Anda di halaman 1dari 2

RS Elim Rantepao PERAWATAN METODE KANGGURU PADA BBLR

NO. DOKUMEN NO. HALAMAN


41/PNI/I/2019 REVISI 1/2

TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH


10/01/2019 DIREKTUR

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Hendrik Saranga,MARS

Pengertian Cara merawat bayi dalam keadaan telanjang (hanya memakai popok atau topi)
yang diletakkan secara tegak di dada ibu antara kedua payudara.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk perawatan
metode kangguru pada bayi berat lahir rendah (BBLR).
Kebijakan Keputusan Direktur RS Elim Rantepao Nomor 239/RSEGT/Sekr.01/IX
tentang Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif
pada RS Elim Rantepao
Prosedur 1. Persiapan bayi
a. Memberi penjelasan kepada orang tuabayi secara langsung
tentang perawatan metode kanguru.
b. Mengenali secara baik kesiapan ibu atau pengganti ibu secara fisik dan
psikis
2. Persiapan alat
a. Selendang khusus, terbuat dari kain yang cukup halus yang akan
digunakan untuk menstabilkan posisi bayi perawatan metode kanguru.
b. Topi untuk menutup kepala bayi.
3. Cara kerja
a. Bayi yang hanya memakai popok dan topi diletakkan di dada ibu,
dada dan leher, kepala bayi menempati bidang sternum ibu, arahkan
kepala bayi kesalah satu posisi dan pastikan jalan napas tidak
tersumbat.
b. Tepi kain/selendang pengikat bagian tengah atas disisi bawah telinga
bayi, usahan dagu sedikit tengadah sebagian ujung kiri dan kanan
menelusuri puncak ketiak ibu dan diikat pada bagian punggung ibu
dengan kuat.
c. Tepi kain atau selendang bagian tengah bawah meliputi bokong bayi
(sehingga bayi seperti duduk di atas gendongan) dan menyusui badan
ibu, satu kali dengan kuat, menyilang punggung di bawah ke depan
dan diikat bagian depan
RS Elim Rantepao PERAWATAN METODE KANGGURU PADA BBLR

NO. DOKUMEN NO. HALAMAN


41/PNI/2019 REVISI 2/2

TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH


10/01/2019 DIREKTUR

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr.Hendrik Saranga,MARS

Prosedur d. Meminta ibu bergerak bebas untuk menilai kualitas ikatan.


e. Ibu dapat menggunakan kemeja yang berkancing depan melingkupi
ibu dan bayi.
f. Posisi ini sedapat mungkin dipertahankan selama 24 jam oleh ibu atau
penggantinya.
g. Bila bayi bangun, kendorkan ikatan kain atau selendang dan arahkan
kepala bayi untuk menetek.
h. Bila bayi belum dapat menghisap atau menelan, beri ASI perah dengan
menggunakan cangkir atau pipa orogastik untuk memenuhi
kebutuhan nutrisinya.
i. Setelah menetek, arahkan kepala bayi pada posisi yang berlawanan.

Unit terkait Ruangan Perinatologi

Anda mungkin juga menyukai