PRIMA MEDIKA Ditetapkan: Denpasar Direktur RSU Prima Medika STANDAR Tanggal terbit PROSEDUR 20 Februari 2018 OPERASIONAL dr. Putu Dian Ekawati, MPH NIK. 307176 PENGERTIAN Kegiatan memberikan tanda pada lokasi (area) yang akan dilakukan pembedahan/operasi atau tindakan invasif pada pasien sebelum dilakukan tindakan tersebut TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah memberikan tanda pada lokasi/area yang akan dilakukan operasi atau tindakan invasif, untuk mencengah terjadinya kesalahan lokasi /area operasi atau tindakan invasif KEBIJAKAN 1. Peraturan Direktur RSU Prima Medika No 05/PERDIR/RSPM/I/2018 tentang Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit Umum Prima Medika. 2. Peraturan Direktur RSU Prima Medika No 53/PERDIR/RSPM/I/2018 tentang Kebijakan Pelayanan Sasaran Keselamatan Pasien PROSEDUR 1. Dokter bedah/operator memberikan penjelasan secara lisan dan tertulis tentang : a. diagnosa dan prosedur tindakan kedokteran yang akan dilakukan b. tujuan tindakan tersebut c. alternatif tindakan lain dan risikonya d. risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi e. prognosis terhadap tindakan yang dilakukan 2. Berikan kesempatan yang cukup untuk tanya jawab sebelum pasien memberikan persetujuan tindakan 3. Mintalah pasien (atau keluarga terdekat atau walinya jika pasien tidak kompeten) untuk menandatangani form persetujuan tindakan kedokteran dilanjutkan dengan penandatanganan oleh dokter bedah/operator, perawat dan keluarga pasien sebagai saksi 4. Dokter bedah/operator yang akan melakukan tindakan operasi/tindakan invasif memberikan penandaan pada area yang akan dioperasi/dilakukan tindakan invasif, dan menjelaskan maksud dan tujuan pemberian tanda tersebut PENANDAAN AREA OPERASI ( SITE MARKING )
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSU PRIMA MEDIKA RSPM/SPO/SKP/856 01 2/2 5. Penandaan diberikan pada: a. Semua kasus operasi, termasuk pada sisi lateral/laterality (organ tubuh yang memiliki sisi kanan dan kiri), daerah struktur multiple/multiple structure (jari tangan, jari kaki, lesi) : diberikan tanda rumput ( √ ) b. Operasi tulang belakang dengan area multiple level : a. Cervical : diberikan tanda C1, C2, C3, dst b. Thoracal : diberikan tanda T1, T2, T3, dst c. Lumbal : diberikan tanda L1, L2, L3, dst c. Operasi Nodul yang pengerjaannya bertahap diberikan tanda : N1, N2, N3, dst 6. Penandaan pada tubuh pasien dengan menggunakan spidol permanen sehingga tidak mudah terhapus 7. Penandaan area operasi selain pada tubuh pasien, juga pada form “Penandaan Area Operasi (Site Marking)” 8. Pada kasus tertentu yang tidak memungkinkan untuk dilakukan penandaan pada bagian tubuh, maka penandaan diberikan pada form “Penandaan Area Operasi (Site Marking)” dan foto rontgen, serta diverifikasi kembali pada saat Time Out 9. Penandaan area operasi gigi dan mulut dibuat pada form “Penandaan Area Operasi (Site Marking)”, form pengkajian gigi dan atau foto rontgen gigi 10. Jika memungkinkan, penandaan dilaksanakan pada saat pasien terjaga dan sadar, dengan melibatkan pasien dan atau keluarga untuk memastikan area yang akan dioperasi 11. Beritahu pasien bahwa tanda area operasi tidak boleh dihapus
UNIT TERKAIT 1. Ruang Operasi
2. Rawat Jalan 3. UGD 4. Rawat Inap 5. Ruang Bersalin 6. ICU