PERMEN PAR No. 7 THN 2017 TTG PEDOMAN PELAKSANAAN MONEV PROGRAM - KEGIATAN KEMENPAR PDF
PERMEN PAR No. 7 THN 2017 TTG PEDOMAN PELAKSANAAN MONEV PROGRAM - KEGIATAN KEMENPAR PDF
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PARIWISATA TENTANG PEDOMAN
PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN
KEGIATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA.
Pasal 1
Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan
di lingkungan Kementerian Pariwisata dilaksanakan sesuai
dengan pedoman, tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 2
Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 merupakan
acuan bagi seluruh unit kerja di lingkungan Kementerian
Pariwisata dalam rangka sinergi dan efektivitas fungsi
pemantauan dan evaluasi.
Pasal 3
Pimpinan Unit Kerja Eselon I di lingkungan Kementerian
Pariwisata menetapkan petunjuk teknis pelaksanaan program
dan kegiatan di unit kerja masing-masing dengan mengacu
pada ketentuan yang diatur dalam Peraturan Menteri ini paling
lambat 60 (enam puluh) hari kerja sejak Peraturan Menteri ini
ditetapkan.
Pasal 4
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
-4-
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 6 Juli 2017
MENTERI PARIWISATA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
ARIEF YAHYA
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 12 Juli 2017
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
WIDODO EKATJAHJANA
LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI PARIWISATA
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 7 TAHUN 2017
TENTANG
PEDOMAN PEMANTAUAN DAN
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM
DAN KEGIATAN DI LINGKUNGAN
KEMENTERIAN PARIWISATA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional yang selanjutnya dalam hal ini
disingkat SPPN, telah diatur tata cara perencanaan pembangunan untuk
menghasilkan rencana pembangunan jangka panjang, jangka menengah,
dan jangka pendek. SPPN ditujukan untuk menjamin agar pembangunan
nasional dapat berjalan secara efektif dan efisien. Berdasarkan SPPN,
tahapan perencanaan pembangunan merupakan sebuah siklus
perencanaan yang berkelanjutan dan terdiri dari tahap: penyusunan
rencana, penetapan rencana, pengendalian pelaksanaan rencana, dan
evaluasi pelaksanaan rencana.
C. Pengertian Umum
Dalam Pedoman ini yang dimaksud dengan:
1. Pemantauan adalah kegiatan mengamati perkembangan pelaksanaan
rencana pembangunan, mengidentifikasi serta mengantisipasi
permasalahan yang timbul dan/atau akan timbul untuk dapat
-7-
24. Kepala Daerah adalah gubernur untuk daerah provinsi, bupati untuk
daerah kabupaten, atau walikota untuk daerah kota.
25. Satuan Kerja Perangkat Daerah Pariwisata yang selanjutnya disebut
SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah yang
menangani urusan bidang pariwisata.
26. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya
disingkat Bappeda adalah satuan kerja perangkat daerah yang
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi
perencanaan pembangunan di Daerah Provinsi, Kabupaten, atau
Kota.
-10-
BAB II
STRATEGI PEMANTAUAN DAN EVALUASI
A. Konsepsi Pemantauan
1. Pemantauan diperlukan untuk menjamin tercapainya tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan.
Ruang lingkup pemantauan mencakup: realisasi penyerapan dana,
realisasi pencapaian target, dan kendala yang dihadapi.
Objek pemantauan terdiri dari pelaksanaan: program dan kegiatan,
pelaksanaan kegiatan Dekonsentrasi, pelaksanaan kegiatan Tugas
Pembantuan, dan pelaksanaan kegiatan DAK Fisik Bidang Pariwisata.
2. Khusus untuk pelaksanaan kegiatan DAK Fisik Bidang Pariwisata,
pemantauan dilakukan terhadap aspek:
a. Teknis Kegiatan, yaitu:
1) pelaksanaan kegiatan DAK Fisik Bidang Pariwisata sesuai
dengan rencana kegiatan yang telah disetujui oleh
Kementerian.
2) hasil pelaksanaan kegiatan DAK Fisik Bidang Pariwisata
sesuai dengan dokumen kontrak dan spesifikasi teknis yang
telah ditetapkan.
3) permasalahan yang dihadapi dan tindak lanjut yang
diperlukan.
b. Keuangan Kegiatan, yaitu:
1) realisasi penyerapan DAK Fisik Bidang Pariwisata.
2) ketepatan waktu dalam penyampaian laporan penyerapan
dana dan pencapaian keluaran (output).
3) permasalahan yang dihadapi dan tindak lanjut yang
diperlukan.
3. Pemantauan dilakukan melalui pengamatan atas perkembangan
pelaksanaan, identifikasi permasalahan yang timbul dan antisipasi
permasalahan yang mungkin timbul untuk dapat diantisipasi sedini
mungkin. Pemantauan dilakukan setiap triwulanan dan hasilnya
dituangkan dalam laporan pemantauan. Kinerja objek pemantauan
dinyatakan:
a. “Baik”, jika tidak ada gap antara target dengan realisasi;
b. “Sedang”, jika antara target dengan realisasi terdapat gap sebesar
0%<x<25%; atau
-11-
B. Konsepsi Evaluasi
1. Evaluasi diperlukan untuk menjamin tersedianya umpan balik bagi
perencanaan pembangunan. Ruang lingkup evaluasi mencakup:
realisasi masukan (input), realisasi keluaran (output), dan realisasi hasil
(outcome). Objek evaluasi terdiri dari pelaksanaan: program dan
kegiatan, pelaksanaan kegiatan Dekonsentrasi,pelaksanaan kegiatan
Tugas Pembantuan, dan pelaksanaan kegiatan DAK Fisik Bidang
Pariwisata.
2. Khusus untuk kegiatan DAK Fisik Bidang Pariwisata, evaluasi
mencakup:
a. realisasi pencapaian keluaran (output) terhadap target/ sasaran
yang telah direncanakan.
b. ketepatan waktu penyelesaian kegiatan.
c. kesesuaian lokasi pelaksanaan kegiatan dengan dokumen rencana
kegiatan.
d. metode pelaksanaan kegiatan.
3. Evaluasi dilakukan melalui serangkaian analisis untuk menilai
efisiensi, efektivitas (keberhasilan atau kegagalan program dan
kegiatan), dan kemanfaatan berdasarkan indikator dan sasaran/target
kinerja yang telah ditetapkan. Evaluasi dilakukan dengan
menggunakan metode analisis kesenjangan (analisis gap).
Operasionalisasi metode ini dilakukan dengan membandingkan kinerja
aktual (prestasi yang telah dicapai) dengan target kinerja (prestasi yang
harus dicapai). Tahapan yang dilakukan dalam analisis gap mencakup:
a. identifikasi target kinerja yang harus dicapai;
b. identifikasi kinerja aktual yang telah dicapai;
c. analisis gap dengan membandingkan antara kinerja aktual dengan
target kinerja;
d. identifikasi faktor keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian
target kinerja;
-13-
Hasil
No. Daftar Simak Evaluasi Catatan
Ya Tidak
A. Evaluasi masukan, keluaran, hasil, dan manfaat.
Hasil
No. Daftar Simak Evaluasi Catatan
Ya Tidak
3. Apakah realisasi hasil/outcome Jika realisasi
kegiatan Dekonsentrasi sesuai hasil/outcome tidak
dengan sasaran/target yang sesuai dengan
direncanakan? sasaran/target, lakukan
Catatan: analisis terhadap
B. Evaluasi Proses.
Hasil
No. Daftar Simak Evaluasi Catatan
Ya Tidak
2. Apakah Dekonsentrasi bidang Jika tidak, lakukan
pemasaran pariwisata analisis terhadap
mancanegara berpedoman pada akibatnya.
petunjuk teknis dari Deputi
Bidang Pengembangan
Pemasaran Pariwisata
Mancanegara?
Hasil
No. Daftar Simak Evaluasi Catatan
Ya Tidak
even promosi pariwisata
mancanegara?
Hasil
No. Daftar Simak Evaluasi Catatan
Ya Tidak
Catatan: penyebabnya.
Hasil
No. Daftar Simak Evaluasi Catatan
Ya Tidak
dapat dipercaya/kompeten
serta dapat ditelusuri sumber
datanya dan up to date.
Catatan: penyebabnya.
B. Evaluasi Proses
Hasil
No. Daftar Simak Evaluasi Catatan
Ya Tidak
a. pembuatan ruang
ganti/toilet di lokasi daya
tarik wisata.
b. pembuatan gazebo/rumah
panggung kecil di ruang
terbuka.
c. pembangunan menara
pandang.
d. pembuatan jalur pejalan
kaki/jalan setapak dan
pedestrian di kawasan
pariwisata.
e. pembuatan rambu-rambu
petunjuk arah.
f. penataan taman
(pembuatan pergola,
pemasangan lampu taman,
pembuatan pagar pembatas,
panggung kesenian,
panggung terbuka).
g. pembangunan pusat
informasi wisata/Tourism
Information Center (TIC).
h. pembuatan tempat
penonton (tribun), tempat
pertunjukan dan
amphitheater.
-20-
Hasil
No. Daftar Simak Evaluasi Catatan
Ya Tidak
Hasil
No. Evaluasi
Daftar Simak Catatan
Ya Tidak
1. Jika realisasi
Apakah realisasi masukan/input
masukan/input tidak
berupa anggaran kegiatan DAK
sesuai dengan
Fisik Bidang Pariwisata sesuai
sasaran/target, lakukan
dengan sasaran/target yang
analisis terhadap
direncanakan?
penyebabnya.
-21-
Hasil
No. Evaluasi
Daftar Simak Catatan
Ya Tidak
Catatan: penyebabnya.
Catatan: penyebabnya.
-22-
Hasil
No. Evaluasi
Daftar Simak Catatan
Ya Tidak
B. Evaluasi Proses
Hasil
No. Evaluasi
Daftar Simak Catatan
Ya Tidak
Hasil
No. Evaluasi
Daftar Simak Catatan
Ya Tidak
Hasil
No. Evaluasi
Daftar Simak Catatan
Ya Tidak
b. kawasan pariwisata
sebaiknya menyediakan
fasilitas ruang ganti/toilet
setiap 500 meter.
e. mengikuti pedoman
konstruksi sesuai dengan
standar toilet umum
Indonesia yang kering dan
sehat.
Hasil
No. Evaluasi
Daftar Simak Catatan
Ya Tidak
b. pencahayaan untuk
keamanan: bersifat terang
-27-
Hasil
No. Evaluasi
Daftar Simak Catatan
Ya Tidak
a. secara fungsional
dimaksudkan untuk
mengarahkan sirkulasi dan
pergerakan pengunjung
untuk mengikuti pola
tertentu, seperti misalnya
menghindari area berbahaya
atau mengarahkan ke titik-
titik atraksi wisata dalam
satu putaran.
Hasil
No. Evaluasi
Daftar Simak Catatan
Ya Tidak
lokal).
Hasil
No. Evaluasi
Daftar Simak Catatan
Ya Tidak
Hasil
No. Evaluasi
Daftar Simak Catatan
Ya Tidak
Hasil
No. Evaluasi
Daftar Simak Catatan
Ya Tidak
Hasil
No. Evaluasi
Daftar Simak Catatan
Ya Tidak
mempertimbangkan atraksi
pariwisata, budaya, dan
kehidupan (way of life) yang
menarik.
b. titik labuh/singgah harus
nyaman dan aman, berada di
kawasan perairan yang
terlindung dari gelombang
dengan kedalaman
mencukupi, serta bersih baik
dari limbah kapal maupun
daratan.
c. harus mempunyai
penerangan yang cukup pada
malam hari dengan akses
yang mudah.
d. memiliki jaringan
telekomunikasi dan akses
internet.
BAB III
ALUR DAN MEKANISME PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Penjelasan Alur:
1. SKPD Provinsi menyampaikan hasil pemantauan kegiatan
Dekonsentrasi (5 hari kerja setelah triwulan berakhir).
2. SKPD Provinsi menyampaikan hasil pemantauan kegiatan Tugas
Pembantuan (5 hari kerja setelah triwulan berakhir).
3. Bappeda menyampaikan hasil pemantauan kegiatan DAK Fisik Bidang
Pariwisata (5 hari kerja setelah triwulan berakhir).
4. Penanggung Jawab Kegiatan menyampaikan hasil pemantauan
kegiatan (5 hari kerja setelah triwulan berakhir).
-35-
2. Kegiatan Dekonsentrasi
a. Pemantauan kegiatan Dekonsentrasi dilakukan oleh Gubernur
melalui Kepala SKPD Provinsi secara triwulanan. Hasil
pemantauan kegiatan Dekonsentrasi disampaikan kepada Menteri
melalui Sekretaris Kementerian c.q. Biro yang membidangi
pemantauan dan evaluasi, dengan tembusan kepada Unit Kerja
Eselon I terkait dan Inspektorat, paling lambat 5 (lima) hari kerja
setelah triwulan berakhir.
b. Evaluasi kegiatan Dekonsentrasi dilakukan secara terpadu oleh
Sekretaris Kementerian c.q. Biro yang membidangi pemantauan
dan evaluasi, melalui koordinasi dengan Unit Kerja Eselon I
terkait. Evaluasi dilakukan paling sedikit setiap semester dan
hasilnya disampaikan kepada Menteri, dengan tembusan kepada
Unit Kerja Eselon I terkait dan Inspektorat, paling lambat 15 (lima
belas) hari kerja setelah pelaksanaan evaluasi.
4. Inspektorat
a. melakukan evaluasi tahunan pelaksanaan Renja-KL sesuai
ketentuan.
b. melakukan evaluasi lima tahunan pelaksanaan Renstra-KL sesuai
ketentuan.
-40-
5. Gubernur
a. Gubernur melalui Kepala SKPD Provinsi melakukan pemantauan
kegiatan Dekonsentrasi.
b. Gubernur melalui koordinasi Kepala Bappeda Provinsi melakukan
pemantauan dan evaluasi kegiatan DAK Fisik Bidang Pariwisata
Provinsi.
6. Bupati/Walikota
a. Bupati/Walikota melalui Kepala SKPD Kabupaten/Kota
melakukan pemantauan kegiatan Tugas Pembantuan.
b. Bupati/Walikota melalui koordinasi Kepala Bappeda
Kabupaten/Kota melakukan pemantauan atau evaluasi kegiatan
DAK Fisik Bidang Pariwisata Kabupaten/Kota.
LAPORAN EVALUASI
A. Gambaran Umum
1. Latar Belakang
[--Berisi uraian tentang latar belakang dan informasi umum objek evaluasi--]
2. Tujuan dan Sasaran
[--Berisi uraian tentang tujuan dan sasaran objek evaluasi--]
3. Indikator dan Target Kinerja
[--Berisi uraian tentang indikator dan target kinerja objek evaluasi--]
Lampiran
-48-
Tahun Keterangan
No Uraian Tahun T
T+1 Penanggung Jawab
Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan
I II III IV I
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3
6. Evaluasi Paling lambat pada tahun ke-4 periode perencanaan
pelaksanaan
Renstra-KL
Inspektorat
7. Pelaporan hasil Akhir bulan Agustus pada tahun ke-5 periode perencanaan
evaluasi pelaksanaan
Renstra-KL
B Dekonsentrasi
1. Pemantauan Kepala SKPD Provinsi
kegiatan
Dekonsentrasi
2. Pelaporan hasil Kepala SKPD Provinsi
pemantauan
kegiatan
Dekonsentrasi
3. Evaluasi terpadu Sekurang-kurangnya setiap Semester Biro yang membidangi
kegiatan pemantauan dan
Dekonsentrasi evaluasi; Unit Kerja
Eselon I terkait
C Tugas Pembantuan
1. Pemantauan Kepala SKPD Kab/Kota
kegiatan Tugas
Pembantuan
2. Pelaporan hasil Kepala SKPD Kab/Kota
pemantauan
kegiatan Tugas
Pembantuan
-50-
Tahun Keterangan
No Uraian Tahun T
T+1 Penanggung Jawab
Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan
I II III IV I
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3
3. Evaluasi terpadu Sekurang-kurangnya setiap Semester Biro yang membidangi
kegiatan Tugas pemantauan dan
Pembantuan evaluasi; Unit Kerja
Eselon I terkait
D DAK Fisik Bidang Pariwisata
1. Pemantauan Kepala Bappeda
kegiatan DAK Fisik
Bidang Pariwisata
2. Pelaporan hasil Kepala Bappeda
pemantauan
kegiatan DAK Fisik
Bidang Pariwisata
3. Evaluasi tahunan Kepala Bappeda
DAK Fisik Bidang
Pariwisata
4. Evaluasi terpadu Sekurang-kurangnya setiap Semester Biro yang membidangi
kegiatan DAK Fisik pemantauan dan
Bidang Pariwisata evaluasi; Unit Kerja
Eselon I terkait
Keterangan:
- Tahun T adalah tahun berjalan.
-51-
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
MENTERI PARIWISATA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
ARIEF YAHYA