapat mencegah tanah longsor hutan sebagai penghasil
kayudan buah-buahanjuga tempat hidup. Berbagai hutan yang gundul dapat
menyebabkantanah longsor dan erosiakibatnya datanglah bencana banjir, kita
perlu menjaga kelestarian hutan. Untuk melestarikan hutan pemerintah melakukan
cara-cara:

1) Perlindungan terhadap hutan yang rusak


2) Mengadakan penanaman pohon kembali atau reboisasi

8
3) Melarang penebangan hutan sembarangan
b. Pelestarian hewan langka
Kita bisa melihat hewan langka di tempat-tempat tertentu saja,seperti di
taman safari, suaka marga satwa dll.
Contoh:
Evi bertamasya ke taman Safari, ayahnya membelikan tiket untuk masuk,
ayah menasihati nanti jangan membuka kaca mengeluarkan anggota badan
memberi makan hewan. Mereka masuk naik mobil menuju Suaka Marga Satwa
lalu dia bertanya kepada ayahnya, Suaka Marga Satwa itu apa,ayah mengajak
mereka berjalan-jalan untuk mengetahui apa itu Suaka MargaSatwa mereka dapat
melihat banyak hewan hidup bebas di hutan tidak dikurung seperti di kebun
binatang ada gajah, harimau, rusa, badak, orang utan.Jadi dari bacaan diatas dapat
disimpulkan bahwa Suaka Marga Satwa adalah tempatuntuk melindungi hewan
langka dan melestarikannya dari manusia yang tidak bertanggung jawab..

C. Pendidikan Karakter

Lickona (2004) menggambarkan bahwa karakter adalah sesuatu yang


terlihat. Karakter teridir dari sifat baik sebagai bentuk dari perilaku yang sesuai
moral. Sehingga karakter merupakan bentuk perilaku konkrit atau penerapan dari
moral. Sifat baik yang mendasari moral disebut sebagai karakter saat diwujudkan
dalam bentuk perilaku yang terlihat. Ia memandang bahwa tindakan merusak dan
tidak bertanggung jawab yang dilakukan anak muda seperti kejahatan, peggunaan
narkoba disebabkan tidak adanya karakter yang baik. Untuk membenuk karakter
terdapat tiga bagian yaitu moral knowing, moral feeling dan moral action.
Karakter adalah keteguhan batin yang dikembangkan secara sadar yang
berurat dalam diri seseorang yang menjadi energinya dalam bertindak sehari-hari
untuk mencapai tujuan nilai-niai moral yang tinggi (David dan Hamilton 2003).
Karakter juga diartikan kepercayaan terhadap sesuatu sistem benar dan salah,
dikombinasikan dengan kemauan untuk melakukan apa yang benar terlepas dari
resikonya. Karakter adalah utuhan seluruh perilaku psikis hasil pengaruh faktor

9
endogen (genetik) dan faktor eksogen yang terpatri dalam diri dan membedakan
individu dengan kelompok. Karakter baik dimanifestasikan dalam kebiasaan baik
dan kebajikan dalam hidup sehari-hari: pikiran baik, hati baik dan tingkah laku
baik.
Pendidikan yang berorientasi pada pengembangan karakter didasarkan
atas cara pandang bahwa para siswa adalah bibit-bibit yang mempunyai potensi
keunggulan yang beragam. Mereka bukan bibit yang seragam atau sejenis dan
justru terdiri dari perbedaan individu yang satu dengan yang lainnya darimana
potensi kreatiifnya bersumber. Sobri (2010) menyatakan karakter baik merupakan
persyaratan agar kompetensi yang dimiliki seseorang dipakai secara bijaksana.
Kompetensi akan menjadi kekayaan dan bermanfaat bagi orang banyak apabila
kompetensi tersebut disertai dengan karakter yang baik7.

7
Maulana Arafat Lubis, Kualitas Bahan Ajar Komik dalam Tingkat Pemahaman Belajar
Peserta Didik, ( http;?//semnasfis.unimed.ac.id.diakses. pada 19 maret 2019 pukul 16:03.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gotong royong merupakan bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu
hasil yang didambakan. Istilah ini berasal dari gotong berarti "bekerja", dan
royong berarti "bersama". gotong royong dapat dilaksanakan apabila
masyarakatnya rukun. Rukun bisa terjadi di dalam keluarga,sekolah dan
masyarakat. Juga kita harus saling berbagi terhadap keluarga, mengerti tugas dan
tanggung jawab dalam anggota keluarga, gotong royong di sekolah dan juga
masyarakat.
Lingkungan alam adalah lingkungan yang sudah ada sejak dulu atau
terbentuk secara alami oleh proses alami dan proses terbentuknya lingkungan ini
tanpa campur tangan manusia. Contoh lingkungan alam yaitu hutan, gunung, laut,
dan masih banyak lagi. Manusia sangat bergantung kepada lingkungan alam.
Contohnya seperti manusia yang sangat membutuhkan udara bersih untuk
bernapas. Jadi manusia harus menjaga lingkungan terutama menanam tanaman
agar udara bersih masih tetap terjaga. Adapun hewan merupakan makhluk hidup,
binatang juga harus dicintai dengan dirawat dan dijaga. Alam merupakan ciptaan
Tuhan Yang Maha Kuasa merupakan anugerah yang tidak ternilai harganya alam
diciptakan Tuhan untuk kepentingan manusia, manusia harus dapat menjaga
kelestariannya seperti menjaga hutan dan pelestarian hewan langka.

B. Saran
1. Salah satu cara untuk meningkatkan rasa solidaritas pada siswa
yaitu dengan banyak mengenalkan lingkungan sekitar.
2. Mempengaruhi cara berpikir siswa dengan memberikan contoh
bahwa membuang sampah harus pada tempatnya.
3. Menciptakan rasa kepedulian sesama seperti gotong-royong yang
dilaksanakan pada tiap minggunya.

11
DAFTAR PUSTAKA
Mulyaningrum, dkk, Pendidikan Kewarganegaraan 2: Untuk Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah kelas II, Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
Sadiman, dkk, Pendidikan Kewarganegaraan Jilid 2 untuk SD dan MI Kelas II,
Jakarta: CV. Gema Ilmu, 2009.
Sajari dan Suharto, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SD/MI Kelas II, Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
Sutejo, dkk, Terampil dan Cerdas Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Untuk
SD/MI Kelas II, Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional, 2009.
Wikipedia, Online,https://id.wikipedia.org/wiki/Gotong_royong Pada 30 Maret
2016 Pukul 15.47 WIB
Lubis, Maulana Arafat., “Kualitas Bahan Ajar Komik dalam Tingkat Pemahaman
Belajar Peserta Didik”, dalam Prosiding Seminar Nasional Tahunan
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, Tersedia secara online
di http;//semnasfis.unimed.ac.id, Maret 2019.

12

Anda mungkin juga menyukai